KELOMPOK 2 :
Rehuella Apvia J (21154385A)
Rosa Novandi (21154386A)
Claudia Cindy N (21154387A)
Selvi Susanto (21154388A)
Tamara Niken S (21154389A)
Lyga Ristyana (21154390A)
Nur Azizah A (21154391A)
Ayu Silojayanti (21154392A)
Vita Ayu Nikihapsari (21154393A)
Meylinda widyasari (22164995A)
A. Patofisiologi Kanker
• Paparan dari sinar UV terus-menerus,
Etiologi virus, zat kimia, kebiasaan merokok,
kelainan genetik
GEJALA :
Rasa nyeri dan atau pembengkakan ekstremitas yan
terkena
Keterbatasan gerak
Menurunnya berat badan secara drastis tanpa sebab
Muncul benjolan yang tidak lazim
Batuk berkepanjangan disertai sesak napas dan darah
Perdarahan tidak normal (misalnya perdarahan pada
vagina diluar siklus menstruasi
Paparan dari beberapa etiologi yang sudah disebutkan di atas dapat
merupakan faktor inisiasi terjadinya kanker. Sel yang awalnya normal,
karena adanya paparan dari zat-zat inisiator tersebut menyebabkan sel
menjadi abnormal (DNA dirusak oleh zat inisiator tersebut). Pada penelitian
Yasuhara (2014), mengatakan bahwa setelah DNA dirusak, maka Rad54B
dapat mengganggu siklus sel berupa terjadinya pengulangan siklus sel
terus-menerus tanpa adanya hambatan (proliferasi sel abnormal)
diteruskan dengan fase metastatis. Fase metastatis adalah tahap
pemisahan sel kanker dari sel induknya, masuk ke sirkulasi sistemik atau
kelenjar limfe, sehingga dapat menginvasi jaringan baru.
TPA (Tissue Plasminogen Activator), TNF
(Tumor Necrosis Factor), ROI (Reactive
Oxygen Ingtermediate) merupakan beberapa
factor yang memicu aktivasi dari upstream
kinase sehingga dihasilkan IkB(Inhibitor of
kappa B) yang menginaktifkan NF-Kb
(Nucklear Factor kappa B) dimana inaktifasi
NF-Kb terjadi selama IkB bergabung dengan
NF-kB. Namun ketika sel terpapar dengan
sitokin, UV, radiasi ionisasi, toxin bakteri, dll,
dan TLR4 (Toll Like Receptor4) mendeteksi
zat-zat tersebut, maka terjadi disosiasi NF-Kb
dan IkB. Saat terjadi disosiasi NF-Kb dan IkB
maka NF-Kb dalam bentuk bebasnya-
teraktivasi, ia menuju ke nucleus dan berikatan
dengan region di COX 2. Selain itu, NF-Kb
juga dapat diaktivasi melalui jalur MAP Kinase
(Mitogen Activated Protein Kinase).
Pendudukan NF-Kb pada COX2 dapat
meningkatkan produksi prostaglandin.
Prostaglandin dapat meningkatkan ekspresi
dari VEGF dimana VEGF ini merupakan
protein yang membantu proses angiogenesis.
Angiogenesis adalah proses pembentukan
pembuluh darah baru dalam tubuh manusia,
angiogenesis berperan penting dalam
pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
B.Siklus Sel
C. Tanaman Antikanker
1. Herba Sambilata (Andrographis paniculata Nees)
Senyawa aktif : Andrographolide
Mekanisme kerja : Andrographolide mempunyai peran sebagai anti-kanker
dengan melibatkan penghambatan jalur TLR4 terhadap pembentukan NF-kB,
sehingga menghambat pertumbuhan sel kanker. Andrographolide dengan
aktivitas anti-kanker memiliki potensi sebagai pengobatan komplementer
imunoterapi
Informasi Toksisitas :
Uji toksisitas akut ekstrak etanol sambiloto (Andrographis paniculata Nees)
terhadap mencit didapatkan hasil lebih dari 15g/kg BB, dengan demikian
penggunaannya dinyatakan praktis tidak toksik.
Uji toksisitas menggunakan mencit dan Brine Shrimp (Artemia saliva)
menunjukkan bahwa andrografolid terrmasuk senyawa yang tidak toksik.
Berdasarkan uji larva tersebut diperoleh angka LD50 sebesar 128,82 ppm
(andrografolid), LD50 sebesar 165,96 ppm (hasil oksidasi). Sedangkan untuk
senyawa hasil esterifikasi LD50 yang diperoleh sebesar 19,50 ppm. Batas
toksis uji toksisitas menggunakan larva Artiva saliva adalah sebesar 30 ppm
dengan demikian hanya senyawa hasil benzoilisasi yang dianggap toksis.
Terhadap sel kanker HeLa, Andrographolide memiliki aktivitas antikanker
melalui mekanisme apoptosis dengan harga IC50 sebesar 109,90 μg/ ml
(Sukardiman et al, 2005).
2. Akar Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack.)
Senyawa aktif : Kuasinoid
Mekanisme kerja : penghambatan pada fase S sehingga siklus
sel terhambat, proliferasi sel kanker terhambat
Informasi Toksisitas : Uji Toksisitas Subkronis Fraksi Metanol-Air
Akar Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack.) Pada Hati dapat
disimpulkan bahwa nilai LD50 fraksi metanol-air sebesar 34,65
g/kg BB tikus atau setara dengan 989,95 mg/20g BB mencit.
Fraksi metanol-air bersifat praktis tidak toksik. Pemberian
fraksi metanol-air akar pasak bumi berdosis 1000 mg/kg BB
dalam jangka waktu tiga bulan tidak mengakibatkan terjadinya
gangguan fungsi hati dan ginjal. Ekstrak methanol akar pasak
bumi sitotoksik terhadap kultur sel HeLa dengan nilai IC50 =
46,9-58,6 μg/ml (Mustofa dan Qamariah, 2004).
3. Herba Ciplukan (Physalis angulata)
Senyawa aktif : Fisalin dan Withangulatin
Mekanisme kerja : Physalis angulata berperan dalam regulasi
proliferasi, siklus sel dan apoptosis sel kanker payudara MDA-
MB 231. Physalis angulata menghentikan sel kanker tersebut
pada fase G2/M melalui penurunan level cyclin A / cyclin B
yang merupakan protein yang berperan dalam progressi siklus
sel.
Informasi Toksisitas : Uji toksisitas dengan metode Brine
Shrimp Lethaly Test (BLST) menunjukkan golongan senyawa
yang terkandung dalam ekstrak kasar tersebut adalah alkaloid,
flavonoid, dan steroid. Nilai LC50 ekstrak etanol, n-heksana,
dan etil asetat masing-masing 37, 3, dan 496 ppm yang berarti
ekstrak etanol berpotensi sebagai antimikrob, ekstrak n-
heksana berpotensi sebagai antikanker, dan ekstrak etil asetat
berpotensi sebagai pestisida. Ekstrak etanolik herba ciplukan
(Physalis angulata L.) memiliki efek sitotoksik terhadap sel
HeLa dengan IC50 158 µg/ml dan menginduksi ekspresi protein
p53 sebagai regulator proliferasi sel
4. Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens)
Senyawa aktif : Sylimarin
Mekanisme kerja : bekerja sebagai penghambat COX 2, sehingga
sintesis prostaglandin menurun dimana prostaglandin ini merupakan
mediator yang dapat meemicu terjadinya angiogenesis. Angiogenesis
adalah proses pembentukan pembuluh darah baru dalam tubuh
manusia, angiogenesis berperan penting dalam pertumbuhan dan
penyebaran sel kanker.
Informasi Toksisitas : pengujian toksisitas akut pada tikus galur
Wistar dengan ekstrak metanolik daun sambung nyawa menghasilkan
nilai LD 50 sebesar lebih dari 5000mg/kg.
5. Kunir Putih (Curcuma zedoaria)
Senyawa aktif : isocurcumenol
Mekanisme kerja : Dengan menginduksi apoptosis dengan
mengaktivasi caspase 3 (protein yang memutuskan sel untuk
apoptosis)
Informasi Toksisitas : Uji toksisitas akut terhadap tikus, nilai LD50
dicapai dengan dosis 500mg/kg BB menunjukkan toksisitas yang
signifikan pada hati dan tingkat enzim ginjal.
6. Biji Jarak (Jatropha curcas)
Senyawa aktif : curcin
Mekanisme kerja :dengan menekan regulasi ekspresi gen TGF –
B1 yang berperan dalam proliferasi sel.
Informasi Toksisitas : studi toksisitas akut ekstrak air biji jarak
terhadap tikus, tidak ada efek toksik, nilai LD50 > 5000mg/kg
BB sedangkan pada uji subakutnya, terdapat adanya penurunan
volume trombosit pada dosis 800mg/kg BB
7. Temulawak (Curcuma xanthoriza)
Senyawa aktif : xanthorrhizol
Mekanisme kerja : Mengaktivasi protein p53 sehingga
menginduksi terjadinya apoptosis
Informasi Toksisitas : pemberian oral dosisi tunggal 500 mg /
kg XNT tidak menunjukkan angka kematian pada tikus . Sejak 1
mg C. xanthorrhiza ekstrak etanol yang terkandung 0,1238 mg
XNT, memperkirakan bahwa sampai 619 mg / kg XNT di 5 g / kg
ekstrak ini aman untuk digunakan pada tikus.
8. Lombok (Capsicum annum)
Senyawa aktif : Capsaicin (Surh, 2002)
Mekanisme kerja : Capsaicin menghambat aktivasi NF-kB dengan menghambat
degradasi inhibitory protein IkBa dan NF-kB sehingga NF-kB tidak bebas dan
menempel pada region COX 2, dimana penempelan ini akan menginduksi produksi
prostaglandin meningkat (prostaglandin merupakkan mediator inflamasi yang
dapat memacu progresi karsinogenesis dan proliferasi sel kanker (Surh, 2002).
Informasi Toksisitas :Hasil uji toksisitas akut terhadap tikus Swiss albino,
Ekstrak air Capsicum annum menghasilkan LD 50 sebesar 12043mg/kg, sedangkan
ekstrak etanol 70%nya menghasilkan nilai LD 50 sebesar 5492mg/kg. Pada dosis
3500 dan 5000 mg/kg ekstrak etanol 70% terdapat beberapa gejala berikut :
dyspnea, goresan di area mulut. Pada dosis ekstrak air sebesar 6500mg/kg
terdapat gejala berikut : mulut kering, urinasi, convulsion (Lagu dan Kayanjaya
2013).
9. Jahe (Zingiber officinale)
Senyawa aktif : 6-shogaol (Rhode et al. 2007)
Mekanisme kerja : menghambat aktivasi NF-kB sehingga akan menghambat
sekresi VEGF dan IL-8 dimana VEGF merupakan protein yang membantu proses
angiogenesis sedangkan IL-8 merupakan mediator inflamasi yang berperan dalam
progresi karsinogenesis dan memicu lepasnya radikal superoksid (Rhode et al.
2007).
Informasi Toksisitas : Uji toksisitas akut terhadap tikus dengan ekstrak etanol
melalui rute oral, nilai LD 50 nya : 687 mg/kg (European Medicines Agency, 2012).
10.Teh hijau (Camellia sinensis Linn)
Senyawa aktif : (-)-epigallocatechin-3-gallate (EGCG) (Katiyar et
al. 1992).