Anda di halaman 1dari 6

“PENENTUAN TOTAL PROTEIM

DENGAN PHOTOMETRIC TEST”

Dosen Pembimbing :

Dr. Eva Yuniritha, S.ST, M.Biomed (EY)


Siti Sarah Yusdi, S.Si, M.Si (SSY)
Wiwi Sartika, DCN, M. Biomed
Renita Afriza, SKM, M.K

Disusun oleh :

AINUL MARDIAH

192210650

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DITETIKA 1I A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


PENENTUAN TOTAL PROTEIM

DENGAN PHOTOMETRIC TEST

Hari/ Tanggal : Senin/ 02 November 2020

Pretikum ke : 10 (Sepuluh)

Judul Pratikum : Total Pretein Test

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat mengukur kadar protein total pada plasam


2. Mahasiswa dapat membandingkan hasil pengamatan dengan nilai normal/
standar
3. Mahasiswa mampu menginsterprestasikan hasil pemeriksaan spesimen
dalam kontes status gizi (malnutrisi, gagal ginjal)

Prinsip :

Protein dan Cu (ion Cooper) membentuk kompleks berwarna violet dalam suasana
alkali, warna yang terbentuk diukur dengan alat apektofotometer dengan panjang
gelombang 540 nm).

Bahan :

 Serum/ plasma
 Reagen 1 (R1) : Sidium Hidroksida, Potasium sodium Tartrate
 Reagen 2 (R2) : Sodium Hidroksida, Potasium Sodium Tartrate, pptasium
iodida, Cuper sulfat

Alat :

 Pipet ukur 0,02 ml


 Pipet volumetrik 1 ml
 Spektofotometer
 Kufet
 Balon pengisap
Tinjauan Pustaka :

Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan dan
manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang
terdapat dalam makanan berfungssi sebagai zat utama dalam pembentukan dan
pertumbuhan tubuh. Protein mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH dan pelarut
organic ( poedjiadi, 2007).

Pada umumnya protein total terdiri dari albumin dan globulin. Penggunaan
pemeriksaan protein total serum dibatasi kecuali dilakukan pemeriksaan
elektroforesis protein (Joyce, 1997).

Serum protein merupakan salah satu dari tiga jenis protein di dalam tubuh
yang terbentuk dari asam amino berupa larutan koloidal di dalam plasma darah..
Serum protein tidak mengandung fibrin (bukan merupakan fibrous protein)
sehingga dapat terlarut. Total serum protein dalam darah sekitar 7,2 - 8 g/dl atau
sekitar 7% (Sloane, 2002)

Serum protein diukur besar dibagi menjadi dua kelompok, albumin dan
globulin. Sebuah panel darah khas akan menyediakan empat pengukuran yang
berbeda - total protein, albumin, globulin, dan rasio albumin globulin. Saat ini,
pengukuran protein telah banyak menggunakan analyzer kimiawi otomatis.
Pengukuran kadar menggunakan prinsip penyerapan (absorbance) molekul zat
warna. Protein total biasanya diukur dengan reagen Biuret dan tembaga sulfat
basa. Penyerapan dipantau secara spektrofotometri pada λ 545 nm. Albumin
sering dikuantifikasi sendiri. Sedangkan globulin dihitung dari selisih kadar antara
protein total dan albumin yang diukur

Albumin merupakan protein plasma yang paling tinggi jumlahnya sekitar 60%
dan memiliki berbagai fungsi yang sangat penting bagi kesehatan yaitu
pembentukan jaringan sel baru, mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang
rusak, kadar albumin dalam darah 3,5-5 g/dl (Rusli, et all, 2011).

Albumin adalah protein yang larut dalam air. Albumin disintesis di hati dan
berfungsi utama untuk mempertahankan tekanan koloid osmotik darah. Hal ini
karena albumin merupakan protein dengan berat molekul besar yang tidak dapat
melintasi dinding pembuluh atau dinding kapiler sehingga dapat membantu
mempertahankan cairan yang ada di dalam sistem vascular (Sutedjo, 2007).

Serum globulin adalah istilah umum yang digunakan untuk protein yang tidak
larut, baik di dalam air maupun di dalam larutan garam konsentrasi tinggi, tetapi
larut dalam larutan garam konsentrasi sedang

Kadar albumin digunakan sebagai indikator perubahan biokimia yang


berhubungan dengan simpanan protein tubuh dan berkaitan dengan perubahan
status gizi, walaupun tidak terlalu sensitif. Pada penderita malnutrisi sering
ditemukan kadar albumin serum yang rendah, namun tidak jarang kadar albumin
serum masih dalam batas normal. Peningkatan kadar albumin berkaitan erat
dengan kadar hemoglobin darah. Penurunan kadar albumin dalam darah akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hemoglobin, karena protein merupakan
salah salah unsur yang penting diperlukan dalam sintesis hemoglobin dan
pembawa zat besi, oleh karena itu apabila kadar albumin dalam tubuh rendah,
maka sintesis hemoglobin akan terganggu dan dapat mengakibatkan penurunan
kadar hemoglobin dalam darah (Sutedjo, 2007).

Nilai rujukan

Dewasa : 6,0 – 8,0 g/dL

Anak – anak :

- Prematur : 4,2 – 7,6 g/dL

- Bayi baru lahir: 4,6 – 7,4 g/dL

- Bayi : 6,0 – 6,7 g/dL

- Anak : 6,2 – 8,0 g/dL

Prosedur :

1. Prosedur dengan menggunakan reagen 1 dan 2

2. Prosedur dengan menggunakan mono reagen

Perthitungan
A standart : ((A2-A1)Standart- (A2-A1)Blanko)
A Sampel: ((A2-A1) Sampel-((A2-A1) Blanko)
Konsentrasi Standar : 5 g/ dl
Rumus::
Total protein(g/dl) = A sampel x konsentrasi Standar(g/dl)
A standar
Hasil dan Pembahasan :

Hasil :

Dari pratikum yamg dilihat dari vidio Panjang gelombang

546 ,0 nm

Cuvet “B” 0,003 Abs

Cuvet “Std” 0,705 ABS

Pembahasan :

Protein yang terdapat dalam plasma darah berupa albumin,globulin. Albumin


berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik darah. Globulin berfungsi
untuk pembentukan antibody .

Larutan yang berwarna kuning adalah serum darah yang mengandung antibodi.
Zat antibody berfungsi untuk melawan zat-zat asing berupa kuman penyakit yang
disebut antigen yang masuk kedalam tubuh yang mungkin dapat menybabkan
penyakit .

Tujuan dari percobaan ini adalah menganalisis nilai normal dari protein total
dalam serum dan menentukan, mengetahui dan mengdiagnosa adanya ganguan
fisiologis (penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih) dengan menggunkana
beberapa parameter pemeriksaan protein total dalam serum.

Interperestasi gizi

Hipoproteinaemia

Memperbaiki pola makan dengan lebih banyak mengonsumsi protein seperti:


kacang-kacangan, susu, ikan, telur

Hiperproteinemuia

Mengurangi makanan nakanan dengan kandungan protein tinggi seperti daging.


Saran :

Pengukuran dapat dilanjutkan denga pengukuran kadar albumin dan globulin.

Kesimpulan :

Uji tital protein berfungsi unutk menfekteksi terjadi kerusakan pada hati dan
ginjal. Tes protein total dilakuan untuk menentukan hipoproteinemia dan
hiperptoteiian.

Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/34900874/
Laporan_Praktikum_Kimia_Klinik_Dasar_Protein_Total_dan_Albumin

http://lawangarl71.blogspot.com/2013/10/laporan-protein-total-dalam-
serum.html?m

http://wiwinnurhaliza6.blogspot.com/2017/05/laporan-praktikum-kimia-klinik-
ii_7.html?m=1

Sloane Ethel, 2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC Penerbit
Buku Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai