Anda di halaman 1dari 36

Tanaman untuk

kanker

Dyah Tantri Wulandari


21482013083
DAUN SALAM( Syzygium
polyanthum (Wight) Walp) )
Farmakologi :
· Senyawa aktif ekstrak daun salam dengan pelarut etanol dan dosis 50- 200
μg/ml dapat menimbulkan efek antiproliferasi dan apoptosis yang paling kuat
terhadap sel kanker pada pengujian in vitro dengan metode MTT assay dan sel
kultur HeLa serviks sebagai sampel.
· penurunan ekspresi HSP70 dengan hasil yang tidak jauh berbeda dengan
kontrol positif cisplatin.

Mekanisme :
· ekstrak etanol daun salam dapat memicu apoptosis dan menekan proliferasi
dari sel kanker serviks HeLa dengan adanya peningkatan level ROS, ekspresi.
caspase-3 dan nuclear factor- kappa B (NFkB) serta penurunan ekspresi HSP70.
· Ekstrak flavonoid metanol daun salam dapat menginduksi terjadinya
penurunan produksi IgM dari sel HB4C5.
Farmakologi :
· Cis-annonacin memiliki potensi 10.000 kali
lebih besar dari adriamycin untuk mengatasi
DAUN SIRSAK kanker.
· Annonacin-senyawa utama acetogenins di

(Annona dalam sirsak bersifat sangat beracun terhadap sel


kanker serviks, kanker payudara, kanker kandung
kemih, dan kanker kulit.
Muricata L) Mekanisme :
· Senyawa acetoginin yang terdapat dalam
daun sirsak berperan sebagai inhibi- tor sumber
energi untuk pertumbuhan sel kanker.
· Senyawa acetogenin pada daun sirsak
memiliki cara kerja serupa dengan satu obat
kemoterapi.
· Efeknya pembelahan sel kanker terganggu.
Senyawa kurkumin
pada KUNYIT
(Curcuma longa)
Farmakologi :

· Kanker pankreas : kurkumin diberikan 4 gram 2 kali sehari Mekanisme :


(pagi dan sore) selama treatmen dengan gemcitabine. · Aktivitas antikanker Kurkumin dikaitkan dengan
menunjukkan bahwa 45% pasien memberikan respon positif dan
berada dalam kondisi yang stabil.
kemampuannya sebagai penghambat COX
· Kanker Kolon : Pemberian kurkumin pada dosis 3600mg maupun pada jalur signaling sel, baik melalui
diketahui dapat menurunkan M1G dari 4,8±2,9 tiap 107 nukleotida pemacuan apoptosis maupun cell cycle arrest
menjadi 2,0±1,8 per 107 nukleotida.
dengan mempengaruhi produk gen penekan tumor
· Kanker payudara : Kurkumin diberikan secara oral mulai dosis
500mg/ hari, 4 hari sebelum kemoterapi dan 2 hari sesudah maupun onkogen.
kemoterapi dan dilanjtkan sampai dose-limiting toxicity masih · Selain itu, dikaitkan juga dengan
bisa di toleransi adalah 8000 mg/hari. Hasil menunjukkan bahwa kemampuannya sebagai penghambat proliferasi
8 pasien memperlihatkan parsial respon dan 3 pasien dengan
stabil desease.
sel antioksidan, antiinflamasi, penghambatan
· Kanker lain : penggunaan turmeric (curcuma longa) sebagai karsinogenesis, immunomodulatory, antiestrogen,
ointment pada kanker kulit, kanker payudara, kanker mukosa (oral dan antiangiogenesis.
cavity, vulva) dapat mngurangi luka kanker dan meningkatkan
· Mekanisme kerja kurkumin sebagai antikanker
kualitas hidup pasien. Pengurangan bau (necrosis) pada borok
kanker payudara telah dilaporkan pada 90% kasus. melalui penghambatan induksi NF-kB (molekul
pengatur transkripsi gen immunoglobulin pada Sel
B).
Sumber
Mutiah R, 2015, EVIDENCE BASED KURKUMIN DARI TANAMAN KUNYIT
(Curcuma longa) SEBAGAI TERAPI KANKER PADA PENGOBATAN
MODERN, Jurnal Farma Sains, 1(1), 28-41.

Utari K., Eka N ., Intan Sari A., Rafika Sari., Winda A.K., AgnesSri
Harti., 2013, KEGUNAAN DAUN SIRSAK (Annona Muricata L) UNTUK
MEMBUNUH SEL KANKER dan PENGGANTI KEMOTERAPI, Jurnal
KesMaDaSka, 111-115.

Indra Nuroso., EM Sutrisna., Riandini Aisyah., Devi Usdiana


Rosyidah., 2021, POTENSI TANAMAN SALAM (Syzygium polyanthum
(Wight) Walp) SEBAGAI TERAPI KANKER: TINJAUAN LITERATUR,
University Research Colloqium, 88-97.
Terima
Kasih
EVIDENCE BASED KURKUMIN DARI TANAMAN KUNYIT (Curcuma longa) SEBAGAI
TERAPI KANKER PADA PENGOBATAN MODERN

Roihatul Mutiah

Jurusan Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang, Malang Indonesia

ABSTRAK
Kurkumin (diferuloylmethane (C21H20O6) merupakan komponen berwarna kuning–
orange yang terkandung dalam tanaman Curcuma longa. Secara tradisional masyarakat
Indonesia memanfatkan bagian rimpang tanaman tersebut sebagai salah satu komponen
bumbu masakkan sehari-hari dan sebagai komponen jamu dari berbagai kondisi dan penyakit
seperti panas, hepatitis, jerawat, infekasi bakteri, inflamasi, scabies dll. Studi in vivo dan in vitro
menunjukkan bahwa kurkumin mempunyai berbagai aktivitas farmakologis antara lain
antiinflamasi, antiviral, antibakteri, antifungal,antikanker, antioksidan, antidiabetes mellitus,
antirheumatoid arthritis. Sedangkan studi klinik juga telah banyak dilakukan diantaranya pada
kanker pancreas, kanker kolon, kanker payudara, dan multiple myeloma. Pada makalah ini
penulis akan membahas tentang etnomedisin kunyit (Curcuma longa), studi pre-klinik baik
secara in vitro maupun in vivo, studi klinik pada pasien dan mekanisme kerja senyawa kurkumin
sebagai agen kemopreventif dan kemoterapi penyakit kanker.

Kata Kunci :Kurkumin. Curcuma longa, antikanker, evidence based

A. PENDAHULUAN menemukan agen antikanker dari produk


Kanker adalah penyakit yang alam untuk mencegah dan menyembuhkan
berhubungan dengan ketidakterkontrolnya kanker.
kecepatan pertumbuhan sel abnormal Indonesia merupakan Negara
dalam tubuh. Sel tersebut dapat menginvasi terbesar setelah brazil yang kaya akan
jaringan sel disekitarnya dan menyebar ke biodiversity termasuk tanaman obat. Salah
organ yang lain. Proses ini dikenal sebagai satu tanaman tersebut adalah Curcuma
metastasis. Kanker juga biasa disebut longa. Tanaman ini telah dikenal luas dan
tumor ganas atau neoplasma. Kanker banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
sampai saat ini masih menjadi salah satu untuk mencegah dan mengobati berbagai
penyakit yang menjadi problem dunia. kondisi ketidakseimbangan tubuh sejak
Kanker menyebabkan kematian yang cukup zaman Kuno hingga sekarang. Selain
besar, ditahun 2008 tercatat 12,7 juta kasus dimanfaatkan sebagai obat, di Indonesia
kanker dan menyebabkan 7,6 juta kematian tanaman ini digunakan sebagai pewarna
atau sekitar 13% dari semua kematian dan bumbu masak sehari-hari Bagian yang
penduduk dunia disebabkan karena sering dimanfaatkan adalah rimpang
penyakit kanker (Jemal et al, 2011). Di diantaranya sebagai antiinflamasi,
Amerika kanker menjadi penyebab antiseptik, antoksidan (Duvoix et al, 2004).
kematian ke-2 setelah penyakit Studi efek antikanker senyawa
kardiovaskuler tercatat 1.638.910 kasus kurkumin dari tanaman Curcuma longa baik
kanker dan menyebabkan 577.190 jiwa studi pre klinik maupun Klinik telah banyak
kematian di tahun 2012 (Siegel et al, 2012). dilakukan diantaranya dapat menghambat
Di Indonesia kanker merupakan penyebab proliferasi sel kanker payudara MCF7 yang
kematian ke-6 setelah penyakit infeksi, dikaitkan dengan kemampuannya dalam
kardiovaskuler, kecelakaan lalu lintas, menghambat aktivitas cyclin D, Cyclin E,
kekurangan gizi dan penyakit bawaan CDK2, CDK4, dan CDK6 serta
(Tjindarbumi dan Mangunkusumo, 2002). kemampuannya dalam menginduksi
Terdapat beberapa pendekatan apoptosis melalui penghambatan caspase-9
yang digunakan untuk mengobati kanker (Li qiang et al, 2012). Selain itu studi klinik
yaitu pembedahan, radiasi dan kemoterapi. juga telah banyak dilakukan baik sebagai
Penggunaan metode tersebut tergantung agen kemopreventif maupun kemoterapi
pada jenis tumor dan stadium diantaranya studi klinik pada kanker
perkembangannya. Terkait dengan pancreas, kanker kolon, kanker payudara,
meningkatnya kejadian kanker tiap tahun, dan multiple myeloma. Oleh karena itu
maka usaha untuk menemukan agen menarik untuk dikaji tentang studi pre klinik
antikanker yang baru juga meningkat. dan studi klinik senyawa kurkumin dari
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk tanaman Curcuma longa pada berbagai
Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 28
penelitian sebagai agen kemopreventif dan Kunin (Seram Timur), Unin, (Ambon),
kemoterapetik. Pada makalah ini penulis Gurai (Halmanera), Garaci (Ternate).
akan membahas tentang etnomedisin Irian: Rame (Kapaur), Kandeifa (Nufor),
Curcuma longa, studi pre-klinik baik secara Nikwai (Windesi), Mingguai
in vitro maupun in vivo, studi klinik pada (Wandamen), Yaw (Arso).
pasien dan mekanisme kerja senyawa
kurkumin sebagai agen kemopreventif dan 2. Nama asing: turmeric
kemoterapi penyakit kanker. 3. Sinonim : Curcuma domestica Val.
A. KUNYIT (Curcuma longa) 4. Klasifikasi Tumbuhan
1. Nama daerah Divisi : Spermatophyta
Kunyit mempunyai berbagai nama Subdivisi : Angiospermae
daerah yang berbeda-beda diantaranya: Kelas : Monocotyledonae
Sumatra; Kakunye (Enggano), Kunyet Bangsa : Zingiberales
(Adoh), Kuning (Gayo), Kunyet (Alas), Suku : Zingiberaceae
Hunik (Batak), Odil (Simalur), Undre, Marga : Curcuma
(Nias), Kunyit (Lampung), Kunyit Spesies : Curcuma longa
(Melayu). Jawa: Kunyir (Sunda), Kunir Linn. (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991)
(Jawa Tengah), Temo koneng (Madura). 3. Uraian Tumbuhan
Kalimanta: Kunit (Banjar), Henda Habitus: Semak, tinggi ± 70 cm.
(Ngayu), Kunyit (Olon Manyan), Cahang Batang: Semu, tegak, bulat, membentuk
(Dayak Panyambung), Dio (Panihing), rimpang, hijau kekuningan.
Kalesiau (Kenya), Kunyit (Tidung). Nusa Daun: Tunggal, lanset memanjang, helai
Tenggara: Kunyit (Sasak), Huni (Bima), daun 3-8, ujung dan pangkal runcing, tepi
Kaungi (Sumba Timur), Kunyi (Sumba rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12,5 cm,
Barat), Kewunyi (Sawu), Koneh, (Flores), pertulangan menyirip, hijau pucat.
Kuma (Solor), Kumeh (Alor), Kunik Bunga: Majemuk, berambut, bersisik,
(Roti), Hunik kunir (Timor). Sulawesi: tangkai panjang 16-40 cm, mahkota
Uinida (Talaud), Kuni (Sangir), Alawaha panjang ± 3 cm, lebar ± 1,5 cm, kuning,
(Gorontalo), Kolalagu (Buol), Pagidon kelopak silindris, bercangap tiga, tipis,
(Toli-toli), Kuni (Toraja), Kunyi ungu, pangkal daun pelindung pulih, ungu.
(Ujungpandang), Kunyi (Selayar), Unyi Akar: Serabut, coklat muda (Depkes RI,
(Bugis), Kuni (Mandar). Maluku: Kurlai 2002).
(Leti), Lulu malai (Babar), Ulin
(Tanimbar), Tun (Kayi), Unin (Ceram),

B. KANDUNGAN SENYAWA AKTIF Curcuma Longa (Nahar dan Shaker, 2007)


Kandungan senyawa aktif Curcuma longa disajikan pada tabel di bawah ini:

Komponen Isolat Pustaka


(E)-1,7-Bis-(4-Hydroxy-methoxyphenil)-1-
heptene-3,5-dione Nakayama et al., 1993; Sastry, 1970;
(1E, 4E, 6E)-1,7-Bis-(4-hydroxy-3-
methoxyphenyl)-1,4,6-heptatrien-3-one Ravindranath and Satyanarayana, 1980)
(1E, 4E, 6E)-1,7-Bis-(4-hydroxyphenyl)-1,4,6-
heptatrien-3-one
Kurkumin
Cyclokurkumin
Demethoxykurkumin
Dihydrokurkumin
(E)-7-Hydroxy-1,7-bis-(4-hydroxy-3-
methoxyphenyl)-1-heptene-3,5-dione
(E)-7-Hydroxy-1,7-bis-(4-hydroxy-3- (Nakayama et al., 1993; Park and Kim,
methoxyphenyl)-1-heptene-3,5-dione 2002)
(1E, 6E)-1-(4-Hydroxy-3-methoxyphenyl)-7-(3,4-
dihydroxyphenyl)-1,6-hepta diene-3,5-dione
(1E, 4E)-1,5-Bis-(4-hihydrox-3-methoxyphenyl)- (Masuda et al., 1993; Park and Kim,
1,4-pentadien-3-one 2002)
(1E, 4E)-1-(4-Hydroxy-3-methoxyphenyl)-5-(4-
hydroxyphenyl)-1,4-pentadien –3-one

Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 29


á-Atlantone (Roth et al., 1998)
β-Atlantone
β-Bisabolene (Singh et al., 2002)
DNP, 2001; Ohshiro et al., 1990;
1,10-Bisaboladiene-3,4-diol Kuroyanagi
2,10-Bisaboladiene-1,4-diol et al., 1990; Ohshiro et al., 1990)
Bisabola-3,10-diene-2-one
Bisacumol
Borneol (Roth et al., 1998)
Calebin A (Park and Kim, 2002)
Caffeic acid (Roth et al., 1998)
Camphene
Camphor
Cinnamic acid
p-Coumaric acid
(Sacchetti et al., 2005; Bansal et al.,
β-Caryophyllene 2002;
α-Curcumene Singh et al., 2002)
1,8-Cineole
β-Curcumene
Curcumenol (DNP, 2001; He et al., 1998; Hikino et al.,
Curcumenone 1968a; Ohshiro et al., 1990)
Curdione (Roth et al., 1998)
He et al., 1998; Ohshiro et al., 1990; Kiso
Curlone et
al., 1983)
Epi-curcumenol (DNP, 2001)
Curzerene
Curzerenone (Roth et al., 1998)
p-Cymene (Grayson, 1998)
Dehydrocurdione (He et al., 1998; Ohshiro et al., 1990)
2,5-Dihydroxybisabola-3,10-diene
4,5-Dihydroxybisabola-2,10-diene
Eugenol Roth et al., 1998)
β-Farnesene (Singh et al., 2002)
Germacrone-13-al (Ohshiro et al., 1990; He et al., 1998)
Germacrone-4,5-epoxide
4-Hydroxybisabola -2,10-dien-9-one (Ohshiro et al., 1990)
(DNP, 2001; Ohshiro et al., 1990;
4-Hydroxy-3-methoxy-2,10-bisaboladien-9-one Kuroyanagi
et al., 1990; Ohshiro et al., 1990)
3-Hydroxy-1,10-bisaboladien-9-one
Procurcumadiol
Procurcumenol
1-Epi-procurcumenol
Isoprocurcumenol
Isoborneol (Roth et al., 1998)
8(17),12-Labdadiene-15,16 dial
Limonene
4-Methoxy-5-hydroxy-bisabola-2,10-diene-9-one
1-(4-Methylphenyl)ethanol
Myrcene (Behura and Srivastava, 2004)
(Sacchetti et al., 2005; Bansal et al.,
α-Phellandrene 2002)
α-Pinene (Roth et al., 1998)

Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 30


β-Pinene (Grayson, 1998)
D-Sabinene (Rothe et al., 1998)
(Sacchetti et al., 2005; Behura and
Syringic acid Srivastava,
Terpenolene 2004; Bansal et al., 2002)
Terpinen-4-ol (Raina et al., 2002)
ar-Turmerone (dehydroturmerone) (Singh et al., 2002; Su et al., 1982)
α-Turmerone (Golding et al., 1982
Turmerone (DNP, 2001; Su et al., 1982)
β−Turmerone (He et al., 1998)
Turmeronol A (Imai et al., 1990)
Turmeronol B
Turmerin (noncyclic polypeptide) (Srinivas et al., 1992)
Vanillic acid (Rothe et al., 1998)
Zingiberene
Zedoarondiol (Singh et al., 2002; Ohshiro et al., 1990)
Ukonans A-D (DNP, 2001)

Kurkumin (I) : R’=R”=H


Demethoxy kurkumin : R = OMe;
R’=H,R”=H
Bis-demethoxykurkumin : R=R’=R”=H

Gambar 1. Curcuma longa L dan struktur kimia kurkumin

C. SIFAT FISIKA-KIMIA KURKUMIN Etnomedisin merupakan ilmu


Kurkumin merupakan senyawa tentang penggunaan bahan alam sebagai
flavonoid yang tidak larut dalam air tetapi sumber obat dalam mencegah,
larut dalam ethanol, dimethilsulfoxid dan memperbaiki dan menyembuhkan kondisi
aseton. Curkumin mempunyai titik didih sakit yang didasarkan pada budaya
183oC dan Rumus molekul C21H20O6, Berat masyarakat. Akhir-akhir ini etnomedisin
molekul 368, 37 g/mol (Sethi at al, 2009). telah menjadi perhatian masyarakat
Ada 3 jenis kurkumin yaitu kurkumin I akademis Indonesia untuk mengkaji lebih
(kurkumin), kurkumin II ( dalam tentang pengobatan yang telah
Demethoxykurkumin), kurkumin III dilakukan oleh nenek moyang kita. Salah
(bisdemethoxykurkumin) (Nahar dan satu tanaman yang telah banyak dikaji
Sarker, 2007). secara spektrofotometri adalah Curcuma longa.
kurkumin mempunyai absorbansi maximal Curcuma longa telah dimanfaatkan
pada panjang gelombang 430 nm yang oleh masyarakat Indonesia sebagai salah
mengikuti hukum Lambert-Beer pada range satu komponen ramuan jamu dalam
konsentrasi 0,5 sampai 5 µg/mL.larutan mengatasi berbagai kondisi
kurkumin 1% dalam pelarut aceton pada λ ketidakseimbangan tubuh. Dibawah ini
415-420 nm memberikan absorbansi 1650. diuraikan penggunaan kunyit (Curcuma
(sethi et al, 2009). longa) oleh masyarakat Indonesia secara
tradisional yaitu sebagai obat :
D. ETNOMEDISIN Curcuma longa 1. Amandel

Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 31


Ramuan untuk obat amandel ini b. Rimpang kunyit 2 jari, kayu but-
adalah : Rimpang kunyit ¾ jari di buta dua jari, daun salam 10
cuci bersih lalu diparut, di remas lembar, daun maja 6 lembar,
dengan air masak 2 sdm (sendok daun senokembang 10 lembar,
makan), diperas dan di saring, dicuci lalu ditumbuk halus,
airnya di aduk dengan 1 butir kuning diremas dengan air garam
telur ayam dan kapur sirih sedikit seperlunya, untuk menggosok
lalu di minum. Diminum 1-2 kali dan menurap kulit yang terkena
sehari eksema lalu dibebat (2x sehari
sebanyak yang diperlukan)
2. Asma 7. Frambusia
Ramuan untuk obat asma adalah : Ramuan ; rimpang kunyit 2 jari, kulit
rimpang kunyit 1 jari (di cuci dan batang wudulan 3 jari, dicuci lalu
diparut), isi buah pinang ½ buah ditumbuk halus-halus, diremas
(ditumbuk halus), keduanya dengan minyak kemiri 3 sendok
dicampur diremas dengan kapur makan, untuk menggosok dan
sirih 40 ml diperas dan disaring lalu melumas kulit yang terkena
diminum dua kali sehari 1 sdm frambusia (2x sehari sebanyak yang
3. Bidur (urtikaria) diperlukan).
a. Rimpang kunyit ½ jari dicuci 8. Gabag /campak
bersih lalu diparut, diberi air Rimpang kunyit 3 jari, dicuci lalu
masak 20 ml dan madu 2 diparut diremas dengan air garam
sendok teh (5 ml) diperas lalu seperlunya, untuk melumas bercak-
disaring kemudian dimunum 1-2 bercak pada kulit (2x sehari
x sehari sebanyak yang diperlukan).
b. Rimpang kunyit 2 jari, rimpang Dalam bentuk ramuan; rimpang
cekur 2 jari, asam-lama 5 jari, kunyit 2 jari, kaolin (tanah liat) putih
dicuci lalu ditumbuk halus sebesar duku, dicuci lalu diparut
diremas dengan minyak kelapa diremas dengan air hangat ¾ gelas
60 ml, duoleskan pada kulit yang dan madu 3 sdm, diperas dan
gatal-gatal disaring lalu diminum 3x sehari 2
4. Borok sdm.
a. Daun kunyit 3 lembar, daun urat 9. Kelemumur (Tinea furfuracea)
5 lembar, daun maja 5 lembar, a. Rimpang kunyit 3 jari, dicuci lalu
daun buntut tikus 8 lembar, daun diparut, diberi air masak 3 sdm,
leng-lengan/daun setan 16 diperas dan disaring, untuk
lembar, daun kepayang 6 menggosok kulit yang terkena
lembar, dicuci dan ditumbuk kelemumur (2x sehari sebanyak
halus, diremas dengan air yang diperlukan pagi dan siang
perasan tembakau yang kental sesudah mandi)
½ cangkir, untuk menurap borok b. Ramuan ; rimpang kunyit 2 jari,
(2 sehari sebanyak yang rimpang lengkuas 2 jari, dicuci
diperlukan) lau diparut, diremas dengan
b. Rimpang kunyit 2 jari, bawang minyak jarak 4 sdm, untuk
merah 3 butir, dicuci lalu diparut, menggosok dan mengurut kulit
diremas dengan minyak kelapa yang terkena kelemumur (1-2
40 ml, dihangatkan di atas api kali sehari sebanyak yang
seperlunya diperlukan, malam sebelum
5. Disentri tidur)
Rimpang kunyit 1 jari , asam lama 10. Kencing darah
dua jari, rimpang ceker ayam 2 jari, Ramuan ; daun jambu bijinyang
di cuci dan dipotong-potong masih muda 15 lembar, daun
seperlunya dan direbus dengan air pascasudo 10 lembar, jintan 1 sdt,
bersih 3 gelas sampai tinggal rimpang kunyit 1 jari, gula enau 3
setengahnya, sesudah dingin jari, dicuci dan dipotong seperlunya,
disaring lalu diminum, kemudian direbus dengan air bersih 4 gelas
diminum 2 x sehari ¾ gelas sehingga hanya tinggal kira-kira
6. Eksema 3/4nya, suam-suam kuku disaring
a. Rimpang kunyit 1 jari, dicuci lalu diminum 3x sehari ¾ gelas
bersih lalu diparut, diremas 11. Kudis
dengan air kapur sirih a. Ramuan : rimpang kunyit 2 jari,
seperlunya untuk menurap kulit dicuci bersih lalu diparut,
yang terkena eksema (2x sehari diremas dengan air kapur sirih
sebanyak yang diperlukan) seperlunya, untuk menggosok

Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 32


dan melumas kulit yang 17. Tidak haid lagi (menopouse)
terserang kudis (2x sehari Rimpang kunyit ½ jari dicuci bersih
sebanyak yang diperlukan) lalu diparut, diberi air masak 2 sdm
b. Ramuan ; rimpang kunyit 1 jari, dan garam sedikit, diperas disaring
kulit batang cariyu 2 jari, dicuci lalu diminum (2-3x sehari)
dan ditumbuk halus, diberi pati 18. Cacar air
singkong 1 sdm, diremas Rimpang kunyit 2 jari, rimpang
dengan minyak kelapa 4 sdm, temulawak 2 jari, dicuci lalu diparut,
untuk menggosok dan menurap diremas dengan air batang pacing ½
kulit yang terserang kudis (2x gelas, untuk melumas kulit yang
sehari sebanyak yang terserang cacar air (2x sehari
diperlukan) sebanyak yang diperlukan)
12. Radang rahim 19. Cacing pita
a. Ramuan : daun jaha keeling ¼ Ramuan : rimpang temu-lawak ½
genggam, daun sambang colok jari, akar delima putih satu jari,
¼ genggam, kayu rapat ½ jari, rimpang kunyit ½ jari, biji pinang ¼
rimpang kunyit 3 jari, rimpang buah, biji mentimun 1 sdt, daun
kunci-pepat ¾ jari, gula enau 3 ketepeng 4 lembar, adas ½ sdt,
jari, dicuci dan dipotong-potong pulosari ½ jari, gula enau 3 jari,
seperlunya direbus dengan air dicuci dan dipotong-potong
bersih 4 ½ gelas sehingga hanya seperlunya, direbus dengan air
tinggal kira-kira ½ nya sesudah bersih ½ gelas sehingga hanya
dingin disaring lalu diminum (3x tinggal kira-kira 3/5 nya; sesudah
sehari ¾ gelas) dingin disaring lalu diminum.
b. Ramuan: daun dadap srep 20 20. Trachoma
lembar, jamur-bromo 4 batang, Rimpang kunyit 1 jari, dicuci bersih
daun tapak liman 16 lembar, lalu diparut, diberi air masak 2 sdm
daun buntut tikus 1 buah, diperas dan disaring, airnya
rimpang kunyit 2 jari, dicuci lalu diteteskan pada mata yang sakit (3-
ditumbuk halus diremas dengan 6 x sehari 2-4 tetes)
air panas ½ gelas dan garam 21. Penyakit infeksi bakteri
sebesar biji melinjo, untuk Rimpang kunyit 3/5 jari, dicuci bersih
menurap bagian perut yang lalu diparut, diberi air masak 1 sdm
sakit. dan madu 2 sdt diperas dan disaring
13. Radang umbai usus lalu diminum (2x sehari)
Rimpang kunyit ½ jari, dicuci bersih
lalu diparut, diberi air masak 1 sdm (Msrdisiswojo dan
dan madu 2 sdt diperas dan disaring Radjakmangunsudarso, 1968)
lalu diminum.
14. Sekorbut
Rimpang kunyit ¾ jari, daun trawas E. EVIDENCE BASED KURKUMIN
15 lembar, akar tapak liman 15 SEBAGAI ANTIKANKER DALAM
batang, kayu ules ¾ jari dau kaki PENGOBATAN MODERN
kuda 10 lembar, daun sembung 1. Studi Pra Klinik Kurkumin dan
manis 10 lembar, daun saga manis mekanisme kerja
15 lembar, kayu-manis ¾ jari kulit Aktivitas antikanker Kurkumin telah
batang sariawan ¾ jari, daun banyak diteliti menggunakan berbagai
legetan 15 lembar, gula enau 3 jari, pendekatan pada berbagai jenis kanker
dicuci dan dipotong-potong baik secara in vitro maupun in vivo.
seperlunya, direbus dengan air Kurkumin dapat dikembangkan sebagai
bersih 4 gelas sehingga hanya obat antikanker yang poten. Aktivitas
tinggal kira-kira ¾ nya, sesudah antikanker Kurkumin dikaitkan dengan
dingin disaring lalu diminum (3 x kemampuannya sebagai penghambat COX
sehari ¾ gelas) maupun pada jalur signaling sel, baik
15. Sariawan melalui pemacuan apoptosis maupun cell
Rimpang kunyit ½ jari, dicuci bersih cycle arrest dengan mempengaruhi produk
lalu dikunyah-kunyah dengan garam gen penekan tumor maupun onkogen
seperlunya sesudah halus lalu (Meiyanto, 1999). Selain itu, dikaitkan juga
ditelan (3x sehari) dengan kemampuannya sebagai
16. Tekanan darah tinggi penghambat proliferasi sel antioksidan,
Rimpang kunyit ½ jari, dicuci bersih antiinflamasi, penghambatan
lalu diparut, diremas dengan madu 1 karsinogenesis, immunomodulatory,
sdm, diperas disaring lalu diminum antiestrogen, dan antiangiogenesis
(2-3x sehari)

Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 33


(Hatcher et al, 2008; strimpakos dan menghambat induksi NF-kB dan menekan
Sharma 2008; Bar-sela.2010) proliferasi kanker payudara, kanker
Mekanisme kerja kurkumin sebagai ovarium, kanker pancreas, leukemia dan
antikanker melalui penghambatan induksi multiple myeloma, kanker mulut, kanker
NF-kB telah banyak di teliti. Molekul NF-kB kandung kemih dan kanker prostat (Lin Li
ditemukan pada tahun 1980 sebagai dan Lin Kun, 2008). Kurkumin diketahui
pengatur transkripsi gen immunoglobulin juga mampu mengatur produk gen NF-kB
pada sel B. baru-baru ini ditemukan 5 termasuk protein yang berhubungan
anggota NF-kB pada mamalia yaitu p50, dengan apotosis sel (Bcl-2, Bcl-x, TRAF),
p65 (RelA),c-Rel dan RelB. Untuk aktivasi Pengatur siklus sel (cyclin D1, Cyclin D2),
ekspresi gen molekul NF-kB adalah melalui factor pertumbuhan (Interleukin, TNF-α,
pembentukan dimer kemudian memisah VEGF), reseptor (CD40,CD44,CD86,
dengan I-kB inhibitor protein selanjutnya CCR7,CXCL) dan Matrix metalloproteinase
masuk dalam inti sel dan berikatan dengan (MMP-2, MMP-9) aktivitas kurkumin
DNA. Peningkatan aktivitas NF-kB yang terhadap sinyal NF-kB dirangkum pada
tidak normal akan menyebabkan berbagai tabel di bawah ini;
jenis kanker. Kurkumin mampu
Tabel 2. Rangkuman molekul target kurkumin sebagai antikanker
Molekul target sistem Pustaka
(dalam Lin Li dan Lin Kun, 2008)
c-Jun/AP-1 Tumor promotion Huang et al, 1991, Lin, 2007
Protein Kinase C Tumor promotion Liu et al., 2003
NF-kB Tumor growth, Dhandapani et al., 2007 ; Chao et
IKK inflamasi al., 2007
TRAIL Tumor growth Kunnumakkara et al., 2007
Bcl-2, Bcl-XL Apoptosis Khanbolooki et al., 2006
EGFR, HER-2, HER-3 Anti apoptosis Deeb et al., 2007
MMP-9 Tumor growth Patel et al., 2008
HDAC Tumor growth Lee et al., 2007
MAPK Leukemia cell growth Chen et al., 2007
COX-2 Tumor growth, Chao et al., 2007
TLR4 inflamasi Shakibaei et al., 2007
Ets-1 Inflamasi Youn et al., 2006
NNMT Immunitas Yu & Shah, 2007
ASPMase Tumor growth Tomida et al., 2007
Tumor growth Cheng et al., 2007
Tumor growth

Gambar 3. Mekanisme kurkumin dalam menghambat proliferasi sel (Sa dan Das, 2008)

a. Penghambatan proliferasi sel empat fase yaitu G1 (Gap 1), S (fase


Proliferasi sel merupakan fungsi dari sintesis dan replikasi DNA), G2 (Gap 2) dan
program daur sel. Daur sel terdiri dari M (Mitosis) (foster et al, 2001).
Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 34
Penghambatan proliferasi terkait dengan yang menyebabkan kadar COX-2 dalam sel
Cell Cycle Progression. Kurkumin telah menurun. Penelitian pada model kanker
dibuktikan mampu menginduksi cell cycle kolon menunjukkan bahwa Aktifitas
arrest pada fase G1, dan terlihat antiinflamasi kurkumin adalah melalui
menurunkan prosentase sel memasuki fase penghambatan gen COX-2 yang
S (Chen dan Huang, 1998; Bharti et al, menyebabkan pengurangan sintesis
2003). Kurkumin juga dibuktikan pula prostaglandin dan pengurangan
mampu menghambat Cell Cycle pertumbuhan sel kanker (Goel et al 2001,
Progression pada fase G2/M (van Erk et al, ready et al, 2006). Kurkumin dan beberapa
2004). Penghambatan pada fase G1 akan senyawa turunannya juga mampu
berakibat terhambatnya proses sintesis menghambat transkripsi COX-1 (Plummer
DNA (fase S). et al, 1999). Yang menarik kurkumin
Peran kurkumin dalam menghambat bekerja secara sinergis dengan golongan
proliferasi sel di ilustrasikan pada gambar 3. obat penghambat COX-2 yang lain seperti
celcoxib (celbrex, Pfizer NY, USA) (Lev-Ari
b. Efek antiinflamasi kurkumin et al, 2008).
Pada model uji pra klinik sel
inflamasi akan melakukan infiltrasi ke dalam c. Efek antioksidan kurkumin
stromal microenvironment tumor, dimana Fosforilasi oksidatif merupakan
dalam hal ini citokin pro inflamasi proses aerobik utama dalam sel yang
memainkan peranan yang sangat penting terjadi dalam mitokondria dan diperantarai
dalam proliferasi sel, invasi, migrasi dan oleh sitokrom oksidase. Pada proses ini
metastasis, sehingga sel kanker dapat hasil akhirnya tidak hanya H2O tetapi juga
mencegah efek obat antiinflamasi seperti Reactif Oksigen Spesies (ROS) yaitu
aspirin dan golongan salisilat yang lain superoxide anion (O2- ), H2O2, Radikal
(Elwood et al, 2009). Namun yang menarik hidroksil (OH.). ROS tersebut memegang
pada penelitian efek antiinflamasi kurkumin peranan penting dalam perkembangan
secara in vitro menunjukkan bahwa kanker yaitu dalam perubahan DNA,
kurkumin mampu menghambat enzim peningkatan proliferasi sel, apoptosis,
lipooksigenase dan cyclooksigenase, angiogenesis dan metastasis (Lopez-
dimana enzim ini meningkat ekspresinya Lazaro, 2008). Namun peningkatan ROS
pada kondisi inflamasi dan kanker. Salah diatas ambang akan menyebabkan
satu contoh obat antiinflamasi yang bersifat kematian sel, oleh karena itu kemungkinan
selektif menghambat COX-2 adalah ROS juga berperan dalam induksi kematian
celecoxib yang mempunyai kerja sinergis sel kanker.
dengan kurkumin dimana obat ini mampu Kurkumin telah ditemukan dapat
menghambat aktfitas katalisis isoenzim menghambat ROS (Joe dan Lokesh, 1994,
sedangkan kurkumin sendiri mampu kesmungkinan hal ini berpengaruh terhadap
menghambat transkripsi protein COX-2 keseimbangan enzim redoks seperti
glutathione peroksidase dan Proses karsinogenesis dibagi dalam
superoxide dismutase (Kunwar et al, 2009). tiga tahapan yaitu inisiasi, promosi dan
Namun efek tersebut tergantung pada dua progressi (Akram et al, 2010). Dari
hal yaitu waktu dan konsentrasi yang beberapa penelitian menunjukkan bahwa
berpengaruh terhadap perubahan stress kurkumin menunjukkan efek pada ketiga
oksidatif dan ekspressi gen antioksidan proses tersebut. Pada model rodensia
dalam inhibisi atau promosi kematian sel menunjukkan bahwa pemberian kurkumin
(kunwar et al, 2009). Yang menarik studi in dapat mencegah perkembangan kanker
vivo pada tikus menunjukkan adanya efek pada kulit, perut, kolon, liver, paru-paru dan
antioksidan kurkumin sehingga mampu payu dara (strimpakos dan Sharma, 2008).
memperbaiki kerusakan ginjal tikus yang Penelitian yang telah dilakukan pada hewan
diinduksi paracetamol (cekmen et al, 2009). coba Min Mouse yang di buat FAP (Familial
Dose-dependent effect kurkumin juga dapat Adenomatous Polyposis) menunjukkan
diketahui dari penelitian Kang et al dimana pemberian kukukumin selama masa hidup
telah dilakukan studi terhadap sel hepatoma terbukti dapat menurunkan adenoma
manusia (Hep 3B) yang diterapi dengan dibanding control (Mahmoed et al, 2000).
kurkumin selama 8 jam dimana pada Penelitian lain pada hewan coba kanker
konsentrasi terendah telah dilaporkan kolon yang diinduksi azoxymethane
secara signifikan dapat menurunkan ROS menunjukkan adanya effek kurkumin pada
namun pada konsentrasi yang tinggi kadar tahap promosi dan progressi (samaha et al,
ROS meningkat (Kang et al, 2005). 1997; Kawamori at al, 1999). Pada kedua
studi in vivo tersebut pemberian kurkumin
d. Aktivitas kurkumin pada tahapan per oral dapat meningkatkan apoptosis sel
karsinogenesis dibanding control.

Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 35


Baru-baru ini kurkumin ditemukan 2009). Pada model kanker kolon diketahui
dapat mengatur beberapa gen yang pula bahwa kurkumin mampu mencegah
berperan dalam kanker. Matrix resistensi sel kolon kanker terhadap obat
metalloproteinase (MMPs) berperan penting kemoterapi 5 fluorourasil dan oxaliplatin.
dalam invasi dan metastase sel kanker. Penurunan ketahanan/resistensi sel
Kurkumin ditemukan dapat menghambat tersebut ditandai dengan penurunan
migrasi sel kanker paru melalui inhibisi aktivitas HER-2, IGF-IR (Insulin growth
MMP-2 dan MMP-9 dan Vascular Factor-1 receptor), AKT, protein
Endothelial growth factor (VEGF) (Lin et al, karsinogenesis (Patel et al, 2010).

Gambar 4. Aktivitas kurkumin pada gen Growth factor (Sa dan Das, 2008)

Penelitian aktivitas kurkumin yang aktifasi NF-kB dan penekanan pengaturan


difokuskan pada aspek preventif dalam gen produksi NF-kB. Pada model nude-
mencegah kanker telah banyak dilakukan. mice kombinasi kurkumin dengan
Penelitian efek antikanker kurkumin pada capecitabine telah ditemukan lebih efektif
model human bladder cancer tikus dari pada penggunaan monoterapi
orthotopic menunjukkan bahwa pemberian capecitabine dalam mereduksi volume
kurkumin monoterapi secara signifikan tumor.
dapat menurunkan volume tumor kandung Pada hematological malignancies,
kemih, penurunan maksimum terlihat pada secara in vitro dan pada model nude mice
penggunaan kombinasi kurkumin dengan telah diketahui bahwa kurkumin mampu
gemcitabine yang memberikan efek meningkatkan aktivitas thalidomide dan
signifikan dibanding penggunaan bartezomid pada terapi pasien dengan
gemcitabine monoterapi. Secara signifikan multiple myeloma. Hasil dari penelitian
kurkumin juga dapat menurunkan proliferasi tersebut menunjukkan bahwa kurkumin
marker Ki-67 microvessel density CD31. menghambat proliferasi sel multiple
Selain itu kurkumin juga dapat mencegah myeloma dan pada model nude mice
aktivitas NF-kB pada jaringan tumor, induksi diketahui bahwa kurkumin mempunyai effek
apoptosis, penurunan ciclin D1, VEGF, potensiasi dengan bortezomib dimana hal
Cox-2, c-myc, dan ekspresi Bcl-2 pada ini berhubungan dengan penekanan Ki-67,
kanker kandung kemih (Tharakan et al, CD31 dan VEGF (Park et al, 2008; sung et
2010). Pada penelitian yang mirip dengan al. 2009).
model metastasis kanker kolon di ketahui Aspek yang menarik ditemukan
bahwa kurkumin dapat menghambat kanker bahwa kurkumin mempunyai efek
kolon cell line, kurkumin juga menunjukkan radioprotektif terhadap sel normal dan
efek potensiasi dengan capecitabine dalam radiosensitifitas terhadap sel kanker.
menginduksi apoptosis sel, menghambat Mekanisme tersebut masih belum
Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 36
dimengerti secara jelas. Hal ini diduga kemungkinan disebabkan oleh pengaturan
bahwa kurkumin menurunkan stress gen yang berhubungan dengan kematian
oxidative dan menghambat transkripsi gen sel (Jagetia 2007, Akpolat et al, 2009).
yang berhubungan dengan stress oxidative Kurkumin juga diketahui sebagai protector
dan respon inflamasi sehingga mencegah efek samping dari pemakaian kemoterapi.
efek radiasi terhadap sel normal. Hal tersebut di duga karena efek
Radiosensitifitas terhadap sel kanker antioksidan dari kurkumin.

Gambar 5. Sinyal target kurkumin sebagai agen kemopreventif dan kemoterapi kanker (Sa dan
Das, 2008).
Tabel 1. Ringkasan aktivitas kurkumin (Sela dan Schaffer, 2011)
No Aktivitas secara umum Mekanisme
1 Immunologic modulation Modulasi factor pertumbuhan dan signaling
pathway
2 Radiosensitifitas dan radioproteksi Induksi enzim fase II
3 Aktifitas kurkumin sbg Efek kurkumin pada tumor suppressor P53
chemosensitizing
4 Chemopreventif dan chemoterapetic Penghambatan sitokin, penghambatan kinase
akv
5 Penghambatan angiogenesis dan Penghambatan NF-kB
metastasis -penghambatan COX-2
-penghambatan cyklin D1
Penekanan Bcl-2 dan Bcl-XL
Mitogen activated protein kinase
Penghambatann STAT3

2. STUDI KLINIK Kurkumin ternyata memberikan efek potensiasi. Hal


Telah dilakukan studi klinik kurkumin ini ditunjukan pada uji preklinik pada model
pada pasien dengan berbagai tipe penyakit kanker pancreas (Fryer at al, 2009).
kanker diantaranya kanker pancreas, Epelbaum et al (2010) melakukan
kanker kolon, kanker payudara, dan kanker pengobatan pada 17 pasien dengan
jenis lain (multiple myeloma). menggunakan kombinasi kurkumin dan
a. Kanker pancreas gemcitabine. Dosis gemcitabine adalah
Senyawa antimetabolit gemcitabine 1000 mg/m2 yang diberikan seminggu
adalah standart kemoterapi untuk kanker sekali selama 7 minggu , diikuti 1 minggu
pancreas. Namun terapi tersebut istirahat, kemudian seminggu sekali selama
memberikan respon kurang dari 10% 3 minggu diikuti 1 minggu istirahat.
pasien dengan efek survival kecil. Sedangkan kurkumin diberikan 4 gram 2
Kombinasi kurkumin dengan gemcitabine kali sehari (pagi dan sore) selama treatmen
Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 37
dengan gemcitabine. Dari hasil penelitian masih bisa di toleransi adalah 8000 mg/hari.
tsb menunjukkan bahwa 45% pasien Hasil menunjukkan bahwa 8 pasien
memberikan respon positif dan berada memperlihatkan parsial respon dan 3
dalam kondisi yang stabil. pasien dengan stabil desease.
Dhillon at al (2010) telah melakukan
studi pada pasien kanker pancreas fase I. d. Kanker yang lain
Sebanyak 25 pasien diterapi dg 8 gram Telah dilaporkan bahwa penggunaan
kurkumin per hari selama 2 bulan. turmeric (curcuma longa) sebagai ointment
Kemudian kadar sitokin serum di monitor. pada kanker kulit, kanker payudara, kanker
Sitokin yang dimonitor adalah (IL)-6, IL-8, mukosa (oral cavity, vulva) dapat
IL-10 dan IL-1. Selain itu COX-2 dan mngurangi luka kanker dan meningkatkan
ekspressi NF-kB pada darah mononuklear kualitas hidup pasien. Pengurangan bau
perifer juga dimonitor. 21 pasien dievaluasi (necrosis) pada borok kanker payudara
responya: 1 pasien menunjukkan kondisi telah dilaporkan pada 90% kasus.
penyakitnya stabil selama 18 bulan. Dan e. Toksisitas (Sela dan Schaffer, 2011)
tidak dilaporkan adanya toksisitas. Kurkumin merupakan senyawa kimia
b. Kanker kolon yang ditoleransi tubuh dengan baik. Hal ini
Studi klinik kanker kolon telah dilakukan terbukti tidak memberikan efek toksik pada
oleh Sharma et al (2001) pada 15 pasien hewan (Shankar et al, 1980; NCI D 1996)
penderita kanker kolon fase-I dengan terapi ataupun pada manusia (NCI D, 1996;
5-fluorourasil (5 FU). Pasien diberi variasi Chainani-Wu, 2003) walaupun pada dosis
dosis ekstrak curcuma yaitu antara 440- tinggi. Turmeric (Curcuma longa) menurut
2200 mg per hari, yang setara dengan 36- WHO adalah aman dikonsumsi setiap hari
180 kurkumin terapi diberikan selama 4 pada dosis 0,1-3mg/kg BB.
bulan. Pemberian kurkumin secara per oral Penelitian di Nepal menunjukkan
ditoleransi dengan baik, dan dilaporkan bahwa konsumsi turmeric 1,5 g per orang
tidak adanya toksistas dosis yang diberikan. per hari setara dengan 50 mg kurkumin per
Namun metabolit kurkumin tidak terdeteksi hari (Eigner and Scholz, 1999). Di India
dalam darah dan urin tetapi terdeteksi rata-rata penduduk mengkonsumsi 2-2,5 g
dalam feses pasien. per hari (setara dengan 60-100 mg per hari)
Gracea et al (2005) melakukan studi dan dilaporkan bahwa tidak ada efek
farmakodinamik pada 12 penderita kanker samping yang ditimbulkan (Cheng et al,
kolon . sebelum di bedah pasien di terapi 2001).
dengan kurkumin dengan dosis 450 mg, Studi pre klinik dan klinik telah
1800 mg dan 3600 mg per hari selama 7 terbukti bahwa kurkumin aman dan tingkat
hari. Sampel biopsy diambil pada 6-7 jam toksisitasnya sangat rendah. Studi di india
setelah pemberian kurkumin. Pemberian menunjukkan bahwa pemberian 1,2-2,1
kurkumin pada dosis 3600mg diketahui g/hari secara oral pada pasien reumatik
dapat menurunkan M1G dari 4,8±2,9 tiap arthritis selama 6 minggu tidak memberikan
107 nukleotida menjadi 2,0±1,8 per 107 efek samping. Cheng et al memberikan
nukleotida . Pada studi ini kurkumin tidak terapi kurkumin 8 g per hari selama 3 bulan
memberikan pengaruh pada protein COX-2. pada pasien preinvasif malignan dan
Penelitian ini menujukkan bahwa dosis terbukti tidak memberikan efek samping.
3600 mg masih dalam batas aman bagi
manusia. F. KESIMPULAN
Pada kasus yang lain dilaporkan bahwa Aktivitas kurkumin sebagai agen
terapi kombinasi oxaliplatin, 5 FU dan kemopreventif dan kemoterapi penyakit
leucovorin yang diberikan bersama-sama kanker telah terbukti secara ilmiah. Pada
dengan kurkumin pada dosis 5 gram per studi preklinik dengan pendekatan in vitro
hari memberikan efek antikanker yang dan in vivo diketahui bahwa aktivitas
bagus tanpa adanya efek samping pada 5 kurkumin tersebut dikaitkan dengan
bulan setelah terapi (Braumman et al, kemampuannya dalam mengatur faktor
2009). transkripsi, faktor pertumbuhan, sitokin
c. Kanker payudara inflamasi, protein kinase dan enzim. Selain
Penelitian Fase I pada 14 pasien itu kurkumin juga mampu menghambat
penderita kanker payudara yang di terapi signaling sel baik melalui pemacuan
kombinasi kurkumin dengan docetaxel telah apoptosis ataupun Cell Cycle Arrest.
dipubilkasikan oleh Bayet-Robert et al Pada Studi klinik kurkumin terbukti
(2010). Docetaxel (100mg/m2) diberikan efektif sebagai terapi penyakit kanker
setiap 3 minggu selam 6 siklus. Kurkumin diantaranya sebagai terapi paliatif kanker,
diberikan secara oral mulai dosis 500mg/ pencegahan kanker, terapi kuratif kanker
hari, 4 hari sebelum kemoterapi dan 2 hari kolon, kanker payudara, kanker pankreas
sesudah kemoterapi dan dilanjtkan sampai dan multiple myeloma. Namun sebaiknya
dose-limiting toxicity. Maksimal dosis yang terapi dilakukan dalam bentuk kombinasi

Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 38


dengan obat antikanker yang lain (misal: Elwood, P. C., Gallagher, A. M., Duthie, G.
gemcitabine, 5-fluorourasil). Hal ini G., et. al. (2009). Aspirin, salicylates, and
bertujuan untuk meningkatkan efek cancer. Lancet, 373, 1301–1309.
sinergisme dan atau potensiasi obat
antikanker tsb. Selain itu kurkumin juga Epelbaum, R., Schaffer, M., Vizel, B., et al.
telah terbukti menetralisir efek samping (2010). Phase II study of kurkumin and
antikanker pada terapi kombinasi. gemcitabine in patients with advanced
pancreatic cancer. Nutrition and Cancer, 8,
1137–1141.

DAFTAR PUSTAKA Fryer, R. A., Galustian, C., & Dalgelish, A.


Akpolat, M., Kanter, M., & Uzal, M. C. G. (2009). Recent advances and
(2009). Protective effects of kurkumin developments in treatment strategies
against gamma radiation-induced ileal against pancreatic cancer. Curr Clinical
mucosal damage. Archives of Toxicology, Pharmacology, 4, 102–112.
83, 609–617
Garcea, G., Berry, D. P., Jones, D. J, et al.
Akram M, Uddin S, Ahmed A, Usmanghani (2005). Consumption of putative
K, Hannan A, Mohiuddin E, Asif M, (2010), chemopreventive agent kurkumin levels in
Curcuma Longa and kurkumin, a review the colorectum and pharmacodynamic
article,.Rom.J.Biol-Plant Biol Volume 55, consequences. Cancer Epidemiology,
No.2, P 65-70 Biomarkers & Prevention: A publication of
the American Association for Cancer
Bayet-Robert, M., Kwiatkowski, F., Research,cosponsored by the American
Leheurteur, M., et al. (2010). Phase I dose Society of Preventive Oncology, 14, 120–
escalation trial of docetaxel plus kurkumin in 125.
patients with advanced and metastatic
breast cancer. Cancer Biology& Therapy, 9, Goel, A., Boland, C. R., & Chauhan, D. P.
8–14. (2001). Specific inhibition of
Braumann, C., Guenther, N., Loeffler, L. M, cyclooxygenase-2 (COX-2) expression by
& Dubiel, W. (2009). Liver metastases after dietary kurkumin in HT-29 human colon
colonic carcinoma—palliative chemotherapy cancer cells. Cancer Letters, 172,111–118.
plus kurkumin. International Journal of
Colorectal Disease,24, 859–860. Han S.S, Keum S.Y, Seo J.H, Surh J.Y,
(2002),Kurkumin supresses Activation of
Cekmen, M., Ilbey, YO., Ozbek, E, et al. NF-kB and AP-1 Induce by Phorbol Ester in
(2009). Kurkumin prevents oxidative renal Cultured Human Promyeloccytic Leukemia
damage induced by acetaminophen in rats. Cells, Journal of Biochemistry and
Food and Chemical Toxicology: An Molecular Biology, Vol.35, No 3, pp.337-342
International Journal Published for the
British Industrial Biological Research Jemal A, Bray F, Center MM, Ferlay J,
Association, 47, 1480–1484. Ward E, Forman D. 2011. Global cancer
statistics. CA Cancer J Clin. Mar –April Vol
Cheng, A. L., Hsu, C. H., Lin, J. K., et al. 2 No 61 hal 69-90
(2001). Phase I clinical trial of kurkumin, a
chemopreventive agent, in patients with Jagetia, G. C. (2007). Radioprotection and
high-risk or pre-malignant lesions. radiosensitization by kurkumin. Advances in
Anticancer Research, 21,2895–2900. experimental Medicine and Biology, 595,
301–320.
Dhillon, N., Aggarwal, B. B., Newman, R.
A., et al. (2008). Phase II trial of kurkumin in Joe, B., & Lokesh, B. R. (1994). Role of
patients with advanced pancreatic cancer. capsaicin, kurkumin and dietary n-3 fatty
Clinical cancer research: An official journal acids in lowering generation of reactive
of the American Association for Cancer oxygen species in rat peritoneal
Research, 14, 4491–4499. macrophages. Biochimica et Biophysica
Acta, 1224, 255–263.
Duvoix A, Blasius R, Delhalle S,
Schnekenburger M, Morceau F, Henry E, Kang, H. J., Lee, S. H., Price, J. E, et. al.
Dicato M, Diederich M. (2005), (2009). Kurkumin suppresses the paclitaxel-
Chemopreventive and therapeutic effect of induced nuclear factor-kappaB in breast
kurkumin. Science Direct, Cancer Letter. P cancer cells and potentiates the growth
181-190 inhibitory effect of paclitaxel in a breast
cancer

Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 39


Kawamori, T., Lubet, R., Steele, V. E., et al. Plummer, S. M., & Holloway, K. A., (1999).
(1999). Chemopreventive effect of Manson MM, et al. Inhibition of cyclo-
kurkumin, a naturally occurring anti- oxygenase 2 expression in colon cells by
inflammatory agent, during the the chemopreventive agent kurkumin
promotion/progression stages of colon involves inhibition of NFkappaB activation
cancer. Cancer Research, 59, 597–601. via the NIK/IKK signaling

Kunwar, A., Sandur, S. K., Krishna, M., et Reddy, S., Rishi, A. K., Xu, H., et al. (2006).
al. (2009). Kurkumin mediates time and Mechanisms of kurkumin- and EGF-
concentration dependent regulation of redox receptor related protein (ERRP)-dependent
homeostasis leading to cytotoxicity in growth inhibition of colon cancer cells.
macrophage cells. European Journal of Nutrition and Cancer, 55,185–194.
Pharmacology, 611, 8–16.
Siegel R, Naishadham D, Jemal A.
Lev-Ari, S., Lichtenberg, D., & Arber, N. 2012.Cancer Statistic. CA: A Cancer
(2008). Compositions for treatment of Journal for Clinicians Volume 62 Nomer 1
cancer and inflammation. Recent Patents hal 10-29
on Anticancer Drug Discovery, 3, 55–62.
Samaha, H. S., Kelloff, G. J., Steele, V., et
Li qiang H, Jin JL, Wu F, Li yX, You SJ,Cao al. (1997). Modulation of apoptosis by
HZ, Li D, Xu P.Y. (2012). Effect of sulindac, kurkumin, phenylethyl-3-
Kurkumin on Proliferation, Cell cycle and methylcaffeate, and 6-phenylhexyl
caspase and MCF-7 cells, African Journal isothiocyanate: Apoptotic index as a
of Pharmacy and Pharmacology Vol biomarker in colon cancer chemoprevention
6(12).PP.864-870 and promotion. Cancer Research, 57,
1301–1305.
Lin Li C dan Lin Kun j, (2008), kurkumin : a
Potential Cancer Chemopreventif Agent Sela B.G dan Schaffer, (2011), An
Through Supressing NF-kB signaling, Evidence-Based Perspective of Curcuma
Journal of Cancer Molecules 4(1), p 11-16 Longa (Turmeric) For Cancer Patient,
Spinger Science. P 225-243
Lin, S. S., Lai, K. C., Hsu, S. C, et al.
(2009). Kurkumin inhibits the migration and Sethi G, Sung and Aggarwal B.B., (2009)
invasion of human A549 lung cancer cells The Role of Kurkumin in Modern Medicine.
through the inhibition of matrix Herbal drug to modern Medicine. Springer.
metalloproteinase-2 and -9 . P 114-121

López-Lázaro, M. (2008). Anticancer and Shankar, T., Shantha, N. V., Ramesh, H. P.,
carcinogenic properties of kurkumin: et al. (1980). Toxicity studies on turmeric
Considerations for its clinical development (Curcuma longa): Acute toxicity studies in
as a cancer chemopreventive and rats, guinea pigs and monkeys. Indian
chemotherapeutic agent. Molecular Journal of Experimental Biology, 18, 73–75.
Nutrition & Food Research, 52(Suppl..1),
S103–S127. Sharma, R. A., Euden, S. A., Platton, S. L.,
et al. (2004). Phase I clinical trial of oral
Mahmoud, N. N., Carothers, A. M., kurkumin: Biomarkers of systemic activity
Grunberger, D., et al. (2000). Plant and compliance. Clinical cancer research:
phenolics decrease intestinal tumors in an An official journal of the American
animal model of familial adenomatous Association for Cancer Research, 10,
polyposis. Carcinogenesis, 21, 921–927. 6847–6854.

Nahar L, Sarker D.S, (2007), Sung, B., Kunnumakkara, A. B., Sethi, G.,
Phytochemistry of The Genus Curcuma et al. (2009). Kurkumin circumvents
dalam Ravindran, P.N., Babu N.K, chemoresistance in vitro and potentiates the
Sivaraman K, Turmeric, The Genus effect of thalidomide and bortezomib
Curcuma, CRC Press hal 71-101 against human multiple myeloma in nude
mice model. Molecular Cancer
Park, J., Ayyappan, V., Bae, E. K., et al. Therapeutics, 8, 959–970.
(2008). Kurkumin in combination with
bortezomib synergistically induced Tharakan, S. T., Inamoto, T., Sung, B., et
apoptosis in human multiple myeloma U266 al. (2010). Kurkumin potentiates the
cells. Molecular Oncology, 2, 317–326. antitumor effects of gemcitabine in an
orthotopic model of human bladder cancer
through suppression of proliferative and

Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 40


angiogenic biomarkers. Biochemical Vascular Endothelial Growth Factor
Pharmacology, 79, 218–228. (VEGF). Cancer Letters, 285, 127–133.

Tjindarbumi D, Mangunkusumo R. 2002. WHO 2011, Cancer, World Health


Cancer in Indonesia, present and future. Organization, Switzerland. 2011.
Jpn J Clin Oncol. Mar 31 hal 17-21 http://www.who.int/mediacentre/factsheet
s/fs297/e

Jurnal Farma Sains Vol. 1 (1) Juli 2015 41


KEGUNAAN DAUN SIRSAK (Annona Muricata L)
UNTUK MEMBUNUH SEL KANKER dan
PENGGANTI KEMOTERAPI

Utari K.1), Eka Nursafitri 2), Intan Sari A. 3), Rafika Sari. 4), Winda A.K. 5),
AgnesSri Harti6)
1,2,3,4,5)
Program S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
6)
Program D-III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

ABSTRAK
Tanaman sirsak (Annona muricata L) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai
obat kanker dan pengganti kemoterapi. Kanker adalah penyakit berbahaya yang menyerang DNA
manusia. Annonaceous acetogenis atau yang lebih sering disebut dengan acetogenin yang terkandung
dalam daun sirsak dapat membunuh sel-sel kanker dengan cara menghambat ATP yang menjadi
sumber energi bagi pertumbuhan kanker. Senyawa fitokimia yang menjadi anggota acetogenin seperti
muricereacin dan murihexocin C memiliki kekuatan yang melebihi kefektifan dari adreamycin (obat
kemoterapi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa acetogenin berperan untuk membunuh
sel kanker dan derivat senyawa acetoginin dapat digunakan sebagai pengganti kemoterapi. Adanya
acetoginin mempunyai aktivitas untuk membunuh sel kanker.
Kata kunci: daun sirsak, sel kanker, acetogenin, kemoterapi

ABSTRACT
Plants soursop (Annona muricata L) is one plant that can be used as a substitute for chemotherapy and
cancer drugs. Cancer is an insidious disease that attacks the human DNA. Annonaceous acetogenis or
more often called acetogenin contained in soursop leaves can kill cancer cells by inhibiting ATP the
energy source for the growth of cancer. Phytochemical compounds that are members acetogenin like
muricereacin and murihexocin C has a power that exceeds the effectiveness of adreamycin (chemotherapy
drugs). The result of research of soursop leaf to kill cancer cells and replacement of chemotherapy. That
compounds may contribute acetogenin to kill cancer cells and derivate of acetoginin compounds can be
used as a substitute for chemotherapy and have activity to kill cancer cells.
Keywords: acetogenin, cancer, soursop leaves, chemotherapy
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

PENDAHULUAN dapat membunuh sel sel kanker berkat kand-


ungan acetogenin yang terdapat didalamnya.
Daun sirsak mempunyai kasiat yang
manjur untuk menyembuhkan penyakit kank- Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak
er. Daun sirsak menjadi alternatif banyak Cara pengolahan daun sirsak untuk
pasien untuk mengobati yang mana daunnya pengobatan kanker dapat di uraikan sebagai
mudah di dapat dan rasanya juga enak. Kan- berikut ini.
dungan acetoginin dalam daun sirsak mem-
1. Pada pengobatan kanker, daun sirsak
punyai manfaat untuk menyerang sel kanker
(10-15 lembar) direbus dengan 3 gelas
dengan aman dan efektif secara alami, tanpa
air (600 cc) hingga tersisa 1 gelas air
rasa mual, berat badan turun, rambut rontok,
rebusan. Pada saat merebus sebaiknya
seperti yang terjadi pada terapi kemo.
menggunakan kendi atau panci yang ter-
Banyak pasien kanker mempercayai buat dari tanah liat agar kemurnian zat
manfaat dari daun sirsak sebagai salah satu yang ada pada daun sirsak tetap terjaga.
alternatif untuk mengobati kanker. Daun sir- Air rebusan di minum selagi hangat se-
sak bersifat seperti kemoterapi dan mempu- tiap hari, pagi atau sore hari selama 3 – 4
nyai kemampuan untuk membunuh sel-sel pekan. Perlu diperhatikan, pengambilan
yang tumbuh abnormal, serta membiarkan daun sirsak sebaiknya di mulai dari daun
sel-sel yang tumbuh normal. ke-4 atau ke-5 ujung pucuk. Hal ini di
Senyawa acetoginin yang terdapat karenakan pada daun yang terlalu muda,
dalam daun sirsak berperan sebagai inhibi- senyawa belum banyak terbentuk. Se-
tor sumber energi untuk pertumbuhan sel mentara pada daun yang tua sudah mulai
kanker. Kekuatan energi menyebabkan sel rusak sehingga kadarnya berkurang.
tidak bisa membelah dengan baik. Aceto- 2. Memanfaatkan daun sirsak kering 10-
genin yang ikut masuk ke dalam tubuh akan 15 lembar di rebus dengan 2 gelas air
menempel pada reseptor dinding sel dan ber- (400cc) sehingga tersisa 1 gelas air re-
fungsi merusak ATP di dinding mitokondria. busan. Proses perebusan membutuhkan
Akibatnya produksi energi didalam sel kank- waktu 1-1,5 jam saja, jadi lebih cepat
er terhenti dan akhirnya sel kanker akan mati. prosesnya dibanding cara yang sebel-
Kanker dikenal sebagai penyakit yang umnya. Proses pengeringan sebaiknya
paling ditakuti karena proses penyembuhan tidak di lakukan di bawah sinar matahari
dan pengobatannya sangat mahal. Akibat terik karena di khawatirkan akan meru-
yang ditimbulkan juga sangat fatal. Peny- sak senyawa dalam daun sirsak. Daun
embuhan kanker secara medis biasanya di- sirsak kering memiliki senyawa yang
tangani dengan kemoterapi, operasi, dan tetap sama dengan daun sirsak basah
radioterapi. Faktor eksternal yang dapat me- karena yang berkurang dalam proses
nyebabkan kanker, yaitu radiasi, radikal be- pengeringan hanya kadar airnya. Semen-
bas, sinar ultra violet, virus, infeksi, rokok, tara, senyawa dalam daun tetap terjaga.
dan bahan kimia dari makanan. Sementara Penyimpanan daun sirsak dalam lemari
faktor internal yang menyebabkan kanker pendingin maksimal sepekan sejak pe-
yaitu faktor genetik atau bawaan, faktor hor- metikan karena proses pendinginan yang
monal, faktor kejiwaan, dan kekebalan tubuh. lama di khawatirkan akan merusak se-
Daun sirsak yang mudah didapat ternyata nyawa dalam daun selain aroma daun

111
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

yang tidak enak karena proses fermen- tologi dan onkologi di Jakarta, adreamycin
tasi. memang merupakan salah satu obat kemoter-
3. Pengolahan daun sirsak yang lain yaitu api kanker. Adreamycin populer lantaran
dengan cara memblender 3-5 lembar efektif mengobati leukimia dan kanker se-
daun sirsak basah dengan menambahkan perti paru-paru,payudara,dan tiroid. Adriay-
¼ gelas air (50cc) air hangat untuk mem- cin mengandung senyawa antikanker doxo-
bantu proses penghancuran. Sebelum di rubicin. Senyawa itu mampu mengganggu
blender, daun sebaiknya di potong men- aktivitas pembelahan DNA pada sel kanker.
jadi 3-4 bagian agar lebih cepat hancur. Ujung-ujungnya sel kanker sulit untuk tum-
Setelah hancur, masukan daun ke wa- buh dan berkembang. Singkat kata tugas ad-
dah dengan penutup rapat, lalu tambah- reamycin yang di berikan lewat penyuntikan
kan 1 gelas air panas ke dalamnya dan atau infus itu adalah membunuh sel kanker.
aduk sampai rata. Tutup wadah dengan Senyawa acetogennis pada daun sirsak
rapat agar panas tetap terjaga dan pro- bekerja mirip adreamycin itu. Acetogenin
ses ekstraksi senyawa dapat maksimal. mampu menghambat produksi energi ATP di
Biarkan selama 15-20 menit, setelah dalam sel kanker. Efeknya pembelahan sel
itu saring olahan untuk di ambil airnya kanker terganggu.
dan minum selagi hangat. Bila tidak ada Perbandingan dengan adreamycin jus-
blender, pengolahan daun sirsak bisa tru terkuak pada daun sirsak. Riset Rieser MJ,
juga dengan cara di gerus menggunakan Fang XO, Zeng L, dan McLaughin JL dalam
cobek dengan teknik pengolahan yang Journal of Natural Product mengungkapkan
sama dengan cara di blender. Pengolahan cis-annonacin, salah satunya senyawa dari
dengan cara di blender atau di gerus tida- lima senyawa aktf di biji –cis-annonacin-
klah semaksimal ekstraksi senyawa daun 10-one, cis-gonio-thalamicin, arianacin, dan
sirsak di bandingkan dengan teknik per- javoricin –memiliki kemampuan sitotoksik
tama (perebusan daun basah) dan teknik sebagai senyawa antikanker. Penelitian yang
ke-2 (perebusan daun kering), tetapi memakai metodete Brine Shrimp Lethality
lebih efesien. Hasil olahan pada kedua (BSL) itu juga menjelaskan senyawa cis-an-
teknik umumya beraroma langu yang nonacin memiliki potensi 10.000 kali lebih
cukup menyengat. Untuk menekan aro- besar daripada adreamycin untuk mengatasi
manya bisa di tambahkan sedikit perasan sel tumor. Senyawa itu juga bersifat sitotok-
buah nanas atau buah lain yang lebih di sik selektif terhadap kanker usus besar.
sukai. Dan jangan menambahkan gula
Sejatinya tes BSL merupakan uji awal
aren murni, madu, atau gula pasir bila
untuk mendata jenis-jenis bahan aktif dari
rasanya tidak anda sukai, karena sudah
ekstrak tanaman. Tes itu dipakai karena
melalui proses kimiawi.
mudah,murah,dan hanya perlu sedikit bahan
PEMBAHASAN uji. Bila bahan aktif sudah diperoleh, pen-
gujian bahan-bahan itu dilakukan lebih spe-
Senyawa acetogenin pada daun sirsak
siÞk lewat serangkaian tes lanjutan lainnya.
memiliki cara kerja serupa dengan satu obat
Tes BSL yang memakai larva udang Artemia
kemoterapi. Obat kemoterapi kanker itu ada-
salina sebagai bahan uji tidak bisa menjadi
lah adreamycin (sebuah nama dagang). Men-
pedoman untuk memukul rata keampuhan
urut Dr Aru Wisaksono Sudoyo, ahli hema-
senyawa aktif. Maka dari itu riset Rieser MJ

112
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

dan kawan-kawan hanya menyebutkan nilai 2-propanol pada C-2 untuk membentuk suatu
potensi 10.000 kali lebih besar daripada ad- lakton. Senyawa ini memiliki 350 senyawa
reamycin. turunan yang ditemukan pada keluarga An-
Setiap jenis kanker memiliki dosis pen- nonaceae. Sebanyak 82 senyawa diantaranya
anganan berbeda. Dosis itu bergantung dari ada pada sirsak.
riwayat penyakit pasien. Kanker getah ben- Acetogenins hanya membunuh sel
ing, misalnya, perlu dosis doxorubicin sebe- kanker yang ada dalam tubuh, sedangkan sel
sar 50 mg per luas permukaan tubuh. Con- normal tidak akan diserang dan akan tetap
tohnya sebagai berikut. Bila tinggi pasien 150 tumbuh. Kemoterapi dapat menimbulkan
cm dan bobot 60 kg, maka dosis yang dibu- efek rasa mual, berat badan turun, dan ram-
tuhkan adalah akar dari tinggi tubuh dikali but rontok. Sebaliknya, acetogenins tidak
bobot tubuh, dibagi 3.600. Dari perhitungan menimbulkan apapun. Acetogenins dapat
diperoleh luas permukaan tubuh pasien 1,58 melindungi sistem kekebalan tubuh dan
(150 x 60/3.600 = 2,5; 2,5 = 1,58), maka do- mencegah infeksi yang mematikan. Pengo-
sis yang diperlukan adalah 1,58 x 50 mg= 79 batan menggunakan acetogenins akan mem-
mg. buat penderita kanker merasa lebih kuat dan
Annonaceous acetogenins memiliki lebih sehat selama proses keperawatan, serta
sitotoksisitas terhadap sel kanker. Artinya, memiliki penampilan Þsik yang membaik.
senyawa acetogenins di dalam sirsak dapat Ketika sel kanker tahan terhadap ke-
membunuh sel kanker. Berikut fakta peng- moterapi, keadaan ini menjelaskan behwa sel
hambatan senyawa acetogenins hasil di Lab- kanker semakin kuat untuk mengembangkan
oratorium Culture Cell, Pusat Kanker Purdue sifat resisten (kebal) terhadap obat-obatan
,Amerika Serikat. kemoterapi. Fenomena ini disebut dengan
Banyak sekali senyawa bioaktif Þti- multi-drug resistans (MDR) atau obat ke-
kimia yang ditemukan dalam daun sirsak. moterapi.
Penelitian pertama mengenai sifat sitotoksik Salah satu cara sel-sel kanker melawan
acetogenins dilakukan oleh Universitas Pur- obat kemoterapi adalah menciptakan suatu
duwe, di West Lavayette, Indiana, Amerika pompa antar-sel yang mampu mendorong
Serikat. Penelitian lain membuktikan khasiat agen antikanker keluar dari sel sebelum agen
kandungan acetogenins diberbagai negara di- tersebut membunuh sel-sel kanker. Annona-
hasilkan bahwa sebanyak 20 test laboratori- ceous acetogenins tidak hanya efektif mem-
um menemukan bahwa daun sirsak memiliki bunuh sel kanker, tetapi memiliki kekuatan
sitotoksik terhadap sel kanker. yang melebihi keefektifan adriamycin (obat
Acetogenins adalah senyawa poliketi- kemoterapi). Di bawah ini adalah senyawa
da dengan struktur C-34 atau C-37 rantai kar- Þtokimia anggota acetogenins yang mampu
bon tidak bercabang yang terikat pada gugus membunuh berbagai macam sel kanker

Gambar 1. Struktur Kimia Acetogenins


113
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

Gambar 2. Mekanisme dari sel kanker

Gambar 3. Perbedaan sel normal dan sel yang terkena kanker

114
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

Aktivitas Acetogennis dalam Membunuh Sel Kanker


Senyawa Acetogennis Penghambatan sel kanker (ED 50)
A B C D E F
Annopentocins A 1.71 x 10-1 17,93 1,63 6,07 x 10 -1
1,14 3,58 x 10-1
Annopentocins B 2,74 x 10-2 3,56 1,64 3,79 x 10-1 2,12 x 10-1 1,62 x 10-1
Annopentocins C 2,06 x 10-2 2,97 1,24 2,68 x 10 -1
2,28 x 10-1 4,28 x 10-1
Cis-annomuricin dan <10 -2 6,11 x 10-1
<10 -2
1,22 x 10 -1
1,32 <10-2
trans-annomuricin
Sumber : Zuhud E, 2011
Keterangan:
A. Sel kanker paru-paru; B. Sel kanker payudara; C. Sel kanker usus; D. Sel kanker ginjal; E. Sel kanker prostat;
F. Sel kanker pankreas

Penghambatan Acetogennins terhadap Sel Kanker


Senyawa Acetogenins (ED50) Penghambatan Sel Kanker (Mg / ml)
A B C D E F
Muricoreacin 0,23 1,3 0,57 0,71 0,025 2,3
Murihexocin C 1,1 3,8 1,3 2,5 0,86 0,49
Adryamicin 0,013 0,21 0,055 0,027 0,11 0,0042
Sumber : Zuhud E, 2011
Keterangan :
Sel kanker paru-paru;B. Sel kanker payudara ; C. Sel Kanker usus ; D. Sel kanker ginjal ; E. Sel kanker prostat ;
F. Sel kanker pankreas.

Penelitian yang di lakukan oleh Chang lebih besar dari adriamycin untuk mengatasi
tahun 2001 menurut Ervizal juga menyatakan kanker.
bahwa annonacecus acetogenins secara in vi-
tra (reaksi di dalam tubuh) dapat di jadikan DAFTAR PUSTAKA
sebagai senyawa sitotoksik bagi sel hepa- Astika, Ayu.2013. Khasiat Selangit Manggis
toma, sel kanker hati pada manusia jenis sel dan Sirsak Tumpas Beragam Penyakit.
Hep-G(2) dan Hep-2,2 15. Penelitian lain Araska. Yogjakarta. 73-75
di Taiwan tahun 2003 melaporkan bahwa
Hastomi, I. Engga Sujayana. 2012 . Gempur
Annonacin-senyawa utama acetogenins di
Habis Ragam Penyakit dengan Sirsak.
dalam sirsak bersifat sangat beracun terhadap
Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta. 24-
sel kanker serviks, kanker payudara, kanker
26
kandung kemih, dan kanker kulit.
Holistic Health Solution, 2012. Holistic
KESIMPULAN Health Solution, Khasiat Fantastis Sir-
sak vs Srikaya. Grasindo. Jakarta 94-96
Senyawa acetogenins yang terdapat
Zuhud, Ervizal. 2011. Bukti Kedahsyatan
pada daun sirsak mempunyai kegunaan un-
Sirsak Menumpas Kanker. Agromedia.
tuk membunuh berbagai macam sel kanker.
Jakarta Selatan. 56-57
Cis-annonacin memiliki potensi 10.000 kali

-oo0oo-

115
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

POTENSI TANAMAN SALAM (Syzygium polyanthum


(Wight) Walp) SEBAGAI TERAPI KANKER: TINJAUAN
LITERATUR
Indra Nuroso1*, EM Sutrisna2, Riandini Aisyah2, Devi Usdiana Rosyidah2
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
*Email: j500170051@student.ums.ac.id

Abstrak
Keywords: Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi.
Syzygium Pengobatan kanker konvensional masih menimbulkan beragam efek
polyanthum; samping, sehingga pengobatan alternatif mengalami perkembangan.
tanaman salam; Tanaman salam (Syzygium polyanthum Wight) memiliki kandungan
terapi kanker
flavonoid dan eugenol yang berpotensi sebagai antikanker.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya efek antikanker
pada tanaman salam terhadap sel kanker. Penulisan ini
menggunakan desain tinjauan literatur dengan metode naratif dari
beberapa penelitian yang sudah diterbitkan sebelumnya dengan
teknik identifikasi artikel mengikuti flow chart dari PRISMA. Data
penelitian ini diperoleh dari mesin pencarian pada aplikasi Google
chrome secara daring dengan menggunakan beberapa pangkalan
data meliputi Google Scholar, Pubmed, Science Direct, Cochcrane
Library, Research Gate, Garuda dan CDC. Artikel penelitian yang
sesuai dengan kriteria inklusi (uji in vitro dan in vivo; variabel bebas
berupa sediaan langsung, ekstrak, fraksinasi, maupun isolat;
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), kemudian
dikumpulkan dan dibuat ringkasan artikel, dibahas dan dibuat
kesimpulan. Hasil pengujian fitokimia ekstrak daun salam memiliki
kandungan seperti flavonoid, tanin, saponin, alkaloida, dan minyak
atsiri. Ekstrak flavonoid daun salam memicu terjadinya apoptosis
dan menekan proliferasi dari sel kanker dengan adanya peningkatan
level ROS, ekspresi kaspase-3 dan nuclear factor-kappa B (NFkB)
serta penurunan ekspresi HSP70. Ektrak daun salam juga mampu
menurunkan jumlah aktivitas metabolit seluler (mitokondria) sel
kanker untuk memproduksi ATP. Senyawa aktif ekstrak daun salam
memiliki potensi sebagai terapi kanker dalam pengujian in vitro.
Perlu diteliti lebih lanjut secara in vivo sehingga pengembangan
untuk terapi kanker dapat tercapai.

1. PENDAHULUAN mengungkapkan bahwa kejadian kanker


Kanker sering disebut sebagai mengalami peningkatan, secara global
masalah utama dalam bidang kesehatan tercatat 19,2 juta kasus baru dan 9,9 juta
dan diketahui sebagai salah satu penyebab kematian, sedangkan di Indonesia tercatat
kematian tertinggi. Pada tahun 2020, angka 396.914 kasus baru dan 234.511
GLOBOCAN (Global Burder Cancer) kematian, dengan angka prevalensi kanker

88
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

tertinggi yaitu kanker payudara (16,6%), Kebaruan dari penelitian ini berupa
kanker serviks (9,2%), dan kanker paru tinjauan literatur (Literature review) yang
(8,8%) (1). ditinjau dari beberapa hasil penelitian
Pasien kanker umumnya menempuh eksperimental sebelumnya dengan metode
pengobatan konvensional seperti operasi, naratif yang mengikuti teknik Preffered
kemoterapi serta radioterapi (2). Reporting Items for Systematic Reviews
Pengobatan kanker konvensional selama and Meta-Analyses (PRISMA) chart.
ini memunculkan efek yang tidak Berdasarkan uraian di atas, kajian ini
diinginkan seperti kerusakan kuku, ditulis untuk mengetahui adanya potensi
kerontokan rambut, xerostomia, daun salam (Syzygium polyanthum Wight)
hiposaliva, gangguan sistem saraf pusat, sebagai terapi kanker.
serta gangguan jantung dan pembuluh
darah (3). 2. METODE
Pengobatan kanker masih memiliki Desain penelitian ini berupa studi
beberapa efek yang tidak diharapkan, oleh tinjauan pustaka (literature review) dengan
karena itu mencetus berkembangnya menggunakan metode naratif dari beberapa
pengobatan alternatif yang berasal dari penelitian yang sudah diterbitkan
tumbuhan untuk terapi antikanker (4). sebelumnya. Data penelitian ini diperoleh
Tanaman salam (Syzygium dari mesin pencarian pada aplikasi Google
polyanthum Wight) sudah sangat dikenali Chrome secara daring dengan
oleh masyarakat dikarenakan aroma yang menggunakan beberapa pangkalan data
khas serta keberadaannya mudah meliputi Google Scholar, Pubmed,
didapatkan untuk keperluan menambah Medline, Science Direct, Chochrane
cita rasa masakan (5). Tanaman salam Library, Research Gate, Garuda dan CDC.
sering dimanfaatkan oleh masyarakat Rentang waktu pencarian yang digunakan
sebagai salah satu tanaman pengobatan dalam data penelitian ini tidak dibatasi
tradisional diantaranya sebagai pengobatan sehingga diharapkan mendapatkan data
kolesterol tinggi, diare, radang lambung, yang beragam secara kuantitatif. Kata
diabetes melitus, kudis, hipertensi, asam kunci yang diterapkan adalah ((tanaman
urat, serta melancarkan peredaran darah salam OR indonesian bay OR indonesian
(5,6). laurel OR syzygium polyanthum wight OR
Pada hasil fitokimia, ekstrak daun eugenia lucidula miq OR eugenia
salam memiliki kandungan eugenol dan polyantha wight) AND (terapi kanker OR
flavonoid (7). Eugenol merupakan pengobatan kanker OR terapi tumor ganas
senyawa utama daun salam yang memiliki OR pengobatan tumor ganas OR cancer
efek yang menguntungkan sebagai agen treatment OR cancer medication OR
antiinflamasi, antioksidan, dan antikanker cancer therapy OR malignancy treatment
(8). Dari beberapa pustaka diketahui OR malignancy medication OR
bahwa flavonoid memiliki beberapa malignancy therapy OR malignant
manfaat diantaranya sebagai antioksidan, neoplasm treatment OR malignant
antiinflamasi, modulator steroid-genesis, neoplasm medication OR malignant
aktivitas neuroprotektif, imunoregulator, neoplasm therapy OR malignant tumor
antiviral, antibakteri, antikanker, treatment OR malignant tumor medication
antidiabetes, aktivitas oestrogenik, OR malignant tumor therapy)). Teknik
penyakit neurodegeneratif, penghambat identifikasi artikel yang digunakan
AChE dan BChE, serta hepatoprotektif (9). mengikuti flow chart dari PRISMA.
Flavonoid telah terbukti memiliki Penelitian ini telah mendapat
berbagai macam efek antikanker seperti persetujuan oleh Komisi Etik Penelitian
memodulasi aktivitas reactive oxygen Kesehatan FK UMS dengan nomor
species (ROS), berpartisipasi dalam 3142/C.1/KEPK-FKUMS/I/2021.
menghentikan siklus sel, menginduksi
apoptosis, autofagi, dan menekan
proliferasi dan invasi sel kanker (10).

89
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

3. HASIL DAN PEMBAHASAN senyawa aktif di antaranya flavonoid,


Hasil pencarian dengan menggunakan tanin, saponin, alkaloida, minyak atsiri,
kata kunci yang telah disebutkan dan dan fenol. Buah salam memiliki sebagian
melakukan penyaringan sesuai kriteria besar kandungan kimia yang sama dengan
inklusi melalui judul, abstrak, dan bagian daun, tetapi buah salam memiliki
pembacaan artikel yang menyeluruh. Hasil kandungan senyawa khas yaitu antosianin
pencarian menunjukkan temuan artikel yang tidak dimiliki daun. Senyawa
sebanyak 530 artikel dan sebanyak 26 antosianin termasuk golongan flavonoid
artikel tersaring untuk dilakukan tinjauan yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami
lebih lanjut. Dari 26 artikel tersebut, dan berkhasiat sebagai antioksidan tinggi
terpilih artikel sejumlah 17 yang termasuk (12).
dalam kriteria inklusi. Pengujian sitoksisitas yang dilakukan
Artikel penelitian yang sesuai dengan Kusuma et al (2011) mendapatkan hasil
kriteria inklusi kemudian dikumpulkan dan yang tidak berbeda jauh antara daun dan
dibuat ringkasan artikel meliputi nama buah salam yang keduanya menimbulkan
peneliti, tahun terbit artikel, bagian efek toksik yang lemah terhadap sampel
tanaman, pelarut yang digunakan, metode uji, namun saat ini untuk pemanfaatan
dan sampel uji serta hasil penelitian. buah salam yang secara ekonomis masih
Ringkasan artikel penelitian tersebut kurang karena buah salam memiliki
dimasukkan ke dalam tabel diurutkan kuantitas daging buah yang sangat tipis
sesuai alfabet dan tahun terbit artikel dan dibandingkan daun salam yang sudah
sesuai dengan format tersebut di atas. Data dimanfaatkan sangat luas oleh masyarakat.
yang sudah terkumpul kemudian dicari Pada pengujian BSLT, ekstrak daun
persamaan dan perbedaannya lalu dibahas salam menunjukkan hasil yang lemah dan
untuk menarik kesimpulan. beberapa tidak menimbulkan toksik
Pada beberapa penelitian dan terhadap larva Artemia salina Leach.
pengobatan, bagian tanaman salam yang Mengacu pada hasil uji fitokimia, ekstrak
paling sering dimanfaatkan adalah daun, daun salam memiliki kandungan senyawa
selain itu bagian tanaman lain yang dapat aktif flavonoid, saponin dan tannin dalam
digunakan diantaranya berupa akar, buah, kadar tertentu yang dapat memicu efek
dan kulit batang (11). Bahan dalam toksik sampai menimbulkan kematian
pembuatan ekstrak salam dari hasil analisis terhadap larva Artemia salina leach.
17 artikel terdiri atas bagian daun dan Mekanisme aktivitas senyawa aktif daun
buah. salam memicu gangguan pada proses
Pada beberapa uji fitokimia ekstrak pencernaan dan enzimatik larva Artemia
daun salam memiliki beragam kandungan salina leach secara akut yang

Jumlah artikel yang Artikel yang dikeluarkan Artikel yang dikeluarkan


didapatkan pada e- (n= 468): dengan alasan (n= 9):
database Judul tidak relevan (n = 345) Artikel review (n= 4)
(n= 530) Pemanfaatan lain (n =115) Variabel uji lain (n= 4)
Google Scholar (n= 113) Botani (n = 5) Artikel bahasa lain (n=1)
Pubmed (n=203) Sintesis senyawa (n = 3)
Science Direct (n= 15)
Cochcrane Library (n= 1)
Research Gate (n= 197) Jumlah artikel setelah Penyaringan Hasil
Garuda (n= 1) judul yang sama melalui pembacaan (n= 17)
dikeluarkan (n= 494) keseluruhan (n= 26)

Identifikasi Penyaringan Kelayakan Hasil


Gambar 1. Proses review dengan Flowchart PRISMA

90
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

menyebabkan terjadinya penurunan daya ekspresi caspase-3 dan nuclear factor-


makan dan racun perut pada larva kappa B (NFkB) serta penurunan ekspresi
kemudian membuat larva mati (13). HSP70 dengan hasil yang tidak jauh
Ada hubungan positif antara berbeda dengan kontrol positif cisplatin.
ketoksikan suatu senyawa dengan daya Peningkatan ekspresi NFkB (faktor
antiproliferasi terhadap sel kanker. transkripsi inti sel) menunjukkan adanya
Sitotoksisitas terhadap larva Artemia regulasi apoptosis sel. Penurunan ekspresi
salina Leach pada uji BSLT menunjukkan HSP70 menunjukkan adanya penurunan
kolerasi yang kuat dengan sitotoksisitas fraktor transkripsi proliferasi sel.
terhadap 9 KB (kanker nasofaring), P388 Peningkatan ROS akan memicu terjadinya
(leukemia murine), dan sel kanker lainnya apoptosis jalur intrinsik dengan memicu
(14). keluarnya sitokrom c pada mitokondria,
Pada pengujian dengan kemudian sitokrom c akan menginduksi
immunoblotting (western blot), Ekstrak kaspase-9 untuk mengaktifkan kaspase-3
etanol daun salam menunjukkan aktivitas yang ada di inti sel untuk memicu program
promotor anti-tumor dengan adanya kematian (apopotosis).
penekanan terhadap antigen (tumor Pada penelitian Hidayati et al (2020)
marker) awal (EA) diffuse (D) dan dengan ekstrak etanol 96% daun salam
restricted (R) dari sel Raji yang telah mampu menghambat terbentuknya
diberikan serum dari pasien karsinoma ekspresi p53 (tumor suppressor gene) yang
nasofaring dengan hasil ekstrak mutan dari sel kanker serviks HeLa dengan
menunjukkan laju penghambatan yang hasil mendekati kontrol positif cisplatin.
kuat (15,16). Ekstrak daun salam dapat merestorasi
Beberapa senyawa aktif herbal ekspresi p53 melalui jalur penghambatan
dilaporkan dapat mengatur produksi kerja inhibitor p53, yang nantinya p53
antibodi IgM beberapa sel kultur. Pada berfungsi kembali untuk mengendalikan
keadaan normal, sel kultur hibridoma siklus sel, kematian sel yang terprogram
kanker (HB4C5) akan selalu memproduksi (apoptosis).
antibodi IgM. Ekstrak flavonoid metanol Hasil uji sitotoksik menunjukkan
daun salam dapat menginduksi terjadinya ekstrak salam dan kontrol positif
penurunan produksi IgM dari sel HB4C5. (cisplatin) yang tidak signifikan jauh,
Hal ini menunjukkan adanya aktivitas namun pada eksrak dengan konsentrasi
sitotoksik senyawa aktif flavonoid di tertentu dapat berperan sebagai prooksidan
dalam sel kanker. maupun antioksidan dibandingkan kontrol
Ekstrak flavonoid daun salam mampu yang linier dan stabil dalam dosis dengan
menurunkan jumlah aktivitas metabolit potensi penghambatan (27,28).
seluler pada mitokondria sel kanker untuk Fotokemoterapi dalam
memproduksi ATP yang ditunjukkan perkembangan dan penggunaannya
dengan pembentukan kristal formazan semakin meningkat dalam terapi potensi
ungu yang sedikit. Jumlah zat warna antikanker beberapa dekade terakhir.
formazan yang dihasilkan berbanding lurus Ekstrak daun salam memiliki potensial
dengan jumlah sel yang aktif secara sebagai bahan fotosentisasi dalam terapi
metabolik dan menunjukkan potensi fotokemoterapi karena memiliki 5 senyawa
reduksi sel. Dengan demikian, pengamatan bioaktif fotosensitisasi diantaranya
ini konsisten dengan berkurangnya jumlah pheophorbide-a, methyl pheophorbide-a,
sel hidup pada percobaan ini dan and methyl hydroxypheophorbide-a,
menunjukkan adanya efek sitotoksik dari pheophorbide-b dan
ekstrak flavonoid daun salam (21). hydroxypheophorbide-b yang secara
Pada penelitian Wicaksono et al selektif ditahan di dalam sel tumor dan
(2013) dengan ekstrak etanol daun salam menghasilkan spesies oksigen beracun
dapat memicu apoptosis dan menekan (O2) ketika terkena cahaya dengan panjang
proliferasi dari sel kanker serviks HeLa gelombang yang tepat berperan sebagai
dengan adanya peningkatan level ROS, fotokemoterapi (26)

91
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Tabel 1. Hasil Ringkasan Artikel


Pelarut Ekstraksi Penulis Pangkalan
Metode & Sampel Uji Bagian Tanaman Hasil Penelitian
No (Extraction (Author, Data
(Method & Sample Test) (Part of the plant) (Results)
Solvent) Year) (Data Base)
1 In vitro: Brine shrimp lethality Daun (Leaves) Etanol (Ethanol) Ekstrak daun salam menunjukkan efek toksik yang lemah Dewijanti et Researchgat
test (BSLT) dengan nilai LC50 pada ekstrak etanol 70% daun salam adalah al., 2019 e
Menggunakan larva Artemia 707,945 µg/mL dan LC50 pada ekstrak etanol 96% daun salam (17)
salina Leach adalah 977,237 µg/mL
2 In vitro: Brine shrimp lethality Daun (Leaves) Etanol (Ethanol) Ekstrak daun salam berpotensi toksik dengan menunjukkan nilai Fadli et al., Google
test (BSLT) LC50 ekstrak etanol daun salam adalah 347,2162 µg/mL 2019 Scholar
Menggunakan larva Artemia (13)
salina Leach
3 In vitro: Brine shrimp lethality Daun (Leaves), Etanol (Ethanol) Ekstrak etanol daun salam menunjukkan hasil LC50 > 1000 Kusuma et Science
test (BSLT) Buah masak µg/mL al., 2011 Direct
Menggunakan larva Artemia (Ripened fruits), Ekstrak etanol buah salam yang masak menunjukkan hasil LC50 (14)
salina Leach Buah belum 747,45 µg/mL
masak (Unripe Ekstrak etanol buah salam yang belum masak menunjukkan
fruits) hasil LC50 > 1000 µg/mL
4 In vitro: Brine shrimp lethality Daun (Leaves) Etanol (Ethanol) Penelitian menunjukkan nilai LC50 ekstrak etanol daun salam Ramli et al., Google
test (BSLT) adalah 75.85 mg/mL 2020 Scholar
Menggunakan larva Artemia (18)
salina Leach
5 In vitro: Brine shrimp lethality Daun (Leaves) Hydromethanolic Penelitian menunjukkan nilai LC50 ekstrak daun salam adalah Razak et al., Google
test (BSLT) (Metanol 267.65±11.46 µg/mL 2019 Scholar
Menggunakan larva Artemia (Methanol) : air (19)
salina Leach suling (Distilled
water) (1:10, w/v))
6 In vitro: Immunoblotting Assay Daun (Leaves) Etanol (Ethanol) Ekstrak daun salam menunjukkan adanya memicu aktivitas anti- Ali et al., Google
Sel Raji (Human B tumor dengan menekan antigen awal diffuse (EA-D) serta 2000 Scholar
lymphoblastoid cell line with antigen awal restricted (EA-R) dalam rentang konsentrasi dari (15)
Epstein-Barr virus) yang 50-200 µg/mL dan menekan sebagian dalam rentang konsentrasi
ditambahkan Human antisera of 12,5-25 µg/mL terhadap sel Raji yg ditambahkan serum antigen
nasopharyngeal carsinoma dari pasien kanker nasofaring.
7 In vitro: Inhibitory assay of Daun muda dan Etanol (Ethanol) Ekstrak etanol daun salam muda dan tua pada konsentrasi 200 Mooi et al., Google
Epstein-Barr virus (EBV) tua (young and old µg/mL menunjukkan adanya aktivitas menghambat yang kuat 1999 Scholar
activation Leaves) terhadap sel dengan nilai inhibitory rate (IR) dan cell viability (16)
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Raji cells (human B (CV) masing-masing adalah 100%; 33,7% pada daun muda dan
lymphoblastoid cell line with 72,28%; 98,33% pada daun tua
Epstein-Barr virus) yang
ditambahkan Human antisera of
nasopharyngeal carsinoma
8 In vitro: Inhibitory assay of Daun (Leaves) Metanol Ekstrak metanol daun salam pada konsentrasi 200 µg/mL Murakami Google
Epstein-Barr virus (EBV) (Methanol) menunjukkan adanya aktivitas menghambat yang kuat terhadap et al., 2000 Scholar
activation sel dengan nilai inhibitory rate (IR) 86% dan cell viability (CV) (20)
Raji cells (human B > 90%
lymphoblastoid cell line with
Epstein-Barr virus) yang
ditambahkan Human antisera of
nasopharyngeal carsinoma
9 In vitro: WST-8 cytotoxicity Daun (Leaves) Etanol (Ethanol), Ekstrak metanol daun salam dengan konsentrasi > 10 µg/mL Sulistiyani Google
assay & apoptosis assay Metanol menginduksi adanya pengurangan produksi IgM pada sel et al., 2014 Scholar
Menggunakan sel hibridoma (Methanol), n- HB4C5 secara nyata. (21)
HB4C5 (Human hibridoma cell heksan (n-hexane), Ekstrak flavonoid daun salam dengan konsentrasi 50 ppm
line) dan sel adenokarsinoma kloroform (µg/mL) menunjukkan adanya pengurangan jumlah formazan
kolon-26 (Colon 26 (chloroform) dan larut air pada sel kolon 26 yang signifikan.
adenocarsinoma cell line from etil asetat (ethyl Ekstrak kasar (crude) daun salam menginduksi siklus sel ke fase
BALB/c mice) acetate) istirahat (cell cycle arrest) pada sel HB4C5 dari fase G1 menuju
fase S
Ekstrak flavonoid daun salam memicu adanya penumpukkan
pada siklus sel di fase G2/M
10 In vitro: MTT cytotoxicity Daun (Leaves) Air yang Ekstrak dan minyak essensial daun salam tidak menunjukkan Jumaat et Google
assay terdeionisasi adanya kerusakan sel yang berarti dengan nilai IC50 > 1000 al., 2017 Scholar
Menggunakan PBMCs (Human (Deionized water), µg/mL terhadap PBMCs (22)
peripheral blood mononuclear Metanol
cells) (Methanol), n-
heksan (n-hexane),
11 In vitro: MTT cytotoxicity Daun (Leaves) Hydromethanolic Ekstrak hydromethanolic daun salam pada penelitian ini Nordin et Pubmed
assay yang terdiri menujukkan nilai IC50 pada sel 4T1 672.57±59.42 dan MCF-7 al., 2019
Menggunakan sel 4T1 (Mouse metanol 126.05±50.89 (23)
mammary carsinoma cell line) (Methanol) : air
dan MCF-7 (Human mammary suling (Distilled
carsinoma) water) (80:20, v/v)
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

12 In vitro: MTT cytotoxicity Daun (Leaves) Metanol Ekstrak metanol daun salam pada penelitian ini menujukkan Perumal et Google
assay (Methanol) nilai IC50 pada sel vero sebesar 53,5 µg/mL al., 2012 Scholar
Menggunakan sel Vero (24)
(Mammalian epithelial cell
line)
13 In vitro: MTT cytotoxicity Daun (Leaves) Metanol Ekstrak metanol daun salam pada penelitian ini dengan rentang Setyawati et Pubmed
assay (Methanol) dosis 25-200 µg/mL yang diberikan ke sel B16-F0 menunjukkan al., 2018
Menggunakan sel B16-F0 adanya penurunan dalam pembentukan melanin ekstraseluler (25)
(Murine melanoma cell line) sekitar 20-80% dengan viabilitas sel yang tinggi
14 In vitro: Photocytotoxicity Daun (Leaves) Metanol Konsentrasi 5 µg/ml daun salam memiliki senyawa bioaktif Har et al.,
dengan MTT assay (Methanol), n- pheophorbides dengan angka penghambatan viabilitas sel 83,3- 2012
Menggunakan Promyelocytic heksan (n-hexane), 86,1% terhadap kelangsungan hidup sel (26)
leukemia HL-60 cell-line etil asetat (Ethyl
acetate), air
(Aqueous)
15 In vitro: MTT cytotoxicity Daun (Leaves) Etanol (Ethanol) Pada pengujian didapatkan ekstrak etanol daun salam dengan Wicaksono Garuda
assay dan imunohistokimia teknik maserasi dan teknik soxhlet secara berurutan et al., 2013
Menggunakan sel HeLa CCL-2 menunjukkan hasil 10,16 µg/mL (76%) dan 11,62 µg/mL (63%) (27)
(Cervix cell lines)
16 In vitro: imunohistokimia Daun (Leaves) Etanol (Ethanol) Pemberian ekstrak etanol 96% daun salam dengan dosis 312 Hidayati et Researchga
(indirect µg/mL mampu menghambat ekspresi protein p53 mutan pada al., 2020 te
immunohistochemistry) sel kanker serviks HeLa (28)
Menggunakan sel HeLa (HeLa
cell-line)
17 In vitro: MTT cytotoxicity Daun (Leaves) Akuades Pada uji in vitro, daun salam memberikan efek IC50 pada sel Ismail et Pubmed
assay (Aquadest) 3T3-L1, 1.1 B4, dan WRL-68 secara berurutan adalah (2,430 al., 2017
In vivo: Embryocytotoxity mg/mL; 0,365 mg/mL; 2,213 mg/mL) (8)
Uji in vitro menggunakan sel Pada uji in vivo, daun salam memberikan efek LC50 pada 48 hpf
3T3-L1, 1.1 B4, dan WRL-68 dam 96 hpf berurutan yaitu 0,9212 mg/mL dan 0,06039 mg/mL
Uji in vivo menggunakan
zebrafish (Danio rario)
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Pada hasil fitokimia, ekstrak daun aktif dalam keperluan penelitian yang lebih
salam memiliki kandungan kumarin lanjut (23).
(minyak atsiri) dan eugenol (fenol) yang
berperan penting dalam menghambat efek 4. KESIMPULAN
ROS. Eugenol merupakan senyawa utama Daun salam (Syzygium polyanthum
daun salam yang memiliki efek yang (Wight) Walp) memiliki potensi sebagai
menguntungkan sebagai agen terapi alternatif maupun kombinasi dalam
antiinflamasi, antioksidan, dan antikanker terapi kanker. Senyawa aktif ekstrak daun
(8). salam dengan pelarut etanol dan dosis 50-
Menurut Nordin et al (2019) 200 µg/ml dapat menimbulkan efek
diketahui banyak penelitian menemukan antiproliferasi dan apoptosis yang paling
bahwa efeknya senyawa aktif pada herbal kuat terhadap sel kanker pada pengujian in
akan berbeda ketika diuji antara in vitro vitro dengan metode MTT assay dan sel
dan in vivo, dan mungkin, itu akan lebih kultur HeLa serviks sebagai sampel.
manjur maupun lebih lemah. Hal ini Kandungan senyawa aktif yang paling
dikarenakan hewan memiliki sistem berpotensi sebagai antikanker yaitu
kekebalan dan lingkungan mikro seperti flavonoid. Potensi ekstrak daun salam
hormon, sehingga efek yang diperoleh dari (Syzygium polyanthum (Wight) Walp)
ekstrak mungkin berbeda secara in vivo tersebut perlu diteliti lebih lanjut secara in
dibandingkan dengan in vitro. vivo terkait dosis optimal, keamanan
Secara pemanfaatan, bagian jangka panjang, serta efek samping
tanaman salam yang berpotensi sebagai penggunaannya sehingga pengembangan
antikanker adalah daun. Daun memiliki untuk terapi kanker dapat tercapai.
kandungan senyawa aktif secara kuantitatif Kesimpulan berisi rangkuman singkat
lebih baik dibandingkan buah. Ekstrak atas hasil penelitian/pengabdian kepada
daun salam paling optimal didapatkan masyarakat dan pembahasan.
dengan pelarut etanol dan dosis 50-200
µg/ml. Senyawa aktif yang memiliki REFERENSI
potensi antikanker adalah flavonoid.
1. GLOBOCAN. Estimated Cancer
Ekstrak Flavonoid daun salam
Incidence, Mortality,Prevalence and
memicu terjadinya apoptosis dan menekan
Disability-adjusted life years (DALYs)
proliferasi dari sel kanker dengan adanya
Worldwide in 2020 [Internet].
peningkatan level ROS, ekspresi kaspase-3
International Agency for Research on
dan nuclear factor-kappa B (NFkB) serta
Cancer. 2020 [dikutip 4 Januari 2021].
penurunan ekspresi HSP70. Ekstrak daun
Tersedia pada: https://gco.iarc.fr
salam juga mampu menurunkan jumlah
2. Sofia R, Tahlil T. Pengalaman Pasien
aktivitas metabolit seluler (mitokondria)
Kanker dalam Menghadapi
sel kanker untuk memproduksi ATP. Pada
Kemoterapi. J Ilmu Keperawatan.
pengujian ekstrak daun salam, uji in vitro
2018;6(2):81–91.
masih dijadikan pilihan utama dengan
3. Fitriatuzzakiyyah N, K. Sinuraya R,
metode MTT assay dan sel kultur HeLa
M. Puspitasari I. Cancer Therapy with
serviks sebagai sampel karena memiliki
Radiation: The Basic Concept of
sensitivitas yang baik terhadap ekstrak
Radiotherapy and Its Development in
dibandingkan metode BSLT dengan
Indonesia. Indones J Clin Pharm.
sampel larva Artemia salina yang lebih
2017;6(4):311–20.
menekankan pada hasil yang cepat, murah
4. Hasanah SN, Widowati L. Jamu Pada
dan mudah.
Pasien Tumor/Kanker sebagai Terapi
Data MIC (minimum inhibitor
Komplementer. J Kefarmasian
consentration) yang diperoleh dari uji in
Indones. 2016;6(1):49–59.
vitro dan in vivo dapat mendukung klaim
5. Santoso HB. Daun Salam: Sembuhkan
praktisi tradisional san membantu isolasi
Diare, Maag, Diabetes, dan Kudis serta
senyawa aktif dari bagian utama tanaman
Menurunkan Kolesterol. Yogyakarta:
yang telah disaring mengandung senyawa

95
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Pohon Cahaya Semesta; 2019. 9–10 2901(11)60010-1


hal. 15. Ali AM, Mooi LY, Yih Yih K,
6. Novira PP, Febrina E. Review Artikel: Norhanom AW, Mat Saleh K, Lajis
Tinjauan Aktivitas Farmakologi NH, et al. Anti-tumor promoting
Ekstrak Daun Salam (Syzygium activity of some Malaysian traditional
Polyanthum (Wight.) Walp). Farmaka. vegetable (ulam) extracts by
2018;16(2):288–97. immunoblotting analysis of Raji cells.
7. Arifin B, Hasnirwan H. Isolasi Vol. 6, Natural Product Sciences.
Senyawa Flavonoid dari Daun Salam 2000. hal. 147–50.
(Polyanthi folium). In: SEMIRATA. 16. Mooi LY, Ali AM, Norhanom AB,
2015. hal. 277–83. Salleh KM, Murakami A, Koshimizu
8. Ismail HF, Hashim Z, Soon WT, K. Anti-tumor promoting activity of
Rahman NSA, Zainudin AN, Majid some Malaysian traditional vegetables
FAA. Comparative study of herbal (ulam). Vol. 5, Natural Product
plants on the phenolic and flavonoid Sciences. 1999. hal. 33–8.
content, antioxidant activities and 17. Dewijanti ID, Mangunwardoyo W,
toxicity on cells and zebrafish embryo. Artanti N, Hanafi M. Bioactivities of
J Tradit Complement Med [Internet]. Salam leaf (Syzygium polyanthum
2017;7(4):452–65. Tersedia pada: (Wight) Walp). AIP Conf Proc.
https://doi.org/10.1016/j.jtcme.2016.12 2019;2168(November).
.006 18. Ramli S, Radu S, Shaari K, Rukayadi
9. Khoirunnisa I, Sumiwi SA. Peran Y. Toxicity analysis of Syzygium
Flavonoid pada berbagai Aktivitas polyanthum (Wight) Walp. leaves
Farmakologi. Farmaka. extract and its stability against
2019;17(2):131–42. different pH and temperature. Emirates
10. Kopustinskiene DM, Jakstas V, J Food Agric. 2020;32(6):461–8.
Savickas A, Bernatoniene J. 19. Razak RA, Shariff M, Yusoff FMD,
Flavonoids as anticancer agents. Ismail IS. Bactericidal efficacy of
Nutrients. 2020;12(2):1–25. selected medicinal plant crude extracts
11. Harismah K, Chusniatun. Pemanfaatan and their fractions against common
Daun Salam (Eugenia Polyantha) fish pathogens. Sains Malaysiana.
sebagai Obat Herbal dan Rempah 2019;48(8):1601–8.
Penyedap Makanan. War LPM. 20. Murakami A, Ali AM, Mat-Salleh K,
2016;19(2):110–8. Koshimizu K, Ohigashi H. Screening
12. Ariviani S. Total Antosianin Ekstrak for the in vitro anti-tumor-promoting
Buah Salam dan Korelasinya. activities of edible plants from
Agrointek. 2010;4(2):121–7. Malaysia. Biosci Biotechnol Biochem.
13. Fadli, Suhaimi, Idris M. Uji Toksisitas 2000;64(1):9–16.
Akut Ekstrak Etanol Daun Salam 21. Sulistiyani, Falah S, Wahyuni WT,
(Syzygium polyanthum (Wight) Sugahara T, Tachibana S, Syaefudin.
Walp.) dengan Metode BSLT (Brine Cellular Mechanism of the Cytotoxic
Shrimp Lethality Test). Med Sains. Effect of Extracts from Syzygium
2019;4(1):35–42. Polyanthum Leaves. Am J Drug
14. Kusuma IW, Kuspradini H, Arung ET, Discov Dev. 2014;4(2):90–101.
Aryani F, Min YH, Kim JS, et al. 22. Jumaat SR, Tajuddin SN, Sudmoon R,
Biological Activity and Phytochemical Chaveerach A, Abdullah UH,
Analysis of Three Indonesian Mohamed R. Chemical constituents
Medicinal Plants, Murraya koenigii, and toxicity screening of three
Syzygium polyanthum and Zingiber aromatic plant species from Peninsular
purpurea. JAMS J Acupunct Meridian Malaysia. BioResources.
Stud [Internet]. 2011;4(1):75–9. 2017;12(3):5878–96.
Tersedia pada: 23. Nordin ML, Othman AA, Kadir AA,
http://dx.doi.org/10.1016/S2005- Shaari R, Osman AY, Mohamed M.

96
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Antibacterial and cytotoxic activities five photosensitizing pheophorbides


of the Syzygium polyanthum leaf from Syzygium polyanthum leaves
extract from Malaysia. Vet World. (salam). Nat Prod Commun.
2019;12(2):236–42. 2012;7(8):1033–6.
24. Perumal S, Mahmud R, Piaru SP, Cai 27. Wicaksono FM, Sari DSP, Sekti BH,
LW, Ramanathan S. Potential Sari Y, Natalia E, Lyrawati1 D, et al.
antiradical activity and cytotoxicity Piperantha : Inovasi Terapi Kombinasi
assessment of Ziziphus mauritiana and Ekstrak Daun Salam (Eugenia
syzygium polyanthum. Int J Polyantha) Dan Sirih Merah (Piper
Pharmacol. 2012;8(6):535–41. Crocatum) Terhadap Peningkatan
25. Setyawati A, Hirabayashi K, Aktivitas FAS/FAS-L Pada Regresi
Yamauchi K, Hattori H, Mitsunaga T, Pertumbuhan Kanker Serviks Secara in
Batubara I, et al. Melanogenesis Vitro. Bonutari. 2013;(2005):5.
inhibitory activity of components from 28. Hidayati W, Sjahid LR, Ismalasari W,
Salam leaf (Syzygium polyanthum) Kusmardi K. Potensi Ekstrak Etanol
extract. J Nat Med [Internet]. 96% Daun Salam (Syzigium
2018;72(2):474–80. Tersedia pada: polyanthum Wight. (Walp.)) terhadap
https://doi.org/10.1007/s11418-018- Ekspresi p53 pada Sel Kanker HeLa
1171-4 Cell Lines. J Kefarmasian Indones.
26. Har LW, Shaari K, Boon LH, 2020;79–86.
Kamarulzaman FA, Ismail IS. Two
new phloroglucinol derivatives and

97

Anda mungkin juga menyukai