Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI 1


SEMESTER GASAL TA 2021/2022
MATERI :DIURETIK

DosenPengampu : Dr. apt. Tri Wijayanti, S.Farm., MPH

KELOMPOK 1/ Teori 1A

GevinVibro Arya Khrisna/24185373A

NiraNurbaidahYusriyani/26206032A

EmmelliaYunitha/26206033A

VividLatriSudarwati/26206034A

FAKULTAS FARMASI
TAHUN 2021

1
DAFTAR ISI

2
BAB 1
PENDAHULUAN

Diuretikialahobat yang dapatmeningkatkankecepatanaliranurindanekskresinatriumdan


klorida (NaCl). Istilah diuresis mempunyaiduapengertian, pertamamenunjukanadanyapenamb
ahan volume urin yang diproduksidan yang keduamenunjukanjumlahpengeluaran (kehilanga
n) zat-zatterlarutdan air. Penggunaanklinisdiuretika yang paling pentingadalahuntukedemade
nganjalanmengeluarkancairanedema (elektrolit), sehinggacairanekstraselulerkembali normal.
Diuretikadigunakanpadasemuakeadaandimanadikehendakipeningkatanpengeluaran air, khusu
snyapadahipertensidangagaljantung (Tjay, T. H, danRahardjo, K,2010).
Pengeluaranurin yang tidaklancarmemicutimbulnyapenyakitdalamtubuh, penyakit yan
g seringmunculakibatpengeluaranurin yang tidaklanceradalahbatuginjal. Salah satucaramenye
mbuhkanbatuginjaladalahmeningkatkanlajupengeluaranurindenganpenggunaansenyawa yang
bersifatdiuretik. Diuretikmerupakansuatusenyawa yang dapatmeningkatkanlajupengeluaran v
olume urindanmeningkatkaneksresibahanterlarutdalamurinseperti ion natriumdanklorida.
Pada saat ini telah banyak beredar diuretik sintetis yang digunakan masyarakat untuk
meningkatkan laju pengeluaran urin antara lain furosemid. Penggunaan diuretik sintetis
dalam waktu yang lama dapat menimbulkan efek samping terhadap tubuh yaitu, gangguan
fungsi ginjal dan kerusakan lambung (Siswandono dan Soekardjo, 1995). Kerusakan lambung
terjadi akibat ketidakseimbangan faktor agresi seperti asam lambung yang disekresi oleh sel
parietal dan pepsin yang disekresi sel chief, dan faktor proteksi seperti mukus, bikarbonat,
aliran darah dan regenerasi epitel (Guyton, 2002). Adanya beberapa efek samping yang
ditimbulkan akibat penggunaan diuretik sintetis, maka diperlukan senyawa untuk mengganti
diuretik sintetis, antara lain menggunakan ekstrak daun alpukat.
Masyarakatmenggunakandaunalpukatsebagaiobat herbal untukmengobatibeberapapen
yakitdengancarameminum air rebusandaunalpukat. Bahwasediaaninfusahanyadapatmenyariza
t-zat yang bersifat polar, penyariandengancarainimenghasilkan sari yang tidakstabildanmudah
tercemarolehkumandankapang, olehkarenaitu sari yang diperolehtidakbolehdisimpanlebihdari
24 jam. Sediaanekstrakselaindapatdisimpanlebih lama jugadapatdipakaiberulang.Daun
alpukat mengandung senyawa kimia antara lain tanin, kuinon dan flavonoid. Flavonoid dapat
menghambat reabsorpsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal, sehingga Na+ dan Cl- meningkat,
dengan demikian terjadi peningkatan volume air di tubulus ginjal dan mengakibatkan diuresis
(Nessa, 2013).
Kandungan flavonoid ekstraketanolherbaruku-ruku (Ocimumtenuiflorum L.) dengank
adar 250 mg/kgbbmenunjukkanhasil total urin yang lebihtinggidibandingkanfurosemiddosis 0,
72 mg/kgbb yang biasanyadigunakansebagaiobatdiuretik (ParlianingrumdanMuhaimin, 2014)
Kandungan flavonoid ekstraketanolpatikankebo (Euphorbia hirta L.) padadosis 0,18 g/kgbbd
apatmenambah volume urindibandingkanpemberiancarboxymethyl cellulose (CMC) 0,5% (Li
nggadkk., 2014). Olehkarenaitu, perludilakukanpenelitian yang bertujuanuntukmengetahuiefe
kdiuretikekstraketanoldaunalpukatsebagaidiuretikalamiterhadapstrukturhistologilambung.
Pertanyaanpenelitian
Rumusan masalah :

3
1. Tanaman apa yang digunakan dalam penelitian ?
2. Berapa % diuretik dalam penelitian ini?

BAB 2

4
PENJELASAN TENTANG TANAMAN YANG DIPILIH

2.1 UraianTumbuhan

Uraiantumbuhanalpukatmeliputisistematikatumbuhan, nama lain, habitat umu


m, morfologitumbuhan, danmanfaatdaritumbuhan.

2.2 SistematikaTumbuhan

Sistematikatumbuhanalpukat :

Kingdom : Plantae

Divisi :Spermatophyta

Kelas :Dicotyledoneae

Ordo :Laurales

Famili :Lauraceae

Genus :Persea

Spesies :Perseaamericana Mill.

2.3 Nama Lain Tumbuhan

TumbuhanalpukatmemilikinamadaerahyaituAlpuket (Sunda), apokat (Jawa), a


lpokat, advokat (Melayu). Nama Asingyaituadvocaat, advocatier, alligator pear,avoca
do pear (Inggris), poired’avocad (Perancis), abacate (Portugal), aguacaltepalta (Spany
ol) (Dalimartha, 2008).

2.4 HabitatUmum

TumbuhanAlpukat (Perseaamericana Mill) berasaldari Amerika Tengah.Tumb


uhaninimasukke Indonesia sekitarabad ke-18. Alpukattumbuh liar di hutan-hutan, ban
yakjugaditanam di kebundanpekarangan yang lapisantanahnyagemburdansubursertati
daktergenang air. Tumbuh di daerahtropikdansubtropikdengancurahhujanantara 1.800
mm sampai 4.500 mm tiaptahun. Padaumumnyatumbuhaninicocokdenganiklimsejukd
anbasah. Di Indonesia tumbuhpadaketinggiantempatantara 1 m sampai 1000 m di atas
permukaanlaut (Yuniari, 2008).

2.5 MorfologiTumbuhan
5
Tanamanalpukatmerupakanpohon yang tinggidapatmencapai 10 meter. Batang
berkayu, bulat, barcabang, coklatkotor. Daunnya Tunggal, bulattelur, bertangkai, letak
tersebar, ujungdanpangkalruncing, berbulu, panjang 10-20 cm, lebar 3-10cm, hijau. B
unganyamajemuk, bentukmalai, berkelamindua, tumbuh di ujung ranting, benang sari
duabelas, ruangkepala sari empat, putihkotor, mahkotaberambut, diameter 1-1,5 cm, p
utihkekuningan. Buahnyabuni, bulattelur, panjang 5-20 cm, berbintik-bintikataugundu
l, dagingbuahjikasudahmasaklunak, hijauataukuningkeunguan. Bijinyabulat, diameter
2,5-5 cm, kepingbijiputihkemerahan. Akarnyatunggang, bulat, coklat (Depkes RI, 200
1).

2.6 ManfaatTumbuhan

Buahalpukatbanyakdimanfaatkanmenjadibahanmakanandanminuman di berba
gainegara. Daunnyamemiliki rasa pahitdankelat, bersifatantibakteri, antihipertensi, ant
ikonvulsan, antivirus. Selainmemilikisifatpeluruh air seni(diuretik), daunalpukatjugam
emilkiberbagaimacamefekfarmakologissepertiantioksidan, antiinflamasi, antijamurda
nanalgesik (Permadi, 2008).

2.7 StudiFarmakologi

TumbuhanDaunalpukattelahdilaporkanmemilikikandungankalium yang tinggi.


Hal inidapatmenjadidasarpenggunaandaunalpukatuntukmenyembuhkantekanandarahti
nggi (Irawati, 2015). Daunalpukatmengandung flavonoid, saponindanalkaloid . Flavo
noid akanmempengaruhikerjadari Angiotensin Converting Enzym (ACE).

Penghambatan ACE akanmenginhibisiperubahan angiotensin I menjadi angiot


ensin II yang menyebabkanvasodilatasidanmenurunkantekanandarah (Sulistiawatidkk.
2015). Efeklainnyadapatmenyebabkanpenurunanretensi air dangaramolehginjal, sekr
esialdosteron, dansekresi Anti Diuretic Hormone (ADH) olehkelenjarhipopituitari. Se
kresialdosteron yang menurunberefekterhadappenurunanretensi air dangaramolehginj
al, sedangkanpenurunansekresi ADH menyebabkanpenurunanabsorpsi air. Penurunan
retensi air dangaramsertaabsorpsi air menyebabkan volume darahmenurun, sehinggate
kanandarahmenurun (Irawati, 2015).

Mekanismekerja flavonoid sebagaidiuretikialahdengancaramenghambatko-tra


nspordanmenurunkanreabsorbsi ion Na+ , K+ , dan Cl- terjadipeningkatanelektrolit di
tubulussehinggaterjadilah diuresis (Nurihardiyantidkk., 2015). Berdasarkanpenelitian

6
yang telahdilakukanolehRamadhanadkk (2018), ekstraketanoldaunalpukatdapatmenur
unkanedema glomerulus yang didugaterjadikarenakandunganbahan yang bersifatdiure
tiksehinggameningkatkanlajufiltrasi glomerulus. Pemberianekstraketanoldaunalpukatj
ugadapatmenghambatterjadinyanekrosispadatubulusproksimal.

BAB 3
METODE PENELITIAN

ALAT :

7
- Oven
- Ayakan 60 mesh
- Rotary Evaporator
- Beaker Glass
- Saringan
- Kandang Metabolik

BAHAN :
- Ekstrak Daun Alpukat
- Etanol 70%
- Metanol
- Aquadest
- FeCl3 1%
- Furosemide
- Tikus Putih Jantan

PROSEDUR UJI : (DISAJIKAN DALAM SKEMA)

8
PERHITUNGAN DOSIS :
Kontrol Positif :
Furosemid 40 mg/70 kgBB manusia
= 0,018 x 40
= 0,72 mg/200grBB Tikus
Tikus 210 gram = 210/200 x 0,72
= 0,756 mg
Tikus 215 gram = 215/200 x 0,72
= 0,774 mg
Tikus 200 gram = 200/200 x 0,72
= 0,720 mg
Tikus 208 gram = 208/200 x 0,72
= 0,748 mg
Tikus 201 gram = 201/200 x 0,72
= 0,723 mg

PERHITUNGAN LARUTAN STOK :

9
Kontrol Positif :
Larutan Stok dibuat dalam konsentrasi 0,03%
0,03 % = 0,03 gram dalam 100 ml
= 30 mg/100ml
= 0,3 mg/ml

PERHITUNGAN VOLUME PEMBERIAN :


Tikus 210 gram :
Volume Pemberian = Dosis/Kekuatan x 1 ml
= 0,756 mg/0,3 x 1ml
= 2,52 ml/210grBB Tikus

Tikus 215 gram :


Volume Pemberian = Dosis/Kekuatan x 1 ml
= 0,774 mg/0,3 x 1ml
= 2,58 ml/215grBB Tikus

Tikus 200 gram :


Volume Pemberian = Dosis/Kekuatan x 1 ml
= 0,720/0,3 x 1ml
= 2,40 ml/200grBB Tikus

Tikus 208 gram :


Volume Pemberian = Dosis/Kekuatan x 1 ml
= 0,748/0,3 x 1ml
= 2,49 ml/208grBB Tikus

Tikus 201 gram :

10
Volume Pemberian = Dosis/Kekuatan x 1 ml
= 0,723/0,3 x 1ml
= 2,41 ml/201grBB Tikus

% DAYA DIURETIK
Tikus 1 :
Volume urin ditampung/Volume pemberian air x 100%
= 2,9 ml/3 ml x 100%
= 96,66 %

Tikus 2 :
Volume urin ditampung/Volume pemberian air x 100%
= 2,5 ml/3 ml x 100%
= 83,33 %

Tikus 3 :
Volume urin ditampung/Volume pemberian air x 100%
= 2,65 ml/3 ml x 100%
= 88,33 %

Tikus 4 :
Volume urin ditampung/Volume pemberian air x 100%
= 2,45 ml/3 ml x 100%
= 81,66 %

Tikus 5 :
Volume urin ditampung/Volume pemberian air x 100%
= 2,4 ml/3 ml x 100%

11
= 80,00 %

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil perhitungan dosis
1. Berat Ekstrak = ( berat cawan + ekstrak) - berat cawan kosong

= 67,03 gram - 55,4 gram

= 11,63 gram

12
2. Rendemen Ekstrak = berat ekstrak/ berat awal x 100%

= 11,63 gram/ 150 gram x 100%

= 7,75%

3. Tanaman yang digunakan berdasarkan jurnal acuan = daun alpukat

4. Dosis hewan uji

DOSIS Kelompok 1
Tikus 1 (210 gr)  0,756 mg
Tikus 2(215 gr)  0,774 mg
Tikus 3(200 gr)  0,720 mg
Tikus 4(208 gr)  0,748 mg
Tikus 5(201 gr)  0,723 mg

5. Volume pemberian (larutan stok dibuat dalam 0,03 %)

VOL PEMBERIAN Kelompok 1


Tikus 1 (210 gr)  2,52 ml
Tikus 2 (215 gr)  2,58 ml
Tikus 3 (200 gr)  2,40 ml
Tikus 4 (208 gr)  2,49 ml
Tikus 5 (201 gr)  2,41 ml

6. % daya diuretik

% DIURETIK Kelompok 1
Tikus 1 (210 gr)  96,66 %
Tikus 2 (215 gr)  83,33 %
Tikus 3 (200 gr)  88,33 %
Tikus 4 (208 gr)  81,66 %
Tikus 5 (201 gr)  80,00 %

Pembahasan
Pada prakitukum kali dilakukan uji aktivitas ekstrak daun alpukat sebagai diuretic pada tikus.
Daun alpukat (Persea americanaM.) secara historis telah dijadikan sebagai obat herbal yang d
imanfaatkan sebagai pelancar pengeluaran air seni, penghancur batu di saluran kemih, dan se
bagai obat sariawan. Bagian yang digunakan untuk ramuan tradisional adalah daun karena me
ngandung gula.Adapun kandungan kimia daun alpukat yang berkhasiat sebagai diuretik yaitu
flavonoid yang berperan dalam meningkatkan pengeluaran urin (diuresis). Mekanisme kerja f
lavonoid sebagai diuretik yaitu dengan menghambat reabsorpsi Na+ , K+sehingga menyebab
kan peningkatan Na+ dan air dalam tubulus. Dengan demikian, terjadi peningkatan volume ai
r dalam tubulus sehingga terjadilah diuresis

13
Untuk mendapatkan ekstrak etanol daun alpukat dapat dilakukan dengan cara dibersihk
an dan dipisah dengan tulang daun. Daun di oven dengan suhu 40°C selama 4 hari sampai ker
ing, kemudian digiling dan diayak (60 mesh) sehingga dihasilkan serbuk. Pembuatan ekstrak
daun alpukat dilakukan dengan metode maserasi, menggunakan etanol 70% dengan perbandi
ngan 1:10, selama 2x24 jam. Hasil maserasi daun alpukat di evaporasi dengan rotary evaporat
or dengan suhu 70°C dan kecepatan 50 rpm, sehingga dihasilkan ekstrak daun alpulkat.
Hewan yang digunakan dalam penelitian adalah adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
umur 2 bulan yang diadaptasikan dalam kandang metabolik selama 7 hari. Tikus diberi pakan
berupa pellet dan minum aquadest secara adlibitum.sebelum perlakuan tikus dipuasakan terle
bih dahulu selama ± 18 jam.Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan adanya pe
ngaruh makanan terhadap kandungan bahan berkhasiat tumbuhan daun alpukat yang dapat m
empengaruhi efek diuretik yang ditimbulkan.
Setelah itu tikus diberi loading dose berupa aquadest hangat sebanyak 1 ml dan dibiarkan sela
ma 30 menit. Selanjutnya tikus diberikan perlakuan secara oral sesuai dosis kelompok hewan
uji menggunakan sonde lambung.pada tikus menggunakan satu variabel yaitu volume urin. V
olume urin di tampung dalam gelas ukur dan diukur setiap kali tikus putih jantan mengeluark
an urin, kemudian volume urin dijumlah setelah 5 jam.
Diketahui berat cawan kosong pada saat penimbangan adalah 55,4 gram dan berat
cawan + ekstrak pada saat penimbangan adalah 67,03 gram. Berat ekstrak daun alpukat di da
pat dari bobot cawan yang berisi ekstrak dikurangi dengan bobot cawan kosong sehingga me
ndapatkan hasil 11,63 gram. Lalu untuk rendemen ekstrak daun alpukat didapat dari bobot ek
strak dibagi dengan bobot simplisia di kali dengan 100% didapatkan hasil 7,75% .

KESIMPULAN :
1. dosis efektif tanaman ekstrak etanol daun alpukat yaitu
100mg/kgbb,sedangkan pada ujiaktivitas volume urin selama 24 jam
menggunakan dosis 150mg/kgbb

2. % aya diuretik pada tikus 1(210gr) adalah 96,66% , tikus 2 (215gr)


83,33% ,tikus 3 (200gr) adalah 83,33% ,tikus 4(208gr) adalah 82,66%
dan tikus 5 (201gr) adalah 80,00%

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai