Anda di halaman 1dari 3

Uji Efektivitas Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.

) sebagai
Pengobatan Diabetes Melitus

Evi Kurniawaty1, Eka Endah Lestari2


1 Bagian Biokimia , Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung
2 Mahasiswa,Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung

ABSTRAK
Diabetes Millitus merupakan penyakit metabolit yaitu meningkatnya kadar
gula didalam darah atau hiperglikemi. Peningkatan kadar gula darah semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Penyebab terjadinya hiperglikemi dapat disebabkan
oleh karena defisiensi insulin atau resistensi insulin. Meningkatkanya kadar gula
dalam darah menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang menjadikan oksigen
menjadi reaktif. Namun, seiring perkembangan telah dibuktikan secara empiris,
terdapa daun belimbing wuluh yang di percaya dapat membantu dalam
menurunkan kadar gula dalam darah. Hal ini dibuktikan dalam penilitian jurnal ini
dengan metode maserasi.

PENDAHULUAN.
Diabetes Millitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang memiliki ciri
yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah, atau sering kita sebut sebagai
hiperglikemi. Peningkatan gula dalam darah ini disebabkan oleh beberapa
penyebab yaitu karena kurangnya insulin sehingga gula tidak dapat masuk ke
dalam sel atau karena resistensi insulin. Hiperglikemi dapat menyebabkan
terbentuknya radikal bebas yang akan membuat oksigen menjadi lebih reaktif
sehingga meningkatkan stress oksidatif. Stress oksidatif ini menyebabkan kadar
melondialdehid (MDA) pada pasien DM meningkat, MDA ini bisa di jadikan
sebagai penentu derajat stress oksidatif pasien DM.
Menurut RIKESDAS penderita penyakit DM di provinsi lampung semakin
meningkat dari tahun 2005-2006 mengalami peningkatan 12% dari sebelumnya.
Pada tahun 2012 mencapai 317, dan diprediksi tahun 2030 mencapai 552. Hal ini
membuktikan bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan pasien dengan Diabetes
Millitus. indonesia menepati urutan ke-4 terbesar dunia dengan jumlah penderita
DM terbanyak.
Terapi penyakit DM harus dilakukan seumur hidup, hal ini menyebabkan
dibutuhkannya terapi alternatif untuk penderita DM. Jurnal ini meneliti mengenai
daun belimbing wuluh yang akan dilihat manfaatnya untuk penderita DM.
Belimbing Wuluh ( Averrhoa Bellimbi L) merupakan tanaman daerah tropis
dan berada di Amerika, namun sudah banyak dibudidayakan di beberapa negara.
Indonesia sendiri sudah memanfaatkan daun belimbing wuluh ini untuk
pengobatan DM. Daun belimbing wuluh memiliki banyak kandungan diantara nya
terdapat flavonoid yang memiliki efek farmakologikal sebagai antioksidan dan anti
diabetes millitus, saponin, tanin, sulfur, asam format, peroksidase, kalsium oksalat,
kalium sitrat. Selain itu daun belimbing wuluh memiliki anti bakteri terhadap
sthapylococcus aureus dan escherichia coli.
Metode yang digunakan yaitu metode maserasi dimana metode ini memiliki
keunggulan dalam isolasi senyawa bahan.

ISI.
Diabetes Millitus merupakan penyakit metabolit akibat kurangnya insulin
atau resistensi insulin sehingga insulin tidak bisa bekerja memasukan gula darah
kedalam sel sel tubuh. Insulin diproduksi oleh sel beta pankreas. Kerusakan insulin
bisa disebabkan oleh beberpa faktor, yaitu yang pertama karena rusaknya sel beta
pankreas sehingga tidak maksimal dalam produksi insulin, yang kedua penurunan
reseptor glukosa pada sel beta pankreas, dan yang ketiga kerusakan reseptor insulin
di jaringan perifer. Penyakit DM memiliki ciri khas khusu yaitu polidipsi, poliuri,
dan polifagi. Keluhan lain diantaranya adalah lemah,gatal,penurunan berat badan
dan kesemutan.
Secara terapi tradisional daun belimbing wuluh sering digunakan oleh
masyarakat dalam mengobati penyakit DM. Bahan obat yang digunakannya yaitu
air rebusan dari daun belimbing wuluh. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian
preklinik dengan menggunakan tikus dengan pembebanan glukosa menggunakan
aloksan, penelitian ini berkhasiat menurunkan kadar gula darah pada tikus
percobaan.
a. Sistematika tanaman
Divisi : spermatophyta
Subdivisi : angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Geraniales
Suku : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa bilimbi L.

b. Morfologi tanaman
Batang : tegak, permukaan kasar, banyak benjolan, warna hijau
kotor.
Daun : daun majemuk menyirip. Anak daun 25-45 helai, bulat
telur, ujung meruncing, pangkal membulat, bertangkai
pendek,berwarna hijau
Bunga : bentung bintang, berwarna ungu, menggangung di
batang dan cabang.
c. Zat aktif yang terkandung.
Flavonoid : merupakan alfaglukosidase yang berfungsi untuk
menghambat absorbsi karbohidrat sehingga menurunkan
kadar gula darah selain itu flavonoid berfungsi untuk
menjaga pertumbuhan normal,pertahanan terhadap
pengaruh infeksi dan kerusakan. Flavonoid juga berfungsi
sebagai antioksidan dengan cara menekan pembentukan
ROS ( Reactive Oxigen Specise) dengan menghambat
enzim dalam pembentukan ROS serta meningkatkan
regulasi dan proteksi dari oksidatif
Saponin : anti hiperglikemik dengan cara mencegah pengambilan
glukosa pada brush borderdi di usus halus.

Dari hasil penelitian pembuatan infusa daun belimbing wuluh dengan dosis
aloksan yang diberikan pada binatang percobaan adalah 125 mb/kgBB yang
disuntikan secara subkutan. Efeknya hipoglikemik akan timbul setelah 72 jam
berikutnya. Hal ini dapat dievaluasi dengan pengecekan gula darah puasa.

Cara ekstrasi daun belimbing wuluh adalah sebagai berikut:


1. Daun belimbing wuluh dicuci hingga bersih, kemudian dirajang, dan ditimbang.

2. Daun belimbing wuluh yang sudah dirajang kemudian dimasukkan ke dalam bejana atau toples
dan ditambahkan pelarut air atau etanol 70 % dengan berbagai rasio bahan pelarut (b/v) (1:4 ;
1:5 ; 1:6)

3. Daun belimbing wuluh dan pelarut yang telah tercampur kemudian ditutup rapat agar terlindung
dari sinar matahari.

4. Kemudian diamkan selama + 24 jam untuk proses ekstraksi.

5. Pisahkan filtrat dan residu dengan menggunakan corong yang telah dialasi
dengan kain saring dan kertas saring kasar.
6. Setelah diperoleh filtrat, kemudian dievaporasi dengan suhu 75o C hingga total padatan terlarut
mencapai 60o Brix untuk menghilangkan pelarut.

RINGKASAN.
Daun belimbing wuluh memiliki kandungan flavonoid yang berfungsi menghambat absorbsi
karbohidrat dan kandungan saponin sebagai antidiabetes. Daun belimbing wuluh juga sudah melewati
uji efektivitas ekstrak sehingga daun belimbing wuluh memiliki aktivitas yang baik dalam menurunkan
kadar gula darah

Anda mungkin juga menyukai