Anda di halaman 1dari 7

Bionatura ± Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik Vol. 13, No.

2, Juli 2011 : 101 - 107


ISSN 1411 - 0903

EKSTRAK ETANOLIK HERBA CIPLUKAN (Physalis angulata L.)


BEREFEK SITOTOKSIK DAN MENGINDUKSI APOPTOSIS PADA
SEL KANKER PAYUDARA MCF-7

Fitria, M., Armandari, I., Septhea, D.B. Ikawati, A.H.M., dan Meiyanto, E.

Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta


E-mail: meiyan_e@ugm.ac.id

ABSTRAK
Potensi sitotoksik Ciplukan (Physalis angulata L.) dan kemampuannya memacu apoptosis pada
beberapa sel kanker perlu diteliti. Untuk itu, ekstrak etanol herba ciplukan (EC) diaplikasikan pada sel
kanker payudara MCF-7 untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pemacuan apoptosis IC50. dengan
menggunakan metode MTT dan pengecatan DNA dengan akridin oranye-etidium bromida (double
staining) untuk mengamati terjadinya apoptosis. Perolehan IC50 VHEHVDU J P/ GDQ WHUMDGLQ\D
apoptosis pada sel kanker MCF-7 membuktikan kemampuan EC sebagai agen sitotoksik.

Kata kunci: Etanol ekstrak herba Ciplukan,, sel kanker MCF-7, sitotoksik, apoptosis.

EFFECT OF ETHANOLIC EXTRACT OF CIPLUKAN HERBS (Physalis angulata L.)


ON CYTOTOXIC AND APOPTOSIS INDUCTION IN MCF-7 BREAST
CANCER CELL LINES

ABSTRACT
Cyto-toxic potent of Ciplukan (Physalis angulata L.) and its capacity to induce apoptosis on several
cáncer cells need to be investigated. Therefore, ethanolic extract (EC) of Ciplukan herbs has been
applied on breast cáncer cells of MCF-7 to determine its effect in apoptosis induction at IC50 using
MTT method as well as doublé staining using acrydin orange-ethidium bromide method to observe the
occurrence of apoptosis. The gain of IC50 of 187 ug/mL and occurenceof apoptosis obtained from
doublé staining method on MCF-7 cáncer cell lines indicated the capacity of EC as cyto-toxic agents.

Key words: Ethanolic extract of Ciplukan herbs, MCF-7 cancer cell lines, cytotoxic, apoptosis.

PENDAHULUAN Alternatif pengobatan kanker yang


dapat dilakukan untuk mengurangi efek
Kanker payudara merupakan kanker samping dari pengobatan di atas serta lebih
karsinoma yang menyerang pada jaringan aman untuk digunakan adalah melalui
epitelial payudara. Lebih dari 20 tahun, insi- penggunaan tanaman obat. Ciplukan, meru-
densi kanker payudara di Amerika Serikat pakan salah satu tanaman yang telah banyak
mengalami peningkatan dari 25.000 men- diteliti mempunyai efek sitotoksik dan
jadi 44.000 kasus tiap tahun (Dowsett, mampu menghambat pertumbuhan sel kan-
2008). Untuk mengatasi tingginya insidensi ker. Ciplukan mengandung saponin, flavor-
penyakit kanker payudara ini, maka upaya- noid, polyphenol, dan physalin (Shingu,
upaya untuk penemuan dan pengembangan 1992) yang berperan dalam penghambatan
pengobatan kanker harus terus diupayakan. sel kanker. Senyawa-senyawa saponin telah
Cara yang telah banyak dilakukan untuk diketahui dapat menghambat pembentukan
mengobati kanker antara lain pembedahan, Bcl-2 yang diekspresikan terlalu tinggi,
kemoterapi, radioterapi, terapi hormon atau menginduksi protein caspase-3 yang dieks-
terapi antibodi monoclonal. Namun efek presikan terlalu rendah, meningkatkan eks-
samping toksik pada jaringan normal dan presi p53, dan dapat pula memicu G1 cell
resistensi sel kanker seringkali terjadi cycle arrest (Raju & Rao, 2004).
dengan cara pengobatan ini (Tyagi et al., Flavonoid dapat menurunkan enzim
2004). xantin oksidase, siklooksigenase (COX),
102 Fitria, M., Armandari, I., Septhea, D.B., Ikawati, A.H.M., dan Meiyanto, E.

dan lipooksigenase (LOX) yang diperlukan jutnya, ekstrak yang diperoleh dipekatkan
dalam pro-oksidasi sehingga akan menunda dengan menggunakan vaccum rotary eva-
siklus sel (Ren et al., 2003). Selain se- porator (Heidolph WB 2000-Gast USA).
nyawa-senyawa tersebut, ciplukan juga me-
ngandung fisalin yang merupakan senyawa Kultur Sel
aktif dalam menghambat partumbuhan Sel kanker payudara MCF-7 didapatkan
beberapa sel kanker (Chiang et al., 1992). dari koleksi Cancer Chemoprevention Rese-
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk arch Center, Fakultas Farmasi Universitas
menguji aktivitas dari herba ciplukan ini. Gajah Mada yang ditumbuhkan dalam me-
Penelitian Wu et al. (2004) menunjukkan dia penumbuh 'XOEHFFR¶V PRGLILHG (D-
herba ciplukan mempunyai aktivitas anti QJOH¶V PHGLXP (DMEM) (Gibco) yang
hepatoma pada sel hepatoma manusia Hep mengandung Fetal Bovine Serum (FBS)
G2, Hep 3B dan PLC/PRF/5. Magalhàes et 10% v/v (Gibco).
al. (2006) juga menunjukkan bahwa fisalin
B dan fisalin D yang diisolasi dari bagian Uji Sitotoksisitas
aerial Physalis angulata memberikan akti- Sel MCF-7 yang telah konfluen di
vitas sitotoksik pada beberapa sel kanker panen dan didistribusikan ke dalam sumur-
baik in vitro maupun in vivo. Fisalin B dan an pada 96-well microplate (Nunc) dengan
F yang diisolasi dari ekstrak etanolik herba jumlah 5000 sel/sumuran. Sel diinkubasi
ciplukan juga mampu menghambat partum- selama 24 jam di dalam inkubator CO2 5%
buhan beberapa sel kanker leukemia (Heraeus) dengan suhu 37oC untuk adaptasi
(Chiang et al., 1992). sehingga sel menempel di dasar sumuran
Adanya aktivitas sitotoksik pada ciplu- dan siap untuk perlakuan.
kan dapat disebabkan salah satunya dengan Selanjutnya media diambil, dicuci
mekanisme apoptosis. Apoptosis merupa- dengan PBS (Phosphate Buffer Saline) lalu
kan program bunuh diri sel. Sel-sel yang ditambahkan larutan uji dalam berbagai seri
terapoptosis akan mengalami pengerutan konsentrasi sebanyak 3 replikasi dengan
sel, kerusakan membran plasma, dan terja- kadar DMSO (Sigma) tidak lebih dari 0.6%
dinya kondensasi kromatin. Jika apoptosis dan diinkubasi kembali selama 24 jam.
suatu sel telah selesai, maka akan tertinggal Sebagai kontrol digunakan kontrol pelarut
kepingan sel yang mati yang akan dikenali (DMSO), kontrol sel MCF-7, dan kontrol
dengan sel-sel makrofag dan di fagositosis media DMEM 'XOEHFFR¶V 0RGLILHG (D-
(engul-fed) (Ricci & Zong, 2006). Pene- QJOH¶V 0HGLXP *LEFR . Pada akhir inku-
litian yang dilakukan oleh Heisch et al. basi, media kultur yang ada dalam plate
(2006) membuktikan bahwa ekstrak eta- dibuang, kemudian dicuci dengan PBS
nolik herba ciplukan mampu menginduksi untuk tiap sumuran. Selanjutnya masing
apoptosis pada sel kanker payudara MDA- masing sumuran ditambah 100 µl MTT (0,5
MB 231. mg/ml) (Sigma).
Penelitian ini bertujuan untuk menge- Inkubasi dilanjutkan selama 3 jam pada
tahui apakah ekstrak etanolik herba cip- suhu 37°C sampai terbentuk formazan. Sel
lukan juga mempunyai aktivitas sitotoksik yang hidup akan mengkonversikan MTT
serta mampu menginduksi apoptosis pada menjadi formazan yang berwarna biru tua.
sel kanker payudara MCF-7. Selanjutnya, pereaksi stopper SDS 10%
dalam 0,1 N HCl ditambahkan untuk mela-
BAHAN DAN METODE rutkan kristal formazan dan sel diinkubasi
semalam pada suhu kamar dan terlindung
Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan (EC) dari cahaya. Pada akhir inkubasi, plate
Herba ciplukan diperoleh dari daerah digoyang dengan horizontal shaker (MRK-
Sleman Yogyakarta. Herba yang telah di- RETAC) selama 10 menit kemudian dibaca
peroleh kemudian dikeringkan dan diser- dengan ELISA reader (SLT 240 ATC) pada
buk, dan diekstraksi dengan cara maserasi panjang gelombang 595 nm. Hasil absor-
menggunakan pelarut etanol 70%. Selan-
Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) Berefek Sitotoksik dan Menginduksi Apoptosis 103

bansi yang terbaca dikonversikan dalam lahan dalam pengumpulan tanaman yang
prosentase kehidupan. akan digunakan sebagai bahan uji. Tanaman
ciplukan diperoleh dari daerah Sleman
Uji Apoptosis Yogyakarta dan dilakukan identifikasinya di
Cover slip (Nunc) ditanam ke dalam 24 Laboratorium Farmakognosi, bagian Bio-
well plate dan sel didistribusikan di atasnya. logi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM.
Kepadatan sel yang digunakan adalah 5 x Hasil identifikasi menunjukan bahwa tana-
104 VHO ZHOO GDODP / PHGLD NXOWXU man yang digunakan adalah benar ciplukan
Inkubasi dilakukan selama 24 jam dalam (Physalis angulata L.).
inkubator CO2 (Heraeus) agar sel teradap-
tasi kembali. Selanjutnya sel diberi perla- Efek Sitotoksik Ekstrak Etanolik Herba
kuan IC50 ekstrak dan kontrol sel. Pada Ciplukan (EC) pada Sel Kanker
akhir inkubasi, media kultur DME Payudara MCF-7
M 'XOEHFFR¶V 0RGLILHG (DQJOH¶V 0HGLXP Ciplukan merupakan salah satu bahan
(Gibco) dicuci dengan PBS, dan cover slip alam yang mempunyai banyak komponen
diangkat dari sumuran serta diletakkan di aktif diantaranya saponin, flavonoid, poly-
atas obyek gelas lalu ditetesi dengan akridin phenol, dan physalin (Shingu, 1992). Kom-
oranye (Sigma) - etidium bromida (Sigma) ponen-komponen ini dapat memberikan
VHEDQ\DN / 3HQJDPDWDQ PRUIRORJL VHO aktivitas farmakologi termasuk efek sito-
dilakukan dengan mikroskop fluoresens toksik. MTT assay, merupakan metode yang
(Zeiss MC 80) menggunakan perbesaran 10 dipilih untuk menentukan efek sitotoksik
x 10. dari EC pada sel kanker payudara MCF-7
ini. Pada metode ini, sel hidup akan
HASIL DAN PEMBAHASAN mereduksi MTT menjadi garam formazan
yang akan berwarna biru gelap dan dapat
Identifikasi Tanaman diukur paQMDQJ JHORPEDQJQ\D SDGD = 595
Identifikasi tanaman dilakukan untuk nm. Intensitas warna yang terbaca akan
memastikan bahwa tanaman yang diguna- sebanding dengan jumlah sel yang hidup.
kan untuk penelitian adalah benar tanaman Selanjutnya absorban dikonversikan ke-
ciplukan (Physalis angulata L.). Hal ini dalam menjadi % sel hidup dengan rumus:
penting dilakukan untuk menghindari kesa-

Absorbansi sel dengan perlakuan-Absorbansi kontrol media


X Hidup = X100%
Absorbansi kontrol sel-Absorbansi kontrol media

A B C

Gambar 1. Efek Perlakuan Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan(EC) terhadap sel kanker MCF-7.
Uji dilakukan dengan menginkubasi 5x103 sel MCF7 selama 24 jam dan kemu-
dian diberi perlakuan dengan berbagai seri konsentrasi EC 10-200 µg/ml.
Viabilitas sel ditentukan dengan metode MTT dan morfologi sel diamati
menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x. Kontrol sel (A).
Perlakuan EC dengan kadar 100 µg/ml (B). Grafik hubungan % sel hidup versus
konsentrasi EC (C). Setiap titiknya menunjukkan rata-rata dari tiga replikasi. Sel
hidup ( ), sel mati ( ).
104 Fitria, M., Armandari, I., Septhea, D.B., Ikawati, A.H.M., dan Meiyanto, E.

Dari % sel hidup ini lalu dilakukan Gambar 2. Efek perlakuan EC pada sel
perhitungan IC50. IC50 merupakan gam- kanker payudara MCF-7 de-
baran efek sitotoksik yang diberikan EC, ngan menggunakan metode
yaitu kadar yang dapat menghambat pro- double staining. Pengecatan
liferasi sel sebesar 50%. Hasil penelitian dilakukan dengan mengguna-
menunjukkan bahwa EC tunggal memberi- kan Akridin oranye-Etidium
kan efek sitotoksik dengan harga IC 50 bromid dan dilakukan penga-
sebesar 118 µg/ml. matan menggunakan mikro-
Perlakuan dengan EC pada sel kanker skop flouresense dengan per-
payudara MCF-7 memberikan pengaruh besaran 10x10.Kontrol sel (A).
pada morfologi sel. Sel yang hidup tampak Sel yang mengalami apoptosis
berbentuk daun dan tetap mengapung pada setelah diberi perlakuan EC
dasar sumuran (Gambar 1 A), sedangkan sel dengan kadar (B). Sel hidup
yang telah mengalami kematian tampak berflouresensi hijau ( )
berbentuk bulat dan mengapung (Gambar 1 sedangkan sel yang mati ber-
B). Pemberian EC juga menunjukkan feno- flouresensi oranye ( ).
mena dose-dependent di mana % sel hidup
terus berkurang seiring bertambahnya dosis Kelompok perlakuan menggunakan EC
(Gambar 1 C). Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan adanya aktivitas apoptosis
pemberian EC dapat menginduksi terjadi- (Gambar 2 B), sedangkan pada kelompok
nya kematian sel pada sel kanker payudara kontrol tidak terlihat adanya aktivitas
MCF-7. Dengan harga IC50 yang cukup baik apoptosis (Gambar 2 A). Adanya aktivitas
yaitu 187 µg/ml, maka EC berpotensi untuk apoptosis pada kelompok perlakuan ini
dijadikan salah satu alternatif dalam disebabkan karena sel mengalami kerusakan
pengobatan kanker payudara (Tyagi et al., membran akibat permberian EC sehingga
2004). etidium bromid yang digunakan untuk
mewarnai sel dapat masuk ke dalam sel dan
Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan (EC) menimbulkan floresensi orange.
menginduksi Apoptosis pada Sel Kanker Sedangkan pada kelompok kontrol sel,
Payudara MCF membran sel masih dalam keadaan utuh
Apoptosis merupakan suatu mekanisme sehingga etidum bromide tidak bisa masuk
kematian sel yang berkontribusi pada proses ke dalam sel dan hanya akridin orange yang
pathogenesis pada suatu penyakit atau bisa masuk sehingga flouresensi yang
penghilangan sel pada organisme dewasa ditimbulkan berwarna hijau. Hasil pengecat-
(Wu et al., 2009). an ini membuktikan bahwa EC mampu
Hal ini menunjukkan bahwa apoptosis menginduksi apoptosis pada sel kanker
mempunyai efek yang amat besar dalam payudara MCF-7.
pengembangan terapi kanker uji apoptosis Dari hasil penelitian diketahui bahwa
dilakukan dengan pengecatan menggunakan IC50 EC pada sel kanker payudara MCF-7
akridin orange etidium bromide. Sel yang sebesar 118 µg/mg. Grafik hubungan kon-
mati akan ditunjukkan dengan floresensi sentarsi EC versus sel hidup menunjukkan
orange dan sel yang hidup ditunjukkan terjadi fenomena dose dependent, yaitu
dengan flouresensi hijau (Gambar 2.). semakin besar konsentrasi EC yang diberi-
kan, maka % sel hidup akan semakin
rendah. Pada konsentrasi EC rendah (10-25
µg/mg), EC belum memberikan efek yang
berarti yang ditunjukkan dengan % sel
hidup masih diatas 80%. Perubahan morfo-
logi sel mulai tampak pada konsentrasi 50
A B µg/mg dimana pada konsentrasi ini mulai
banyak sel yang mengalami kematian
dengan morfologi sel bentuk bulat dan me-
Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) Berefek Sitotoksik dan Menginduksi Apoptosis 105

ngapung, dan pada konsentrasi yang lebih 2008; Sowmyalakshmi et al., 2005). Fisalin
besar lagi (100 dan 200 µg/mg), jumlah sel yang merupakan senyawa aktif dalam EC
yang mengalami kematian semakin banyak. juga merupakan senyawa steroid (Kawai et
Dari sini dapat ditarik kesimpulan al., 2001) sehingga kemungkinan mekanis-
bahwa EC cukup berpotensi dalam meng- me yang terjadi antara fisalin dan diosgenin
hambat kehidupan sel. Mekanisme sitotok- juga sama. Namun, penelusuran mekanisme
sik EC pada sel MCF-7 kemungkinan dapat dan protein yang terlibat harus diteliti lebih
terjadi melalui berbagai jalur, antara lain lanjut. Dari hasil penelitian dan beberapa
melalui induksi apoptosis atau dengan kesamaan yang ada, maka dapat disimpul-
menghambat siklus sel pada fase-fase ter- kan bahwa kemungkinan mekanisme pe-
tentu sehingga proses proliferasi sel dapat macuan apoptosis oleh EC pada sel kanker
terhambat. payudara MCF-7 adalah melalui peng-
Salah satu cara untuk menelusuri hambatan ekspresi protein Bcl-2 serta pe-
mekanisme kematian yang disebabkan oleh ningkatan ekspresi p53.
EC adalah dengan menggunakan double Bcl-2 merupakan salah satu jenis pro-
staining. Metode ini mampu mendeteksi tein anti apoptosis yang apabila ekspresi
sel-sel yang mengalami apoptosis. Hasil uji Bcl-2 ini dapat dihambat, maka proses
menunjukkan sel-sel yang diberi perlakuan apoptosis dapat terjadi. Faktor transkripsi
dengan EC mengalami flouresensi berwarna dari Bcl-2 adalah NFkB dari downstream
oranye dengan DNA terfragmentasi yang P13K/Akt (Simstein et al., 2003). Ekstrak
berarti sel mengalami apoptosis. Hal ini etanolik herba ciplukan kemungkinan be-
mengindikasikan bahwa salah satu meka- kerja pada jalur ini sehingga Bcl-2 tidak
nisme EC pada sel kanker payudara MCF-7 dapat terekspresi. Terhambatnya ekspresi
adalah melalui induksi apoptosis. Namun, Bcl-2 ini selanjutnya akan menginduksi pe-
mekanisme molekular tentang pemacuan lepasan sitokrom c oleh mitokondria kemu-
apoptosis EC pada sel MCF-7 belum dian menginduksi jalur caspase. Karena sel
diketahui secara jelas. kanker payudara MCF-7 mengalami delesi
Ekstrak etanolik herba ciplukan pernah gen CASP-3 (Liang et al., 2001), maka ke-
diuji aktivitasnya pada sel kanker Hep G2. mungkinan proses apoptosis akan terjadi
Hasil uji menunjukkan bahwa EC mampu melalui sekuen caspase 6,7 dan 9. Kemung-
meningkatkan ekspresi p53, menurunkan kinan mekanisme lain yaitu melalui pening-
ekspresi Bcl-2, serta meningkatkan protein katan ekspresi p53.
pro apoptosis Bax dan Bad (Wu et al., Peningkatan protein p53 ini akan meng-
2009). Hal ini menunjukkan bahwa di induksi ekspresi protein proapotosis missal-
dalam sel, EC mampu berikatan dengan nya Bad dan Bax yang akan mengikat Bcl-2
reseptor-reseptor yang dapat meregulasi yang ada dipermukaan mitokondria. Selan-
protein-protein tersebut. MCF-7 merupakan jutnya terikatnya Bcl-2 oleh Bad atau Bax
sel kanker payudara yang mempunyai ini akan memicu keluarnya sitokrom c dari
karakteristik yang mirip dengan Hep G2, mitokondria dan sama seperti mekanisme
dimana sel kanker jenis ini mengeks- sebelumnya, akan terjadi aktivasi jalur
presikan wildtype p53 serta over-ekspresi caspase dan terjadi proses apoptosis.
Bcl-2 (Amundson et al., 2000) sehingga ke- Kemampuan EC yang mampu mem-
mungkinan mekanisme pemacuan apoptosis berikan efek sitotoksik dan menginduksi
oleh EC yang terjadi pada sel MCF-7 mirip apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7
dengan mekanisme yang terjadi pada sel memungkinkan EC untuk dikembangkan
Hep G2. menjadi agen kemopreventif yang potensial.
Dilain pihak, beberapa penelitian mem- Namun, studi lanjutan seperti imunos-
buktikan bahwa pemberian diosgenin (suatu itokimia perlu dilakukan untuk mengetahui
senyawa turunan steroid) pada MCF-7 dapat protein-protein yang terlibat dalam meka-
mereduksi potensial membran mitokondria nisme molekuler EC sekaligus membukti-
sel, meregulasi ekspresi Bcl-2 dan meng- kan kebenaran kemungkinan mekanisme
induksi p53 (Ardelean & George-Ciprian, yang diungkapkan. Lebih lanjut, EC juga
106 Fitria, M., Armandari, I., Septhea, D.B., Ikawati, A.H.M., dan Meiyanto, E.

dapat didesain untuk dikombinasikan Davis M.A. 2002. Apoptosis Methods in


dengan agen kemoterapi karena kebanyakan Pharmacolgy and Toxicology: Appro-
kemoterapi memberikan efek toksik pada aches to Measurement and Quanti-
jaringan normal dan resistensi pada sel fication. Humana Press Inc, New
kanker (Tyagi et al., 2004; Davis, 2002). Jersey.
Jika berefek sinergis, maka EC dapat
digunakan sebagai pendamping agen kemo- Dowsett M. 2008. Introduction to Sessions
terapi sehingga dapat mengurangi dosis RQ µ3UHGLFWLQJ SHUVRQDO ULVN IRU EUHDVW-
pemakaian yang berarti efek samping akibat cancer. Breast Cancer Research, 10,
penggunaan kemoterapipun akan berkurang. London, UK.
Pengujian juga dapat dikembangkan dengan
menguji efek sitotoksik EC pada sel normal Heisch W.T, Huang KY, Lin H.Y, & Chung
sehingga dapat dipastikan bahwa EC tidak J.G. 2006. Physalis Angulata Induced
memberikan efek toksik pada sel normal. G2/M Phase Arrest in Human Breast
Jika uji ini memberikan hasil yang baik, Cancer Cells. Food Chem. Toxicol, 44:
maka dimasa mendatang EC dapat menjadi 974-983.
alternatif pengobatan kanker yang potensial
Kawai M., Yamamoto T., Makino B., Yama-
aman, dan murah.
mura H., Araki S, Butsukan G., & Saito
K. 2001. The Stucture of Physalin T
SIMPULAN
from Physalis Alkekengi var. franc-
hetti. J Asian Nat Prod Res, 3(3):199-
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
205.
Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan memberi-
kan efek sitotoksik dan mampu meng- Liang, Y., Yan C., & Schor N.F. 2001.
induksi apoptosis pada sel kanker payudara Apoptosis in The Absence of Caspase
MCF-7 sehingga ekstrak etanolik dapat 3. Oncogene, 20: 6570±6578
dikembangkan menjadi salah satu alternatif
dalam pengobatan kanker payudara. Magalhàes, Hemerson I.F, Veras, Maria L,
Torres, Màrcia R, Alves, Ana P.N.N,
DAFTAR PUSTAKA Pessoa, Otilia D.P, Silveira, Ediberto R,
Costa-Lotufo, Leticia V, de Moraes,
Amundson S.A, Myers T.G, Scudiero D. Manoel O, & Pessoa, Clàudia. 2006.
Kitada S, Reed J.C, & Fornace A.J. In-vitro and In-vivo Antitumor Activity
2000. An Informatics Approach of Fisalin B and D from Physalis angu-
Identifying Markers of Chemosen- lata. Journal of Pharmacy and Phar-
sitivity in Human Cancer Cell Lines. macology, 58th Ed, 235-241(7)..
Cancer Res, 60:6101±6110.
Raju & Rao. 2004. Diosgenin, a Steroid
Ardelean A, & George-Ciprian PRIBAC. Saponin of Trigonella foenum graceum
2008. Diosgenin, the Active Principle (Fenugreek). Inhibits Azoxymethane-
of Trigonella sp. Extract may Induce Induced Aberrant Crypt Foci Formation
Apoptosis on MCF-7 Cancer Cells in F344 Rats and Induces Apotosis in
through Caspase Activation. ANUL IV, HT-29 Human Colon Cancer Cells.
NR, 3 (14). Cancer Epidemiology, Biomarker and
Prevention, 13: 1392.
Chiang HC, Jaw S.M, & Chen P.M. 1992.
Inhibitory Effect of Fisalin B and Ren W., Qiao Z., Wang H., Zhu L., &
Fisalin F on Various Human Leukimia Zhang L. Flavonoids. 2003. Promicing
Cells in vitro. Anticancer Res, 12 (4): Anti cancer Agents. Med Res Rev,
1155-62 23(4): 519-534.
Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) Berefek Sitotoksik dan Menginduksi Apoptosis 107

Ricci M.S, & Zong, W.X. 2006. Chemo- Tyagi A.K, Agarwal C., Chan D.C.F., &
therapeutic Approaches for Targeting Agarwal R. 2004. Synergistic Anti
Cell Death Pathways. The Oncologist, Cancer Effects of Silibinin with Con-
11:342±357. Mol. Med., 110, 173-183. ventional Cytotoxic Agents Doxo-
rubicin, Cisplatin dan Carboplatin
Shingu K. 1992. Three New Withanolides, against Human Breast Carcinoma
Physagulins E, F and G from Physalis MCF-7 dan MDA-MB468 Cells.
angulata L. Chem Pharm Bull, 40, Oncology Reports, 11:493-499.
2448-2451.
Wu S, L.. Ng, D.Lin., S.Huang., S.Wang, &
Simstein R., Burow M., Parker A., Weldon C.Lin. 2009. Extract Induces Apoptosis
C., & Beckman B. 2003. Apoptosis, in Human Hep G2 Cells through CD95/
Chemo- resistance, dan Breast Cancer: CD95L system and the Mitochondrial
Insights from The MCF7 Cell Model Signaling Transduction Pathway.
System. Exp Biol Me, 228:995±1003. Cancer Letters, 215(2):199-208.

Sowmyalakshmi S., Ranga R., C. Gary G., Wu, Ng, Chen Lin, & Wang Lin. 2004.
& Damodaran C. 2005. Effect of Dios- Antihepatoma Activity of Physalis
genin (Fenugreek) on Breast Cancer Angulata & P. Peruviana Extracts and
Cells. Proc Amer Assoc Cancer Res, Their Effects on Apoptosis in Human
Volume 46. Hep G2 Cells. Life Sci, 74(16):2061-73.

Anda mungkin juga menyukai