Anda di halaman 1dari 17

PROFIL LIPID ( PENENTUAN KADAR KOLESTEROL, HDL & LDL,

TRIGLISERIDA )

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui kadar kolesterol dalam darah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan HDL dan LDL darah.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar trigliserida darah.

II. Prinsip
1. Cholesterol ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator quinoneimin
terbentuk dari hidrogen peroksida dan 4 – amino antipyrin dengan adanya phenol dan peroksida.
2. Kilomikron, VDL ( Very Low Density Lipoprotein ) dan LDL ( Low Density Lipoprotein
) diendapkan dari penjumlahan phosphotugistic acid dan magnesium klorida. Setelah supernatan
disentrifuge, cairan terdiri dari sedikit HDL sedangkan kolesterol ditentukan dari proses
enzimatis.
3. Trigliserida ditentukan setelah hidrolisa enzimatis dengan lipase. Quinoneimin terbentuk
dari hydrogen, amynoan tipiryn dan chlorophenol dengan katalisator peroxide.

III. Tinjauan Pustaka


Kolesterol adalah molekul yang ditemukan dalam sel. Merupakan sejenis atau lipid yang
merupakan molekul atau yang menyerupai. Kolesterol adalah sejenis lipid yang disebut steroid.
Steroid adalah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri dari 4 cicin atom
karbon. Semua hormon steroid terdapat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. ( Ganong,
2012 )
Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol dan trigliserida.
Jika kadar kolesterol total melebihi 240 mg/dl (6,21 mmol/L ). Pasien harus waspada terhadap
penyakit jantung. Pada kadar kolesterol yang tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya
kolesterol karena bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang justru
bermanfaat bagi kesehatan. Normalnya nilai kolesterol dalam darah adalah 70 – 140 mg tiap 100
ml darah. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misal ester, kloroform, benzena dan
alkohol panas. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan
penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah makin tebal. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya elastisitas atau kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah
terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa lebih keras, hal ini berarti
jantung bekerja ekstra keras. Sedangkan apabila mengalami penurunan kadar kolesterol,
menyebabkan hipertensi, kelaparan dan malabsorbsi. ( Adisty, 2012 )
Kolesterol hanya ditemukan pada lemak hewani. Sumber kolesterol dalam makanan seperti
kuning telur, susu, daging, lemak ( gajih ). Kolesterol yang tinggi bertalian dengan peningkatan
prevalensi penyakit hipertensi. Metabolisme lemak menghasilkan Acetyl – COA. Dari Acetyl-
COA ada jalur metabolisme ke arah sintesa kolesterol melalui asam kynurenat. Penurunan kadar
kolesterol dapat dikurangi dengan cara mengurangi konsumsi lemak hewani. ( Sediaoetama,
2010 )
HDL ( High Density Lipoprotein ) adalah kompleks lipid dan protein yang didominasi protein
dan berfungsi mengikat kolesterol dan trigliserida dalam sistem sirkulasi darah. Kolesterol yang
berikatan dengan HDL sebagai pembawa memiliki efek positif bagi tubuh, sehingga disebut
kolesterol baik. Kolesterol HDL dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan
membawanya ke hati untuk dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO2-C yang
tinggi memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari rendahnya HDL – C
( kurang dari 40 mg/dl ) meningkatkan resiko penyakit jantung. ( sudirman, 2012 )
HDL adalah lipoprotein yang mempunyai diameter paling kecil yaitu 5 – 12 nm, mempunyai
densitas 1.063 – 1,21 gram/ml. HDL mengandung 25 – 30 % fosfolipid, 15 – 20 % kolesterol, 3
% trigliserida dan 45 – 59 % protein. ( Adisty, 2012 )
LDL adalah lipoprotein dengan diameter 18 – 30 nm, mempunyai densitas 2.029 – 2.069 /ml.
LDL mengandung 35 – 45 kolesterol, 4 % trigliserida, 22 – 25 % fosfolipid dan 22 – 26 %
protein. LDL bersikulasi dalam tubuh dibawa ke sel otot, lemak dan sel – sel lainnya. Pengatur
utama kadar kolesterol darah adalah hati, karena sebagian reseptor LDL terdapat di dalam hati.
LDL mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. LDL disebut juga kolesterol jahat,
karena kadar LDL yang tinggi menyebabkan kolesterol didalam arteri. ( Adisty, 2012 )
Trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah
penyebab utama penyakit – penyakit arteri dan biasanya dengan kolesterol menggunakan
lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan konsentrasi trigliserida maka terjadi
peningkatan VLDL, yang menyebabkan hiperlipoprotein. Masukan alkohol dapat menyebabkan
peningkatan sementara kadar trigliserida. ( Adisty, 2012 )
Konsumsi karbohidrat yang tinggi dapat sewaktu – waktu meningkatkan kadar trigliserida
dalam darah, tetapi dapat segera menurun kembali. Jadi tidak benar bahwa untuk mengurangi
kadar trigliserida dalam darah orang harus mengkonsumsi karbohidrat rendah. Padahal konsumsi
karbohidrat tinggi dapat secara tidak langsung mengurangi konsumsi lemak, sehingga ikut
mengendalikan kadar lemak dalam darah. ( Winarno, 2008 )
Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri
oleh tubuh. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl. Beberapa orang
yang mempunyai trigliserida tinggi lantaran penyakit lain atau keturunan. Apabila merupakan
faktor keturunan maka harus segera mengubah gaya hidup. Trigliserida bukan kolesterol
melainkan salah satu lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk lipoprotein.
Sejumlah faktor dapat mempengaruhi tingginya kadar trigliserida dalam darah seperti
kegemukan, makanan berlemak jenuh tinggi serta minuman beralkohol. ( Ganong, 2012 )
Trigliserida merupakan senyawa hasil kondensasi 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam
lemak. Dalam gliserida yang lain yaitu digliserida dan monogliserida hanya terdapat sangat
sedikit pada tanaman. Dalam dunia perdagangan lebih bnyak dikenal digliserida dan
monogliserida yang dibuat dengan sengaja dari hidrolisa tidak lengkap trigliserida dan banyak
dipakai dalam teknologi makanan, misalnya sebagai bahan pengemulsi, penstabil dan lain lain.
Pada kondisi murni, minyak dan lemak tidak mempunyai warna, bau dan rasa. Dalam larutan
alkali trigliserida akan mengalami hidrolisis menjadi komponen penyusunnya yaitu gliserol dan
garam alkali dan lemaknya. ( Ganong, 2012 )

IV. Alat dan Bahan

1. Alat
a) Centrifuge
b) Tabung reaksi
c) Rak tabung reaksi
d) Mikropipet 10 µL
e) Mikropipet 1000 µL
f) Fotometer
g) Spuit injeksi
h) Inkubator

2. Bahan
a) Plasma darah 10 µL
Reagen warna kolesterol 1mL
b) Plasma darah 500 µL
Reagen HDL 1 mL
Reagen kolesterol 1 mL
c) Plasma darah 10 µL
Reagen trigliserida 1 mL
V. Cara Kerja
a. Penentuan kadar kolesterol darah
Pipet plasma sebanyak 10 µl ( 0,01 ml) masukkan ke tabung reaksi

Tambahkan dengan memipet 1000 µl ( 1 ml ) reagen warna kolesterol

Inkubasi 10 menit dengan temperatur 37 0C

Baca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm, f = 840


Nilai normal : < 132 mg/dL = rendah
132 – 200 mg/dL = normal
>200 mg/dL = tinggi

b. Pemeriksaan HDL dan LDL darah


Pipet 0,5 ml plasma darah dan masukkan ke dalam tabung reaksi

Tambahkan 1 ml reagen HDL


Centrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 1500 rpm

Supernatan ( hasil reaktan yang disentrifuge ) dipipet sebanyak 10 µl masukkan dalam


tabung reaksi lain

Tambahkan 1 ml reagen kolesterol

Inkubasi selama 5 menit dengan suhu 37 0C

Baca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm dan f = 840


Nilai normal kadar kolesterol HDL :
< 40 mg/dL ( 1,04 mmol/L ) = rendah
40 – 60 mg/dL = normal
>60 mg/dL ( 1,56 mmol/L) = tinggi
LDL = kolesterol – HDL
Nilai normal kadar kolesterol LDL:
< 100 mg/dL = optimal
100 – 129 mg/dL = mendekati optimal
130 – 159 mg/dL = batas normal tertinggi
160 – 189 mg/dl = tinggi
>190 mg/dl = sangat tinggi
c. Pemeriksaan trigliserida darah
Pipet plasma sebanyak 10 µl ( 0,01 ml ) masukkan ke tabung reaksi

Tambahkan dengan memipet reagen warna trigliserida 1000 µl ( 1 ml )

Inkubasi 10 menit dengan temperatur 37 0C


Baca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm dan f = 1040
Nilai kadar normal : < 150 mg/dL = normal
150 – 199 mg/dL = batas normal tinggi
200 – 499 mg/dL = tinggi
>500 mg/dL = sangat tinggi

VI. Hasil Pengamatan


1. Penentuan kadar kolesterol darah
Sam Perlakuan Perubahan warna
pel
Plas Darah disentrifuge dengan
ma kecepatan 1500 rpm
darah Dipipet 10 µL, tambahkan 1 mL putih kekuningan
reagen warna kolesterol
Diinkubasi pada suhu 370C bening
selama 10 menit
Dibaca pada fotometer dengan bening
λ=546 dan f=840

Hasil penentuan kadar kolesterol darah


Kelomp Sam Kolesterol ( mg/dl Keterangan
ok pel )
1 B 190 Normal
2 B 204 Tinggi
3 B 170 Normal
4 B 127 Rendah
5 C 143 Normal
6 C 157 Normal
7 C 145 Normal
8 D 248 Tinggi
9 D 357 Tinggi
10 D 242 Tinggi
11 A 261 Tinggi
Keterangan :
< 132 mg/dL = rendah
132– 200 mg/dL = normal
> 200 mg/dL = tinggi
2. Pemeriksaan HDL dan LDL darah
Sam Perlakuan Perubahan warna
pel
Plas Darah disentrifuge
ma
darah Dipipet 500 µL plasma putih kekuningan
darah
Ditambah 1 mL reagen keruh
HDL
Disentrifuge selama 10 kuning jernih
menit dengan kecepatan endapan
4000 rpm dan menghasilkan putih
supernatant
Ditambah 1 mL reagen kuning muda
kolesterol
Diinkubasu selama 5 pink bening
menit dengan suhu 370C
Hasil pemeriksaan HDL dan LDL darah
Kelom Sa HDL Keteran LDL (mg Keteran
pok mpel (mg/dl) gan /dl) gan
1 B 57 Normal 133 Batas
normal
tertinggi
2 B 63 Tinggi 141 Batas
normal
tertinggi
3 B 66 Tinggi 104 Mendek
ati optimal
4 B 65 Tinggi 62 Optimal
5 C 62 Tinggi 81 Mendek
ati optimal
6 C 52 Normal 105 Optimal
7 C 59 Normal 86 Sangat
tinggi
8 D 52 Normal 196 Sangat
tinggi
9 D 44 Normal 313 Sangat
tinggi
10 D 25 Rendah 217 Sangat
tinggi
11 A 38 Rendah 223 Sangat
tinggi
Keterangan kolesterol HDL : < 40 mg/dl ( 1,04 mmol /L ) = rendah
40 – 60 mg/dl = normal
>60 mg/dl (1,56 mmol / L ) = tinggi
LDL = kolesterol – HDL
Keterangan kolesterol LDL :< 100 mg/dl = optimal
100 – 129 mg/dl = mendekati optimal
130 – 159 mg/dl = batas normal tertinggi
160 – 189 mg/dl = tinggi
>190 mg/dl = sangat tinggi
3. Pemeriksaaan Trigliserida darah
Sam Perlakuan Perubahan warna
pel
Plas Darah disentrifuge
ma
Dipipet 10 µL plasma darah putih kekuningan
darah
Ditambah 1 mL reagen putih kekuningan
trigliserida
Diinkubasi pada suhu 370C bening
selama 5 -10 menit
Dibaca pada spektrofotometer pink muda

Hasil pemeriksaan trigliserida darah


Kelom Sam Trigliserida ( keterangan
pok pel mg/dl)
1 B 144 Normal
2 B 132 Normal
3 B 159 Batas normal tertinggi
4 B 156 Batas normal tertinggi
5 C 148 Normal
6 C 151 Batas normal tertinggi
7 C 133 Normal
8 D 140 Normal
9 D 152 Batas normal tertinggi
10 D 160 Batas normal tertinggi
11 A 103 Normal

Keterangan kadar trigliserida


< 150 mg/dl = normal
150 – 199 mg/dl = batas normal tertinggi
200 – 499 mg/dl = tinggi
>500 mg/dl = sangat tinggi
VII. Pembahasan
Pada penentuan kadar kolesterol dalam darah, kami menggunakan prinsip Cholesterol
ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator quinoneimin terbentuk dari
hidrogen peroksida dan 4 – amino antipyrin dengan adanya phenol dan peroksida. Dari hasil
percobaan yang telah kami lakukan, didapat kadar kolesterol total dalam darah sebesar 357
mg/dl. Kadar kolesterol tersebut termasuk dalam kategori tinggi karena lebih dari 200 mg/dl.
Kelompok yang memiliki kadar kolesterol rendah adalah kelompok 4, kadar kolesterol
normal adalah kelompok 1, 3, 5, 6, 7 dan kadar kolesterol tinggi adalah kelompok 2, 8, 9, 11.
Kadar kolesterol darah dikatakan rendah jika kurang dari 132 mg/dl, dikatakan normal yaitu
132 – 200 mg/dl, dan dikatakan tinggi jika lebih dari 200 mg/dl. Kelompok 1 – 4
menggunakan sampel B, kelompok 5-7 menggunakan sampel C, kelompok 8-10
menggunakan sampel D dan kelompok 11 menggunakan sampel A. kelompok kami adalah
kelompok 9 menggunakan sampel D. Pada kelompok 4 kadar kolesterol darahnya hanya
mencapai 127 mg/dl masuk dalam kategori rendah. Hal ini disebabkan juga karena
penambahan reagen yang terlalu banyak atau sedikit.
Pada kadar kolesterol tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena
bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang justru bermanfaat bagi
kesehatan. Pada kadar kolesterol yang normal, kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak.
Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan
darah karena dinding pembuluh darah makin tebal. Hal ini mengakibatkan jantung bekerja
ekstra keras. Sedangkan bila mengalami penurunan kadar kolesterol menyebabkan hipertensi,
kelaparan dan malabsorbsi. ( Adisty, 2012 )
Pada pemeriksaan HDL kolesterol, sampel yang digunakan juga plasma darah.
Sebelumnya, kami membuat supernatan dahulu, yaitu plasma darah sebanyak 500 µL
ditambahkan dengan reagen HDL. Reagen tersebut akan mengendapkan partikel – partikel
lipoprotein selain HDL. Setelah diinkubasi dan dicentrifuge, supernatan siap untuk digunakan
dalam pemeriksaan HDL. Prinsip dari percobaan ini adalah Kilomikron, VDL ( Very Low
Density Lipoprotein ) dan LDL ( Low Density Lipoprotein ) diendapkan dari penjumlahan
phosphotugistic acid dan magnesium klorida. Setelah supernatan disentrifuge, cairan terdiri
dari sedikit HDL sedangkan kolesterol ditentukan dari proses enzimatis.
Kadar HDL yang didapat oleh kelompok kami adalah 44 mg/dl. Kadar ini digolongkan
dalam keadaan normal. Selain kelompok kami ( kelompok 9 ) yang dikatakan normal lainnya
adalah kelompok 2, 6, 7, 8, yaitu antara 40 – 60 mg/dl. Masuk dalam kategori rendah adalah
kelompok 10 dan 11 yaitu kurang dari 40 mg/dl. Lebih dari 60 mg/dl adalah kategori tinggi,
pada kelompok 2 – 5. Kadar HDL wanita adalah < 50 mg/dl, laki – laki < 40 mg/dl dan kadar
HDL tinggi > 60 mg/dl. ( Sunita, 2004 )
Selain kadar HDL kami juga menghitung kadar LDR dalam darah. Rumus yang digunakan
untuk mendapatkan kadar LDL adalah dengan mengurangkan kolesterol total dengan HDL.
Dari hasil perhitungan ini, didapatkan kadar LDL pada kelompok kami sebesar 313 mg/dl.
Diperoleh dari kolesterol ( 357 mg/dl ) – HDL ( 44 ). Angka ini masuk dalam kategori LDL
sangat tinggi karena > 190 mg/dl. Optimal yaitu 100 mg/dl, mendekati optimal yaitu 100 –
129 mg/dl, batas normal tertinggi yaitu 130 – 159 mg/dl, tinggi yaitu 160 – 189 mg/dl.
Kelompok 1 dan 2 tergolong batas normal tertinggi, kelompok 3 dan 6 mendekati optimal,
kelompok 4, 5, 7 tergolong optimal, kelompok 8 – 11 sangat tinggi.
LDL mengangkut paling banyak kolesterol darah maka dapat menyebabkan kolesterol
dalam hati. Cara ini untuk menurunkan LDL adalah dengan
1. Memperbanyak makan kacang – kacangan dan hasil olahannya.
2. Makin banyak sayur dan buah – buahan.
3. Membatasi makanan sumber kolesterol.
4. Olahraga teratut.
5. Mengganti minyak kelapa dengan minyak jagung, minyak biji bunga matahari, olive
oil. ( Sudirman, 2012 )
Pada percobaan pengukuran kadar trigliserida sampel yang digunakan adalah plasma
darah juga. Menggunakan prinsip trigliserida ditentukan setelah hidrolisa enzimatis dengan
lipase. Quinoneimin terbentuk dari hydrogen, amynoan tipiryn dan chlorophenol dengan
katalisator peroxide. Darah diambil plasmanya sebanyak 10 µL dan ditambahkan dengan
reagen trigliserida 1 mL. Campuran ini kemudian kemudian diinkubasi selama 5 menit pada
suhu 37 0C. setelah ini dibaca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm dan f =
1040.
Dari hasil percobaan ini didapatkan hasil pada kelompok kami sebesar 152 mg/dl. Angka
ini masuk dalam batas normal tertinggi karena berada diantara 150 – 199 mg/dl. Kelompok 3,
4, 6, 19 juga termasuk dalam kategori ini. Kelompok 1, 2, 5, 7, 8, 11 adalah normal karena <
150 mg/dl. Kadar trigliserida dapat dikatakan tinggi yaitu 200 – 499 mg/dl, > 500 mg/ dl
masuk dalam kategori sangat tinggi.
Trigliserida yang tinggi dapat disebabkan oleh diet yang tidak seimbang ataupun kondisi
tubuh tertentu. Makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah protein atau terutama apabila
jumlahnya berlebihan akan meningkatkan ligogenensis ( proses pembentukan lemak dalam
tubuh ). Sehingga trigliserida akan meningkat. Berikut adalah anjuran dari American Heart
Associantion yang perlu dilakukan oleh penderita hipertrigliserida :
1. Jika berat badan over weight, batasi asupan kalori.
2. Ganti konsumsi lemak jenuh dengan PUFA / MUFA ( misal : margarin cair, minyak
zaitun, minyak ikan dan lain – lain ).
3. Kurangi konsumsi lemak trans, lemak jenuh dan kolesterol anda.
4. Kurangi asupan alkohol.
5. Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
6. Beraktivitas fisik selama setidaknya 30 menit dalam derajat sedang.
7. Kendalikan tekanan darah dan hindari rokok.
( Sudirman, 2012 )

VIII. Kesimpulan
1. Didapatkan kadar kolesterol darah kelompok kami sebesar 357 mg/dl. Kadar ini
termasuk tinggi karena >200 mg/dl.
2. Didapatkan kadar HDL sebesar 44 mg/dL ( normal ) dan LDL sebesar 313 mg/dL (
sangat tinggi ). Kadar HDL tersebut normal, karena berada pada rentang 40 – 60 mg/dL.
Sedangkan kadar LDL tersebut sangat tinggi karena >190 mg/dL.
3. Didapatkan kadar trigliserida darah kelompok kami sebesar 152 mg/dL, termasuk
dalam kategori batas normal tertinggi karena angka tersebut ada pada rentang 150 – 199
mg/dL.

IX. Daftar Pustaka


Almatsier, Sunita . 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Anggraeni, Adisty Cyntia. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Ganong, WF. 1994. Fisiologi Kedokteran Edisi 14. Jakarta : EGC
Sediaotama. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Yogyakarta: Alfabeta
Winarno, FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edizi terbaru. Bogor : M.Brio Press
Sudirman. 2012. Pemeriksaan Laboratorium. Makassar :
http://www.Analisis_kesehatan_unit_makassar.com . diakses tanggal 25 April 2013
Pada praktikum kimia klinik pertemuan ketiga adalah menentukan kadar kolesterol pada
darah. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol
dalam darah, kemudian mahasiswa dapat menginterprestasikan hasil laboratorium yang diperoleh.
Kita tahu bahwa kolesterol merupakan steroid alcohol yang tidak jenuh yang termasuk ke
dalam golongan lipid yaitu senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi hanya larut di dalam
pelarut organik. Dua pertiga bagian dari kolesterol plasma diesterifikasi dengan asam basa lemak
jenuh dan tak jenuh rantai panjang dan satu pertiga bagian terdapat sebagai kolesterol tidak
teresterifikasi. Pada manusia, 60-70% diangkut oleh LDL, 20-35% oleh HDL dan 5-12% ole VDL. Maka
dari itu, praktikan ingin mengetahui seberapa banyakkah kolesterol di dalam darah manusia, yakni
dengan cara pemeriksaan kolesterol pada sampel darah tertentu.
Preparasi pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara mempersiapkan segala alat dan
bahan yang diperlukan untuk praktikum ini diantaranya yaitu sampel darah. Adapun sampel darah
yang akan digunakan disimpan di dalam tabung darah khusus. Dalam pelaksanaannya harus dengan
hati-hati agar darah tidak terkontaminasi oleh zat lain, sehingga tidak akan mengganggu dalam hal
pemeriksaan.

Penentuan kadar kolesterol dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya yakni


mempersiapkan larutan baku pembanding (standar) atau biasa kita kenal sebagai larutan Blanko.
Larutan blanko diambil dari reagen kit kolesterol untuk perbandingan sampel dengan larutan baku
satndar. Dalam praktikum kali ini praktikan menggunakan reagen kit dari pabrikan Spinreact.
Larutan baku standar dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan menggunakan alat khusus
yang kita ketahui yakni clinipette. Seperti dalam praktikum sebelumnya yakni dalam praktikum
pemeriksaan kadar glukosa dalam darah, alat yang biasa digunakan untuk mengambil sampel
maupun larutan baku standar adalah dengan menggunakan clinipette. Clinipette yang digunakan
juga mempunyai variasi volume yang bereda-beda. Dalam praktikum ini kami menggunakan
clinnipette yang mempunyai ukuran 10 µl dan 1,0 µl. Larutan blanko yang sudah dimasukkan ke
dalam tabung reaksi kemudian disimpan (inkubasi) selama 10 menit minimal pada suhu ruangan (15-
25 oC).

Blanko yang sudah disimpan kemudian diperiksa oleh instrumen spektofotometri untuk mengetahui
panjang gelombang (λ) yang nantinya akan digunakan dalam pemeriksaan sampel. Hasil absorban
standar yang didapat diantarnya 0,199; 0,198 dan 0,197.
Setelah itu lalu masuk ke dalam perlakuan sampel darah yang akan digunakan dalam
pemeriksaan kali ini. Sampel terbaik adalah serum (berasal dari yang tidak hemolisis). Kolesterol
dalam serum stabil selama 1 minggu pada suhu kamar (18-30 oC) dan 6 bulan pada keadaan beku.
Adapun nilai kolestrol yang normal pada tubuh manusia yakni < 200 ml/dl.
Seperti halnya pada larutan blanko, sampel darah dimasukkan kedalam tabung reaksi
menggunakan clinipette sebanyak 10 µl kemudian masukkan reagen glukosa sebanyak 1,0 µl setelah
itu sample di inkubasi selama 10 menit. Setelah penambahan reagen pada sampel terbentuk larutan
berwarna merah muda (pink). Sampel yang sudah di inkubasi kemudian di uji menggunakan
Spektrofotometer untuk mengetahui panjang gelombang (λ) dan absorban pada sampel. Adapun
hasil absorban sampel yang didapat yakni -0,430; -0,430 dan -0,429. Hasil nilai negatif yang didapat
dianggap positif, maka nilai absorban yang sebenarnya adalah sebesar 0,430; 0,430 dan 0,429.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sampel, tahapan selanjutnya yakni dengan
melakukan perhitungan nilai absorban standard dan nilai absorban sampel dengan konsentrasi
standar. Hal ini dilakukan agar nilai kolesterol dalam sampel dapat diketahui. Perhitungan nilai
konsentrasi kolesterol dapat dilakukan dengan menggunakan rumus, yakni :

Csampel = x Cstandar

Adapun nilai konsentrasi kolesterol dalam darah (serum) yang didapat adalah sebesar
434,01 mg/dl.

D. Kesimpulan
Konsentrasi kolesterol dalam serum (sampel darah) dengan sampel no.2 mempunyai nilai
sebesar 434,01 mg/dl. Karena konsentrasi nilai kolesterol lebih dari rentang batas normal nilai
kolesterol normal yakni < 200 mg/dl, maka sampel tersebut dapat dikatan tidak normal.

Daftar Pustaka

Wikipedia. (2011). Kolesterol. [Online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol.html. [15 September 2011].

Diposkan oleh Dichy Nuryadin Zain di 00.18

M. Pembahasan
Trigliserida merupakan lemak utama di dalam tubuh yang sangat erat

kaitannya dengan kolesterol, di mana keduanya mempunyai hubungan yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses metabolism. Trigliserida merupakan lemak darah

yang secara khusus berada pada lapis kedua low-density lipoprotein atau LDL, yang

dikenal sebagai kolesterol ‘jahat” karena perannya dalam memicu serangan jantung

dan stroke. Obat penurun kolesterol yang dikenal sebagai “statin” memang dapat

mengurangi LDL, tapi obat itu seringkali tak mampu menurunkan trigliserida lemak

darah yang diperoleh dari makanan yang dikomsumsi dan lemak dalam tubuh.

Trigliserida dibentuk di hati dari gliserol dan lemak yang berasal dari makanan

dengan rangsangan insulin atau ada kelebihan kalori akibat asupan yang berlebihan.

Komsumsi alcohol, makanan manis, santan, dan karbohidarat secara berlebihan

akan meningkatkan kadar trigliserida.

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menadi LDL, HDL,

total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu zat gizi

yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti

karbohidrat,protein, vitamin, dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber

energy yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber

energy, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakanzat yang

sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk sel-sel dalam tubuh.

Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormone-hormon steroid.

Kolesterol yang dibutuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh

dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bias meningkat jumlahnya karena aupan

makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan

sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan tertimbun did lama

dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis
itu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal

bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Tujuan dari praktikum ini yaitu menentukan, mengetahui dan mendiagnosa

adanya gangguan fisiologis tubuh dan keadaan kolesterol dalam tubuh dengan

menggunakan beberapa parameter pemeriksaan trigliserida dan kolesterol /HDL

(High density Lipoprotein) dalam serum.

Adapun prinsip dari trigliserida yaitu penentuan trigliserida secara enzimatis

dengan bantuan enzim lipoprotein lipase (LPL). Sedangkan prinsip dari HDL (High

Density lipoprotein) yaitu kilomikron, VDL, dan LDL diendapkan dengan

penambahan asam fosfotungsat dan ion magnesium pada sampel. Kolesterol yang

terkandung ditentukan secara enzimatis menggunakan Diasys Cholesterol FS.

Nilai normal dari trigliserida untuk orang dewasa yang berumur 12-29 tahun :

10-140 mg/dL, umur 30-39 tahun : 20-150 mg/dl, umur 40-49 tahun : 30-160 mg/dl

dan umur >50 tahun : 40-190 mg/dl. Dan untuk anak-anak yaitu bayi 5-40mg/dl dan

yang berumur 5-1 tahun : 10-35 mg/dl. Sedangkan nilai normal untuk kolesterol

adalah untuk orang dewasa , 200 mg/dL, sedang 200-250 mg/dl dan resiko

tinggi>240 mg/dl.

Dari percobaan diatas dapat diambil hasil bahwa, untuk kadar trigliserida dari

probandus kelompok I diperoleh hasil 1961,538 mg/dL , untuk kelompok II

2376,923 mg/dL ,kelompok III 1876,923 mg/dL , sedangkan untuk kelompok IV

2261,538 mg/dL. Berdasarkan literatur kadar trigliserida dari ke empat probandus

diluar batas normal.

Jadi berdasarkan uji yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa probandus dari

ke empat kelompok memiliki kadar trigliserida yang tidak normal. Adapun faktor
kesalahan yang dapat terjadi yaitu mungkin dalam pengerjaan sampel kurang hati –

hati ataupun kondisi probandus

N. Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu untuk probandus

kelompok I diperoleh hasil 1961,538 mg/dL , untuk kelompok II 2376,923 mg/dL

,kelompok III 1876,923 mg/dL , sedangkan untuk kelompok IV 2261,538 mg/dL. Ke

empat probandus dapat dikatakan kadar trigliseridanya dalam keadaan tidak normal.

Anda mungkin juga menyukai