JUDUL
2. Jhordane.T.Sangpali
PENDAHULUAN
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang
ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi adanya sel-sel abnormal
dalam darah tepi. Pada tahun 2006 leukemia berada pada urutan ke 5 dari keseluruhan
penderita kanker di indonesia. Epidemiologi leukemia secara global prevalensi 13.7 per
100.000 populasi dengan tingkat di Indonesia. Riset kesehatan dasar tahun 2013
menunjukan leukemia merupakan salah satu kanker yang paling banyak di temui pada
anak-anak. Kejadian leukemia pada anak (0-19 tahun). Menurut CDC pada tahun 2014
adalah sebesar 8.4 per 100.000 ditemukan pada kelompok usia 1-4 tahun dan tingkat
kematian akibat leukemia sebesar 0.8 per 100.000 anak ditemukan pada usia 15-19
tahun.
Leukemia di klasifikasikan menurut waktu progresifitasnya dan jenis sel darah putih
yang abnormal : Acute Myeloid leukemia (AML), Acute Lymphoid Leukemia ( ALL ),
Chronic Myloid Leukemia (CML), dan Chronic Lymphoid Leukemia (CLL).
Leukemia kronik merupakan leukemia yang paling sering terjadi pada dewasa dan
lanjut usia. Prevalensi kasus leukemia dilihat dari jenis kelamin didapatkan bahwa
kejadian pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan yaitu sebesar 17.6 % dan
perempuan sebesar 10.7 %. Kasus leukemia pada kelompok usia 65-74 merupakan
prevalensi tertinggi yaitu sebsesar 22.4 % dengan median usia 66 tahun saat
terdiagnosis leukemia paling tinggi di temui pada kelompok usia 75-84 tahun yaitu
sebesar 30.2% dengan median usia 75 tahun saat kematian.
Menurut data statistic kanker Surveillance, Epidemiology, and End Results Program
National Cancer prevalensi leukemia sebesar 13.7 per 100.000 populasi per tahun dan
jumlah kematian leukemia sebesar 6.8 per 100.000 populasi per tahun. Data tersebut
menunjukan bahwa penyakit leukemia sampai saat ini masih menjadi penyakit yang
mematikan yang menimbulkan mordibitas dan mortilitas yang sangat tinggi di
masyarakat.
Namun sering kali pengobatan konvensional untuk kasus leukemia tersebut memerlukan
biaya yang cukup besar, sehingga selain kerugian dari segi fisik dan mental, penderita
mengalami kerugian dari segi materi seperti Kemoterapi, transpalasi sel induk dan
transfusi darah. Untuk mengurangi beban materi tersebut, di Indonesia kini sedang
banyak berkembang pengobatan alternatif yang memanfaatkan tanaman yang diyakini
memiliki khasiat sebagai obat.
Tanaman Daun Sirsak ( Annona Muricata ) adalah tanaman obat potensial yang dapat
mengatasi berbagai jenis penyakit, sejumlah penelitian menyebutkan jika kandungan
yang terdapat pada daun sirsak bisa menyembuhkan berbagai jenis kanker termasuk
kanker darah (Leukemia). Senyawa acetogenins bisa memicu sel kanker untuk bunuh
diri secara terprogram, banyaknya sel kanker yang bunuh diri atau disebut apoptosis ini
bisa menghambat perkembangan sel kanker, bahkan senyawa daun sirsak dipercaya
lebih baik dari obat kanker yang biasa digunakan seperti tamoxifen guna menekan sel
kanker. Daun sirsak ini merupakan tumbuhan yang berasal dari Karibia, Amerika
Tengah dan Amerika Selatan.
PERMASALAHAN
Minumlah ramuan ini sebagai kemoterapi secara rutin setiap pagi misal
seminggu 2-3 kali
TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh manfaat dari daun sirsak (Terhadap Penghambat
Percepatan Sel Kanker Leukemia )
MANFAAT
Untuk memperhambat percepatan sel kanker.
BAB 2
ISI JURNAL
1. RINGKASAN JURNAL
Leukemia merupakan penyakit yang mengakibatkan angka kematian yang paling
tertinggi atau tercepat pada pasien yang terkena penyakit tersebut, oleh sebab itu
perlu pengamatan penyakit leukemia ini secara komperatif. Salah satunya dengan
perawatan penghambatan sel kanker. Masyarakat di beberapa daerah menggunakan
daun sirsak sebagai obat tradisional untuk menangani kasus leukemia dan
mengetahui manfaat yang ada di daun sirsak tersebut.
2.1 KEKURANGAN
2.2 KELEBIHAN
3. RESUME ARTIKEL
Judul Jurnal : Manfaat pengobatan daun sirsak sebagai pengganti kemoterapi leukemia
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan hasil penelitian kami, diambil bersama. Leukemia merupakan kanker
yang ketika tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih atau disebut juga dengan
leukosit yang abnormal. Oleh karena itu penaganan perlu cepat dilakukan.
a. Penanganan alternatif yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan daun sirsak.
Daun ini berkhasiat untuk memperhabat sel kanker dengan senyawa-senyawa yang
terdapat di dalam daun sirsak.
b. Berdasarkan statistik dengan analisa yang bivariat menggunakan uji ANOVA
menunjukan nilai p= 0,001<0,05 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga
dapat disimpulkan terdapat manfaat pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak untuk
memperhabat sel kanker serta penyembuhan penyakit lainnya tersebut pada hewan
caplak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Daun sirsak : Oleh tepat dosis. Aman. Trubus 498 Mei 2011
Artini dkk. 2012 Ekstrak Daun Sirsak ( Anonna Muricala L ) sebagai antioksidan dan kemoterapi
kanker. Jurusan Kimia. FMIPA. Universitas Udayana. Bukti jimbaran. Jurnal.
Dharma, Kusuma Kelana. 2011 Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan
Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta : Trans Info Media
Kumar, Vinay Et. Al. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Vol.1. Jakarta: EGC; 2007.
Syamsuhijat R, Wim D J. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteraan EGC ; 2005
Suranto, A. (2011). Dahsyatnya Isirsak tumpas penyakit. Pustaka Bunda, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. (1989). Materia Medika Indonesia Edisi V. Direktorat Jendral Pengawasan
Obat dan Makanan, Jakarta
Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Sudiro,
Terbitan, II, ITB. Bandung.
Pasaribu, S. (2009). Uji Bioakivitas Metabolit Sekunder Dari Daun Tumbuhan Bandotan. Jurnal Kimia
Mulawarman.