Timbul M Panjaitan
183307040074
Pembimbing I
dr.Chrismis Novalinda Pembimbing II
Ginting, M.Kes. Dr. Linda Chiuman, M.K.M.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jejas hati imbas obat (drug-induced liver injury; DILI) atau biasa
dikenal dengan hepatotoksisitas imbas obat merupakan kerusakan
1 pada hepar yang disebabkan oleh pajanan terhadap obat atau agen
non-infeksius (Loho et.al., 2014).
Berdasarkan khasiat kunyit putih yang luar biasa, saya tertarik untuk
4 meneliti lebih lanjut kasiat kunyit putih untuk menentukan mekanisme
efek relaksasi ekstrak etanol kunyit putih terhadap efek protektifnya
pada hepar, sistem imun dan enzim hati SGOT dan SGPT
Perumusan Masalah
Apakah Ekstrak Kunyit Putih memiliki efek mengontrol
1
proteksi terhadap organ hepar pada mencit putih?
Ekstrak kunyit putih memiliki efek peningkatan imun pada mencit dan
2 menyeimbangkan nilai darah perifer pada mencit
Menentukan mekanisme efek proteksi ekstrak kunyit putih terhadap organ hepar
3 mencit yang diinduksikan siklofosfamid pada enzim hepar SGOT dan SGPT
Mengetahui mekanisme efek proteksi ekstrak temu putih organ hepar mencit yang
4 diinduksi siklofosfamid dengan gambaran histologi organ dan enzim hepar SGOT
dan SGPT
Manfaat Penelitian
Kingdom : Plantae
Filun : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma zedoaria
Kandungan kunyit putih
Anti radang, anti bakteri, anti virus, anti septik, anti
flavonoid histamine, anti fungal, insektisidal.
minyak
atsiri Aroma terapi, metabolism.
Manfaat kunyit
putih
anti rematik atau inflamasi, penyakit kulit,
batuk dan asma, kerusakan hepar dan anti
oksidan
Kunyit putih efektif mencegah penyakit-penyakit
yang terkait dengan radikal bebas seperti
karsinogenesis, kardiovaskular, dan penuaan
Gambar 2.17 Kerangka Pikir Efek Relaksasi Ekstrak Kunyit Putih
Variable Bebas Variabel terikat Parameter
Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Aquades, alfa-naftol,
kimia asam nitrat pekat, asam anhidria, asam sulfat pekat, Etanol (destilasi),
merkuri (II) klorida, kalium klorida, kalium iodide, iodium, bismuth (III)
nitrat, asam klorida pekat, timbal (II) asetat, besi (III) klorida, buffer
formalin 10%, buffer sodium sitrat, isopropanol, heksana, Na CMC 0,5
%, serbuk seng, toluene, xylene, zat warna (hematoksilin dan eosin).
Sampel yang harus digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak
Tanaman kunyit putih (Curcuma zedoaria)
Hewan Percobaan
Sebelum digunakan dalam penelitian, hewan percobaan dipuasakan selama 24 jam agar
kontraksi organ hepar yang digunakan tidak dipengaruhi oleh zat-zat lain
Hewan uji dibagi atas 6 kelompok dan masing-masing terdiri dari 6 hewan percobaan. Pengujian aktifitas
dijalankan sebagai berikut:
Kelompok I: dirawat biasa tanpa perlakuan, lalu dieksekusi pada hari ke-16
Kelompok II: Kontrol positif, hewan uji diberikan Katekin 200mg/kgBB sekali sehari selama 10 hari berturut-
turut. Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum.
Kelompok III: Kontrol negatif, hewan uji diberikan suspense Na CMC 0,5% sekali sehari selama 10 hari
berturut-turut. Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum.
Kelompok IV: Perlakuan, diberikan suspense Ekstrak rimpang kunyit putih dengan dosis 200 mg/kg BB secara
oral selama 10 hari setelah itu diinduksikan larutan siklofosfamid dosis 150 mg/kg BB secara intraperitoneal
pada hari ke-11 s/d 15. Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum.
Kelompok V: Perlakuan, diberikan suspense Ekstrak rimpang kunyit putih dengan dosis 400 mg/kg BB secara
oral selama 10 hari setelah itu diinduksikan larutan siklofosfamid dosis 150 mg/kg BB secara intraperitoneal
pada hari ke-11 s/d 15. Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum.
Kelompok VI: Perlakuan, diberikan suspense Ekstrak rimpang kunyit putih dengan dosis 800 mg/kg BB
secara oral selama 10 hari setelah itu diinduksikan larutan siklofosfamid dosis 150 mg/kg BB secara
intraperitoneal pada hari ke-11 s/d 15. Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum.
Analisis data
Data dianalisa secara statistic dengan menggunakan oneway ANOVA dengan
syarat bila jumlah black dot di tiap-tiap kelompok terdistribusi normal dengan
variasi homogen. Uji normalitas dan homogenisitasnya menggunakan
Kolmogornov Smirnov dilanjutkan dengan uji Tuckey. Tingkat kepercayaan
ditentukan dengan 95%
SEKIAN & TERIMA KASIH