Anda di halaman 1dari 22

Herbal Anti Kanker

PENDAHULUAN

Kanker merupakan suatu penyakit akibat pertumbuhan sel yang


abnormal dan tidak terkontrol serta berpotensi untuk merusak atau
bermetastasis ke bagian tubuh yang lain. Hingga saat ini, kanker
masih menjadi masalah kesehatan dunia yang diperkirakan jumlahnya
akan terus meningkat. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian
disebabkan oleh kanker (WHO, 2014).

Beberapa tanaman tradisional telah dibuktikan secara preklinis


dan klinis dapat digunakan dalam penanganan Kanker (Anti Kanker).
Mekanisme umum tanaman obat adalah:
a. Menekan Poliferasi sel
b. Induksi Apoptosis
c. Memperlambat metastasis

(Zafrial, 2018).
Tanaman Antikanker
Beberapa jenis tanaman sebagai Antikanker yaitu:
1. Bawang Putih (Allium sativum L.)
2. Daun eceng Gondok (Eichornia crassipes)
3. Kunyit (Curcuma longa L.)
4. Teh Hijau (Camellia sinensis L.
(Kuntze)
5. Ekstrak Daun Gude (cajanus cajan)

6. Daun pandan wangi


(Pandanus amaryllifolius Rox B.)
Bagian yang digunakan: Bawang putih dipotong-potong membentuk
simplisia.
Bentuk Sediaan: Ekstrak bawang putih
Kandungan: Zat “allicin” dan Diallyl disulfide (DADS) yang terkandung
dalam bawang putih diketahui mampu menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker
Dosis: dosis 250 µg dan 500 µg
Uji Yang digunakan : Untuk variasi jenus kematian sel dilakukan uji
perbandingan dependent t-test.

Pratama, 2011
Mekanisme Kerja: Ekstrak bawang putih menunjukkan hasil yang signifikan
dalam menyebabkan kematian sel baik apoptosis maupun
nekrosis. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Nakagawa dkk tahun 2001 yang menyimpulkan bahwa diallyl
disulfide (DADS) yang terdapat dalam bawang putih mampu
menghambat pertumbuhan sel kanker. Juga sesuai dengan
penelitian Young Park dkk tahun 2005 dan penelitian Mirion
dkk tahun 2007 bahwa allicin yang terdapat dalam bawang
putih mampu menginduksi kematian sel kanker.

Pratama, 2011
Jurnal
DAUN ECENG GONDOK
(Eichornia crassipes)

Bagian yang digunakan: Daun


Bentuk Sediaan: Serbuk kasar
Manfaat: Antikanker pada Sel Tumor MCF-7
Metode : Metode In Vitro dan In Silico
Dosis:pada konsentrasi hambat atau IC50 yaitu sebesar 9,876.908 µg/mL.

Mekanisme Kerja:mekanisme kerja stigmasterol dengan mengaktifkan caspase


dan kemudian menginduksi ekspresi gen P53 dan gen Bax serta menurunkan Bcl-2
sebagai pro-apoptosis (Bradford and Awad, 2007), akibat stigmasterol siklus sel
akan berhenti pada checkpoint G2/M dari siklus sel kemudian masuk ke G0/G1
sehingga sel yang rusak akan mengalami apoptosis (Kim et al., 2014; Al-Fatlawi,
2019).
Jurnal
Kunyit
(Curcuma longa L.)

Bagian yang digunakan: Rimpang kunyit


Bentuk Sediaan: Kurkumin, sejenis polifenol yang diekstrak dari akar
rimpang kunyit
Kandungan: Kurkumin dan 5-fluorouracil (5-FU) secara sinergis menghambat
pertumbuhan sel karsinoma lambung.
Dosis: Beberapa studi kemoprevensi, memperoleh hasil bahwa tikus yang
diberi makan kurkumin pada kunyit (2%-5%) secara signifikan
menghambat tumor lambung.

Putri. 2020
Mekanisme Kerja: Efek antikanker senyawa kurkumin dari tanaman
Curcuma longa telah banyak dilakukan diantaranya dapat
menghambat proliferasi sel kanker, kurkumin berperan
dalam menghambat protein antiapoptosis dari Bcl-2 dan
meningkatkan ekspresi p53, Bax, procaspases 3, 8, dan 9.
Kurkumin menyebabkan disipasi Potensial Membran
Mitokondira (MMP) dan pelepasan sitokrom c ke dalam
sitosol sel SGC-7901 yang menimbulkan apoptosis.
kurkumin secara signifikan menurunkan ekspresi Cyclin D
dan menghambat aktivasi kinase 1 yang diaktifkan p21
(PAK1) sehingga meningkatkan penekanan proliferasi dan
invasi sel kanker lambung.

Putri. 2020
Jurnal
Teh Hijau
(Camellia sinensis L. (Kuntze))

Bagian yang digunakan: Daun


Bentuk Sediaan: Ekstrak teh hijau
Kandungan:Polifenol, florida, vitamin K, kafein, dan mineral. Senyawa
bioaktif yang banyak terdapat pada teh hijau adalah katekin .
Dosis: Aktivitas penghambatan sel MCM-B2 tertinggi dicapai pada
konsentrasi 13000 ppm ekstrak teh hijau dan 1000 ppm fraksi n-
heksana, berturut-turut sebesar 59% dan 59%. Ekstrak dan fraksi n-
heksana teh hijau tidak bersifat toksik terhadap sel normal Vero yang
ditandai dengan tidak menghambat proliferasi sel normal
Uji yang digunakan : In Vitro

Panjo. 2019
Mekanisme Kerja:Mekanisme teh hijau dalam menghambat pertumbuhan kanker terdiri atas 4 tahapan
yaitu:
1. Teh hijau bertindak sebagai inhibitor siklooksigenase lipoksigenase, faktor nekrosis tumor, dan jalur
interleukin yang pada akhirnya mengontrol perkembangan dan proses pembentukan kanker.
2. Teh hijau menunjukkan efek kemopreventif melalui aktivasi gen penekan tumor, seperti p53 dan
PTEN/p21, regulasi apoptosis (bcl2/Bax), dan menghambat angiogenesis serta faktor transkripsi
lainnya yang terlibat dalam perkembangan kanker.
3. Teh hijau berperan menetralisasi radikal bebas dan perusakan makromolekul yang dinetralisir oleh
kapasitas antioksidan yang tinggi yang pada akhirnya mencegah patogenesis tumor.
4. mekanisme yang lain dari teh hijau dalam mencegah kanker melalui modulasi gen yang terlibat
dalam inisiasi, promosi, dan perkembangan kanker.

Panjo. 2019
Jurnal
Cengkeh
(Syzygium aromaticum.)

Bagian yang digunakan: Ekstrak Minyak


Bentuk Sediaan:Minyak Essensial cengkeh
Kandungan:Eugenol
Dosis: 4 µg dan 8 µg
Mekanisme Kerja: Prosesnya melalui mekanism molekuler apoptosis yang diinduksi
eugenol pada melanoma, tumor kulit, osteosarkoma, leukemia,
lambung dan sel mast. Aktivitas antiproliferatif dan mekanisme
molekuler dari eugenol yang menginduksi apoptosis terhadap sel-
sel kanker dan model hewan telah ditunjukkan ( Eugenol adalah
senyawa fenolik alami dan memiliki aktivitas antikanker. Sejak
aktivitas antikanker eugenol yang dilaporkan dalam literatur terkait
dengan induksi apoptosis pada sel kanker, dihipotesiskan bahwa
terdapat hubungan antara efek apoptosis yang diinduksi eugenol
dan regulasi Forkhead Box M1(FOXM1).
Jurnal
Ekstrak Daun Gude (cajanus
cajan)

Bagian yang digunakan: Daun


Bentuk Sediaan: Ekstrak Daun guide
Manfaat: Ekstrak methanol daun gude mempunyai aktivitas antikanker
terhadap sel kanker kolon type WiDr dengan pengujian secara in vitro,
didapatkan IC50 sebesar 307 ug/ml dengan mekanisme nekrosis.
Metode :Spektrofotometri
Mekanisme Kerja: Mekanisme flavonoid menghambat atau mematikan sel
kanker dapat terjadi melalui berbagai cara yaitu: 1) sebagai antioksidan dengan
cara menginaktivasi radikal oksigen, 2) berikatan dengan senyawa elektrofilik,
3) menginduksi enzim protektif aktivitas konjugasi, 4) meningkatkan kecepatan
apoptosis, 5) menghambat proliferasi sel, 6) menghambat peroksidasi lipid, 7)
menghambat angiogenesis, 8) donasi hydrogen, dan 9) menghambat oksidasi
DNA.[6]
Jurnal
Daun pandan wangi
(Pandanus amaryllifolius rox B.)

Bagian yang digunakan: Daun


Bentuk Sediaan: Ekstrak Daun Pandan
Manfaat: anti kanker
Metode : Brine shrimp Lethality test (BSLT), penguapan pelarut
menggunakan rotary evaporator Buchi dan Kromatografi
dilakukan dengan alat GCMS 6890 N-5973 agilent.

Mekanisme Kerja : Tahapan pengujian yang dilakukan adalah


ekstraksi, uji toksisitas, skrinning fitokimia, identifikasi senyawa
dengan GC-MS .Hasil uji potensinya diperoleh dengan menghitung
kematian larva udang karena pengaruh ekstrak berdasarkan dosis
yang ditentukan.
Jurnal

Anda mungkin juga menyukai