PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Hiperlipidemia merupakan keadaan yang terjadi akibat kadar
kolesterol dan/atau trigliserida meningkat melebihi batas normal (Price &
Wilson, 2006). Parameter yang digunakan untuk mendiagnosis adanya
hiperlipidemia salah satunya adalah trigliserida, yaitu lemak darah yang
dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida dipakai dalam tubuh terutama
untuk menyediakan energi bagi berbagai proses metabolik, suatu fungsi yang
hampir sama dengan fungsi karbohidrat. Trigliserida adalah penyebab utama
penyakit-penyakit arteri dan bila terjadi peningkatan konsentrasi trigliserida
maka terjadi peningkatan very low density lipoprotein(VLDL), yang
menyebabkan hiperlipoproteinemia (Kee, 1997).
Hiperlipidemia masih berperan menjadi penyebab berbagai macam
penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab kematian yang paling
banyak selain kanker.
1.2
TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
DEFINISI
Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang melebihi
kadar normalnya. Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan yang ditandai
oleh peningkatan kadar lipid / lemak darah melewati batas normal (Price &
Wilson, 2006).
Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak dalam darah dan karena
sering disertai peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga
hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemia dapat berupa hiperkolesterolemia dan
hipertrigliseridemia (Kumalasari, 2005).
Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi
sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak
diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan
bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Selsel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh
terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel,
selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak
utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat
dirinya pada protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah; gabungan
antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein.
Lipoprotein yang utama adalah :
1.
Kilomikron
2.
3.
4.
1.
Kilomikron
Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus
dan membawa trigliserida yang berasal dari makanan. Beberapa ester
3.
4.
2.2
PENGGOLONGAN
Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya
kelainan ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara
kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan
yang agak berat tampak adanya Xantoma (penumpukan lemak di
bawah jaringan kulit).
2. Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh
suatu penyakit tertentu, misal : diabetes mellitus, gangguan tiroid,
penyakit hepar, dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat
reversible (berulang). Ada juga obat-obatan yang menyebabkan
2.2 ETIOLOGI
Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)
Penyebab sekunder, seperti :
1.
bertambahnya usia
2. Jenis kelamin pria memiliki kadar LDL lebih tinggi dalam keadaan
normal, tetapi menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
3. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
4. Obesitas
5. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh, seperti : mentega,
margarin, whole
milk, es krim, keju, daging
6. Kurang melakukan olahraga
7. Penggunaan alkohol
8. Merokok
9. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
10. Gagal ginjal
11. Kelenjar tiroid yang kurang aktif
12. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti
estrogen, pil KB, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu).
2.3 Mekanisme
A. Mekanisme kolesterol
Dalam menjalankan fungsinya, kolesterol yang memiliki kepadatan
protein lebih rendah (VLDL, ILDL, LDL) mudah sekali menempel
dalam dinding pembuluh darah koroner sehingga menimbulkan plak
dapat
meningkat
hiperlipoproteinemia).
LDL
dan
bersifat
sendiri
tetap
aterogenik
mengandung
(tipe
III
banyak
kolesterol dan apo B-100 yang beraffmitas tinggi dengan reseptor LDL
jaringan hepar dan diluar hepar, dan melepaskan kolesterolnya ke
jaring-an tadi. Karena bersihan LDL ini berjalan lambat, maka sebagian
besar kolesterol yang beredar terikat dalam LDL ini.
Pada keadaan kekurangan reseptor LDL akan timbul kelainan tipe
IIa hiper-lipoproteinemia yang bersifat aterogenik; selain itu prekursor
HDL dibentuk oleh hepatosit dan menjadi matang selama memasuki
sirkulasi dengan menarik kolesterol dan kelengkapan apoprotein (C-2).
Apo C-2 inilah yang menyebabkan pecahnya kandungan TG kilomikron
dan VLDL dalam hepatosit oleh LPL. Subpopulasi HDL (HDL2)
berfungsi mengangkut kolesterol jaringan tepi(terutama dari dinding
uteri) kembali ke hepar, sehingga lipoprotein ini berguna untuk
mencegah timbulnya PJK.
Individu dengan kadar HDL tinggi mempunyai korelasi positif
terhindar PJK Ketidakseimbangan antara produksi lipoprotein yang
dilepas oleh jaringan tertentu dengan bersihan lipoprotein itu sendiri
dari
plasma
akan
menimbulkan
hiperlipoproteinemia
dengan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
asupan kolesterol
Antropometrik : ratio berat - tinggi badan (obesitas)
Kebiasaan merokok, kurang gerak, asupan alkohol.
Ras
Genetika
Seks : kadar estrogen (endogen/eksogen)
Penyakit lain : diabetes mellitus, hipotiroidea, uremia, sindroma
nefrotik.
2.4
GEJALA
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadangkadang, jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu
pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di
dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg / dl atau
lebih ) bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gajala dari
pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat).
2.5
FAKTOR RESIKO
Aterosklerosis
2.6
Diabetes melitus
Gangguan tiroid
Penyakit jantung
DIAGNOSA
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total.
Untuk mengukur kadar kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida sebaiknya
perderita berpuasa dulu minimal selam 12 jam.
Lain-lain(ex.
NeomisinSulfat,
Beta
Sitosterol,
VLDL
yang
selanjutanya
menrunkan
produksi
LDL.
kolesterol
dan
trigliserida,
maka
digunakan
pada
Efek samping :
1. Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan ringan
2. Litiasis : pembentukan batu empedu
3. Keganasan : terutama Klofibrat yang dapat menyebabkan
keganasan terkait dengan kematian
4. Otot : Miositis (peradangan otot polos)
Interaksi obat : berinteraksi dengan antikoagulan Kumarin,
sehingga meningkatkan efek anti koagulan.
Kontra indikasi : pasien dengan kelainan fungsi hati, ginjal atau
pasien dengan penyakit kandung empedu.
dapat
ditingkatkan
hampir
sepuluh
kalinya.
Neomisin
Dekstrotiroksin.
sulfat,
Probukol,
Fibrat,
Lovastatin,
Nama Dagang
Sediaan
Lopid
Lipidan
900 mg
Lapibroz
Produsen
Park Davis
Dankos
Lapi
Fenofibrat
Evothyl
Hipolip
Hyperchol
Guardian
Mecosin
Ikapharmindo
Klofibrat
Arterol
Pharos Chemie
Bezafibrat
Bezalip
Tablet 200 mg
Boehringer M.
Atorvastatin
Lipitor
Tablet 10, 20 mg
MarnerLambert
Lovastatin
Belvas
Justin
Vastachol
Tablet 20 mg
Tablet 20 mg
Tablet 20 mg
IPI
Ifars
Rama Farma
Fluvastatin
Leschol
Kapsul 40 mg
Novartis
Simvastatin
Liponorm
Normofat
Sinova
Tablet 5, 10 mg
Tablet 5, 10 mg
Tablet 5, 10 mg
Dankos
Soho
Combiphar
Pravastatin
Pravachol
Mevalotin
Tablet 10, 20 mg
Tablet 5, 10 mg
Bristol Myers
Sankyo, KF
Asam
Tablet 100 mg
nikotinat
DAFTAR PUSTAKA
Estuningtyas, A. Dan Arif, A. (2007). Obat Lokal. Dalam buku:
Farmakologi dan Terapi. Edisi lima, Editor: Sulistia Gan Gunawan.