Anda di halaman 1dari 4

Efek Temulawak sebagai Hepatoprotektor

Agung Wahyudi
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ABSTRAK
Latar belakang: Hati terutama disusun oleh sel-sel hati yang disebut hepatosit.
Apabila terjadi gangguan di hati yang menyebabkan rusaknya hepatosit maka akan
terjadi over ekspresi dari enzim-enzim yang diproduksi oleh hepatosit. Obat sintetis
yang tersedia untuk mengobati gangguan hati saat ini tergolong mahal dan dapat
menyebabkan kerusakan lebih lanjut, sehingga efek hepatoprotektif dari beberapa
tanaman obat telah diteliti untuk dijadikan salah satu alternatif lain. Salah satu
tanaman yang digunakan sebagai hepatoprotektor adalah temulawak.

Tujuan: mengetahui efek pemberian temulawak sebagai hepatoprotektor

Metode: Sumber data dan strategi pencarian sebagai bahan review jurnal
dikumpulkan dengan melakukan teknik pengumpulan data studi literatur yang telah di
publikasikan. Pencarian dilakukan menggunakan mesin pencarian artikel dan jurnal
penelitian seperti Google scholar

Kesimpulan: kurkumin yang berperan sebagai antioksidan dan sekaligus sebagai


hepatoprotektor yang dapat digunakan untuk gangguan hati
Kata kunci: gangguan hati, Temulawak.

PENDAHULUAN mudah dibuang dari tubuh. Fungsi ini


Hati merupakan suatu organ disebut konjugasi.1
yang rentan terhadap jejas metabolik, Hati terutama disusun oleh sel-
toksik, sirkulasi, dan keganasan. sel hati yang disebut hepatosit. Apabila
Semua jejas pada hati menimbulkan terjadi gangguan di hati yang
gambaran patologi yang sama yaitu menyebabkan rusaknya hepatosit maka
terjadinya degenerasi dan akumulasi akan terjadi over ekspresi dari enzim-
intraseluler, nekrosis, inflamasi, enzim yang diproduksi oleh
regenerasi, dan fibrosis. Hati juga hepatosit.2,5 Kenaikan enzim-enzim
merupakan organ utama detoksifikasi inilah yang menjadi penanda adanya
yang memiliki dua fungsi, yaitu gangguan pada organ hati. Gangguan
menyaring racun dari aliran darah serta fungsi hati masih menjadi masalah
mengubah racun agar dapat dengan kesehatan utama di dunia dengan angka

Corresponding author: Agung Wahyudi, Faculty of Medicine University of


Muhammadiyah Purwokerto, Central Java, Indonesia.
E-mail: agungwahyudi709@gmail.com Page 1
kejadian yang tinggi terutama di yang terbentuk dalam tubuh (endogen)
negara-negara berkembang.6 pada proses metabolisme,
Berdasarkan data WHO, meningkatkan regenerasi hati yang
penyakit sirosis hati di Indonesia pada rusak, antiinflamasi, antioksidan, dan
tahun 2012 sebesar 3,2% dan sebagai imunostimulator. (Shamsi,
menempati peringkat ke enam di dunia 2014)
sebagai penyakit yang menyebabkan Indonesia merupakan negara
kematian. Selain itu, kematian yang yang kaya akan berbagai macam
disebabkan oleh penyakit tersebut dari hayati. Sekitar 7000 spesies tumbuhan
tahun 2000 sampai dengan 2012 telah diketahui khasiatnya (Saifudin, et
mengalami peningkatan (WHO, 2015). al., 2011). Salah satu tanaman yang
Prevalensi total penderita digunakan sebagai hepatoprotektor
gangguan fungsi hati di Indonesia adalah temulawak.
belum diketahui, namun salah satu Hepatoprotektor adalah
penelitian menyebutkan prevalensi senyawa atau zat yang berkhasiat
penderita non alkoholic fatty liver melindungi sel dari pengaruh toksik.
mencapai 30% (Amarapurkar, 2007) Dilihat dari strukturnya, senyawa yang
Penyebab gangguan fungsi hati bersifat hepatoprotektor di antaranya
bermacammacam mulai dari meliputi senyawa golongan
perlemakan hati karena alkohol fenilpropanoid, kumarin, lignin,
maupun non alkohol, virus, bakteri, minyak atsiri, terpenoid, saponin,
sumbatan, obat atau bahan makanan flavonoid, asam organik lipid, serta
yang toksik, autoimun dan/atau senyawa nitrogen (alkaloid dan xantin).
keganasan (Kwo, 2016). Beberapa senyawa antioksidan alami
Penatalaksanaan gangguan fungsi hati seperti flavonoid, terpenoid, dan
ditujukan untuk mengobati penyebab steroid telah diteliti secara farmakologi
gangguan dan melindungi serta memiliki aktivitas hepatoproteksi.
memperbaiki sel hati yang berpotensi Sumber antioksidan terbanyak di alam
atau telah rusak karena gangguan adalah komponen fenolik atau
tersebut (hepatoprotektor). polifenol, sedangkan sisanya adalah
Obat sintetis yang tersedia komponen nitrogen dan karotenoid
untuk mengobati gangguan hati saat ini (Ismeri, 2010).
tergolong mahal dan dapat
menyebabkan kerusakan lebih lanjut, METODE PENELITIAN
sehingga efek hepatoprotektif dari
Sumber data dan strategi
beberapa tanaman obat telah diteliti
pencarian sebagai bahan review jurnal
untuk dijadikan salah satu alternatif
dikumpulkan dengan melakukan teknik
lain. Hepatoprotektor merupakan suatu
pengumpulan data studi literatur yang
senyawa atau zat berkhasiat yang dapat
telah di publikasikan. Pencarian
melindungi selsel hati terhadap
dilakukan menggunakan mesin
pengaruh zat toksik yang dapat
pencarian artikel dan jurnal penelitian
merusak sel hati. Mekanisme obat
seperti Google scholar.
hepatoprotektif antara lain dengan cara
detoksifikasi senyawa racun baik yang
masuk dari luar (eksogen) maupun

Corresponding author: Agung Wahyudi, Faculty of Medicine University of


Muhammadiyah Purwokerto, Central Java, Indonesia.
E-mail: agungwahyudi709@gmail.com Page 2
HASIL PENELITIAN maka semakin besar pula efek
Hati disusun oleh sel-sel hati hepatorepair yang terdapat pada hewan
yang disebut hepatosit. Apabila terjadi uji tikus yang diinduksi CCL4.
gangguan di hati yang menyebabkan Penelitian Candra (2013),
rusaknya hepatosit maka akan terjadi pemberian temulawak (Curcuma
over ekspresi dari enzim-enzim yang xanthorrhiza Roxb) 7 hari berturut-
diproduksi oleh hepatosit.2,5 Kenaikan turut manpu menurunkan nilai SGOT
enzim-enzim inilah yang menjadi dan SGPT pada ayam yang diinduksi
penanda adanya gangguan pada organ parasetamol selama 7 hari berturut-
hati. Gangguan fungsi hati masih turut. Hal ini menunjukan bahwa
menjadi masalah kesehatan utama di pemberian temulawak (Curcuma
dunia dengan angka kejadian yang xanthorrhiza Roxb) selama 7 hari atau
tinggi terutama di negara-negara lebih dapat menurunkan kadar SGOT
berkembang (Shamsi, 2014). dan SGPT.
Temulawak (Curcuma Penelitian oleh Hadinata (2016)
xanthorrhiza) mengandung melaporkan uji efek hepatorepair
kurkuminoid dan xanthorrhizol yang ekstrak temulawak (Curcuma
berperan sebagai hepatoprotektor. xanthorrhiza Roxb.) pada tikus jantan
Xanthorrhizol merupakan komponen putih galur wistar yang diinduksi
utama minyak atsiri temulawak. parasetamol dengan variasi dosis yaitu
Devaraj et al (2010) melakukan uji dosis I 400 mg/kgBB, dosis II 800
dengan mengunakan ekstrak mg/kgBB, dosis III 1600 mg/kgBB.
temulawak terstandard (0,1238 mg Dari ketiga dosis yang efektif yaitu
xanthorhizzol dalam 1 mg ekstrak dosis III 1600 mg/kgBB,
etanol absolut) dosis 500 mg/ kg BB Senyawa yang memiliki
diberikan kepada tikus putih galur SD aktivitas sebagai hepatoprotektor pada
yang diinduksi etanol. Hasilnya nilai temulawak adalah kurkumin yang
SGPT, SGOT, ALP dan protein darah, berperan sebagai antioksidan dan
turun serta memperbaiki histopatologi sekaligus sebagai hepatoprotektor
jaringan hati. (Dalimartha 2008). Mekanisme
Penelitian yang dilakukan kurkumin sebagai hepatoprotektor
Rosidi (2013), bahwa ekstrak terjadi karena efek kurkumin sebagai
temulawak (Curcuma xanthorrhiza antioksidan yang mampu menangkap
Roxb) memiliki efek hepatorepair pada ion superoksida dan memutus rantai
tikus putih jantan galur wistar yang antar ion superoksida (O2-) sehingga
diinduksi CCL4. Hasil dari percobaan mencegah kerusakan sel hepar karena
tersebut adalah rata-rata untuk SGOT peroksidasi lipid dengan cara dimediasi
156,80  9,39 U/L, dan 249,80  3,57 oleh enzim antioksidan yaitu
U/L untuk SGPT pada kelompok I superoxide dismutase (SOD) dimana
dengan dosis pemberian 200 mg/kgBB, enzim SOD akan mengonversi O2-
pada kelompok II nilai SGOT 150,30  menjadi produk yang kurang toksik
8,05 U/L dan SGPT 237,50  3,13 U/L (Ferina 2014).
dengan dosis pemberian 400 mg/kgBB. KESIMPULAN
Penelitian ini menjelaskan semakin kurkumin yang berperan
besar pemberian dosis ke hewan uji sebagai antioksidan dan sekaligus

Corresponding author: Agung Wahyudi, Faculty of Medicine University of


Muhammadiyah Purwokerto, Central Java, Indonesia.
E-mail: agungwahyudi709@gmail.com Page 3
sebagai hepatoprotektor yang dapat Saifudin, A., Rahayu, A., Teruna, H. Y.
digunakan untuk gangguan hati 2011. Standarisasi Bahan Obat
DAFTAR PUSTAKA Alam, 2. Graha Ilmu : Yogyakarta
Rosidi, A., Setiawan, B., Riyadi, H., WHO. 2015. Indonesia : WHO
Briawan, D., 2013. Effect of Statistical Profile. Tersedia online
Temulawak (Curcuma di http://www.who.int/gho/en/
xanthorrhiza roxb) Extract on [Diakses tanggal 19 april 2016]
Reduction of MDA Amarapurkar DN, Hashimoto E,
(Malondialdehyde) Level. Pakistan Lesmana LA, Sollano JD, Chen
Journal of Nutrition. Vol 12(9): PJ, Goh KL. 2007. How common
842- 850 is non-alcoholic fatty liver disease
Ferina, D. 2014. Hepatoprotective in the Asia– Pacific region and are
Effect Of Curcumin In Chronic there local differences?. J
Hepatitis. Lampung: Universitas Gastroenterol Hepatol. ;22(6):788-
Lampung. 93
Devaraj, S., Esfahani, A.S., Ismail, S., Kwo PY, Cohen SM, Lim JK. ACG .
Ramanathan, S., Yam, M.F., 2010. 2016.Clinical Guideline:
Evaluation of the Antinoceptive Evaluation of Abnormal Liver
and Acute Oral Toxicity of Chemistries. Am J Gastroenterol.
Standardized Ethanolic Extract of Shamsi-Baghbanan H, Afsaneh S,
the Rhizome of Curcuma Somayeh E, Bagher M. 2014.
xanthorrhiza Roxb. Molecules. Vol Hepatoprotective herbs, avicenna
15(4): 2925-2934 viewpoint. Iran Red Cres Med J.;
Candra AA. 2013. Aktivitas 16(1):123.
hepatoprotektor temulawak pada Ismeri. 2010. Aktivitas ekstrak etanol-
ayam yang diinduksi pemberian air daun kari (Murraya kuenigii)
parasetamol. ISSN.Vol 13 (2).2 sebagai hepatoprotektor pada tikus
137-143. putih galur sprague dawley,
Dalimartha, S. 2005. Tanaman Obat di Bogor : Fakultas Matematika dan
Lingkungan Sekitar. Jakarta: Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Puspa Sehat Pertanian Bogor

Corresponding author: Agung Wahyudi, Faculty of Medicine University of


Muhammadiyah Purwokerto, Central Java, Indonesia.
E-mail: agungwahyudi709@gmail.com Page 4

Anda mungkin juga menyukai