Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FITOFARMAKOLOGI

Disusun Oleh :

Dias Putri Utami (17.0606.0011)


Yenny Maryati (17.0605.0012)
Veni Umikhovivatun Nisak (17.0605.0015)
Zunna Septiandani (17.0605.0038)
Dhea Salsa Bella (17.0605.0040)
Fitria Rosalia P. (17.0605.0042)
Viantika Meiliana W. (17.0605.0043)
Erlin Helmalia P (17.0605.0044)

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2020
A. Judul Praktikum
Review jurnal
B. Tujuan praktikum
1. Mahasiswa mampu menentukan tanaman yang tepat untuk penyakit Asam urat
C. Dasar teori
Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan
kadar asam urat serum di atas normal. Pada sebagian besar
penelitian epidemiologi, disebut sebagai hiperurisemia jika kadar
asam urat serum orang dewasa lebih dari 7,0 mg/dl dan lebih dari
6,0 mg/dl pada perempuan. Hiperurisemia bisa juga tidak
menampakkan gejala klinis/ asimptomatis. Dua pertiga dari
hiperurisemia tidak menampakkan gejala klinis. Hiperurisemia
terjadi akibat peningkatan produksi asam urat karena diet tinggi
purin atau penurunan ekskresi karena pemecahaan asam nukleat
yang berlebihan atau sering merupakan kombinasi keduanya.
Hiperurisemia di sebabkan oleh dua faktor utama yaitu
meningkatnya produksi asam urat dalam tubuh, hal ini di sebabkan
karena sintesis atau pembentukan asam urat yang berlebihan.
Produksi asam urat yang berlebihan dapat di sebabkan karena
leukimia atau kanker darah yang mendapat terapi sitostatika. Faktor
yang kedua adalah pengeluaran asam urat melalui ginjal kurang
(gout renal), gout renal primer di sebabkan karena ekskresi asam
urat di tubuli distal ginjal yang sehat, dan gout renal sekunder di
sebabkan ginjal yang rusak, misalnya pada glomerulonefritis kronis,
kerusakan ginjal kronis (chronic renal failure).
Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang
terdiri dari komponen karbon, nitrogen, oksigen dan hidrogen
dengan rumus molekul C5H4N4O3. Pada pH alkali kuat, asam urat
membentuk ion urat dua kali lebih banyak daripada pH asam 5. Kadar
Asam Urat mulai meninggi selama pubertas pada laki-laki tetapi
wanita tetap rendah sampai menopause akibat efek urikosurik
estrogen. Dalam tubuh manusia terdapat enzim asam urat oksidase
atau urikase yang akan mengoksidasi asam urat menjadi alantoin.
Defisiensi urikase pada manusiaakan mengakibatkan tingginya
kadar asam urat dalam serum. Urat dikeluarkan di ginjal (70%) dan
traktus gastrointestinal (30%). Kadar asam urat di darah tergantung
pada keseimbangan produksi dan ekskresinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hiperurisemia antara lain:
1. Nutrisi
Makanan dengan kadar purin tinggi (150-180mg/100g)
antara lain jeroan, daging baik daging sapi, babi, kambing
atau makanan dari hasil laut, kacang-kacangan, bayam,
jamur, kembang kol, sarden, kerangt, minuman beralkohol.
2. Obat-obatan
Obat-obatan diuretika (Furosemide dan Hydroklorotiazida),
obat kanker, vitamin B12 dapat meingkatkan absorbs asam
urat di ginjal sebaliknya dapat menurunkan ekskresi asam
urat urin.
3. Obesitas
Kelebihan berat badan (IMT ≥ 25kg/m 2) dapat
meningkatkan kadar asam urat dan juga memberikan
beban menahan yang berat pada penopang sendi tubuh.
Diet makanan rendah kalori dapat menyebabkan kelaparan
sehingga menyebabkan hiperuresemia. Sebaiknya
berpuasa dengan memilih makanan rendah kalori tanpa
mengurangi konsumsi daging (tetap memakan daging
berlemak) juga dapat menaikkan kadar asam urat .
4. Usia
Meskipun kejadian hiperuresemia bias terjadi pada semua
tingkat usia namun kejadian ini meningkat pada laki-laki
dewasa berusia ≥30 tahun dan wanita setelah menopause
atau berusia ≥50 tahun, karena pada usia ini wanita
mengalami gangguan produksi hormone estrogen.
D. Metode praktikum
1. Menentukan tanaman yang sesuai dengan penyakit yang didapat.
2. Menentukan metode ekstraksi yang tepat dengan jenis tanamannya.
3. Menarik kesimpulan dari jurnal yang didapat.
E. Hasil praktikum
a. Jurnal yang di review
1. Efek Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum Americanum L.)
Sebagai Penurun Kadar Asam Urat Pada Tikus Jantan Galur Sprague
Dawley
Yesi Restina1, E. Mulyati Effendi Dan Ike Yulia W.
Program Studi Farmasi, Fmipa, Universitas Pakuan, Bogor.
2. Uji Antiinlamasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polyanthum)
Dan Daun Kemangi (Ocimum Sanctum) Pada Tikus Hiperurisemia
Muhammad Aziz Fikri
Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Surakarta
3. Formulasi Orally Disintergrating Tablet (Odt) Ekstrak Etanol Daun
Kemangi (Ocimum Americanum L.) Dengan Menggunakan Explotab
Yulistia Budianti Soemarie, Hayatus Sa’adah, Tri Marginingsih
Akademi Farmasi Samarinda
4. Uji Aktivitas Antiradikal Bebas Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum
Basilicum L.) Dengan Menggunakan Metode Dpph
Linda Erviana, Abd. Malik, Dan Ahmad Najib
Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia
5. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L.)
Terhadap Ph Dan Tukak Lambung Pada Tikus Putih Jantan
Sri Oktavia, Helmi Arifin, Ria Irawati
Fakultas Farmasi, Universitas Andalas (UNAND), Padang 2)Sekolah Tinggi
Ilmu Farmasi (Stifarm), Padang
b. Tanaman yang digunakan
Kemangi merupakan tumbuhan yang mengandung banyak senyawa berkhasiat
diantaranya adalah flavonoid, glikosida, asam galat, tanin dan minyak atsiri yang
mengandung eudenol sebagai komponen utamanya.

Nama Kemangi
Nama ilmiah Ocimum × citriodorum
Klasifikasi Ocimum
Ordo Lamiales
Kingdom Plantae
spesies O. ×citriodorum
Famili Lamiaceae

c. Metode ekstraksi yang ditentukan


Metode yang digunakan pada kelima jurnal adalah dengan menggunakan
metode maserasi. Metode maserasi digunakan karena tidak merusak komponen
kimia, dan kemungkinan terjadinya penguraian zat aktif oleh pengaruh suhu dapat
dihindari karena tidak adanya pemanasan dalam prosesk ekstraksi seta pengerjaan
dan peralatan yang digunakan sederhasana dan mudah diusahakan. Pelarut yang
digunakan pada semua jurnal adalah menggunakan etanol. Rata – rata dari kelima
jurnal tersebut menggunakan pelarut etanol 70%. Digunakan pelarut etanol
dikarenakan sifatnya yang mampu melarutkan hampir semua zat, baik yang
bersifat polar, smei polar dan non polar. Serta kemampuannya untuk
mengendapkan protein dan menghambat kerja enzim sehingga dapat terhindar dari
proses hidrolisis dan oksidasi. Keuntungan lainnya adalah etanol modal
berpenetrasi ke dalam sel.
Dari kelima jurnal rata – rata maserasi dilakukan selama 4-5 hari. Proses
maserasi dilakukukan menggunakan botol kaca berwarna gelap dan ditempat yang
terlindung dari cahaya. Hal itu bertujuan untuk menghindari terjadinya penguraian
struktur zat aktif terutama senyawa yang kurang stabil terhadap cahaya. Setelah
dilakukan maserasi semua maserat dikumpulkan dan diupkan dengan rotary
evaporator sampai mendapat ekstrak kental
DAFTAR PUSTAKA
Afif A. Artritis Gout. [internet]. 2008 [disitansi 2014Desember 19]. Tersedia
di:http://fajrucmedicine.blogspot.com/2013/07/apa-itu-artritis-gout.html

Claire Rayner. Bertanyalah Dokter Anda Menjawab. alih bahasa Tetty Y dari judul aslinya Everything Your
Doctor would Tell if he had the time. Jakarta. Gaya Favorit Press. 1990.

Erlian. Gout dan Hiperurisemia. [internet]. 2012 [disitansi 2014 Desember 19]. Tersedia di:
http://erlianff07.web.unair.ac.id/php/ artikel_detail-44983

Firestein GS, Budd RC, Harris ED, Rudy S, Sergen JS. (eds) Kelley’s Textbook of heumatology, 8th ed. W.B
Saunders, Philadelphia. 2009.

Kaparang K, Penyakit Kaum Bangsawan, Jakarta, PT Etika Media Utama, 2007.

Misnadiarly. Mengenal Penyakit Artritis. [internet]. 2008 [disitansi 2014 Desember 18]. Tersedia di:
http:jurnal.unej.ac.id.index/php/article/view/2606/2434

Misnadiarly. Mengenal Penyakit Artritis. [internet]. 2008 [disitansi 2014 Desember 18]. Tersedia di:
http:jurnal.unej.ac.id.index/php/article/view/2606/2434

Setyoningsih R. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperurisemia Pada Pasien Rawat Jalan
RSUP Dr. Kariadi Semarang. [internet]. 2009. Tersedia di: http://eprints.undip.ac.id/25234/1/23
7_Rini_Setyoningsih_G2C005301.pdf
Spieker EL, Ruschitzka TF, Lűscher FT dan Noll G. The management of Hyperuricemia and Gout in Patient with
Heart Failure. The European Journal of Heart Failure. 2002.

Widi RR. Dkk. Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Derajat Nyeri pada Penderita Artritis Gout Fase Akut.
[internet]. 2011 [disitansi 2014 Desember 18]. Tersedia
di:http://jurnal.ugm.ac.id/bkm/article/view/3418/2966

Anda mungkin juga menyukai