Makalah Tapak Dara - Sabana
Makalah Tapak Dara - Sabana
DISUSUN OLEH :
SEMARANG
2012
ABSTRAK
Latar Belakang : Pampai saat ini penyakit leukimia masih merupakan ancaman yang
menakutkan bagi siapapun. Sementara obat yang spesifik untuk menghentikan.
perkembangan sel kanker belum juga ditemukan. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa
bunga tapak dara bisa menyembuhkan penyakit kanker darah (leukimia).
Tujuan : Untuk mengetahui mekanisme terjadinya leukemia, kandungan yang terdapat pada
tanaman tapak dara, cara mengolah serta efek samping tapak dara sebagai obat leukemia.
Hasil dan Pembahasan : Penyakit leukimia ditandai oleh bertambah banyaknya darah putih
dalam aliran darah. gejala utama dari leukimia adalah anemia, infeksi, dan perdarahan.
Sampai saat ini belom ada obat medis yang sanggup menaklukkan kanker ini. Salah satu
pengobatan alternatif yang patut dicoba untuk mengobati leukemia adalah dengan
pengonsumsian ekstrak daun tapak dara sesuai dengan aturan yang dianjurkan.
Kesimpulan : Daun tapak dara bisa digunakan sebagai obat leukemia, karena dalam daun
tapak dara terdapat zat zat yang dapat mereduksi sel sel kanker darah (leukemia), diantaranya
Zat Vinblastin dan Vincristine.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfat yag ingin diraih dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. memperkenalkan Tapak dara sebagai tanaman hias yang dapat
di jadikan sebagi obat alternatif kepada masyarakat.
2. memberikan khasanah ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan Tapak dara
pereduksi sel leukimia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Spesies : C. roseus
Nama binomial : Catharanthus roseus
Spesifikasi Tapak Dara
Biasanya tanaman semak ini sering tumbuh liar dan dipelihara sebagai tanaman
hias. Tumbuhan semak tegak ini tingginya sekitar 100 cm, dan tumbuh subur di padang
atau pedesaan beriklim tropis. Ada pun yang banyak dipakai sebagai obat adalah tapak
dara yang tajuknya putih. Tapakdara memiliki rumah biji berbentuk silindris yang
menggantung pada batang Penyebaran tanaman ini dengan biji. Batangnya berbentuk
bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, bercabang dan berambut.
Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal.
Bunga tapak dara mirip terompet dengan permukaan berbulu halus, ada yang tajuknya
berwarna putih dan ada yang berwarna merah keunguan.
1. Pemberian rebusan daun tapak dara (bunga putih) 10%, 20%, 30% dan 40% dengan
dosis 5 ml/kg bb pada kelinci, dapat menurunkan kadar gula darah masing-masing
sebesar 46,61%, 49,25%, 51,62%, dan 58,66% dibandingkan dengan tolbutamid
(Norma, Jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1985).
2. Pemberian rebusan daun tapak dara (bunga merah) per oral pada tikus putih jantan,
efek hipoglikemik didapat dari rebusan berkadar 15% pada menit ke 210, 240, dan
270. Rebusan berkadar 30%, efek hipoglikemik pada menit ke 240 dan 270. Potensi
relatif rebusan daun tapak dara yang berbunga merah kurang lebih ½ dari potensi
relatif tolbutamid terhadap air. Efek tersebut sangat lemah bila dibandingkan dengan
tolbutamid (Suyanto, FK UGM, 1992).
BAB III
PEMBAHASAN
Penyakit leukimia ditandai oleh bertambah banyaknya darah putih dalam aliran
darah. Seperti halnya dengan bentuk lain dari kanker, sel-sel tidak lagi berkembang
biak dengan cara yang teratur, leukimia menyangkut produksi sel-sel darah putih yang
belum dewasa dengan cepat dan berkelebihan yang langka dalam hal efektivitasnya. Ini
menjurus ke arah infiltrasi progresif dari sel darah putih ke dalam jaringan tubuh,
terutama sumsum tulang. Akibatnya sumsum tulang dirusak dan kehilangan
kemampuannya untuk membuat sel darah merah normal dan sel darah putih normal
serta platelet. Kegagalan dalam produksi sel darah merah mengakibatkan anemia,
kurangnya sel darah putih yang normal menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi,
dan kegagalan dalam memproduksi platelet darah menyebabkan adanya bahaya
terhadap perdarahan yang gawat. Dengan demikian gejala utama dari leukimia adalah
anemia, infeksi, dan perdarahan.
Leukimia akut biasanya didominasi oleh adanya blast leukemi. Sel-sel ini besar
dan memiliki rasio inti sitoplasma tinggi. Leukimia kronik ditandai oleh adanya bentuk
sel darah putih yang lebih matur dalam sumsum dan darah perifer. Meskipun sel
leukimia dapat memasuki setiap jaringan atau alat tubuh, perubahan paling nyata
tampak dalam sumsum tulang, nodus limfatik dari hati. Dalam kasus yang paling
mencolok, sumsum tulang menjadi berwarna coklat kemerahan sampai putih kelabu,
keruh karena sumsum normal secara difus diganti oleh massa sel darah putih. Kadang-
kadang infiltrat ini meluas ke dalam sumsum yang sebelumnya berlemak,
menggerogoti dan mengikis tulang kanselosa dan korteks.
Kandungan yang sangat penting dalam tanaman tapak dara adalah pada
pokok bunganya yang di anggap beracun dengan bahan aktif seperti Vincristine,
vinblastine, reserpine, ajmalicine dan serpentine. Kandungan lain Pokok bunga
Tapak Dara adalah Catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine,
tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin dan
vinrosidin.
Di balik kesederhanaan tapak dara tersimpan manfaat yang besar terutama
dalam bidang kesehatan, terbukti bahwa terdapat empat zat dalam tapak dara yang
bisa dimanfaatkan (meski diketahui itu beracun): Vinblasine, ternyata bisa
dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit leukemia. Vincristine, disamping dipakai
dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor ganas lainnya.
Vindesine, dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor
pigmen.Vinorelbine, seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah
pembelahan kelenjar.
Tapak dara mengandung lebih dari 70 macam alkaloid. 2 jenis alkaloid yang
ditemukan pada daunnya, merupakan anti kanker aktif yang dapat digunakan pada
kemoterapi. Vinblastine digunakan untuk penderita Hodgkin’s disease dan vincristine
digunakan untuk anak-anak penderita leukemia. Dengan digunakannya vincristine,
anak-anak penderita leukimia yang selamat meningkat dari 20 menjadi 80 persen.
Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara,
dan tumor ganas lainnya. Selain itu ada juga kandungan Vindesine yang dipakai
dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor pigmen, dan
Vinorelbine yang seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah
pembelahan kelenjar. Selain vinblastine (VLB) dan vincristine (VCR), alkaloid anti
kanker lainnya adalah leurosine (VLR), vincadioline, leurosidine, catharanthine, dan
lochnerine. Sementara alkaloid berefek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah)
adalah leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, dan
vindolinine.
1. Menyiapkan 20-25 gram daun tapak dara kering, yang sudah di bersihkan.
2. Setelah itu merebusnya dengan 1 liter air
3. kemudian disaring, dan menuangkannya pada gelas bersih.
4. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
3.4 Efek Samping Mengobati Leukemia Dengan Mengonsumsi Daun Tapak Dara
4.1 Kesimpulan
• Penyakit leukimia ditandai oleh bertambah banyaknya darah putih dalam aliran
darah. leukimia menyangkut produksi sel-sel darah putih yang belum dewasa
dengan cepat dan berkelebihan yang langka dalam hal efektivitasnya.
• Zat Vinblastin dan Vincristine merupakan zat kimia alami yang terkandung dalam
tapak dara yang bermanfaat dan berperan penting dalam pengobatan tradisional
Leukimia.
• Cara Pengolahan daun tapak dara untuk menjadi obat leukemia cukup mudah,
dengan menyiapkan 20-25 gram daun tapak dara kering, yang sudah di bersihkan.
Setelah itu srebus dengan 1 liter air , kemudian disaring, dan tuangkan pada gelas
bersih, terakhir diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
• Efek samping vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih (leukopenia)yang
kembali normal setelah 1 - 2 minggu obat dihentikan, tidak nafsu makan, mual,
muntah, sulit buang air besar dan gangguan neurokogis seperti susah tidur, sakit
kepala, depresi mental, sensai abnormal.
4.2 Saran
• Penelitian lebih lanjut mengenai tapak dara perlu dilakukan karena tanaman ini
merupakan sumber daya yang berpotensi, tetapi kurang mendapatkan perhatian dan
aplikasi serta informasi yang kurang baik dalam masyarakat.
• Penelitian lebih lanjut terhadap zat vinblastin dan vincristine sebagai zat kimia
alami yg terkandung dalam tapak dara perlu dilakukan agar pemanfaatannya dapat
dilakukan secara maksimal.
• Perlu adanya sosialisai kepada masyarakat, agar masyarakat lebih mengerti akan
potensi tapak dara yang selama ini hanya dianggap sebagai tanaman biasa yang
hidup liar ataupun sebagai tanaman hias.
DAFTAR PUSTAKA
Morrison, Hesdorffer. 2011. Panduan untuk Penderita Leukemia. Jakarta : Indeks Press
Peggy J. Parks. 2010. Leukemia. Michigan : Referencepoint Press Inc.