Anda di halaman 1dari 9

The 13th University Research Colloqium 2021

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

POTENSI JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) SEBAGAI


TERAPI HERBAL UNTUK KANKER: STUDI
LITERATUR
Mada Sukma Dytho1*, EM Sutrisna1
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
*Email: j500170093@student.ums.ac.id

Abstrak
Keywords: Latar belakang: Angka kematian karena kanker di dunia mencapai
Jati belanda; Guazuma jutaan orang sedangkan kasus baru karena kanker mencapai belasan ribu
ulmifolia; terapi kanker; orang, di Indonesia terdapat ratusan ribu pasien didiagnosis kanker, sehingga
sitotoksik. menjadikan kanker penyakit nomor 2 penyebab kematian tertinggi di dunia.
Pengobatan kanker memiliki efek samping yang beragam ditambah faktor
ekonomi yang membuat pasien kanker enggan untuk berobat. Sejak dahulu jati
belanda digunakan masyarakat untuk pengobatan berbagai penyakit, jati
belanda memiliki kandungan metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai
obat beberapa penyakit dan fungsi lain pada kesehatan yang beragam.
Tujuan: Mengetahui adanya potensi tanaman jati belanda sebagai terapi
kanker dan mengetahui metabolit yang berperan dalam kanker serta
mekanismenya. Metode: Metode penelitian menggunakan studi systematic
review. Teknik pengambilan data melalui Pubmed, Google Scholar, Garuda,
dan Sciencedirect. Telaah jurnal dilakukan pada 660 artikel ilmiah dan
didapatkan 11 artikel yang sesuai kriteria restriksi yang meliputi desain
penelitian in vitro maupun in vivo, penggunaan bahan jati belanda secara
langsung, berbentuk ekstrak, fraksi, maupun isolat, menggunakan semua
bahasa, dan menggunakan bahan uji sel biakan atau hewan uji. Hasil:
Tanaman jati belanda memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker dan larva A.
salina dengan bukti nilai IC50 dan LC50 yang rendah, hal ini disebabkan karena
adanya metabolit sekunder yang berperan dalam mekanisme apoptosis dan
siklus sel.

1. PENDAHULUAN terdapat 8.201.575 kematian yang


Sel yang mengalami mutasi, disebabkan oleh kanker di seluruh dunia.
pertumbuhan tidak terkontrol yang mana Kanker payudara, kanker prostat, dan
dapat membelah lebih cepat dibandingkan kanker paru merupakan penyumbang
dengan sel normal, tidak mati setelah kanker terbanyak. Data dari Kementerian
usianya cukup, serta dapat menyerang sel Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013
normal tubuh sehingga menjadi terdesak menunjukkan 347.792 orang menderita
atau mati merupakan pengertian dari kanker [1,2].
kanker. Kasus baru kanker tahun pada Terapi kanker memiliki efek samping
2012 sebanyak 14.067.894 kasus dan terhadap tubuh, contohnya pada

129
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

pengobatan kemoterapi akan menimbulkan Data diambil melalui mesin pencarian


dampak seperti mual, muntah, diare, artikel ilmiah diantaranya Pubmed,
konstipasi, alopesia, lymphedema, bone ScienceDirect, Google Scholar, dan
marrow failure, penurunan nafsu makan, Garuda (The Garba Rujukan Digital). Kata
kelelahan, penurunan berat badan, kunci yang digunakan pada pencarian
toksisitas pada kulit, neuropati perifer, artikel adalah “Jati belanda” OR
perubahan rasa dan nyeri, kesedihan, “Guazuma ulmifolia” OR “Motumamba”
kecemasan, depresi, stres, harga diri or “Guacimo” AND “Kanker” OR
rendah dan keputusasaan. Faktor biaya “Cancer” OR “Neoplasia” OR
yang mahal hingga mencapai ratusan juta “Malignancy” OR “Tumor” AND
menjadikan pasien kanker enggan untuk “therapy” OR “effect”.
berobat, contohnya pada kasus kanker Kriteria inklusi antara lain desain
payudara biaya untuk mastektomi radikal penelitian eksperimental in vivo maupun in
mencapai Rp 341.112.645,00 serta biaya vitro, jati belanda yang digunakan metode
kemoterapi mencapai Rp 269.056.585,00 langsung, berbentuk ekstrak, fraksi
[3–5]. maupun isolat, menggunakan semua
Tanaman jati belanda (Guazuma bahasa, bahan uji yang digunakan sel
ulmifolia), khususnya pada bagian daun biakan atau hewan uji. Artikel yang akan
sudah digunakan sebagai obat tradisional. digunakan tidak dibatasi oleh waktu dan
Masyarakat pada umumnya menggunakan tempat penelitian, dengan definisi
jati belanda sebagai obat untuk operasional sesuai dengan kata kunci yang
menurunkan berat badan dan pengobatan digunakan dalam pencarian. Penyaringan
lain seperti malaria, diare, gonore, penyakit artikel menggunakan metode Preferred
hati, penyakit ginjal, ambeien, dan untuk Reporting Items for Systematic Reviews
stimulasi kontraksi uterus [6]. Jati belanda and Meta-Analyses (PRISMA), dan untuk
memiliki kemampuan menurunkan hasil penelusuran dan analisis disusun
aktivitas oksidan bebas dan menurunkan dengan menggunakan tabel yang berisikan
stres oksidatif dalam sel darah manusia, nama penulis dan tahun penulisan, metode
daun jati belanda dapat menjadi salah satu uji, dan hasil. Penulisan review ini telah
bahan antioksidan alami [7]. Kandungan mendapat persetujuan dari Komisi Etik
metabolit sekunder yang terkandung dalam Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas
jati belanda yang memiliki potensi sebagai Kedokteran Universitas Muhammadiyah
antikanker antara lain flavonoid, tilirosida, Surakarta dengan nomor 3151/C.1/KEPK-
kuersetin, dan tanin yang dari masing- FKUMS/XI/2020.
masing metabolit sekunder tersebut
memiliki mekanisme tersendiri yang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan efek pengobatan, tak Hasil pencarian dengan menggunakan
terkecuali kanker. Mekanisme yang dapat kata kunci yang telah disebutkan dan
dilakukan oleh metabolit sekunder tersebut melakukan penyaringan sesuai dengan
antara lain dapat mengganggu siklus sel kriteria restriksi menemukan 712 artikel
dan menyebabkan apoptosis sel kanker [8– dan 7 artikel tambahan. Melalui
11]. penyaringan judul yang sama, penyaringan
Penelitian ini bertujuan untuk melalui abstrak, penyaringan dengan
membuat tinjauan artikel mengenai efek pembacaan artikel secara menyeluruh
antikanker oleh tumbuhan jati belanda menyisakan 11 artikel seperti alur yang
secara in vitro maupun in vivo dan tercantum dalam gambar 1. Hasil akhir
metabolit sekunder yang berperan sebagai berupa 11 artikel tersebut akan dilakukan
sitotoksik serta mekanismenya. penarikan isi dan analisis data pada tabel 1.

2. METODE
Metode penelitian dalam penyusunan
artikel ini menggunakan systematic review.

130
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Gambar 1. Proses review dengan flowchart PRISMA

Tabel 1. Ringkasan artikel terpilih


No Referensi Sumber Metode Uji Hasil uji
1 Jacobo- Pubmed Bahan uji yang Daun jati belanda memiliki
Salcedo et digunakan adalah sel nilai IC50 di atas 200 µg/ml.
al., 2011 MCF-7, sel HeLa, sel
[12] SW-480, sel DU-145,
dan sel SKOV-3.
Pemeriksaan efek
sitotoksik
menggunakan metode
MTT.
2 Wardany, Google Sel T47D digunakan Penggunaan ekstrak daun jati
2011[13] Scholar sebagai sel uji dengan belanda terhadap sel T47D
metode MTT dan memberikan efek IC50 pada
dipersika dengan konsentrasi 69 µg/ml.

131
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

ELISA.
3 Cates et al., Google Bahan uji yang Penghambatan dalam
2013[14] Scholar digunakan sel
konsentrasi 200 µg/ml ekstrak
adenokarsinoma jati belanda jati belanda
kelenjar mamae, sel dengan pada sel
HeLa, sel kanker adenokarsinoma mamae, sel
epithelial melanoma HeLa, sel melanoma maligna,
maligna kulit, sel sel kanker lidah, dan sel Vero
kanker lidahberturut-turut dengan aseton
karsinoma epitel99±1%, 95±1%, 0%, 0%, dan
skuamosa, dan sel 6±1% sedangkan
Vero, dengan metode menggunakan metanol
uji SRB dan NR. berturut-turut 7±2%, 28±11%,
0%, 0%, dan 0%. Nilai IC50
pada ekstrak daun jati belanda
terhadap sel kanker payudara
menggunakan aseton 67±3
µg/ml. Pada sel HeLa IC50
menggunakan aseton didapat
pada konsentrasi 68±6 µg/ml.
4 Lukman et Google Sel Hela digunakan Nilai IC50 ekstrak etanol daun
al., Scholar sebagai sampel uji jati belanda terdapat pada
2014[15] dan menggunakan konsentrasi 174,899 µg/ml.
metode MTT.
5 Da’i, Garuda Metode MTT dengan Nilai IC50 ekstrak etanol jati
2015[6] sampel sel T47D, belanda pada sel WIDR, sel
WIDR, MCF-7, MCF7, sel HeLa,sel T47D,
HeLa,dan Vero. dan sel Vero berturut-turut
pada konsentrasi 36,50 µg/ml;
58,02 µg/ml; 53,35 µg/ml;
1806,22 µg/ml; dan 2451,65
µg/ml.
6 Da’i et al., Google Bahan uji yang Nilai IC50 pada sel T47D dan
2016[9] Scholar digunakan adalah sel MCF7 terdapat pada
T47D dan sel MCF-7 konsentrasi tilirosida 67,79
dengan metode uji µg/ml dan 112,77 µg/ml.
MTT. Tilirosida dengan konsentrasi
50 µg/ml diberikan pada sel
kanker, dan menunjukkan
hasil berupa tilirosida bekerja
pada mekanisme apoptosis
ekstrinsik dimana dibuktikan
dengan kadar ekspresi p53
dan caspase 8 lebih tinggi.
7 Karthika et Pubmed Bahan uji yang Penambahan nanopartikel
al., digunakan sel HeLa Ag/Au memiliki efek
2017[16] dengan metode MTT. sitotoksik terhadap sel kanker
HeLa dibuktikan dengan IC50
pada konsentrasi 24,83 µg/ml.
Pada konsentrasi sampel 100
µg/ml mampu menyisakan sel
hidup 47,50%.
8 Andania et Google Sel uji yang Pemeriksaan IC50 pada MCF-

132
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

al., Scholar digunakan antara lain 7 tidak ditunjukkan hasil dan


2019[17] sel MCF-7 dan sel IC50 pada HSC-3 pada
HSC-3 dengan konsentrasi 41,06 µg/ml.
metode MTT.
9 Pujirahayu, Google Metode BSLT Penggabungan ekstrak salam
2019[18] Scholar dengan hewan uji dan jati belanda dengan
larva Arthemia komposisi daun salam = daun
salina. jati belanda, daun jati belanda
> daun salam, dan daun jati
belanda < daun salam
menunjukkan hasil LC50 pada
larva Arthemia salina berturut
turut yaitu 55,0 µg/ml; 153,76
µg/ml; dan 73,33 µg/ml.
10 Susanto, Google Sel kanker leukemia Nilai IC50 yang diperoleh dari
2020[19] Scholar L1210 dengan ekstrak n-heksan, ekstrak
metode yang tidak etanol, dan etil asetat pada
disebutkan. konsentrasi 21,02 µg/ml; 8,42
µg/ml; dan 6,23 µg/ml.
Sedangkan nilai IC50
fraksinasi dengan formulasi n-
heksan : etil asetat (3:1)
menunjukkan hasil 4,65
µg/ml; 10,92 µg/ml; 5,57
µg/ml, penggunaan fraksi n-
heksan : etil asetat (2:1)
menunjukkan nilai 2,67
µg/ml, fraksi n-heksan : etil
asetat (1:1) menunjukkan
hasil 4,34 µg/ml dan 4,60
µg/ml, fraksi kloroform :
metanol (10:1) menunjukkan
hasil 9,51 µg/ml, dan
formulasi terakhir kloroform :
metanol : air (7:3:1)
menunjukkan hasil 9,09
µg/ml.
11 Susanto et Google Bahan uji yan Terdapat 2 bahan uji yang
al., Scholar digunakan adalah sel dilakukan pada penelitian ini,
2020[20] THP-1, sel K562, dan daun jati belanda dengan
sel MCF-7 dengan radiasi gamma 7,5 kGy dan
metode pewarnaan tanpa radiasi (sebagai
tripan biru. kontrol). Ekstrak daun jati
belanda menunjukkan IC50
pada sel HTF-1, sel K-562,
dan sel MCF-7 berturut-turut
pada konsentrasi 19,99 µg/ml;
10,94 µg/ml, dan 13,75
µg/ml. Ekstrak jati belanda
yang diberi perlakuan dengan
radiasi gamma menunjukkan
IC50 pada sel HTF-1, sel K-
562, dan sel MCF-7 pada

133
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

konsentrasi 24,97 µg/ml;


16,74 µg/ml; 18,97 µg/ml.
MTT= 3-(4,5-dimetil thiazol-2-yl)-2,5 difeniltetrazolium bromide, SRB= Sulforhodamine B,
NR= Neutral, BSLT= Brine Shrimp Lethality Test IC50= Inhibitory Concentration 50%

belanda yang digunakan, bersifat aktif


pada penelitian Kartika (2017) dan
3.1. Analisis Hasil Uji
Susanto (2020) dengan nilai IC50 antara
Untuk mengetahui hasil penelitian
10 µg/ml hingga 30 µg/ml, bersifat
yang dilakukan terhadap sel kanker
moderat aktif pada penelitian yang
menggunakan ekstrak, fraksi, maupun
dilakukan Da’i (2015), Da’i (2016),
isolat perlu diketahui parameter
Adania (2019), dan Cates (2013) dengan
Inhibitory Concentration 50% (IC50)
rentang nilai IC50 antara 30 µg/ml hingga
yang menunjukkan besar konsentrasi
100 µg/ml, dan bersifat tidak aktif pada
ekstrak, fraksi, maupun isolat untuk
penelitian Da’i (2015), Lukman (2014),
menghambat atau menyebabkan
dan Jacob-Salcedo (2011) dengan nilai
kematian 50% terhadap sel yang diteliti
IC50 lebih dari 100 µg/ml.
[6]. Parameter IC50 ditujukan untuk uji
Uji BSLT menggunakan parameter
MTT, uji tripan biru, uji NR, dan uji
Lethal Concentration 50% (LC50) yang
SRB. Nilai sel hidup didapatkan dengan
menyatakan besar konsentrasi ekstrak,
persamaan:
fraksi, maupun isolat dapat membunuh
larva A. salina sebesar 50% mati setelah
diinkubasi selama 24 jam dalam larutan
sampel. Larva A. salina dikatakan mati
jika pada saat pengamatan larva tidak
bergerak. Dengan pengujian sebanyak 3
kali untuk memastikan nilai LC50.
Senyawa aktif dalam tumbuhan dapat
dikatakan sebagai antikanker pada uji
IC50 dicari dengan regresi linear
BSLT jika nilai LC50 didapatkan pada
antara log konsentrasi % sel hidup
nilai konsentrasi kurang dari 1000 µg/ml
menggunakan persamaan y= bx+a,
[18].
dengan memasukkan 50 ke dalam nilai y
sehingga diperoleh nilai x dan nilai IC50 3.2. Kandungan Jati Belanda yang
yang merupakan antilog x [17,21]. Memiliki Efek Sitotoksik
National Cancer Institute Jati belanda memiliki metabolit
menginterpretasikan nilai IC50 pada suatu sekunder yang dapat digunakan sebagai
bahan tumbuhan dinyatakan sangat aktif pengobatan kanker. Metabolit sekunder
memiliki efek anti kanker bila nilai IC50 yang teridentifikasi dalam proses
pada konsentrasi kurang dari 10 µg/ml , penelusuran jurnal sebagai antikanker
aktif jika nilai IC50 10 µg/ml - 30 µg/ml, antara lain alkaloid, flavonoid, tanin, dan
moderat aktif bila nilai IC50 lebih besar tilirosida. Metabolit sekunder tersebut
sama dengan 30 µg/ml hingga kurang akan mengakibatkan beberapa
dari 100 µg/ml, dan tidak aktif jika lebih mekanisme sehingga menimbulkan efek
sitotoksik terhadap sel kanker [23].
Jalur yang pertama merupakan jalur
apoptosis, metabolit sekunder berupa
dari 100 µg/ml [20,22]. Pada hasil alkaloid dan flavonoid dapat
pencarian jurnal diketahui jati belanda menyebabkan apoptosis sel dengan cara
memiliki beragam efek anti kanker mulai merusak DNA sel tumor. Pada hallmark
dari sangat aktif pada penelitian Susanto of cancer sel tumor memiliki kemampuan
(2020) dengan nilai IC50 kurang dari 10 untuk menghindar dari apoptosis karena
µg/ml pada kebanyakan sampel fraksi jati dapat memodulasi siklin dan protein

134
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

antiapoptotik, sedangkan alkaloid dan merupakan faktor yang menginduksi


flavonoid menargetkan kerusakan DNA terjadinya transkripsi pada inti sel dan
sehingga tetap terjadi apoptosis pada sel mengakibatkan terjadinya proliferasi sel,
kanker. Selain itu alkaloid dan flavonoid metabolit sekunder seperti alkaloid,
juga dapat meningkatkan konsentrasi tilirosida, dan flavonoid dapat melakukan
Reactive Oxygen Species pada sel kanker, penekanan pada faktor ini, sehingga sel
sehingga dapat menginduksi terjadinya kanker tidak dapat melakukan proliferasi
apoptosis jalur independen. Jalur lain [25,26].
untuk mengakibatkan apoptosis adalah Selain dapat berperan dalam proses
metabolit sekunder pada tanaman dapat apoptosis dan penghambat pada siklus
mengaktifkan caspase (cysteine aspartic sel, metabolit sekunder seperti flavonoid
protease) yang sangat berperan penting dan tanin jika digunakan bersamaan
dalam proses apoptosis sel jalur dengan obat kemoterapi dapat
dependen intrinsik maupun ekstrinsik. memberikan efek sitotoksik terhadap sel
Dimana tilirosida dapat berperan dalam kanker yang dapat meningkat serta dapat
pengaktifan apoptosis dependen jalur meningkatkan sensitifitas obat
ekstrinsik yang dibuktikan dengan kemoterapi terhadap sel kanker.
tingginya ekspresi protein caspase 8 dan Penggunaan flavonoid dan tanin juga
p53 dengan menggunakan sampel sel memberikan keuntungan lain apabila
HeLa dan T47D, flavonoid berperan dipadukan dengan konsumsi obat
dalam apoptosis independen jalur kemoterapi seperti dapat menurunkan
intrinsik dengan adanya bukti dosis penggunaan obat kemoterapi
peningkatan caspase 9 dan caspase 3, apabila digunakan bersamaan, mencegah
sedangkan alkaloid dapat berperan dalam resistensi obat kemoterapi, menurunkan
apoptosis independen jalur intrinsik kemungkinan terjadinya metastasis, dan
maupun ekstrinsik [9,24–26]. menurunkan kemungkinan terjadinya
Mekanisme yang lain merupakan kekambuhan kanker [11,26,27].
metabolit sekunder yang berfungsi
sebagai penghambat siklus sel kanker. 4. KESIMPULAN
Pada siklus sel ada yang dinamakan fase Tanaman jati belanda memiliki efek
istirahat, hal ini terjadi jika dalam sitotoksik terhadap sel kanker. Hasil
mekanisme checkpoint ditemukan suatu penelitian secara in vitro dengan
kerusakan pada sel, alkaloid dapat menggunakan biakan sel kanker dan larva
berperan pada mekanisme ini sehingga A. Salina menunjukkan bahwa jati belanda
dapat menyebabkan sel kanker memasuki memiliki efek antikanker, dengan
fase istirahat, dalam keadaan yang lebih kemampuan antikanker terkuat
buruk siklus istirahat sel ini dapat menggunakan fraksi daun jati belanda n-
menyebabkan apoptosis sel. Pada siklus heksan: etil asetat (2:1). Metabolit
sel dikenal adanya jalur Mitogen- sekunder dari tanaman jati belanda seperti
activated protein kinase (MAPK) yang alkaloid, flavonoid, tanin, dan tilirosida
berfungsi untuk menyambungkan sinyal yang terkandung dalam jati belanda
dari luar ke dalam sel sehingga dapat memiliki mekanisme yang dapat
melakukan proses pertumbuhan, memberikan efek sitotoksik terhadap sel
proliferasi, diferensiasi, perpindahan, dan kanker.
apoptosis. Pada sel kanker terjadi
deregulasi pada jalur MAPK sehingga
terbentuk keganasan, alkaloid dan REFERENSI
flavonoid dapat berperan sebagai agen
[1] Kementerian Kesehatan RI. Data dan
alterasi atau pengubahan komponen pada
Informasi Kesehatan Situasi Penyakit
jalur MAPK sehingga dapat
Kanker. Kementerian Kesehatan
mengacaukan proses didalam sel dan
Republik Indonesia. 2015;
mengakibatkan kematian sel kanker.
Nuclear Factor-Kappa B (NF-κB)

135
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

[2] Kementerian Kesehatan RI. Situasi [12] Jacobo-Salcedo MDR, Alonso-Castro AJ,
Penyakit Kanker. Kementerian Salazar-Olivo LA, Carranza-Alvarez C,
Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Gonzaĺez-Espińdola LA, Domińguez F,
[3] Fitriatuzzakiyyah N, Sinuraya. Cancer et al. Antimicrobial and cytotoxic effects
Therapy with Radiation: The Basic of Mexican medicinal plants. Natural
Concept of Radiotherapy and Its Product Communications. 2011; 6(12):
Development in Indonesia. Indonesian 1925–1928.
Journal of Clinical Pharmacy. [13] Wardany RT. Uji Aktivitas Sitotoksik
2017;6(4):311–320. Ekstrak Etanol Daun Senggani
[4] Lestari A, Budiyarti Y. Study (Melastomae affinis D. Don) dan Daun
Fenomenologi: Psikologis Pasien Kanker Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)
yang Menjalani Kemoterapi. Jurnal Terhadap Sel Kanker Payudara T47d.
Keperawatan Suaka Insa. 2020;5(8):52. Universitas Muhammadiyah Surakarta;
2011.
[5] Carlson LE, Cohen MR, Deng G.
Clinical practice guidelines on the [14] Cates RG, Prestwich B, Innes A, Rowe
evidence-based use of integrative M, Stanley M, Thompson A, et al.
therapies during and following breast Evaluation of the activity of Guatemalan
cancer treatment. PMC. 2018;67(3):194– medicinal plants against cancer cell lines
232. and microbes. Journal of Medicinal
Plants Research. 2013;4(35):2616–2627.
[6] Da’i M. Cytotoxic Effect of Jati Belanda
Leaves towards Cancer Cell Lines. [15] Lukman M, Syahruni R, Nisa M,
Indonesian Journal of Cancer Fatmawati A. Cytotoxic Activity of
Chemoprevention. 2015; 35–41. Three South Sulawesi Medicinal Plant
Extracts Used in the Treatment of HeLa
[7] Dos Santos JM, Alfredo TM, Antunes
Cell Line : Jati Putih ( Gmelina arborea
KÁ, Da Cunha JDSM, Costa EMA, Lima
Roxb .), Jati Belanda ( Guazuma
ES, et al. Guazuma ulmifolia Lam.
ulmifolia Lamk .) and Lakka- lakka (
Decreases oxidative stress in blood cells
Curculigo orchioides Gaerth ).
and prevents doxorubicin-induced
International Journal of Pharma Science
cardiotoxicity. Hindawi. 2018; 1-16.
and Research. 2014;5(09):531–536.
[8] Hostnik G, Gladović M, Bren U. Tannin
[16] Karthika V, Arumugam A, Gopinath K,
Basic Building Blocks as Potential
Kaleeswarran P, Govindarajan M,
Scavengers of Chemical Carcinogens: A
Alharbi NS, et al. Guazuma ulmifolia
Computational Study. Journal of Natural
bark-synthesized Ag, Au and Ag/Au
Products. 2019;82(12):3279–3287.
alloy nanoparticles: Photocatalytic
[9] Da’i M, Wikantyasning ER, Wahyuni potential, DNA/protein interactions,
AS, Kusumawati ITD, Saifudin A, anticancer activity and toxicity against 14
Suhendi A. Antiproliferative properties species of microbial pathogens. Journal
of tiliroside from Guazuma ulmifolia of Photochemistry and Photobiology B:
lamk on T47D and MCF7 cancer cell Biology. 2017;167:189–99.
lines. National Journal of Physiology,
[17] Andania MM, Ismed F, Taher M, Ichwan
Pharmacy and Pharmacology. 2016;
SJA, Bakhtiar A, Arbain D. Cytotoxic
6(6):627–633.
activities of extracts and isolated
[10] Batubara I. Marker Compound of Jati compounds of some potential sumatran
Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) medicinal plants against MCF-7 and
Extract as Anti-Cholesterol. Jurnal Ilmu HSC-3 cell lines. Journal of
Pertanian Indonesia. 2017;22(2):87–91. Mathematical and Fundamental
[11] Abotaleb M, Samuel SM, Varghese E, Sciences. 2019;51(3):225–42.
Varghese S, Kubatka P, Liskova A, et al. [18] Ayu Dina Pujirahayu. Aktivitas
Flavonoids in cancer and apoptosis. Antioksidan Dan Bioaktivitas Kombinasi
Cancers (Basel). 2019;11(1): 1-39. Fraksi Polifenol Daun Syzygium

136
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

polyanthum dengan Guazuma ulmifolia. Purification Reviews. 2016; 45(4):305–


Institut Pertanian Bogor; 2019. 20.
[19] Susanto EKW. Aktivitas Sitotoksik [24] Isah T. Anticancer alkaloids from trees:
Ekstrak Etil Asetat Daun Jati Belanda Development into drugs. Pharmacognosy
(Guazuma ulmifolia ulmifolia Lamk.) Reviews. 2016;10(20):90–9.
Terhadap Sel Kanker Leukemia L1210. [25] Habli Z, Toumieh G, Fatfat M, Rahal
Chimica et Natura Acta. 2020;8(1):1–6. ON, Gali-Muhtasib H. Emerging
[20] Susanto, Winarno EK, Winarno H. Effect cytotoxic alkaloids in the battle against
of gamma irradiation on Jati Belanda cancer: Overview of molecular
(Guazuma ulmifolia L) against human mechanisms. Molecules. 2017;22(2):1–
cancer cell lines. AIP Conference 22.
Proceedings. 2020; p. 2–7. [26] Sudhakaran M, Sardesai S, Doseff AI.
[21] CCRC. Prosedur tetap penumbuhan sel. Flavonoids: New frontier for immuno-
Cancer Chemoprevention Research regulation and breast cancer control.
Center Fakultas Farmasi UGM. 2009;2– Antioxidants. 2019;8(4):1–27.
4. [27] Baer-Dubowska W, Szaefer H,
[22] Dwi Wahyuni Leboe, Surya Ningsi AF. Majchrzak-Celińska A, Krajka-Kuźniak
Uji Sitotoksik Ekstrak N-Heksan Daun V. Tannic Acid: Specific Form of
Botto’-Botto’ (Chromolaena odorata L.) Tannins in Cancer Chemoprevention and
Terhadap Cell Line Kanker Kolon Therapy-Old and New Applications.
WIDR. Garuda. 2018;10(81–85). Current Pharmacology Reports.
[23] Azmin SNHM, Manan ZA, Alwi SRW, 2020;6(2):28–37.
Chua LS, Mustaffa AA, Yunus NA.
Herbal processing and extraction
technologies. Separation and

137

Anda mungkin juga menyukai