Anda di halaman 1dari 8

Anisa I.

P | Diagnosis and Treatment Osteoarthritis

[ ARTIKEL REVIEW ]

DIAGNOSIS AND TREATMENT OSTEOARTHRITIS


Anisa Ika Pratiwi
Faculty of Medicine, University of Lampung

Abstract
Osteoarthritis is a common disease that causes pain and disability movements in the elderly population. The
disease causes pain and disability in patients that disrupts daily activities and cause severe socio-economic
impacts. The prevalence of osteoarthritis is rising. A quarter of the entire population of women and a fifth of
the entire population of men over the age of 60 years can be affected by osteoarthritis. Diagnosis and
adequate management can reduce the prevalence, recurrence rate, and can prevent complications of
osteoarthritis itself.

Keywords: diagnosis, osteoarthritis, treatment.

Abstrak
Osteoartritis merupakan penyakit tersering yang menyebabkan timbulnya nyeri dan disabilitas gerakan pada
populasi usia lanjut. Penyakit ini menyebabkan nyeri dan disabilitas padapasien sehingga mengganggu
aktifitas sehari-hari dan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang berat. Prevalensi osteoartritis juga
semakin bertambah. Seperempat dari seluruh populasi perempuan dan seperlima dari seluruh populasi laki-
laki dengan usia lebih dari 60 tahun dapat terkena osteoartritis. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan
yang adekuat dapat menurunkan prevalensi, angka kekambuhan, serta dapat mencegah timbulnya
kompikasi osteoartritis itu sendiri

Kata kunci:diagnosis, oasteoartritis, tata laksana

...
Korespondensi : Anisa Ika Pratiwi | anisaikapratiwi13@gmail.com

Pendahuluan osteoarthritis berdampak sosio


ekonomik yang besar di Negara maju
Osteoarthritis menurut
dan di Negara berkembang.1
American College of Rheumatology
Penyakit ini ditandai oleh
merupakan sekelompok kondisi
adanya abrasi rawan sendi dan
heterogen yang mengarah kepada
adanya pembentukan tulang baru
tanda dan gejala sendi.
yang irregular pada permukaan
Osteoarthritis merupakan penyakit
persendian. Nyeri menjadi gejala
degenerative dan progresif yang
utama terbesar pada sendi yang
mengenai dua per tiga orang yang
mengalami osteoarthritis. Rasa nyeri
berumur lebih dari 65 tahun, dengan
diakibatkan setelah melakukan
prevalensi 60,5% pada pria dan
aktivitas dengan penggunaan sendi
70,5% pada wanita. Seiring
dan rasa nyeri dapat diringankan
bertambahnya jumlah kelahiran
dengan istirahat. Trauma dan
yang mencapai usia per-tengahan
obesitas dapat meningkatkan resiko
dan obesitas serta peningkatannya
osteoarthritis. Namun baik
dalam populasi masyarakat
penyebab maupun pengobatannya
osteoarthritis akan berdampak lebih
belum sepenuhnya diketahui.1
buruk di kemudian hari. Karena
Penyakit ini menyebabkan nyeri dan
sifatnya yang kronik progresif,

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 10


Anisa I.P | Diagnosis and Treatment Osteoarthritis

disabilitas pada pasien sehingga dari tulang rawan sendi yang disertai
mengganggu aktifitas sehari-hari dengan pertumbuhan tulang dan
dan menimbulkan dampak sosial tulang rawan baru pada sendi.
ekonomi yang berat.3 Orang lanjut Kelainan ini merupakan suatu proses
usia di Indonesia yang menderita degeneratif pada sendi yang dapat
cacat karena osteoarthritis mengenai satu atau lebih sendi.2Di
diperkirakan mencapai dua juta. Indonesia, prevalensi osteoartritis
Prevalensi osteoarthritis usia 49-60 mencapai 5% pada usia <40 tahun,
tahun di Malang mencapai 21,7%, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 65%
yang terdiridari 6,2% laki-lakidan pada usia >61 tahun.5 Untuk
15,5% perempuan.2 osteoartritis lutut prevalensinya
Insidensi osteoarthritis cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria
meningkat seiring dengan usia dan 12,7% pada wanita.6
dengan adanya bukti pada Osteoartritis merupakan
gambaran fotopolos. Insidensi penyakit tersering yang
osteoartritis di Amerika pada usia menyebabkan timbulnyan yeri dan
18-24 tahun, 7% laki-lakidan 2% disabilitas gerakan pada populasi
perempuan menggambarkan usia lanjut. Osteoartritis merupakan
osteoarthritis pada tangan. Pada kelainan yang mengenai berbagai
usia 55-64 tahun, 28% laki-laki dan ras dan kedua jenis kelamin.
perempuan terkena osteoarthritis Osteoartritis lebih banyak
lutut dan 23% osteoarthritis ditemukan pada perempuan jika
panggul. Pada usia antara 65-74, dibandingkan dengan laki-laki yaitu
39% laki-laki dan perempuan 68,67%. Secara statistik perempuan
menggambarkan osteoarthritis pada memiliki body mass index (BMI)
lutut dan 23% menggambarkan diatas rata-rata dimana kategori BMI
osteoarthritis pada panggul. Pada pada perempuan Asia menurut
usia diatas 75 tahun, sekitar 100% jurnal American Clinical Nutrition
laki-laki dan perempuan mempunyai adalah antara 24 sampai dengan
gejala-gejala osteoartritis. Kejadian 26,9kg/m2 dan mempunyai nilai
osteoartritis di Norwegia pada tahun lebih kecil jika dibandingkan dengan
2008, 80% berusia lebih dari 55 perempuan Amerika dan tingkat
tahun. Angka keseluruhan prevalensi obesitas pada wanita di Amerika
osteoartritis di Norwegia adalah adalah empat persen dan pada laki-
12,8% dan lebih tinggi pada laki hanya dua persen. Pada
perempuan (14,7%) di banding laki- perempuan menopause, akan terjadi
laki (10,5%). Prevalensi penumpukan lemak terutama pada
osteoarthritis panggul adalah 5,5%, sendi bagian bawah dan
osteoarthritis lutut 7,1% dan menyebabkan peningkatan beban
osteoarthritis tangan 4,3%.2 pada sendi.2
Di dalam penelitian Dr.
DISKUSI OConnor (2007), jenis kelamin
perempuan merupakan factor resiko
Osteoartritis adalah suatu
terjadinya osteoartritis. Pada studi
kelainan sendi kronis dimana terjadi
tersebut prevalensi dan insidensi
proses pelemahan dan disintegrasi

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 11


Anisa I.P | Diagnosis and Treatment Osteoarthritis

osteoarthritis meningkat sebanyak Berdasarkan patogenesisnya


tiga kali lipat pada perempuan jika OA dibedakan menjadi OA primer
dibandingkan dengan laki-laki. Hal dan OA sekunder. OA primer disebut
yang sama juga ditemukan dalam juga OA idiopatik adalah OA yang
penelitian Zhang Fu-qianget al., kausanya tidak diketahui dan
padatahun 2009 di Fuzhou yang tidakada hubungannya dengan
menunjukkan peningkatan penyakit sistemik maupun proses
prevalensi lebih tinggi pada perubahan lokal pada sendi. OA
perempuan jika dibandingkan sekunder adalah OA yang didasari
dengan laki-laki yaitu sebesar oleh adanya kelainan endokrin,
35,87%.2 inflamasi, metabolik, pertumbuhan
Seiring dengan bertambah- dan imobilisasi yang lama. OA
nyausia, prevalensi osteoarthritis primer lebih sering ditemukan dari
juga semakin bertambah. pada OA sekunder.5Penyakit ini
Seperempat dari seluruh populasi bersifat progresif lambat, umumnya
perempuan dan seperlima dari terjadi pada usia lanjut, walaupun
seluruh populasi laki-laki dengan usia bukan satu-satunya faktor
usia lebih dari 60 tahun dapat risiko.2 Di beberapa referensi
terkena osteoartritis. Osteoartritis menyatakan bahwa angka insiden
dapat menyerang semua sendi, terjadinya OA meningkat seiring
namun predileksi yang tersering bertambahnya usia terutama pada
adalah pada sendi-sendi yang usia > 50 tahun, ini berkaitan dengan
menanggung beban berat badan adanya degenerasi tulang rawan.5
seperti panggul, lutut, dan sendi Faktor lain yang diduga menjadi
tulang belakang bagian lumbal pemicu osteoartritis adalah faktor
bawah.2 jenis kelamin, kegemukan, dan
Pada tahun 1980, overuse.2
osteoarthritis dianggap sebagai Terjadinya OA tidak lepas
kelainan degeneratif primer dan dari banyak persendian yang ada
kejadian natural akibat proses wear didalam tubuh manusia.7 Sebanyak
and tear pada sendi sebagai hasil tulang yang memungkinkan
dari proses penuaan. Berdasarkan terjadinya gesekan. Untuk
penemuan-penemuan pada melindungi tulang dari gesekan, di
penelitian yang telah banyak dalam tubuh ada tulang rawan.
dilakukan, anggapan ini berubah. Namun karena berbagai faktor risiko
Osteoartritis adalah sebuah proses yang ada, maka terjadi erosi pada
penyakit aktif pada sendi yang dapat tulang rawan dan berkurangnya
mengalami perubahan oleh cairan pada sendi. Tulang rawan
manipulasi mekanik dan biokimia. sendiri berfungsi untuk meredam
Terdapat efek penuaan pada getar antar tulang.7 Tulang rawan
komponen system musculoskeletal yang normal bersifat avaskuler,
seperti kartilago artikular, tulang, alimfatik, dan aneural.9 Tulang
dan jaringan yang memungkinkan rawan terdiri atas jaringan lunak
meningkatnya kejadian beberapa kolagen yang berfungsi untuk
penyakit seperti osteoarthritis.2 menguatkan sendi, proteoglikan

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 12


Anisa I.P | Diagnosis and Treatment Osteoarthritis

yang membuat jaringan tersebut hormon seks pada perkembangan


elastis dan air (70% bagian) yang osteoartritis telah diperkirakan
menjadi bantalan, pelumas dan berdasarkan peningkatan angka
pemberi nutrisi.7 osteoartritis selama atau segera
Osteoartritis terjadi akibat setelah menopause.10
kondrosit (sel pembentuk Diagnosis osteoartritis
proteoglikan dan kolagen pada biasanya didasarkan pada anamnesis
rawan sendi) gagal dalam yaitu riwayat penyakit, gambaran
memelihara keseimbangan antara klinis dari pemeriksaan fisik dan hasil
degradasi dan sintesis matriks dari pemeriksaan radiologis.
ekstraseluler, sehingga terjadi Anamnesis terhadap pasien
perubahan diameter dan orientasi osteoartritis lutut umumnya
serat kolagen yang mengubah mengungkapkan keluhan-keluhan
biomekanik dari tulang rawan, yang yang sudah lama, tetapi
menjadikan tulang rawan sendi berkembang secara perlahan-lahan.6
kehilangan sifat kompresibilitasnya Nyeri sendi merupakan keluhan
yang unik. Selain kondrosit, utama yang dirasakan setelah
sinoviosit juga berperan pada aktivitas dan menghilang setelah
patogenesis OA, terutama setelah istirahat. Bila progresifitas OA terus
terjadi sinovitis, yang menyebabkan berlangsung terutama setelah
nyeri dan perasaan tidak nyaman. terjadi reaksi radang (sinoritis) nyeri
Sinoviosit yang mengalami akan terasa saat istirahat.
peradangan akan menghasilkan Sedangkan istirahat ataupun
Matrix Metalloproteinases (MMPs) immobilisasi yang lama dapat
dan berbagai sitokin yang akan menimbulkan efek-efek pada
dilepaskan ke dalam rongga sendi jaringan ikat dan kekuatan
dan merusak matriksrawan sendi penunjang sendi. Bila akut dapat
serta mengaktifkan kondrosit. Pada ditemukan tanda-tanda radang:
akhirnya tulang subkondral juga rubor (merah), tumor
akan ikut berperan, dimana (membengkak), calor (terasa panas),
osteoblas akan terangsang dan dolor (terasa nyeri), dan fuctio laesa
menghasilkan enzim proteolitik.7 (gangguan fungsi) yang jelas.4
Faktor-faktor yang telah Kriteria diagnosis dari OA
diteliti sebagai faktor risikoOA lutut lutut berdasarkan American College
antara lain usia lebih dari 50 tahun, of Rheumatology yaitu adanya nyeri
jenis kelamin perempuan,ras / etnis, pada lutut dan pada foto rontgen
genetik, kebiasaan merokok, ditemukan adanya gambaran
konsumsi vitamin D, obesitas, osteofitserta sekurang kurangnya
osteoporosis, diabetes- mellitus, satu dari usia > 50 tahun, kaku sendi
hipertensi, hiperurisemi, pada pagi hari < 30 menit dan
histerektomi, menisektomi, riwayat adanya krepitasi. Nyeri pada sendi
trauma lutut, kelainan anatomis, tersebut biasanya merupakan
kebiasaan bekerja dengan beban keluhan utama yang membuat
berat, aktivitas fisik berat dan pasien datang ke dokter. Nyeri
kebiasaan olah raga.7 Peran dari biasanya bertambah berat dengan

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 13


Anisa I.P | Diagnosis and Treatment Osteoarthritis

gerakan dan berkurang dengan tulang subkondral, kista tulang,


istirahat. Pada umumnya pasien OA osteofit pada pinggir sendi, dan
mengatakan bahwa keluhannya perubahan struktur anatomi sendi
sudah berlangsung lama tetapi dapat ditemukan pada pemeriksaan
berkembang secara perlahan. radiologis yang menggunakan
Daerah predileksi OA biasanya pemeriksaan foto polos.6
mengenai sendisendi penyangga Diagnosis OA selain
tubuh seperti di pada lutut. Pada berdasarkan gejala klinis juga
pemeriksaan fisik, pada pasien OA didasarkan pada hasil radiologi.
ditemukan adanya gerak sendi baik Namun pada awal penyakit ,
secaraaktif maupun pasif. Selain itu radiografi sendi seringkali masih
biasanya terdengar adanya krepitasi normal. Adapun gambaran
yang semakin jelas dengan radiologis sendi yang menyokong
bertambah beratnya penyakit. diagnosis OA adalah:
Gejala ini disebabkan karena adanya 1. Penyempitan celah sendi yang
pergesekan kedua permukaan seringkali asimetris (lebih berat
tulang sendi pada saat sendi padabagian yang menanggung
digerakkan atau secara pasif beban)
dimanipulasi.5 Hambatan gerak yang 2. Peningkatan densitas (sclerosis)
seringkali sudah ada meskipun tulang subkondral
secara radiologis masih berada pada 3. Kista tulang
derajat awal dapat ditemukan pada 4. Osteofit pada pinggir sendi
pemeriksaan fisik. Selainitu dapat 5. Perubahan struktur anatomi
ditemukan adanya krepitasi, sendi.
pembengkakan sendi yang sering Pada hasil radiografi pasien
kali asimetris, nyeri tekan tulang, ditemukan adanya osteofit pada
dan tak teraba hangat pada kulit.6 emminentia intercondilaris medialis
Beberapa penderita os tibia kiri. Periksaan penunjang
mengeluh nyeri dan kaku pada laboratorium OA biasanya tidak
udara dingin dan atau pada waktu banyak berguna. Darah tepi (Hb,
hujan. Hal ini mungkin berhubungan leukosit, laju endap darah) dalam
dengan perubahan tekanan intra batas batas normal kecuali OA
artikular sesuai dengan perubahan generalisata yang harus dibedakan
tekanan atmosfir. Beberapa gejala dengan artritis peradangan.
spesifik yang dapat timbul antaralain Pemeriksaan cairan sendi pasien
adalah keluhan instabilitas pada negatif tidak ditemukan adanya
penderita OA lutut pada waktunaik bakteri.5
turun tangga, nyeri pada daerah
lipat paha yang menjalar kepaha Tabel 1. Klasifi kasi radiografi osteoartritis
depan pada penderita OA koksa atau menurut kriteriaKellgren-Lawrence
gangguan menggunakan tangan
pada penderita OA tangan.7 Derajat Klasifikasi Gambaran
Radiografis
Sedangkan gambaran berupa
0 Normal Tidak ada gambaran
penyempitan celah sendi yang sering radiografis yang
kali asimetris, peningkatan densitas abnormal

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 14


Anisa I.P | Diagnosis and Treatment Osteoarthritis

1 Meragukan Tampak Osteofit secara radiografis 4 tahun ke depan


kecil pada pasien OA dini. Kadar C2C juga
2 Minimal Tampak osteofit,
dapat digunakan untuk monitoring
celah sendi normal
3 Sedang Osteofit jelas, efek terapi, dimana keberhasilan
penyempitan celah terapi akan menurunkan kadarnya.3
sendi Bila dicurigai terdapat
4 Berat Penyempitan celah robekan meniskus atau ligamen,
sendi berat dan dapat dilakukan pemeriksaan MRI
adanya
Sklerosis
yang akan menunjukkan gambaran
tersebut lebih jelas. Walaupun
demikian, MRI bukan alat diagnostik
Evaluasi progresivitas
yang rutin, karena mahal dan
penyakit atau hasil pengobatan OA
seringkali tidak merubah rancangan
sampai sekarang didasarkan pada
terapi. Gambaran laboratorium
pengamatan klinik dan radiografik
umumnya normal. Bila dilakukan
sendiyang terkena. Disadari kedua
analisis cairan sendi juga didapatkan
parameter tersebut tak dapat
gambaran cairan sendi yang normal.
memberikan penilaian yang sensitif
Bila didapatkan peninggian jumlah
untuk perkembangan kerusakan
leukosit, perlu dipikirkan
rawan sendi OA. Parameter
kemungkinan artropati kristal atau
laboratorik yang banyak
artritis inflamasi atauartritis septik.7
dipergunakan adalah pengukuran
Tujuan pengobatan pada
kadar C-reactiveprotein (CRP) dan
pasien OA adalah untuk mengurangi
laju endapdarah (LED) yang hasilnya
gejala dan mencegah terjadinya
normal atau sedikit meningkatdan
kontraktur atau atrofi otot. Terapi
rheuma factor (RF) negatif.1
OA pada umumnya simptomatik,
Pertanda tersebut juga tidak
misalnya dengan pengendalian
dapat mencerminkan dengan akurat
faktor-faktor resiko, latihan
beratnya kerusakan sendi dan
intervensi fisioterapi dan terapi
korelasinya buruk dengan kerusakan
farmakologis. Pada fase lanjut sering
rawan sendi. Beberapa pertanda
diperlukan pembedahan.5
biokimia yang dipandang dapat
Terapi non obat terdiri dari edukasi,
dipergunakan untuk menilai
penurunan berat badan,terapi fisik
kerusakan rawan sendi antara lain
dan terapi kerja. Pada edukasi, yang
Fragmen C terminal dari kolagen
penting adalah meyakinkan pasien
tipe II C2C dan C1,2C. Kadar kedua
untuk dapat mandiri, tidak selalu
fragmen tersebut dapat dideteksi di
tergantung pada orang lain.
cairan sendi dan serum. Beberapa
Walaupun OA tidak dapat
penelitian menunjukkan adanya
disembuhkan, tetapi kualitas hidup
peningkatan kadar C2C dan C1,2C
pasien dapat ditingkatkan.
dalam serum mengindikasikan
Penurunan berat badan merupakan
adanya peningkatan degradasi
tindakan yang penting, terutama
rawan sendi. Selain itu dilaporkan
pada pasien-pasien obesitas, untuk
pula bahwa kadar C2C juga dapat
mengurangi beban pada sendi yang
memprediksi peningkatan risiko
terserang OA dan meningkatkan
progresifisitas kerusakan sendi

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 15


Anisa I.P | Diagnosis and Treatment Osteoarthritis

kelincahan pasien waktu bergerak. meningkatkan risiko serangan


Suatu studi mengikuti 21 penderita jantung dan stroke.8
OA yang mengalami obesitas, OAINS bekerja dengan cara
kemudian mereka melakukan menghambat jalur siklooksigenase
penurunan berat badan dengan cara (COX) pada kaskade inflamasi.
diet dan olah raga. Setelah diikuti Terdapat 2 macam enzim COX, yaitu
selama 6 bulan, dilaporkan bahwa COX-1 (bersifat fisiologik, terdapat
pasien-pasien tersebut mengalami pada lambung, ginjal dan trombosit)
perbaikan fungsisendi serta danCOX-2 (berperan pada proses
pengurangan derajat dan frekuensi inflamasi). OAINS tradisional bekerja
rasa sakit. Terapi fisik dan terapi dengan cara menghambat COX-1
kerja bertujuan agar penderita dapat dan COX-2, sehingga dapat
melakukan aktivitas optimal dan mengakibatkan perdarahan
tidak tergantung pada orang lain. lambung, gangguan fungsi ginjal,
Terapi ini terdiri dari pendinginan, retensi cairan dan hiperkalemia.
pemanasan dan latihan penggunaan OAINS yang bersifat inhibitor COX-2
alat bantu. Dalam terapi fisik dan selektifakan memberikan efek
terapi kerja dianjurkan latihan yang gastrointestinal yang lebih kecil
bersifat penguatan otot, dibandingkan penggunaan OAINS
memperluas lingkup gerak sendidan yang tradisional.7
latihan aerobik. Latihan tidak hanya Bagi penderita dengan OA
dilakukan pada pasien yangtidak yang sudah parah, maka operasi
menjalani tindakan bedah, tetapi merupakan tindakan yang efektif.43
juga dilakukan pada pasien yang Operasi yang dapat dilakukan antara
akan dan sudah menjalani tindakan lain arthroscopic debridement, joint
bedah, sehingga pasien dapat segera debridement, dekompresi tulang,
mandiri setelah pembedahan dan osteotomi dan artroplasti. Walaupun
mengurangi komplikasi akibat tindakan operatif dapat
pembedahan.7 menghilangkan nyeri pada sendi OA,
Penghilang rasa sakit bisa tetapi kadang-kadang fungsisendi
membantu. Kebanyakan dokter tersebut tidak dapat diperbaiki
merekomendasikan acetaminophen secara adekuat, sehingga terapifisik
(Tylenol), karena memiliki efek pre dan pasca operatif harus
samping yang lebih sedikit dipersiapkan dengan baik.7
dibandingkan obat lain. Jika rasa
sakit berlanjut, dokter mungkin SIMPULAN
merekomendasikan obat anti-
1. Osteoartritis adalah suatu
inflammatory (OAINS). Obat ini
kelainan sendi kronis dimana
membantu meredakannyeri dan
terjadi proses pelemahan dan
bengkak. Jenis OAINS termasuka
disintegrasi dari tulang rawan
spirin, ibuprofen dan naproxen.
sendi yang disertai dengan
Namun, penggunaan jangka panjang
pertumbuhan tulang dan tulang
OAINS dapat menyebabkan masalah
rawan baru pada sendi.
lambung seperti ulkus dan
2. Nyeri sendi merupakan keluhan
pendarahan. Obat ini juga dapat
utama yang dirasakan setelah

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 16


Anisa I.P | Diagnosis and Treatment Osteoarthritis

aktivitas dan menghilang Dan Lawrence. Semarang: Fakultas


setelah istirahat. Kedokteran Universitas Diponogoro
Semarang; 2010.
3. Tujuan pengobatan pada pasien 7. Maharani EP. Faktor-Faktor Risiko
OA adalah untuk mengurangi Osteoartritis. Semarang: Lutut.
gejala dan mencegah terjadinya Universitas Diponogoro; 2007.
kontraktur atau atrofi otot. 8. Inawati. Osteoartritis. Surabaya: Fakultas
4. Edukasi yang penting adalah Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya;2008.
meyakinkan pasien untuk dapat 9. Hassanali SH. Osteoartritis: A Look At
mandiri, tidak selalu tergantung Pathophysiology And Approach To New
pada orang lain walaupun OA Treatments. East African Orthopaedic
tidak dapat disembuhkan, tetapi Journal; 2011.
kualitas hidup pasien dapat 10.Sheikh SI. Osteoarthritis In
Postmenopausal Women. World Journal
ditingkatkan dan pemahaman of Pharmaceutical Sciences; 2013.
mengenai dasar terapi
diperlukan untuk menjamin
keberhasilan terapi osteoartritis

DAFTAR PUSTAKA
1. Sumual AS. Pengaruh Berat Badan
Terhadap Gaya Gesek Dan Timbulnya
Osteoarthritis Pada Orang Di Atas 45
Tahun Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Skripsi.Manado: Bagian Fisika
Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado; 2012.
2. Arissa MI. Pola Distribusi Kasus
Osteoartritis Di RSU Dokter Soedarso
Pontianak Periode 1 Januari 2008 31
Desember 2009.Pontianak: Fakultas
Kedokteran Universitas Tanjungpura
Pontianak; 2012.
3. Handono K. Hubungan Kadar C-Terminal
Telopeptide Kolagen Tipe-II (CTX-II) Urin
Denga Derajat Kerusakan Sendi Pada
Pasien Osteoartritis Lutut.Malang:
Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya Malang; 2012.
4. Pranatha INA. Penambahan Latihan
Pengutan Dengan En Tree Pada
Intervensi Ultra Sound Dan Tens Untuk
Mengurangi Nyeri Pada Penderita
Osteoartritis Lutut Di RSUP Sanglah
Denpasar. Denpasar: Bagian Fisioterapi
Universitas Udayana Denpasar; 2011.
5. Imayati K. Laporan Kasus Osteoartritis.
Bagian Ilmu Penyakit Dalam.Denpasar:
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana Denpasar ;2011.
6. Koentjoro SL. Hubungan Antara Indeks
Masa Tubuh (IMT) Dengan Derajat
Oasteoartritis Lutut Menurut Kellgren

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 17

Anda mungkin juga menyukai