BAB 8 METODE
ANTIOXIDANT)
EVALUASI
KOMPONEN
NON
GIZI
(NON
Aktivitas biologis
Pembahasan jurnal 1
Judul : aktivitas anti kanker gel cincau hijau
Background
Ketahanan sel hela (serviks) > sel K652 (leukimia). Sel hela
merupakan sel kanker jaringan serviks yang berikatan dengan
jaringan kolagen. Shg cukup sulit utk dihancurkan
dibandingkan sel K652 yg berasal dr leukimia, bagian dr darah
yang lebih mudah diserang oleh zat aktif dari cincau hijau.
Mekanisme sitotoksik extrak bisa terjadi melalui kerusakan
membran sel, inaktifasi enzim metabolik sel, hambatan pada
sintesa protein, apoptosis dll
Aktifitas sitotoksik extrak daun terhadap sel-sel kanker yang
tidak diikuti dengan sitotoksik terhadap sel normal, terutama
sel darah, menunjukkan potensi extrak gel cincau sebagai
pangan fungsional atau healthy dessert yang dapat
mencegah penyakit kanker secara selektif dan aman.
Kesimpulan
1. Minuman tradisional gel cincau hijau merupakan pangan
fungsional yang dapat mencegah terjadinya penyakit kanker
2. Extrak yang paling bersifat sitotoksik adalah extrak air akar
pada sel K562 (leukimia) yang menghambat kehidupan sel
sampai 61% dan pada sel Hela (kanker servix) sampai 31%
3. Rasa extrak akar yang amat pahit dapat merusak cita rasa
minuman gel cincau, sedang nilai ekonomisnya amat tinggi
4. Secara keseluruhan semua extrak pada konsentrasi setara
dengan satu gelas minuman gel cincau bersifat sitotoksik pada
sel K562 dan Hela. tetapi
5. Semua extrak pada konsentrasi setara dengan satu gelas
minuman gel cincau tidak bersifat sitotoksik pada sel limfosit
normal manusia
6. Perlu ada penelitian lanjutan pd ekstrak daun.
Pembahasan jurnal 2
Judul : peningkatan aktivitas limfosit dan antioksidan hati di tumor
tikus setelah konsumsi bubuk daun cincau hijau.
Background
Pertumbuhan tumor disebabkan karena stress oksidatif, kelainan
sistem imun, dan kekurangan nutrisi. Sumber ROS : inflamantory
cell. Mekanismenya : ROS kanker inflamasi. Perlu
antiinflamasi. Cincau memiliki efek antiinflamasi pada tubuh.
Memiliki efek aktivitas sitotoksik pada sel kanker dan tidak toxic
pada sel limfosit normal manusia.
Hasil
*dicari selisihnya ya. Antara 0-0,2 dst, lalu dirata-rata. Hasil rata2
dibagi 0.01 sesuai definisi TUI.
Nilai 1 TUI = penurunan OD sebesar 0.01 satuan.
Kalo ditanya dalam 1 gram protein yg td ditimbang brp TUI? Maka
runut cara hitungannya adalah.. (diketahui kdr air 5% dan protein
32%)
Pengaruh fisiologis
1. Pembengkakan pankreas (hipertrofi)
Karena terlalu banyak tripsin yg tidak dipakai utk
memetabolisme protein dan dibuang feses, pankreas akan
terus menerus menghasilkan tripsin shg bengkak.
Namun hal ini seharusnya tidak terjadi di manusia karena
berat pankreas manusia <0.3%, semetara tikus kurang > 0,3%
2. Penghambatan pertumbuhan
Enzim protease kaya akan AAE belerang, krn terbuang ke feses
maka akan terjadi kekurangan di tubuh. Selain itu jika
konsumsi kedelai mentah yg belum terdenaturasi (defisiensi
AAE belerang). Jika AAE belerang kurang, maka sintesa
protein terhambat.
Antitripsin hanya menyumbang 40% dr penghambatan
pertumbuhan dan hipertrofi pankreas.
Pencegahan : pemasakan (destruksi dan denaturasi protein
dan anti tripsin), perubahan konformasi alami protein (pH,
pelarut organik dan deterjen).
Prinsip analisis antitripsin
BAPNA (N-Benzoil-DL-arginin-p-nitroanilid) dengan tripsin akan
terpecah menjadi 2 senyawa : N-benzoil arginin dan p-nitroanilid .
P-nitroanilid ini yg berwarna kuning yang diukur OD nya di 410 nm.
Sebelumnya sampel ukuran 60-100 mesh sebanyak 1 gram diekstrak
dengan NaOH 0,01-0,1 N dengan pH 9.0, lalu aduk 3 jam,
centrifuge 2000 rpm 10 5C shg didapat supernatannya. Lalu
diencerkan, dimana 1 ml ekstrak dpt menghambat 40-60% aktivitas
enzim tripsin.
Komposisi : 2 ml air, 2 ml tripsin, 1 ml asam asetat + 5 ml BAPNA.
Air dan tripsin diatur sesuai konsentrasi, jika dr sampel 0 ml, maka
air 2 ml. Jika dr sampel 2 ml, maka air 0 ml.
Note : 100/95 krn kadar air 5%, 100/ 32 krn kadar protein 32%
HEMAGLUTININ
-Senyawa yang mampu mengendapkan sel darah merah.
-Merupakan suatu protein yang mengandung gula jenis
glikoprotein
-karena spesifik thd jenis sel darah, boyd dan shapleigh
mengusulkam nama lektin
-lectin berasa dr bahasa latin yg berasal diantara hal lainnya, to
select
-BM 100-150.000
-terdiri dr 4 sub unit, identik, tidak punya sisi aktif pengikat gula
-mampu mengendapkan glikoprotein
-aglutinasi sel darah merah proses terbentuknya ikatan antara
gugus gula pada hemaglutinin dan pada dinding sel
-terdapat pada kedelai dan kacang merah
Mekanisme kerja
-mengikat sisi reseptor spesifik dari permukaan sel epitelial usus
menghambat penyerapan zat gizi penurunan daya cerna
-bereaksi dgn brush border eritrosit dr duodenal dan jejunal
mengganggu penyerapan nutrient penurunan daya cerna
Pengaruh pada manusia
-jika dilakukan pemanasan denaturasi protein masalah tidak
ada
-kemungkinan muncul pd makanan bayi dr campuran serealia dan
kacang2an, pencampuran tp. Kedelai dan tp terigu
Analisis
-visual, spektro
-spesies darah merah dr sapi
-tripsinasi sel darah merah
F24110096 | 2
toksisitas
-iritasi karena menghemolisis sel pencernaan
akibat perbedaan tekanan osmotik luar lebih rendah dari
dalam destruksi ikatan membran sel yg terdiri dr
fosfolipida, protein dan kolesterol)
-modifikasi transit dlm saluran pencernaan
Positif
-menurunkan kolesterol plasma darah
SAPONIN
-Turunan karbohidrat glikosida. Dimana jika
menghasilkan gula dan sapogenin (genin)
-gugus gula : glukosa, galaktosa, arabinosa,
galakturonat, glukuronat
-gugus saponin : triterpenik (C30), steroidik (C27)
Analisis
Sampel (25 g) diekstrak pake heksan residu tnpa lemak,
diekstrak propanol 70% centrifuge supernatan
Sel darah merah +antikoagulan cuci dengan serum fisiologis
jernih buat suspensi darah dlm serum (2/100ml) simpan refri
dihidrolisis
rhamnosa,
Sifat fisik
-jarang dlm bentuk murni/ kristal
-larut dlm air, sedikit dlm metanol/ etanol pekat dingin
-dpt mengendap dlm larutan garam
-dpt berinteraksi dgn senyawa fenol dan alkohol membentuk
kompleks
Sumber
Ada di setiap tanaman, namun bentuknya berbeda. Co/ utk kedelai
5 macam saponin (A-E)
Pengaruh
Negatif
-mematikan ikan karena mengikat oksigen dlm airuji
OLIGOSAKARIDA FLATULENSI
-mengandung ikatan alfa-galaktosida
-flatulensi menumpuknya gas di lambung
-terdapat dlm biji2an dan kacang2an
-co oligosakarida : verbakosa (5), stakiosa (4) dan rafinosa (3)
tidak dicerna oleh usus mamalia karena tdk pnya enzim alfa
galaktosidase shg difermentasi di usus, menghasilkan CO2, dan
menumpuk disana
-tanda2 : sakit kepala, pusing, penurunan konsentrasi, odema kecil
-penghilangan : perendaman dalam air, perkecambahan, dan
fermentasi
Cara analisis
-Dengan kromatografi kertas, ascending (ke atas), dengan gelas
ukur 10L.
-Fase geraknya propanol : etil asetat : air (7:1:2).
-Sampel oligosakarida akan terbawa fase gerak, kemudian setelah
bbrp menit dipisahkan, dikering anginkan, disemprot difenil-amin,
anilin dan asam ortofosfat dalam aseton, lalu di oven spotnya
warna biru kehitaman
-dibandingkan dengan Rf standar
-sampel diekstrak dengan alkohol 70%
F24110096 | 3
2.
POLIFENOL
-Polifenol tanaman contohnya : asam fenolat, flavonoid dan tanin.
Pda akar, batang daun bunga buah dan biji.
-Tannin menurunkan daya cerna protein (terutama lisin) dan
bioavailibilitas Fe karena dapat mengikat keduanya
-Asam fenolat contohnya asam klorogenat, asam kafeat dan
senyawa o-difenol lain.
Asam ini mudah terox, dlm suasana alkali atau adanya enzim PPO
menjadi radikal orto/semikuinon/ orto kuinon sangat reaktif
dan menjadikan produk coklat
Masalah dalam pengolahan pangan
1. Ketika kentang dikupas fneolase aktif coklat nilai
gizi protein turun krn sudah terikat dengan fenolik. Cara
mencegah : rendam dalam air, rendam larutan garam, blansir,
sulfurisasi (sulfur cegah browning non enzimatik karena
mengikat aldehid/ keton dr gula pereduksi agar tidak bereaksi
dengan asam amino).
2. Pengolahan biji bunga matahari akan coklat ketika
diekstraksi pd pH alkali, shg diekstrak pd pH asam
3. Pada pemuatan konsentrat protein daun.
a. Gugus sulfhidrol SISTEIN, gugus -amino LISIN, dan amino AA terminal (LISIN, METIONIN, TRIPTOFAN)
bereaksi membentuk kuinon.
b. Selama ekstraksi daun : metionin berubah menjadi
metionin sulfoksida tdk bisa dipake tubuh
c. Kasein + asam kafeat teroksidasi (enzimatis)/ asam
isoklorogenat/ polifenol lain protein (coklat) DC,
BV, lisin tersedia, semuanya turun.
Penetapan kadar tanin
1. Metode spektrofotometri
Prinsip : ion feri direduksi menjadi fero oleh tannin.
Kompleks ferisianida menjadi ion fero berwarna biru
diukur pd OD 720nm. Dengan std D-katekin.
2. Metode vanilin
Tanin+vanila memberikan warna pd panjang gelombang
500nm. Std D-katekin
3. Metode pengendapan protein
Tanin+protein (serum albumin)+FeCl3 membentuk warna
pd OD 510 nm. Std D-katekin
ANTI VITAMIN
Senyawa yang dpt mencegah aktivitas vitamin dengan cara
mendestruksinya.
Antagonis : menggantikan fungsi vitamin (co/koenzim)
Antivitamin
Komponen
Keterangan
Provitamin
Lipoksigenase
mengoksidasi dan menghancurkan
A
di kedelai
karoten
A
Sitral
(dlm antagonis vitamin A : berkompetisi
jeruk)
dengan retinen
D
Isolat protein -menyebabkan ricketsia pd kalkun
bungkil kacang jika blm dipanaskan
kedelai
-gejala hilang jika : dipanaskan dan
+vit D
E
Di
kacang -hati rusak, penuruna tokoferol
merah
plasma\
mentah/
kc. -cegah
dgn
pemanasan
dan
kapri
B2
Ackee fruit
hipoglisin
suplementasi vit E
-ekstraksi antivit E terdapat 2
fraksi.
F1 : alrut alkohol dan stabil panas
(lemak jenuh)
F2 : tidak larut alkohol dan labil
thd panas
-dicumarol
-pengaruh konsumsi : hemorrhagic/
pendarahan dan menurunkan kdr
protrombin darah
-nama : beta-(metilensiklopropil)alanin
-menghambat pertumbuhan tikus
-jika disuntik B2 maka hilang
F24110096 | 4
Plasma ChE
bebas ada dlm plasma, dibuat di hati, sensitif pd cHe inhibitor
seperti solanin dan paparan pestisida
Tiosianat
1. Senyawa Goitrogen
-Tiosianat akan mencegah pengikatan I2 oleh tiroid dan
melepaskan kembali I2 yang sudah diikat oleh tiroid.
-sehingga karena merasa iodin sedikit, kelenjar tiroid yg
menghasilkan hormon tiroksin dan butuh iodin sebagai bahan
utamanya membesarkan diri agar iodin banyak diserap dari
darah produksi hormon tiroksin tetap
-membesarkan diri gondok!
SIANOGENIK GLUKOSIDA
Sianida dlm tanaman sianogenik glukosida ada di biji2an dan
umbi2an
Yg toksik thd manusia
-amigladin glukosida dr benzaldehid sianohidrin. Jika dihidrolisis
menjadi glukosa, benzaldehid, dan HCN
-dhurrin p-hidroksibenzaldehid sianohidrin. Jika dihidrolisis jdi
p-hidroksi benzaldehid, glukosa dan HCN
-linamarin aseton sianihidrin aseton dan HCN
-lotaustralin etil keton
Pelepasan HCN dari tanaman
-tergantung enzim glukosidase +air
-enzim tsb merupakan enzim ekstraseluler yang aktif pd suhu
rendah dan inaktif jika dipanaskan
-enzim akan bertemu substrat jika tanaman diiris
-semakin meningkat jika tanaman direndam air setelah
dihancurkan
-co/ umbi ketela pohon jika teriris tidak baik dikonsumsi
Metabolisme HCN dan keracunan
-sianogenik glukosida (SG) tidak beracun. Ketika berubah menjadi
HCN yg beracun
-co/ jika SG termakan, tidak beracun. Namun jika pH asam
lambung meningkat (karena lapar dkk) ada kemungkinan
pembentukan HCN terjadi. Padahal jika pH asam lambung biasa
aja, enzim glukosidasenya inaktif.
-HCN diserap usus masuk ke darah jika dosis tinggi efek letal
berikatan dengan sitokrom oksidase transpor elektron
dihambat respirasi seluler tidak terjadi sitokrom kekurangan
oksigen.
*ikatan HCN dengan sitokrom reversible jika dosis rendah shg HCN
akan dilepas dan enzim normal kembali.
Katabolisme HCN
1. HCN + tiosulfat tiosianat +sulfit
2. HCN + 3-merkaptopiruvat (dari AA sistin) tiosianat + piruvat
2.
GOSIPOL
-Pigemn pd tanaman kapas (akar, batang, daun, biji)
-gosipol bebas dlm bentuk gugus karbonil bebas tidak masalah.
Namun jika terikat dengan AA lisin masalah menurunkan DC
protein dan lisin tersedia.
-jika gosipol berikatan dengan enzim, maka tidak mampu utk
menghidrolisis protein daya cerna turun
Toksisitas
3.
4.
F24110096 | 5
ASAM JENGKOLAT
-Berasal dari jengkol
-penyumbatan saluran seni karena endapan kristal asam jengkolat
-asam jengkolat ketika dimetabolisme oleh C-S liase dan koenzim
piridoksal posfat menjadi tiol (penyebab bau), asam piruvat dan
amonia.
-dalam keadaan asam, asam jengkolat akan mengendap
membentuk kristal dan menyumbat saluran seni. Namun dlm
kondisi alkali akan larut
-tergantung pada : kadar asam jengkolat awal, jumlah dikonsumsi,
makanan lain yg dikonsumsi (asam/ basa), sensitivitas org.
Tingkat keracunan
Rendah sakit pinggang
Sedang sulit pipis
Berat ga bisa pipis
Pengobatan
+na-bikarbonat secara oral atau dengan larutan glukosa (infus).
Keduanya akan melarutkan asam jengkolat
Pencegahan
-menurunkan makanan buah jengkol
-menurunkan kadar asam jengkolat awal dgn pengolahan
fisik (pemukulan) agar asam jengkolat keluar.
enzimatis penghambatan enzim C-S liase dgn
perkecambahan. Jengkol disimpan dlm tanah 14 hari, membentuk
tunas, asam jengkolat turun.
2.
MIMOSIN
-AA bebas dalam lamtoro
-kandungan dlm biji > daun 763 mg/ g N : 343 mg/ g N
-toksisitas : rontok, pertumbuhan terhambat, katarak, gondok,
fertilitas menurun.
Mekanisme
1.
2.
3.
4.
5.
Paling banyak di
Urin (64%)
Urin (11%)
Keterangan
Absorbsi baik, tidak
dpt digunakan
Absorbsi tidak baik
Feses (64%)
Feses (87%)
Sedikit dicerna
Hampir tidak dicerna
F24110096 | 7
Jenis protein
Dibagi jadi 2 : homoprotein (hanya mengandung AA) dan hetero
protein (mengandung non protein/ gugus prostetik) : nukleo, lipo-,
gliko-, fosfo-, hemo-, flavo-, metalo- protein
Struktur protein
1. Primer sequence AA
2. Sekunder dan tersier 3D karena ikatan polipeptida
3. Kuartener gabungan bbrp ikatan polipeptida
Kelas protein
1. Fibrilar (berserat)
-alfa helix dan beta sheet
-contoh : keratin, kolagen (alfa-helox), benang sutra (beta
sheet)
2. Globular
-memiliki aktivitas biologis
-kompleks. Terdapat interaksi sekunder dlm rantai
polisakarida yg sam
Kebutuhan protein
1. Metode faktorial
N x 6.25 = protein
Asumsi : protein pangan memiliki efisiensi 100%
-asumsi protein telur 79%
-protein lain sekitar 60%
Jadi jika N=54 mg/ kg = 0.054 g/kg/ hari
Protein = 0.054 X 6,25 = 0.34 g/ kg/ hari
SD = 17,5%
Metode faktorial = Mean + 2SD
= 0,34 + 2SD = 0,45 g/kg/ hari
*Kebutuhan minimal utk telur = 79% sehingga dri 0,45 harus
ditambah lebih banyak (1/0,79) x 0,45 = 0,57 g/kg/hari
*Utk pangan lain = 60% (1/0,6) * 0,45 = 0,75 g/kg/ hari
2.
Ransum:
Disesuaikan dengan kebutuhan gizi manusia gula/ pati, serat,
minyak/ lemak mengandung AAE, protein, mineral, dan vitamin
larut air dan lemak
Bahan-bahan
Jumlah (%)
Protein (sampel)
Minyak nabati (jagung, kedelai,
biji kapas)
Campuran garam/ mineral mix
Campuran Vitamin/ Premix
Vitamin
X = (1.6x100)/ %N Sampel
8 (X . % ekstrak eter)/100
5 (X . % kadar abu)/100
1
Selulosa/ Serat
5 (X . % serat kasar)/100
Air
5 (X . % kadar air)/100
Daya cerna
-dibagi jdi 2 : daya cerna semu dan daya cerna sejati (TD / true
digestibility)
F24110096 | 9
Perhitungan
Fm
F
Dicerna
NPU
Intake
BV
Diserap
DC
N ditahan
Dibuang ke Urin
U
Ue
BV = tahan/ serap
TD = serap/ konsumsi
NPU = tahan/ konsumsi
Percobaan utk TD, BV, NPU
-dilakukan 10 hari
-ada non protein Fm dan Ue
-kontrol/ kasein F dan U
-fesesditimbang 2 hri sekali, simpa 4C, pd hari ke 10 timbang
seluruh feses lalu dioven, tepungkan dan ukur N dengan kjeldahl
-urin tampung dlm botol berisi asam sulfat 5-10%, terbentuk
garam amonia sulfat yg stabil. Pd hari ke 10 hitung volume urin
tiap tikus, tentukan kadar N dengan kjeldahl
NPR
-ransum dan persyaratannya sama seperti PER
-dilakukan 10 hari
-ada kelompok non protein
(
F24110096 | 10
Gula alkkohol
-Bisa alami/ buatan (sintetik)
-Contoh : glukosa sorbitol
Maltosa maltitol
Maltidex 200R 8% sorbitol, 50-55% maltitol, 30-45%
maltodekstrin
-gula jenis ini tidak mengandung gugus karbonil pereduksi
kurang reaktif utk rx maillard
-fungsi : pemanis, baik utk kesehatan gigi, mencegah obesitas krn
IG rendah
-2 jenis gula alkohol : sedikit diserap dan dapat dimetabolisme,
mudah diserap tp tidak dpt dimetabolisme
-fungsi fisiologis : IG rendah, mencegah karies gigi, memperbaiki
mikroflora intestinal, tidak memiliki efek thd sekresi insulin
pankreas
Serat pangan
-Serat pangan : polisakarida tanaman yg tahan hidrolisis enzim
pencernaan
Contoh : selulosa, hemiselulosa, pektat, lignin, mucilages, gum, dll
Dibagi menjadi SDF dan IDF.
3.
4.
Indeks glikemik
Prinsip : kenaikan kadar glukosa darah setelah mengkonsumsi
pangan tertentu. Dilakukan dengan cara mengukur kadar
glukosa darah pada setelah puasa selama minimal 10 jam pada
selang waktu tertentu setelah mengonsumsi karbohidrat yan
diuji. Pada waktu yg berbeda dilakukan hal yg sama tetapi
karbohidrat yg dimakan adalah glukosa murni.
Keduanya kemudian dibandingkan.
Perhitungan:
Rasio luas kurva respon glukosa makanan yg mengandung KH
total setara 50 gram gula terhadap luas kurva respon glukosa
setelah memakan 50 gram glukosa murni, pada org yang sama
di hari yg berbeda.
F24110096 | 11
5.
2.
b.
bilangan peroksida
c.
Bilangan TBA
d.
IN VIVO
a. Profil lipid darah
Prinsip : lipid darah terdiri dari trigliserida (TG), kadar
total kolesterol (TK), kadar HDL dan LDL. TG, TK, dan
HDL dpt diukur dengan kit reagen komersial yg berisi
enzim2 spesifik yg mengubah substrat menjadi kromofor
F24110096 | 12
b.
5.
6.
F24110096 | 13
F24110096 | 14