TINJAUAN PUSTAKA
Di dalam darah terdapat tiga jenis lipid, yaitu fosfolipid, kolesterol dan
trigliserida. Lipid mempunyai sifat tidak larut dalam lemak, untuk dapat
terlarut maka dibutuhkan zat pelarut yaitu protein apolipoprotein atau yang
mempunyai inti trigliserida dan kolesterol ester dan dikelilingi oleh fosfolipid
gambar 2.1.
5
6
partikel LDL dalam darah, LDL tersebut akan masuk ke lapisan sub-endotel
pembuluh darah dan memicu pembentukan sel busa yang selanjutnya dapat
LDL plasma yang meningkat dan beredar lama di dalam sirkulasi akan
proteoglikan atau menyatu dengan kompleks imun yang lebih besar dan LDL
inilah yang bersifat aterogenik. Nilai normal LDL dalam darah adalah <130
mg/dl, kadar LDL dalam plasma tergantung dari kandungan kolesterol dalam
makanan yang dikonsumsi, kecepatan produksi dan eliminasi LDL dan VLDL
(Erwinanto, 2013)
terutama mengandung protein. HDL diproduksi di hati dan usus halus (Muray,
2009). HDL adalah nanopartikel endogen yang berperan dalam transportasi dan
(Kuai, 2016)
7
2.1.3 Trigliserida
Trigliserida merupakan senyawa yang terdiri dari tiga jenis asam lemak
antara lain lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda
(NCEP ATP III) pada tahun 2001 membuat klasifikasi kadar lipid yang
digunakan saat ini. Klasifikasi ATP dari LDL, HDL, kolesterol total dan
trigliserida (mg/dL) menurut NECP ATP III dijelaskan pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Klasifikasi ATP dari LDL, HDL, kolesterol total dan trigliserida
(mg/dL) menurut NECP ATP III, 2001
Total Cholesterol
<200 Desirable
200-239 Bordeline high
≥ 240 High
LDL Cholesterol
<100 Optimal
100-129 Near or above optimal
130-159 Boderline high
160-189 High
≥ 190 Very high
HDL Cholesterol
<40 Low
≥60 High
Trigliserida
<150 Normal
150-199 Boderline high
200-499 High
≥500 Very high
8
kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus halus juga terdapat kolesterol
yang berasal dari hati yang diekresikan melalui asam empedu. Trigliserdia akan
9
diserap ke dalam mukosa usus halus sebagai asam lemak bebas sedangkan
kolesterol akan diserap ke dalam mukosa usus halus dalam bentuk kolesterol.
Asam lemak di dalam usus halus akan diubah lagi menjadi TG sedangkan
oleh lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas
(free fatty acids). Asam lemak bebas tersebut dapat disimpan sebagai TG di
jaringan adiposa atau bila jumlahnya banyak akan diambil oleh hati sebagai
enzim lipoprotein lipase dan akan berubah menjadi IDL yang juga akan
adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol LDL.
Sebagian lagi akan mengalami oksidasi yang akan menjadi sel busa. Makin
banyak kolesterol LDL dalam plasma oksidasi makin banyak dan ditangkap
oleh sel makrofag. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi tingkat oksidasi:
Makin tinggi kadar kolesterol HDL yang bersifat protektif terhadap oksidasi
LDL
apolipoprotein A,C dan E disebut HDL nascent. HDL nascent yang berasal dari
usus halus dan hati mengandung apolipoprotein A1. HDL nascent mengambil
HDL dewasa yang berbetuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL nascent,
cassette transporter 1 atau ABC 1. Setelah mengambil kolesterol bebas dari sel
kolestrol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama
ialah ke hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type I dikenal
dengan SR-B1. Jalur kedua adalah kolestrol ester dalam HDL akan
dipertukarkan dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholestrol
ester transfer protein (CETP). Maka demikian fungsi HDL sebagai penyerap
kolestrol dari makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsung ke hati melalui
reseptor SR-B1 dan jalur tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk
2.4 Dislipidemia
peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang
utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, LDL, dan TG serta penurunan
fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total
sekunder.
penyakit genetik dan bawaan yang dapat menyebabkan kelainan kadar lipid
dalam darah.
ginjal kronik, infark miokard, dan kehamilan dan akromegali (Adam, 2014)
12
kolesterol yang masuk ke dalam plasma dan eliminasi kolesterol dari plasma.
setiap waktu, meskipun perubahan ini tidak seberapa bedanya. Banyak faktor
yang memengaruhinya terutama faktor genetik, umur, dan stres yang juga dapat
CRF, yaitu suatu faktor pelepas kortikotropin. CRF yang telah masuk ke dalam
lemak dengan laju metabolisme lebih dari normal sehingga kadar kolesterol
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Marga : Zingiberis
(Bermawie, 2010)
Gambar 2.4 Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe.) (Ermayanti, 2009)
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm.
halus, bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang
3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak
5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik
Jahe mengandung senyawa volatile yakni terpenoid dan non volatile yang
terdiri dari gingerol, shogaol, paradol, zingerone dan senyawa turunan mereka
mempunyai efek antioksidan yang dapat mencegah adanya radikal bebas dalam
6-shogaol yang lebih tinggi dibandingkan dengan jahe gajah yaitu sebesar 18.03,
4.09, 4.61, dan 1.36 mg/g sehingga banyak dikonsumsi masyarakat sebagai
rimpang jahe merah yang sudah diketahui menurut Fathona pada tabel 2.2.
(Fathona, 2011)
kolesterol. Penelitian oleh Lei tahun 2014 menemukan bahwa senyawa 7-α-
besar dalam bentuk cholic dan chedoexycholic acid dan disekresikan melalui
duktus biliaris ke dalam saluran cerna dan selanjutnya dieksresikan melalui feses.
Dalam saluran cerna kolesterol akan dikonversi menjadi metabolit oleh normal
rimpang jahe merah mampu mencegah absorbsi kolesterol dalam usus sehingga
banyak kolesterol yang terbawa keluar bersama feses dan menyebabkan kadar
kolesterol turun.
dapur dan obat herbal untuk beberapa penyakit. Rimpang jahe mengandung
beberapa komponen kimia yang berkhasiat bagi kesehatan. Jahe segar digunakan
Kandungan zat aktif gingerol dan shogaol dapat mengurangi oksidasi LDL
yang dimediasi oleh makrofag. Ekstrak jahe merah akan diuptake oleh makrofag
kolesterol total. Gingerol dan Shogaol merupakan antioksidan kuat yang mampu
absorbsi kolesterol dalam usus sehingga banyak kolesterol yang terbawa keluar
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Klas : Mamalia
Ordo : Rodensia
Famili : Muridae
Subfamili : Murinae
Gambar 2.5 Tikus putih
Genus : Rattus
(Koolhaas, 2010)
Spesies : Norvergicus
Tikus putih merupakan hewan coba yang sering dipakai untuk penelitian
karena mudah dipelihara serta memenuhi kiteria sebagai hewan percobaan. Tikus
kelangsungan hidup tikus putih dengan baik ditinjau dari segi lingkungan adalah
temperatur dan kelembaban. Kelembaban yang baik untuk tikus putih yaitu 40-
memiliki kadar kolesterol total normal dengan nilai 10-54 mg/dl (Harini, 2009).