Anda di halaman 1dari 15

HDL

(High Density Lipoprotein)

Mutia Ambar P
31118020
3A-Farmasi
 High Density Lipoprotein (HDL) adalah senyawa lemak baik yang
mengandung lipoprotein dengan fungsi mengedarkan kolesterol dalam
tubuh melewati darah.

 HDL (high density lipopreotein) kolesterol yang sering disebut sebagai


PENGERTIAN kolesterol baik. Disebut baik, karena karakter sifatnya yang mengikat
kolesterol LDL yang sangat mudah membuat timbunan plak lemak di
dinding pembuluh darah hingga menyebabkan penyumbatan yang
berakibat fatal.
METABOLISME
Lipoprotein HDL nascent disintesis dalam usus dan hati. HDL dilepaskan sebagai
partikel kecil yang miskin kolesterol, berbentuk gepeng, dan mengandung apoA-I,
apoC, dan apoE. HDL nascent akan mengambil kolesterol dari makrofag; untuk itu,
kolesterol di bagian dalam makrofag harus dibawa ke permukaan membran makrofag
oleh transporter adenosine triphosphate-binding cassette A-1 (ABCA-1). Proses ini
menghasilkan bentuk cakram HDL dan mendapat tambahan kolesterol unesterified
dari perifer. Dalam HDL, kolesterol diesterifikasi oleh lecitin-cholesterol
acyltransferase (LCAT) menjadi kolesterol ester. Kolesterol ester yang lebih
hidrofobik akan pindah ke inti HDL, dan HDL yang telah mendapat lebih banyak
kolesterol ester menjadi bentuk sferis. Tambahan apoprotein dan lipid ditransfer ke
HDL dari permukaan kilomikron dan VLDL selama lipolisis.1,5, 7,9,10 Kolesterol
HDL ditranspor ke hepatosit secara langsung dan tidak langsung. Kolesterol ester HDL
ditransfer ke lipoprotein yang berisi apoB (VLDL, IDL, LDL) untuk pertukaran
dengan trigliserida oleh cholesterol ester transfer protein (CETP)

Lipoprotein HDL mengalami remodeling dalam plasma oleh berbagai protein


transfer lipid dan lipase. Protein transfer fosfolipid berefek pada transfer
fosfolipid dari lipoprotein lain ke HDL. Setelah pertukaran lipid yang dimediasi
CETP, HDL yang kaya trigliserida menjadi substrat yang lebih baik dari lipase
hati, yang menghidrolisis trigliserida dan fosfolipid untuk menghasilkan smaller
HDL. Enzim yang berperan yaitu endothelial lipase menghidrolisis fosfolipid
HDL, dan menghasilkan smaller HDL yang dikatabolisme lebih cepat.
Remodeling HDL memengaruhi metabolisme, fungsi, dan konsentrasi HDL
plasma.
Dislipidemia
primer
Dislipidemia
Dislipidemia
sekunder
Contoh penyakit

Kardiovaskuler Aterosklerosis
Dislipidemia

Dislipidemia yaitu kelainan metabolisme lipid


(=lemak) yang ditandai dengan peningkatan kadar Dislipidemia primer adalah kelainan metabolisme
kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL lipid akibat faktor genetik, baik hiperkolesterolemia
dan/atau penurunan kadar kolesterol HDL dalam poligenik maupun dislipidemia kombinasi familial.
darah. Pasien dislipidemia berat umumnya disebabkan oleh
hiperkolesterolemia familial, dislipidemia remnant,
dan hipertrigliseridemia primer.

Patofisiologi terjadinya yaitu lemak di dalam darah di metabolisme di


hati. Asupan lemak berlebih menyebabkan terjadinya gangguan proses
metabolisme kolesterol yang berujung pada penumpukan kolesterol di
Dislipidemia sekunder terjadi akibat suatu penyakit
hati. Akibatnya, kolesterol tidak dapat diangkut seluruhnya oleh lain, misalnya hipotiroidisme, sindrom nefrotik,
lipoprotein menuju ke hati dari aliran darah di seluruh tubuh. Hal ini diabetes mellitus, sindrom metabolik, penggunaan
terjadi berulang-ulang dan berlangsung cukup lama, sintesis kolesterol obat-obatan seperti progestin, steroid anabolik,
di hati terus meningkat dan densitas reseptor LDL menurun sehingga kortikosteroid, dan beta blocker
akhirnya kolesterol menumpuk di dinding pembuluh darah dan
menimbulkan plak.
Kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada penderita diabetes melitus tipe 2.
Diantara faktor-faktor risiko yang telah ditetapkan, profil lipid (tingginya kadar trigliserida, kadar small dense LDL,
rendahnya kadar kolesterol HDL) adalah faktor risiko yang paling kuat untuk terjadinya aterosklerosis pada diabetes tipe
2.

Atherosclerosis atau aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan


pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh
darah. Kondisi ini merupakan penyebab umum penyakit jantung koroner
(atherosclerosis heart disease).

Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar. Tibunan ini
dinamakan atheroma atau plak yang akan mengganggu absorbs nutrient oleh sel-sel endotel yang
menyusun laspisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena timbunan ini
menunjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik
dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran darah terhambat.
PRINSIP

 Magnesium sulfat, dekstran sulfat membentuk kompleks water-


soluble dengan LDL, VLDL, dan kilomikron yang tahan terhadap
enzim PEG-modified.
 Kadar kolesterol pada HDL kolesterol ditentukan secara enzimatis
oleh kolesterol esterase dan kolesterol oksidase yang bergabung

Metode dengan PEG menjadi kelompok amino (sekitar 40%)

pemeriksaan
(Enzimatik)
REAKSI

Kolesterol sampel di hidrolisis menjadi kolesterol bebas


selanjutnya dioksidasi menjadi cholestenon dan hydrogen
peroksida. Hydrogen peroksida yang dihasilkan bereaksi
dengan 4-aminoantipyrine dan N,N-bis(4-sulfobutyl)-m-
toluodine membentuk senyawa 4-(p-benzoquinone-
monoamini)-phenazone yang berwarna merah keunguan,
kemudian senyawa ini diukur absorbansinya (SOP
Laboratorium RST Tk.II dr. Soedjono, 2007)
Pemeriksaan HDL-Chol

Pemeriksaan HDL kolesterol dengan alat cobas tidak


terpengaruh :

1. Persiapan sampel Darah diambil dari vena dengan menggunakan spoit sebnayak 3 cc.  Kadar bilirubin konjugasi sampa kira-kira 30 md/dL,
2. Darah dimasukkan kedalam tabung yang bersih dan kering tanpa antikoagulan. bilirubin tidak terkonjugasi 60 mg/dL
3. Darah pada tabung dibiarkan membeku selama kurang lebih 15 menit kemudian  Kadar haemoglobin sampai 1200 mg/dL
disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit untuk memperoleh serum.  Kadar trigliserida sampai 1200 mg/dL
4. Serum yang dihasilkan segera dipisahkan dari bekuannya.  Kadar asam askorbat sampai kadar 50 mg/dL
5. Prosedur kerja Dipipet sampel 100 µl ke dalam kuvet kemudian baca pada alat.  Penigkatan kadar asam lemak bebas dan denaturasi
6. Dari menu utama ditekan Worklist, Ditekan Patient pada menu Worklist kemudian protein menyebabkan false elevated HDL kolesterol
ditekan Add New untuk menambahkan jenis pemeriksaan.
7. Mengisi data pasien pada bagian pada bagian patient demographic kemudian diisi
pula sampel characteristic.
8. Tentukan jenis parameter yang akan diperiksa. Tekan tanda OK untuk validasi
pemeriksaan yang diminta.
9. Letakkan sampel pada sampel rak sesuai dengan nomor pada sampel characteristic.
10. Untuk meletakkan sampel pada saat alat sedang bekerja dapat dilakukan pada saat
lampu sampel tray sudah berwarna hijau.
11. Jika ingin meletakkan sampel pada saat lampumasih berwarna merah, dapat
dilakukan dengan menekan tombol pause.
12. Tekan tombol Run untuk memulai pemeriksaan.
Seorang pasien melakukan pemeriksaan kadar HDL pada salah
satu Rumah sakit di Tasikmalaya. Setelah dianalisis, kosentrasi
larutan standar 50 mg/dL menghasilkan absorban 0,6 dan pada
samel menghasilkan absorban 0,55. Kadar kolesterol HDL pasien
tersebut adalah ..

INTERPRETASI  
HASIL HDL (mg/dL) = x konsentrasi kadar (md/dL)
= x 50
= 45,835 mg/dL
 Nilai Rujukan
Laki-laki : 40-49 mg/dL

PARAMETER Perempuan

 Nilai Normal
: 50-59 mg/dL

BIOKIMIA Dewasa : 30-70 mg/dL SI 0,78 – 1,81 mmol/L


KLINIK  Kadar kolestero HDL yang baik dalam tubuh adalah 40 mg/dL atau
lebih, dana dapat diatakan rendah bila kadarnya <40 mg/dL
RESIKO RATIO
WANITA PRIA
½ dari rata-rata 3,3 3,4
Sama dengan rata-rata 4,4 5,0

2x rata-rata 7,0 10,0


3x rata-rata 11,0 24,0
Ratio HDL

Misal : Kadar kolesterol total Pak soleh adalah 240, sedangkan


HDL adalah 60, maka ratio asalah 240/60 = 4.
Artinya Pak soleh mendapat penyakit Atherosklerosis adalah
sama dengan masyarakat umumnya.
 High Density Lipoprotein (HDL) adalah senyawa lemak baik yang
mengandung lipoprotein dengan fungsi mengedarkan kolesterol dalam
tubuh melewati darah.

 HDL (High Density Lipoprotein) Sering disebut sebagai kolestrol baik


karena dapat membuang kelebihan kolestrol jahat dari pembuluh darah
ke hati untuk dibuang sehingga mencegah penebalan dinding pembuluh

KESIMPULAN darah atau mencegah terjadinya proses arterosklerosis.

 Kadar kolestero HDL yang baik dalam tubuh adalah 40 mg/dL atau
lebih, dana dapat diatakan rendah bila kadarnya <40 mg/dL.

Anda mungkin juga menyukai