Anda di halaman 1dari 9

E-ISSN : 2528-1585

Vol.4 (no.1) Juni 2019


Jurnal Health Reproductive
Avalilable Online http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JRH

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGOBATAN HIPERTENSI


DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE
DI RSU SARI MUTIARA MEDAN 2018
Flora Sijabat1, Elida Sinuraya2,
Dinda margaretta manalu3, Elfira wulandari4
Email : flora636@ymail.com
1,2
Prodi DIII Keperawatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
3,4
Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Sari Mutiara Indonesia

ABSTRAK

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan masalah besar di Dunia, tidak hanya di negara barat
tetapi juga di Indonesia. Kepatuhan dalam meminum obat berperan penting dalam pengobatan
hipertensi dengan tujuan pengobatan pada penderita hipertensi adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan pengobatan
hipertensi dengan kualitas hidup pasien stroke. Penelitian ini menggunakan penelitian Analitik
corelasi dengan rancangan cross sectional dengan populasi 71 responden. Hasil penelitian dengan
uji chi-square didapatkan nilai p value=0,212 (P<0,05) yang berarti ada hubungan antara kepatuhan
pengobatan hipertensi dengan kualitas hidup pasien stroke. Disarankan bagi penderita hipertensi
agar mengetahui informasi antara kepatuhan pengobatan hipertensi dengan kualitas hidup pasien
stroke.

Kata Kunci : Hipertensi, Kepatuhan, Kualitas Hidup, Stroke

PENDAHULUAN dan sisanya mengalami kecacatan


Stroke adalah suatu kondisi yang permanen (Stroke forum, 2015).
terjadi ketika pasokan darah ke suatu Menurut WHO (World Health
bagian otak tiba tiba terganggu, karena Organization) tahun 2012, kematian akibat
sebagian sel sel otak mengalami kematian stroke sebesar 51% di seluruh dunia
akibat gangguan aliran darah karena disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
adanya sumbatan arau pecahnya pembuluh Selain itu diperkirakan sebesar 16% Kasus
darah otak. Kematian jaringan otak dapat stroke tertinggi yang terdiagnosis tenaga
menyebabkan hilangnya fungsi yang kesehatan adalah usia 75 tahun keatas
dikendalikan oleh jaringan itu. Alirah (43,1%) dan terendah pada kelompok usia
darah yang berhenti, sehingga sebagian 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%. Prevalensi
otak tidak bisa berfungsi sebagaimana stroke berdasarkan jenis kelamin lebih
mestinya (Nabyl,2012). Satu dari 10 banyak laki-laki (7,1%) dibandingkan
kematian disebabkan oleh stroke. Secara dengan perempuan (6,8%). Berdasarkan
global, 15 juta orang terserang stroke tempat tinggal, prevalensi stroke di
setiap tahunnya, satu pertiga meninggal perkotaan lebih tinggi (8,2%)

Universitas Sari Mutiara Indonesia 56


E-ISSN : 2528-1585
Vol.4 (no.1) Juni 2019
Jurnal Health Reproductive
Avalilable Online http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JRH

dibandingkan dengan daerah pedesaan cenderung untuk menjadi hipertensi berat


(5,7%). karena tidak menghindari dan tidak
Berdasarkan data 10 besar penyakit mengetahui faktor risikonya, dan 90%
terbanyak di Indonesia tahun 2013, merupakan hipertensi esensial
prevalensi kasus stroke di Indonesia (Armilawaty,dkk., 2007).
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan Kepatuhan dalam meminum obat
sebesar 7,0 per mill dan 12,1 per mill juga berperan penting dalam pengobatan
untuk yang terdiagnosis memiliki gejala hipertensi. Mengidentifikasi faktor-faktor
stroke. Prevalensi kasus stroke tertinggi yang mempengaruhi kepatuhan
terdapat di Provinsi Sulawesi Utara pengobatan hipertensi merupakan langkah
(10,8%) dan terendah di Provinsi Papua pertama dalam usaha menangani
(2,3%), sedangkan Provinsi Jawa Tengah permasalahan tersebut.Berdasarkan
sebesar 7,7%. Prevalensi stroke antara penelitian yang dilakukan oleh Elmiani
laki-laki dengan perempuan hampir sama dkk, didapatkan bahwa dukungan keluarga
(Kemenkes, 2013). Salah satu faktor risiko berbanding lurus dengan kepatuhan
penting untuk terjadinya stroke adalah pengobatan hipertensi. Penelitian serupa
hipertensi (Hariyono,2001). Hasil yang dilakukan oleh Olusegun dkk,
penelitian Ramadhanis (2012) mendapatkan bahwa penyebab ketidak
menyatakan bahwa pasien hipertensi patuhan pasien hipertensi diakibatkan oleh
mempunyai peluang besar sekitar 4,117 kurangnya pemahaman terhadap
kali menderita stroke dibandingkan dengan pengobatan, harga obat yang kurang
pasien yang non hipertensi. Hasil penelitian terjangkau, kepercayaan dan budaya
ini didapatkan bahwa kejadian stroke yang setempat, munculnya efek buruk
menderita hipertensi dari 68 pasien penggunaan obat, akses ke pelayanan
sebanyak (88,3%). kesehatan dan penggunaan obat
Tekanan darah tinggi (hipertensi) komplementer. Sedangkan berdasarkan
merupakan masalah besar, tidak hanya di penelitian yang dilakukan oleh Fitria dkk
negara barat tetapi juga di Indonesia. Di faktor-faktor yang signifikan
Indonesia banyaknya penderita hipertensi mempengaruhi kepatuhan antara lain;
diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% pengetahuan, motivasi, dukungan petugas
yang merupakan hipertensi terkontrol. kesehatan, dan dukungan dari keluarga.
Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% Tingginya angka kecacatan akibat
diantaranya tidak menyadari sebagai stroke disebabkan oleh gangguan pada
penderita hipertensi sehingga mereka jaringan serebral. Akibatnya pasien tidak
Universitas Sari Mutiara Indonesia 57
Flora Sijabat 1 et. all | Hubungan Antara Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Dengan
Kualitas Hidup Pasien Stroke Di RSU Sari Mutiara Medan 2018
(422-433)

mampu melakukan aktivitas fisik sehari yaitu 71 pasien yang mengalami stroke dan
hari, gangguan mental emosional, dan hipertensi dengan jumlah sampel sebanyak
penurunan produktivitas sehingga kondisi 42 orang yang diambil dengan
tersebut berdampak terhadap kualitas menggunakan Non probability sampling
hidup. Penelitian faktor faktor yang melalui purposive sampling. Lokasi
berhubungan dengan kualitas hidup pasien penelitian dilakukan di Rumah Sakit
pasca stroke akan sangat membantu Umum Sari Mutiara Medan. Pengumpulan
terhadap salah atu pertimbangan dasar data diperoleh dengan menggunakan
untuk intervensi berbagai pihak dalam kuesioner. Analisa data dilakukan dengan
meningkatkan kualitas hidup pasien pasca menggunakan uji Chi-square.
stroke, terutama intervensi keperawatan.
Berdasarkan survey awal yang HASIL PENELITIAN
dilakukan peneliti didapatkan data pasien Tabel 1 Distribusi Frekuensi
yang mengalami hipertensi dalam satu Karakteristik Responden
tahun terakhir sebanyak 258 orang pasien Karakteristik n %
Responden
yang mengalami hipertensi dari jumlah
Jenis Kelamin
pasien yang mengalami hipertensi tersebut Laki-laki 26 56.5
laki-laki 98 dan perempuan berjumlah 160 Perempuan 17 37.0
Umur
orang. Berdasarkan data diatas 4 orang < 55 tahun 1 2.2
peneliti melakukan wawancara dan peneliti 56-70 tahun 36 78.3
>71 tahun 6 13.0
mendapatkan data bahwa kebanyakkan Pendidikan
penderita hipertensi tidak patuh minum SD 20 43.5
SMP 13 28.3
obat. Dikarenakan pasien tersebut sudah SMA 7 15.2
lama menderita hipertensi dan sudah lama SI 3 6.5
Status
mengkonsumsi obat antihipertensi tetapi Menikah 31 67.4
tidak sembuh-sembuh juga. Oleh karena Janda/Duda 12 26.1
Lama Rawat
itu peneliti tertarik untuk meneliti 7-10 bulan 9 19.6
kepatuhan pengobatan hipertensi dengan 11 bulan 34 73.9
kualitas hidup pasien stroke.
Berdasarkan tabel diatas dapat
dilihat dari 43 responden diketahui bahwa
METODE PENELITIAN
distribusi frekuensi responden menurut
Desain penelitian ini merupakan penelitian
jenis kelamin tertinggi adalah laki-laki
Analitik Corelasi dengan rancangan Cross
yaitu 26 orang (56,5%), umur responden
Sectional. Populasi dalam penelitian ini

Universitas Sari Mutiara Indonesia 58


Flora Sijabat 1 et. all | Hubungan Antara Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Dengan
Kualitas Hidup Pasien Stroke Di RSU Sari Mutiara Medan 2018
(422-433)

mayoritas berumur 56-70 tahun sebanyak mayoritas menikah 38 sebanyak 31 orang


36 orang (78,3%), pendidikan responden (67,4%), sedangkan lama rawat responden
mayoritas berpendidikan SD sebanyak 20 mayoritas 11 bulan sebanyak 34 orang
0rang (43,5%), status menikah responden (73,9%).

Tabel 2 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi


Jenis kelamin Tingkat kepatuhan
Patuh Tidak patuh Total P value
F % F % F %
Laki-laki 9 20,9 17 39,5 26 60,5 0,663
Perempuan 7 16,3 10 23,3 17 39,5

Tabel 3 Tabulasi Silang Pendidikan dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi


Pendidikan Tingkat kepatuhan
Patuh Tidak patuh Total P value
F % F % F %
SD 9 20,9 11 25,6 20 46,5 0,993
SMP 4 9,3 9 20,9 13 30,2
SMA 2 4,7 5 11,6 7 16,3
S1 1 2,3 2 4,7 3 7,0

Tabel 4 Tabulasi Silang Status perkawinan dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi


Status Tingkat kepatuhan
Patuh Tidak patuh Total P value
F % F % F %
Menikah 11 25,6 20 46,5 31 72,1 0,707
Janda/Duda 5 11,6 7 16,3 12 27,9

Tabel 5 Tabulasi Silang Lama Rawat dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi


Lama Rawat Tingkat kepatuhan
Patuh Tidak patuh Total P value
F % F % F %
7-10 bulan 3 7,0 6 14,0 9 20,9 0,787
11 bulan 13 30,2 21 48,8 34 79,1

PEMBAHASAN Jenis kelamin berkaitan dengan


1. Hubungan antara jenis kelamin peran kehidupan dan perilaku yang
dengan kepatuhan dalam menjalani berbeda antara laki laki dan perempuan
pengobatan hipertensi dalam masyarakat. Dalam hal menjaga
kesehatan, biasanya kaum perumpuan

Universitas Sari Mutiara Indonesia 59


Flora Sijabat 1 et. all | Hubungan Antara Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Dengan
Kualitas Hidup Pasien Stroke Di RSU Sari Mutiara Medan 2018
(422-433)

lebih memperhatikan kesehatannya responden(16,3%) di nyantakan patuh


dibandingkan dengan laki laki. Hal ini dalam menjalani pengobatan hipertensi
dikarenakan sifat sifat dari perempuan dan 10 responden(23,3%) tidak patuh
yang lebih memperhatikan kesehatan bagi dalam menjalankan pengobatan hipertensi.
dirinya dibandingkan laki laki (Depkes Selain itu hasil analisis uji chi- square di
RI,2013). peroleh nilai p=0,663(P>0,05) yang berati
Berdasarkan hasil analis bivariat bahwa tidak ada hubungan antara jenis
menunjukkan tidak ada hubungannya yang kelamin dengan kepatuhan dalam
signifkan antara jenis kelamin dengan menjalani pengobatan hipertensi di RSU
kepatuhan dalam menjalani pengobatan Sari Mutiara Medan.
hipertensi di RSU Sari Mutiara Medan Penelitian ini juga brtolak belakang
dengan nilai p=0,663(P=0,05). Penelitian dengan penelitian yang dilakukan oleh
ini sesuai dengan penelitian yang Alphonche (2012) bahwa jenis kelamin
dilakukan saepudin dkk (2011) yang berhubungan dengan kepatuhan
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengobatan pasien hipertensi dengan nilai
antara jenis kelamin dengan kepatuhan p=0,044. Penelitian yang dilakukan oleh
penggunaan obat pada pasien hipertensi Alphonche menggunakan sampel pasien
dengan nilai p=0,826. Hal ini dikarenakan hipertensi berusia 18 tahun keatas,
tidak adanya perbedaan yang bermakna sehingga rentang usia lebih luas.
antara responeden perempuan maupun
laki laki keduanya sama sama memiliki 2. Hubungan antara tingkat pendidikan
kesadaran untuk patuh dalam penggunaan dengan kepatuhan dalam menjalani
obat hipertensi. pengobatan hipertensi
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat Berdasarkan hasil uji chi-square
hubungan antara jenis kelamin dengan menunjukkan bahwa nilai p=0,993
kepatuhan dalam menjalani pengobatan (P>0,05) yang berarti bahwa tidak ada
hipertensi, diperoleh bahwa dari 43 hubungan antara pendidikan dengan
responden mayoritas berjenis kelamin laki- kepatuhan dalam menjalani pengobatan
laki yang patuh menjalani pengobatan hipertensi. Hal ini diperkuat oleh
hipertensi yaitu 9 responden (20,9%) dan penelitian Kimuyu (2014) menunjukkan
yang tidak patuh menjalani pengobatan bahwa tidak terdapat hubungan antara
sebanyak 17 responden (39,5%). tingkat pendidikan terhadap kepatuhan
Sedangkan dari 43 responden berjenis minum obat anti hipertensi dirumah sakit
kelamin prempuan senesar 7 kota Kiambu (p=0,191).

Universitas Sari Mutiara Indonesia 60


Flora Sijabat 1 et. all | Hubungan Antara Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Dengan
Kualitas Hidup Pasien Stroke Di RSU Sari Mutiara Medan 2018
(422-433)

Berdasarkan tabel 3 hubungan ada hubungan antara status perkawinan


antara pendidikan dengan kepatuhan dengan kepatuhan dalam menjalani
pengobatan hipertensi diperoleh bahwa pengobatan hipertensi.Hasil penelitian ini
dari 43 responden mayoritas berpendidikan diperkuat dengan penelitian yang dilakukan
SD yang patuh menjalani pengobatan oleh Tisna (2009) yag menunjukkan bahwa
sebanyak 9 responden (20,9%), dan yang tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan
tidak patuh sebanyak 11 orang (25,6%). kepatuhan pengobatan hipertensi dengan
Sedangkan dari 43 responden yang nilai p=0,908. Hal ini dikarenakan dalam
berpendidikan tinggi sebesar 1 penelitian ini maupun penelitian yang
responden(2,3%) di nyatakan patuh dalam dilakukan Tisna (2009) ditemukan tidak ada
pengobatan hipertensi, dan 2 responden perbedaan status perkawaninan dalam
tidak patuh dalam menjalani pengobatan kepatuhan pengobatan.
hipertensi. Hasil uji chi-square di peroleh Berdasarkan penelitian dilapangan,
bahwa nilai p=0,993(P>0,05) yang berarti ditemukan bahwa dari 43 responden yang
bahwa tidak ada hubungan antara sudah menikah dan patuh menjalani
pendidikan dengan kepatuhan dalam pengobatan sebanyak 11 orang(25,6) dan
menjalani pengobatan hipertensi di RSU yang tidak patuh sebanyak 20
Sari Mutiara Medan. 0rang(46,5%), dan dari 43 responden ada 7

Penelitian ini juga bertolak responden yang sudah janda/duda dan


belakang dengan penelitian yang dilakukan tidak patuh dalam menjalani pengobatan,
Vincent Boima (2015), pada penelitian ini dan 5 responden yang patuh dalam
juga ditemukan bahwa responden dengan menjalani pengobatan. Sehingga dapat

pendidikan tinggi akan lebih patuh 85% disimpulkan tidak ada perbedaan antara
dibanding dengan responden yang tidak responden yang masih memiliki pasangan
patuh 15%. dengan yang tidak memiliki pasangan.

3. Hubungan antara status perkawinan 4. hubungan antara lama menderita


dengan kepatuhan pengobatan hipertensi dengan kepatuhan dalam
hipertensi menjalani pengobatan
Berdasarkan hasil uji chi-square Berdasarkan hasil uji chi-square
hubungan antara status perkawinan hubungan antara lama rawat dengan
dengan kepatuhan dalam menjalani kepatuhan pengobatan hipertensi di
pengobatan hipertensi di peroleh nilai peroleh nilai p=0,787(P>0,05) yang berarti
p=0,707(P>0,05) yang berarti bahwa tidak

Universitas Sari Mutiara Indonesia 61


Flora Sijabat 1 et. all | Hubungan Antara Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Dengan
Kualitas Hidup Pasien Stroke Di RSU Sari Mutiara Medan 2018
(422-433)

bahwa tidak ada hubungan antara lama hidup dan patuh dalam pengobatan
rawat hipertensi dengan kepatuhan dalam hipertensi dengan kategori baik 15
menjalani pengobatan hipertensi. Hal ini responden (34,9%), yang memiliki
diperkuat oleh penelitian yang dilakukan kualitas hidup dan ketidak patuhan dalam
oleh Suhadi (2011) yang menyatakan pengobatan hipertensi dengan kategori
bahwa lama menderita hipertensi tidak baik 20 responden (46,5%), yang
berhubungan dengan kepatuhan dalam memiliki kualitas hidup dan patuh dalam
perawatan hipertensi. Menurut analisa pengobatan hipertensi dengan kategori
Suhadi lama menderita hipertensi cukup 1 responden (2,3%), yang memiliki
berkaitan dengan lamanya melakukan kualitas hidup dan ketidak patuhan dalam
pengobatan hipertensi, sehingga lama pengobatan hipertensi dengan kategori
menderita hipertensi bukan faktor yang cukup 3 responden (7,0%). Dari hasil uji
mempengaruhi kepatuhan dalam chi-square di peroleh nilai p=0,212
pengobatan hipertensi. (P<0,05) yang berarti ada hubungan antara
Hasil penelitian ini sesuai dengan kepatuhan pengobatan hipertensi dengan
teori yang menyatakan bahwa semakin kualitas hidup pasien stroke.
lama seorang menderita hipertensi maka Hal ini diperkuat dengan penelitian
tingkat kepatuhan pengobatan hipertensi yang dilakukan oleh Ekarini (2011) yang
makin rendah (Ketut Gama et al, 2014). menunjukkan bahwa ada hubungan antara
tingkat motivasi dengan tingkkat
5. Hubungan antara kepatuhan kepatuhan pengobatan hipertensi dengan
pengobatan hipertensi dengan nilai p=0,001. Hal ini dikarenakan
kualitas hidup pasien stroke responden yang dinyatakan patuh adalah
Kualitas hidup merupakan konsep mereka yang memiliki motivasi yang
analisi kemampuan untuk mendapatkan tinggi dari dukungan keluarga. Motivasi
hidup yang normal terkait dengan persepsi yang tinggi terbentuk karena adanya
secara individu mengenai tujuan, harapan, hubungan antara dorongan, tujuan, dan
standar dan perhetian secara spesifik kebuthan untuk sembuh, maka responden
terhadap kehidupan yang dialami dengan hipertensi akan terdorong untuk patuh
mempengaruhi nilai dan budaya pada dalam menjalani pengobatan, sehingga
lingkungan individu tersebut berada kualitas hidup responden meningkat.
(Nursalam, 2014). Menurut asumsi peneliti, faktor
Berdasarkan hasil uji chi-square yang mempengaruhi kualitas hidup sangat
dari 43 responden yang memiliki kualitas banyak, seperti keuangan, kesehatan,

Universitas Sari Mutiara Indonesia 62


Flora Sijabat 1 et. all | Hubungan Antara Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Dengan
Kualitas Hidup Pasien Stroke Di RSU Sari Mutiara Medan 2018
(422-433)

keamanan, keadaan lingkungan dan DAFTAR PUSTAKA


semakin banyak dorongan dari keluarga Anderson C, Laubscher S dan Burns R.
(1996). Validation of the short
semakin tinggi kualitas hidup seseorang.
from 36 (SF-36) health survey
questionaire among stroke patients.
Stroke. 27: 1812-1816.
KESIMPULAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan di American Heart Association (2013). Heart
disease & stroke statistics–2013
RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2018,
Update. Dallar, Texas: American
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Heart Association Journal.
1. Ada hubungan Kepatuhan pengobatan
Arwani, dkk. (2012). Kualitas Hidup
hipertensi dengan kualitas hidup pada Penderita Strok Fase Rehabilitasi
Di Kota Semarang. Proseding
pasien stroke dengan nilai p=0,113
Seminar Nasional Keperawatan
(p<0,05) PPNI jawa Tengah. Diakses pada
situs Http://Jurnal unimus.ac.id.
2. Ada hubungan antara kualitas hidup
Dibuka pada 27 Januari 2016.
terhadap kepatuhan pengobatan
Azwar, 2007. Sikap Manusia dan
hipertensi dengan kualitas hidup pasien
Pengukurannya. Jakarta : PT.
stroke dengan nilai p=0,113 (p<0,05) Rineka Cipta

Dharma, K. K. (2013). Metodologi


SARAN penelitian keperawatan panduan
melaksanakan dan menerapkan
1. Bagi Pasien Stroke
hasil penelitian. Jakarta Timur:
Menambah pengetahuan dan CV.Trans Info Media
informasi hubungan antara kepatuhan Hayulita, S & Sari, R. (2014). Faktor-Faktor
pengobatan hipertensi dengan kualitas Yang Berhubungan Dengan Depresi
Pada Pasien Paska Stroke Di Ruang
hidup pasien stroke. Rawat Jalan Rumah Sakit Stroke
2. Bagi rumah sakit Nasional (RSSN) Bukittinggi. Diakses
pada situs http://jurnal.ac.id. Dibuka
Menjadi masukan bagi rumah sakit pada tanggal 15 Januari 2016
agar mengeluarkan kebijakan untuk Hidayat, (2008). Pengantar Konsep Dasar
memberikan pendidikan kesehatan Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
kepatuhan pengobatan hipertensi
dengan kualitas hidup pasien stroke di Kariasa, M.I. (2009). Persepsi Pasien Paska
Serangan Stroke Terhadap Kualitas
Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Hidupnya Dalam Perspektif Asuhan
Medan. Keperawatan. Diakses pada
http://www.foxitsofware.com for
evaluation only. Dibuka pada 27
Januari 2016.

Universitas Sari Mutiara Indonesia 63


Flora Sijabat 1 et. all | Hubungan Antara Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Dengan
Kualitas Hidup Pasien Stroke Di RSU Sari Mutiara Medan 2018
(422-433)

Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi Hidup Lansia. Institut Ilmu


penelitian kesehatan. Jakarta: Kesehatan Bhakti Wiyata, Kediri.
Rineka Cipta Jurnal Kedokteran Indonesia, Vol.
2:1
Riskesdas, (2013). Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Widagdo, W. dkk. (2013). Asuhan
Kesehatan Republik Indonesia keperawatan pada klien dengan
Jakarta. Diaskes pada situs gangguan sistem persarafan.
http://jurnal kesehatan.ac.id. Dibuka Jakarta Timur: Trans Info Media
pada tanggal 21 Januari 2016
Jakarta
Rochmayanti, (2011). Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Wulandari, I.S., Susilo, E., Oktarina, D.N.
Pasien Penyakit Jantung Koroner Di (2013). Hubungan dukungan sosial
Rumah Sakit Pelni Jakarta. Diaskes keluarga dengan tingkat depresi
pada situs http://jurnal analisis pada penderita stroke di ruang
faktor ac.id. Dibuka pada tanggal 18 rawat inap RST Dr. Soedjono
Januari 2016 . Magelang. Diakses pada situs
http://skripsi.com. Dibuka pada 15
Rohardija, R., Komariah, M., & Dian, A. Januari 2016.
(2012). Konsep Diri Pada Pasien
Stroke Ringan di Poliklinik Saraf World Health Organization. (2009). The
RSU Sumedang. Diakses di World Health Organization Quality
http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/articl of Life (WHOQOL)–BREF.
e/download/615/669 http://www.who.int/substance_abus
e/research_tools/en/indonesian_wh
Rahmi, U. (2011). Pengaruh Discarge
oqol.pdf
Planning terstruktur terhadap kualitas
hidup pasien stroke iskemik di RSUD
AL-IHSAN dan AL-ISLAM Bandung. Yani, A. (2010). Perbedaan Skor Kualitas
Diaskes pada situs Hidup Terkait Kesehatan Antara
http://jurnalpengaruh discharge..ac.id. Pasien Stroke Iskemik Serangan
Dibuka pada tanggal 27 Januari 2016 . Pertama Dan Berulang. Tesis,
Universita Indonesia. Jakarta.
Sutikno, et al. (2011). Hubungan antara
Fungsi Keluarga dan Kualitas

Universitas Sari Mutiara Indonesia 64

Anda mungkin juga menyukai