Anda di halaman 1dari 12

MODUL 8: PEMERIKSAAN LIPID DAN

LIPOPROTEIN

NAMA : CATLYEA AINUN MUSFIRAH


NIM : N011201034
KELOMPOK : 3 (TIGA)
GOLONGAN : RABU PAGI (B)
ASISTEN : AULIA ZAHRAENI SYAMSIR
a) Urgensi Praktikum
Dalam praktikum ini, mahasiswa diajarkan keterampilan melakukan
pemeriksaan kadar lipid yang terdiri dari beberapa biomarker, dengan
fungsi diagnostik masing-masing. Praktikum ini akan memperdalam
pemahaman mahasiswa mengenai jenis-jenis biomarker lipid dan
manfaat interpretasi hasil terhadap manifestasi klinik. Praktikum ini akan
mendukung teori yang diajarkan dalam kuliah pokok bahasan
Pemeriksaan Lipid dan Kolesterol

b) Deskripsi singkat praktikum


Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara
melakukan pemeriksaan lipid dengan parameter kolesterol total,
kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida yang terdapat dalam
spesimen darah probandus dengan menggunakan fotometer/humalyzer.
Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu menginterpretasikan
hasil pengukuran terhadap kondisi probandus.

c) Sasaran pembelajaran praktikum


Mahasiswa mampu melakukan tes kadar lipid melalui pengukuran
beberapa biomarker menggunakan prosedur standar

d) Alokasi waktu praktikum


Praktikum dilaksanakan selama 180
menit

e) Tempat praktikum
Praktikum bertempat di Laboratorium Farmasi
Klinik

f) Teori dan Prinsip Dasar


Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar
dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti
air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform.
Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi,
sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan
molekul.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses
dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik,
artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau
membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau
sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan"
biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan
pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asil lemak,
gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida
(diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid
prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari
lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-
turunannya (termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga
metabolit yang mengandung sterol, seperti kolesterol. Meskipun manusia
dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid,
beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh
melalui makanan.
Kolesterol adalah senyawa atau zat kimia yang dapat membentuk
kompleks yang memiliki berat molekul tinggi. Terdapat dalam jaringan tubuh
dan dapat dikonversi oleh kelenjar adrenal dan kelenjar gonad menjadi
hormone steroid. Kelebihan kolesterol dari makanan biasanya meningkatkan
kolesterol plasma, kolesterol dalam plasma bentuk ester rantai panjang
asam lemak tak jenuh.
Lipid dalam darah terutama terdiri dari kolesterol, trigliserida (minyak),
asam lemak bebas, dan fosfolipida. Semua komponen lipida darah tersebut
lebih dari 50% terdiri dari air dan tidak larut dalam darah. Oleh karena itu,
lipid diangkut sebagai senyawa kompleks dengan cairan protein transport
yang disebut lipoprotein yang dapat bercampur baik dengan darah. Jenis-
jenis lipoprotein yaitu kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL),
intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL),
high density lipoprotein (HDL) dan apolipoprotein.
Kadar normal dari lipid plasma yaitu :
Kadar
Kadar yang ingin Kadar batas hingga
Pemeriksaan tinggi
dicapai (mg/dL) tinggi (mg/dL)
(mg/dL)
Kolesterol
< 200 200 – 239 > 240
total
LDL < 130 130 – 159 > 160
HDL
-Pria > 40
> 60
-Wanita > 50

Trigliserida 150 150 - 199 > 200

Prinsip reaksi metode enzimatis LDL,HDL, Trigliserida yaitu :


a. Hidrolisis kolesterol ester dari serum membentuk kolesterol
nonesterifikasi dan asam lemak
cholesterase
Cholesterol ester + H2O cholesterol + fatty acid
b. Kolesterol non-esterifikasi kemudian dioksidasi membentuk cholest 4-
en-3-one dan H2O2.
cholesterol oxidase
Cholesterol ester + O2 Cholest - 4 en - 3 one + H2O2
c. H2O2 bereaksi dengan kromogen seperti 4-amynoantipyrine atau P-
hidroxybenzen sulfonat, menghasilkan suatu kompleks warna
peroxidase
H2O2 + phenol + 4 aminoantypyrine quinoneimine + 2H2O
d. Intensitas warna diukur dengan alat spektrofotometer. Intensitas warna
sebanding dengan kadar kolesterol, dengan mengukur absorbansnya
pada panjang gelombang 480-550 nm.

g) Peralatan
Jarum, spoit, tourniquet, sentrifuge, humalyzer junior, fotometer,
tabung sentrifuge, kuvet dan pipet mikron

h) Bahan
Alkohol 70%, plaster, serum, reagen enzim dan reagen substrat. Aquadest,
kapas, larutan standar dan reagen kolesterol total, larutan standar dan
reagen kolesterol LDL, larutan standar dan reagen kolesterol HDL, larutan
standar dan reagen trigliserida, serum, tip.

i) Prosedur Kerja

Pra-analitik
Persiapan probandus (untuk kolesterol total dan trigliserida) :
puasa 8-14 jam
Persiapan sampel :
hindari pemakaian sampel yang keruh, ikterik, hemolysis

Pengambilan Spesimen
b. Alat dan bahan disiapkan
c. Bagian pengambilan darah dibersihkan dengan alkoho 70%
d. Torniquet dipasang pada bagian atas lengan (probandus diminta
mengepal dan membuka tangannya berkali-kali)
e. Darah diambil melalui vena mediana cubital
f. Torniquet dilepaskan secara perlahan dan diambil darah sesuai
jumlah yang diinginkan
g. Darah dimasukkan disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan
3000 rpm, serumnya diambil

Analitik
1. Humalyzer dinyalakan dan diatur untuk pengukuran kolesterol
2. Larutan dibuat :
- Larutan blanko (1000 µl reagen + 10 µl API)
- Standar (1000 µl reagen + 10 µl larutan standar kolesterol)
- Sampel (1000 µl reagen + 10 µl serum)
3. Larutan sampel diinkubasi pada suhu 37 C selama 5 menit untuk
LDL,HDL,Trigliserida.
4. Diikuti petunjuk pada alat humalyzer (dengan pengukuran blanko,
standar, dan sampel).
5. Hasil pengukuran dipelajari.
Pasca-analitik
Interpretasi hasil sesuai dengan hasil pemeriksaan darah dan kondisi pasien

Hasil
Nama Pasien Ibu Kim
Umur 49 tahun
BB 82 kg
TB 149 cm
HDL 39 mg/dL
LDL 182 mg/dL
Trigliserida 256 mg/dL

Pembahasan

Lipid bersifat hidrofobik atau merupakan senyawa organik yang tidak larut

dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar seperti eter dan kloroform.

Kandungan lipid dalam makanan terdiri dari trigliserida, kolesterol, dan fosfolipid.

Lipid berfungsi sebagai sumber energi; insulator panas di jaringan sub-kutan;

cadangan energi (trigliserida); prekursor hormon adrenal dan steroid gonadal

serta asam empedu (kolesterol). Lipid umumnya bersifat hidrofobik, oleh karena

itu dibutuhkan suatu pelarut yaitu apoprotein. Senyawa lipid bersama apoprotein

disebut lipoprotein. Lipoprotein merupakan partikel berbentuk bola yang

berfungsi mentranspor lipid dalam darah, antara lain kolesterol dan trigliserida

(Jim, 2013).

Pada manusia dapat dibedakan 6 jenis lipoprotein, yaitu high density

lipoprotein (HDL atau α-lipoprotein) sebagai pengangkut kolesterol; very low

density lipoprotein (VLDL atau pre β-lipoprotein) yang berasal dari hati untuk

mengeluarkan trigliserida; intermediate density lipoprotein (IDL) yang sebagian

besar trigliseridanya sudah dikeluarkan; low density lipoprotein (LDL atau β-

lipoprotein) yang merupakan tahap akhir katabolisme VLDL dimana hampir

semua trigliserida telah dikeluarkan; kilomikron yang berasal dari penyerapan

trigliserida di usus; dan lipoprotein a kecil (Jim, 2013).


Tujuan dilakukannya pemeriksaan lipid dan lipoprotein adalahuntuk

mengetahui dan memahami cara melakukan pemeriksaan lipid dengan

parameter kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida yang

terdapat dalam spesimen darah probandus dengan menggunakan

fotometer/humalyzer. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu

menginterpretasikan hasil pengukuran terhadap kondisi probandus.

HDL (High Densitiy Lipoprotein) merupakan produk sintetis oleh hati dan

saluran cerna serta katabolisme trigliserida (Kemenkes, 2011). HDL merupakan

partikel paling kecil yang disintesis dalam hati dan usus, dan mengandung 50%

lipid dan 50/% protein, dengan apoprotein apoA-I dan apoA-II yang berfungsi

untuk mengangkut kolesterol (Jim, 2013). Berdasarkan hasil pemeriksaan,

diperoleh bahwa nilai HDL Ibu Kim yaitu 39 mg/dL. Nilai normal HDL pada orang

dewasa yaitu 30-70 mg/dL (Kemenkes, 2011). Jadi kadar HDL Ibu Kim masih

berada dalam rentang nilai normal.

LDL (Low Density Lipoprotein) merupakan lipoprotein yang paling banyak

mengandung koleterol dan merupakan produk akhir dari hidrolisis VLDL (Very

Low Density Lipoprotein). LDL ini merupakan penyebab utama atheroma atau

penyempitan pembuluh darah) (Jim, 2013). Berdasarkan hasil pemeriksaan,

diperoleh bahwa nilai LDL Ibu Kim yaitu 182 mg/dL. Nilai normal LDL adalah

130-159 mg/dL. Sehingga diketahui bahwa Ibu Kim memiliki kadar LDL di atas

normal. Nilai LDL tinggi dapat terjadi pada penyakit pembuluh darah koroner

atau hiperlipidemia bawaan. Hal serupa terjadi pula pada hiperlipoproteinemia

tipe Ha dan Hb, DM, hipotiroidism, sakit kuning yang parah, sindrom nefrotik,

hiperlipidemia bawaan dan idiopatik serta penggunaan kontrasepsi oral yang

mengandung estrogen (Kemenkes, 2011).


Trigliserida merupakan salah satu jenis lipid yang berfungsi untuk

menyimpan kalori atau menyediakan cadangan energi. Trigliserida ditemukan

dalam plasma lipid dalam bentuk kilomikron dan VLDL (very low density

lipoproteins). Berdasarkan hasil pemeriksaan, diperoleh bahwa nilai Trigliserida

Ibu Kim sebesar 256 mg/dL. Nilai normal trigliserida pada wanita yaitu 35-135

mg/dL (Kemenkes, 2011). Sehingga diketahui bahwa kadar trigliserida Ibu Kim

melebihi nilai normal. Peningkatan trigliserida dapat terjadi pada pasien yang

mengidap sirosis alkoholik, alkoholisme, anoreksia nervosa, sirosis bilier,

obstruksi bilier, trombosis cerebral, gagal ginjal kronis, DM, hipertensi,

hiperkalsemia, idiopatik, hiperlipoproteinemia (tipe I, II, III, IV, dan V), penyakit

penimbunan glikogen (tipe I, III, VI), hipotiroidism, dan lain-lain (Kemenkes RI,

2011). 

Berdasarkan hasil perhitungan nilai kolesterol total, diperoleh nilai sebesar

272,2 mg/dL. Nilai normal dari kolesterol adalah >200 mg/dL (Kemenkes,2011).

Sehingga diketahui bahwa kadar kolesterol Ibu Kim mengalami peningkatan.

Penyebab meningkatnnya kadar kolesterol paling banyak disebabkan oleh

asupan makanan dengan kadar lemak hewan tinggi (otak sapi, daging merah,

seafood, kuning telur, keju, dll) atau makanan cepat saji, pola hidup yang tidak

sehat dan seimbang, dan kebiasaan buruk yang menjadi rutinitas sehari-hari

(Mamat dan Sudikno, 2010).

Kesimpulan:

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa nilai HDL Ibu

Kim berada pada rentang normal yaitu 39 mg/dL, namun terjadi peningkatan

pada kadar LDL dan Trigliserida secara berturut-turut yaitu 182 mg/dL dan 256

mg/dL. Serta diperoleh nilai kolesterol total sebesar 272,2 mg/dL yang berada di

atas nilai normal. Dari data yang diperoleh, Ibu Kim didagnosis mengalami
hiperlipidemia yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan kadar LDL,

trigliserida dan kolesterol total pada pasien.

Daftar Pustaka:

Jim, Edmond L. 2013. Metabolisme Lipoprotein. Jurnal Biomedik. 5(3): 149-156

Kemenkes RI, 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia.

Mamat dan Sudikno, 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kadar

Kolesterol HDL (Analisis Data Of The Indonesian Family Life Survey

2007/2008). Gizi Indon, 33(2):143-149.

Rahmawati, N. D., dan Sartika, R. A. D. 2020. Analisis Faktor-Faktor Risiko

Kejadian Dislipidemia pada Karyawan Pria Head Office PT.X, Cakung,

Jakarta Timur. Nutrie Diaita. 12(1): 01-09.

Tjay, TH & Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting Edisi Keenam. Jakarta:

Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Nilai Laporan:
Mengetahui,
Asisten Kelompok

(Aulia Zahraeni Syamsir)


LABORATORIUM FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ASPEK I. KEAKTIFAN
Format penilaian praktikum daring untuk keaktifan/diskusi interaktif :
No. Kriteria Pembobotan Nilai

Kemampuan untuk menjelaskan kembali dan


1. 15
menanggapi video demo praktikum

Kemampuan menginterpretasikan data


2. 20
Praktikum

3. Kemampuan mengemukakan pendapat 10

Memfokuskan perhatian pada kegiatan


4. 10
Praktikum

Mampu menyebutkan atau mengutip literature


5 15
yang menunjang materi praktikum

Kemampuan untuk mengerjakan dan memahami kasus


6 30

Total Nilai Pelaksanaan/Keaktifan

ASPEK II. LAPORAN


No. Kriteria Pembobotan Nilai

Menyajikan data hasil pengamatan yang lengkap


1. 30
dan sistematis

Mampu memahami dan menuliskan reaksi-reaksi


2. 20
yang tejadi pada pengujian sampel

Mampu menjelaskan fungsi dari penambahan tiap


3. 15
reagen dalam pengujian sampel

Membahas data hasil pengamatan dan


4. 25
membandingkannya dengan literature

5. Mampu membuat kesimpulan 10

Total Nilai Laporan


ASPEK III. DISKUSI
No. Kriteria Pembobotan Nilai

Mampu meriview secara singkat isi laporan yang


1. 20
dikerjakan

2. Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan 25

3. Menyiapkan bahan rederensi untuk diskusi 20

Mampu mengambil kesimpulan sesuai hasil


4. 20
praktikum saat itu serta kritik saran

Mampu memahami kasus yang diberikan


5 berdasarkan literatur yang diperoleh 15

Total Nilai Diskusi

Anda mungkin juga menyukai