ISSN 2354-6565
ABSTRAK
Mindi merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan di masyarakat sebagai antidiare.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiare ekstrak etanol daun mindi terhadap
mencit Swiss Webster jantan. Ekstrak etanol dibuat dengan menggunakan seperangkat alat
Soxhlet. Pengujian efek antidiare dilakukan dengan metode transit intestinal dan metode
proteksi diare yang diinduksi oleh Oleum ricini. Data dianalisis statistik menggunakan Uji-t
dan Anova. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok uji ekstrak etanol daun mindi (DM)
295 mg/kg bb pada menit ke 120, DM 442 mg/kg bb pada menit ke 150–180 dan DM 590
mg/kg bb pada menit ke 60-150 mengurangi frekuensi diare dan berbeda bermakna
dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Bobot feses DM 295 mg/kg bb lebih besar
dan berbedabermakna dibandingkan kelompok kontrol pada menit ke 30 dan 150 (p<0,05).
Sedangkan bobot feses DM 442 mg/kg bb pada menit ke 60 dan 150 dan DM 590 mg/kg bb
pada menit ke 60 , 150 dan 180 lebih kecil dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok
kontrol (p<0,05). DM 590 mg/kg bb memperbaiki konsistensi feses dan berbedabermakna
dibandingkan kelompok kontrol terutama pada menit ke 60-150 (p<0,05). DM 442dan 590
mg/kg bb menghambat waktu timbul diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok
kontrol (p<0,05) dan waktu timbul diare DM 590 mg/kg bb lebih lama dan sebanding
jikadibandingkan dengan loperamid 0,26 mg/kg bb (p>0,05). DM 442 mg/kg bb menurunkan
durasi diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Rasio panjang
usus yang ditempuh marker terhadap panjang usus keseluruhan menunjukan bahwa DM 295,
442 dan 590 mg/kg bb menghambat gerak peristaltik usus dan berbeda bermaknadibandingkan
kelompok kontrol (p<0,05). Hasil pengujian menunjukkan ekstrak etanol daun mindi memiliki
efek antidiare dan dosis 590 mg/kg bb menunjukkan efek terbaik pada pengujian antidiare
dengan metode proteksi yang diinduksi oleh Oleum ricini dan metode transit intestinal.
Kata kunci : Mindi, Melia azedarach Linn, antidiare, metode transit intestinal
ABSTRACT
Mindi is one of the herbs used to treat diarrhea in community. This study aimed to determine the
anti-diarrheal effect of ethanol extracts of mindi leaves in oleum ricini induced mice and
intestinal transit method. Ethanol extract is made by using Soxhlet. The test results were
analyzed statistically using anova and t-test. Anti-diarrheal effect was observed with parameters
including decreased frequency of diarrhea of ethanol extracts of mindi leaves (DM) 295 mg/ kg
bw at 120 minutes , DM 442 mg/kg bw at minute 150-180, DM 590 mg/kg bw at minute 60-150
and all showed significantly different compared to that of control group (p<0,05). Stool weight
DM 295 mg/ kg bw at 30 and 150 minutes more weight and significantly different compared to
that of control group (p<0,05) , DM 442 mg/kg bw at 60 and 150 minutes and DM 590 mg/kg
bw at minute 60, 150 and 180 more less and showed significantly different compared to that of
control group (p<0,05). DM 590 mg/kg bw at minutes 60 - 150 improved stool consistency and
*
Penulis korespondensi, Hp. 081322989288
lindapsuherman@gmail.com
showed significantly different compared to that of control group (p<0,05). DM 442 and 590
mg/kg bw inhibited diarrhea onset and significantly different compared to that of control group
(p<0,05). DM 590 mg/kg similar to loperamid 0,26 mg/kg bw (p>0,05). DM 442 mg/kg bw
decreased diarrhea duration and showed significantly different compared to that of control
group (p<0,05). The intestinal transit method of DM 295 , 442 and 590 mg/kg bw inhibited
activation of intestine peristaltic and showed significantly different compared to that of control
group (p<0,05). The result showed that ethanol extracts of mindi leaves had anti-diarrheal
effects and DM 590 mg/kg bw had best anti-diarrheal effect.
Hewan uji dibagi 5 kelompok, tiap 6. panjang seluruh usus dan bagian usus
kelompok terdiri dari 6 ekor , yaitu : yang dilalui marker norit mulai dari
Kelompok kontrol, diberi suspensi Na pilorus sampai ujung akhir (berwarna
CMC 0,5%. hitam) diukur dari masing-masing
Kelompok pembanding, diberi suspensi hewan.
Loperamid 0,26 mg/kg bb. 7. dihitung rasio jarak yang ditempuh
Kelompok DM 1, diberi suspensi ekstrak marker terhadap panjang usus
etanol daun mindi 295 mg/kg bb. keseluruhan.
Kelompok DM 2, diberi suspensi ekstrak 8. Data dianalisis secara statistika dengan
etanol daun mindi 442 mg/kg bb. metode uji-t menggunakan perangkat
Kelompok DM 3, diberi suspensi ekstrak lunak SPSS 20.0.
etanol daun mindi 590 mg/kg bb.
Metode proteksi diare yang diinduksi HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh Oleum ricini Pengujian efek antidiare ini menggunakan
1. Mencit dipuasakan selama satu jam dua metode yang saling berkaitan yaitu
sebelum pengujian dimulai. metode proteksi diare yang diinduksi oleh
2. Diberi sediaan per oral 0,5 ml/20 g bb Oleum ricini dan metode transit intestinal.
pada setiap kelompok uji. Pada metode proteksi diare digunakan Oleum
3. Mencit ditempatkan di dalam bejana ricini sebagai penginduksinya. Oleum ricini
individual yang beralaskan kertas saring merupakan trigliserida dari asam risinoleat
pengamatan yang terlebih dahulu di yang dapat terhidrolisis dalam usus oleh
timbang. lipase menjadi gliserin dan asam risinoleat.
4. Satu jam setelah perlakuan , tiap mencit Sebagai surfaktan anionik zat ini bekerja
diberi 0,75 ml Oleum ricini. mengurangi absorpsi neto cairan dan
5. Respon yang terjadi pada mencit diamati elektrolit serta menstimulasi peristaltik usus,
selang waktu 30 menit selama 4 jam, sehingga Oleum ricini dapat menyebabkan
kemudian selang waktu 60 menit sampai diare. Parameter yang diamati pada metode
6 jam setelah pemberian induksi Oleum proteksi diare yang diinduksi oleh Oleum
ricini. ricini adalah frekuensi diare, bobot feses,
6. Parameter yang diamati adalah frekuensi konsistensi feses, waktu timbul diare dan
diare, konsistensi feses,bobot feses, lama diare.
waktu timbul diare dan durasi diare. Paramaeter pertama yang diamati pada
7. Data dianalisis secara statistika dengan metode proteksi diare yang diinduksi oleh
uji-t dan anova menggunakan perangkat Oleum ricini adalah frekuensi diare yang
lunak SPSS 20.0. dapat dilihat pada gambar 1. Hasil penelitian
Metode transit intestinal menunjukan bahwa kelompok uji ekstrak
1. Mencit dipuasakan terlebih dahulu etanol daun mindi (DM) dosis 295 mg/kg bb
selama kurang lebih 18 jam sebelum mengurangi frekuensi diare pada menit ke
percobaan, tetapi air minum tetap 120 dan berbeda bermakna jika
diberikan. dibandingkan dengan kelompok kontrol
2. Pemberian ekstrak uji, pembawa atau (p<0,05). Sedangkan DM pada dosis 442
pembanding diberikan pada saat t = 0. mg/kg bb mengurangi frekuensi diare pada
3. Setelah t = 45 menit, mencit diberi menit ke 150 sampai menit ke 180 dan
suspensi norit sebanyak 0,1 ml/10 g berbeda bermakna dibandingkan dengan
secara oral. kelompok kontrol (p<0,05). DM dosis 590
4. pada t = 65 menit, mencit dikorbankan mg/kg bb mengurangi frekuensi diare pada
secara dislokasi tulang leher. menit ke 60 sampai menit ke150 dan
5. usus mencit dikeluarkan secara hati-hati menunjukan perbedaan bermakna
jangan sampai terenggang. dibandingkan dengan kelompok
kontrol(p<0,05).
0.75
0.25
kontrol Loperamid 0,26 mg/kg bb 295 mg/kg bb 442 mg/kg bb 590 mg/kg bb
-0.25
Kelompok uji
Gambar 1. Diagram batang frekuensi diare ekstrak etanol daun mindi
Parameter kedua yang diamati pada metode dapat dilihat pada Gambar 2. Konsistensi
proteksi diare yang diinduksi oleh Oleum feses dikategorikan menjadi 5 yaitu padat
ricini adalah bobot feses yang dapat dilihat (1), padat lembek (2), lembek (3), lembek
pada Tabel 1. Hasil penelitian menunjukan cair (4) dan cair (5). Konsitensi feses dinilai
bahwa bobot feses kelompok DM dosis 295 dengan menggunakan scoring, sehingga
mg/kg bb lebih besar dan berbeda bermakna kelompok yang dinyatakan memiliki efek
dibandingkan kelompok kontrol terutama antidiare adalah kelompok yang
pada menit ke 30 dan menit ke 150 (P<0,05). menunjukkan angka konsistensi paling kecil.
Sedangkan bobot feses kelompok DM dosis Hasil penelitian menunjukan bahwa DM
442 mg/kg bb lebih kecil dan berbeda dosis 295 mg/kg bb memperbaiki konsistensi
bermakna dibandingkan kelompok kontrol feses pada menit ke 150 sampai menit ke 360
terutama pada menit ke 60 dan menit ke 150 dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan
(P<0,05) dan bobot feses kelompok DM DM dosis 442 mg/kg bb memperbaiki
dosis 590 mg/kg bb lebih kecil dan berbeda konsistensi feses pada menit ke 60 sampai
bermakna dibandingkan kelompok kontrol menit ke 300 dibandingkan kelompok
terutama pada menit ke 60, menit ke 150 dan kontrol dan DM dosis 590 mg/kg bb
menit ke 180(P<0,05). memperbaiki konsistensi feses dan berbeda
Parameter ketiga yang diamati pada bermakna dibandingkan kelompok kontrol
metode proteksi diare yang diinduksi oleh pada menit ke 60 sampai menit ke 150
Oleum ricini adalah konsistensi feses yang (p<0,05).
menit ke-30
4.5 menit ke-60
menit ke-90
4.0 menit ke-120
menit ke-150
menit ke-180
3.5
Konsistensi Feses
menit ke-210
menit ke-240
3.0 menit ke-300
menit ke-360
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
kontrol Loperamid 0,26 mg/kg bb 295 mg/kg bb 442 mg/kg bb 590 mg/kg bb
Waktu pengamatan (menit)
Gambar 2. Diagram batang konsistensi feses ekstrak etanol daun mindi
Keterangan :
Kategori konsistensi feses :
1 = padat 2 = padat lembek 3 = lembek 4 = lembek cair 5 = cair
Parameter keempat yang diamati pada Parameter kelima yang diamati pada
metode proteksi diare yang diinduksi oleh metode proteksi diare yang diinduksi oleh
Oleum ricini adalah waktu timbul diare yang Oleum ricini adalah durasi diare yang dapat
dapat dilihat pada Gambar 3. Hasil penelitian dilihat pada Gambar 4. Hasil penelitian
menunjukan bahwa DM dosis 295 mg/kg bb menunjukan bahwa DM dosis 295 mg/kg bb
menghambat waktu timbul diare setelah dan 590 mg/kg bb menurunkan durasi diare
diinduksi oleh oleum ricini dibandingkan dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan
kelompok kontrol. Sedangkan DM dosis 442 DM dosis 442 mg/kg bb menurunkan durasi
dan 590 mg/kg bb menghambat waktu timbul diare dan berbeda bermakna dibandingkan
diare setelah diinduksi oleh oleum ricini dan kelompok kontrol (p<0,05).
berbeda bermakna dibandingkan kelompok
kontrol (p<0,05), dan waktu timbul diare DM 250
dosis 590 mg/kg bb lebih lama dan 221.333
153.833
147.333
150
125.167
300 281.2
249.7 98.167
Waktu timbul diare (menit)
250 100
200 176.7
50
150 131.5
0
100 Kontrol Loperamid DM 295 DM 442 DM 590
58.3 0,26 mg/kg bb mg/kg bb mg/kg bb
50 mg/kg bb
Kelompok uji
0 Gambar 4. Diagram batang durasi diare
Kontrol Loperamid DM 295 DM 442 DM 590 ekstrak etanol daun mindi
0,26 mg/kg mg/kg bb mg/kg bb mg/kg bb
bb
Kelompok uji Metode yang kedua dalam uji efek
Gambar 3. Diagram batang waktu timbul antidiare ekstrak etanol daun mindi adalah
diare ekstrak etanol daun mindi metode transit intestinal. Prinsip dari metode
ini adalah membandingkan panjang usus astringen yang dimiliki senyawa tanin
yang dilalui marker terhadap panjang usus tersebut. Tanin bekerja sebagai adstringensia
keseluruhan. Marker yang digunakan adalah yang mampu menciutkan selaput lendir usus
suspensi norit 5% dalam Na CMC 0,5%. dan mengeraskan dinding usus sehingga
Norit merupakan senyawa yang bersifat kemungkinan diperkirakan akan
adsorbensia dan tidak dapat dicerna. semakin menghalangi penyerapan bakteri dan toksin
kecil rasio usus maka dinyatakan sekaligus mengurangi pengeluaran cairan
memberikan efek antidiare lebih baik. Rata- berlebihan.
rata rasio usus yang didapatkan dari hasil
pengamatan menunjukkan bahwa kelompok KESIMPULAN
kontrol memiliki persen rasio yang lebih
Berdasarkan hasil pengamatan frekuensi
besar dibandingkan dengan kelompok
diare, bobot feses, konsistensi feses, waktu
lainnya. Hasil penelitian yang dapat dilihat
timbul diare, durasi diare dan rasio panjang
pada Tabel 2 menunjukan bahwa DM dosis
usus yang ditempuh marker terhadap panjang
295 mg/kg bb, 442 mg/kg bb dan 590 mg/kg
usus keseluruhan, ekstrak etanol daun mindi
bb menghambat gerak peristaltik usus dan
memiliki efek antidiare dan ekstrak etanol
berbeda bermakna dibandingkan kelompok
daun mindi dosis 590 mg/kg bb
kontrol (p<0,05). Hasil terbaik ditunjukan
menunjukkan efek terbaik pada pengujian
oleh DM dosis 590 mg/kg bb dengan rasio
antidiare dengan metode proteksi yang
panjang usus yang ditempuh marker terhadap
diinduksi oleh Oleum ricini dan metode
panjang usus keseluruhan sebesar 0.35 ±
transit intestinal.
27,20 cm.
UCAPAN TERIMAKASIH
Tabel 2. Rasio panjang usus yang ditempuh
marker terhadap panjang usus Ucapan terimakasih disampaikan kepada
keseluruhan ekstrak etanol daun Lembaga Penelitian dan Pengabdian
mindi Masyarakat (LPPM) UNJANI yang telah
Rasio panjang mendanai penelitian ini.
Kelompok
usus (x/y)
DAFTAR PUSTAKA
Kontrol 0,51 ± 0,05
Departemen Kesehatan Republik
Loperamid Indonesia, 2000, Inventaris Tanaman Obat
0,19 ± 0,04*
0,26 mg/kg bb Indonesia (1) jilid 1, Departemen Kesehatan
Ekstraketanoldaunmindi dan Kesejahteraan Sosial RI, Jakarta, 155-
0,40 ± 0,05*
295 mg/kg bb 156.
Ekstraketanoldaunmindi Departemen Kesehatan Republik
0,44 ± 0,13*
442 mg/kg bb Indonesia, 2011, Buletin Data dan Informasi
Ekstraketanoldaunmindi Kesehatan :Situasi Diare di Indonesia,
0,35 ± 0,1*
590 mg/kg bb Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
Keterangan : Kurniawan, E.G., 2007, Aktivitas
n=6 Antidiare Infusa Daun Mindi Kecil (Melia
*p<0,05 jika dibandingkan kelompok kontrol
Azedarach Linn) Pada Mencit Galur Swiss
menggunakan Uji-t
x = panjang usus yang dilalui marker Webster Jantan, Jurusan Farmasi Fakultas
y = panjang usus keseluruhan mencit Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi,
Hasil penapisan fitokimia dari ekstrak 30.
etanol daun mindi menunjukan adanya Sukandar, E.Y., dkk, 2008, ISO
golongan senyawa tanin, flavonoid, Farmakoterapi, PT. ISFI Penerbitan, Jakarta,
polifenol, steroid, monoseskuiterpen dan 349.
saponin. Wibowo (2004) meneliti bahwa Tjay, TH dan Rahardja, 2002, Obat-obat
seyawa tanin dari ekstrak herba meniran penting, edisi kelima, Kelompok Gramedia,
mempunyai efek antidiare karena sifat Jakarta, 273.