Anda di halaman 1dari 4

Scientific Atmosphere 15

Pengaruh Daun Jambu Biji Terhadap Penurunan Kadar


Glukosa Pada Penderita DM Tipe II
Fitriyani, M. Iqbal Sunli, Nur Muthahirah Mufthihatur Rahmah

Abstrak
Latar belakang: Daun jambu biji atau Psidium guajava L., dapat mencegah hiperglikemia
karena mengandung senyawa flavonoid dan tanin sehingga menghambat a-glukosidase.
Daun ini merupakan pengobatan tradisional yang berguna sebagai penormal fungsi
pankreas dalam mengatasi diabetes mellitus. Diabetes Mellitus merupakan peningkatan
kadar glukosa darah atau disebut sebagai hiperglikemia. Penggunaan obat-obatan
farmakologi dalam jangka panjang dapat memberikan efek samping yang membahayakan
penderita DM sehingga banyak masyarakat memilih pengobatan herbal seperti daun
jambu biji. Metode: Artikel ini menggunakan metode literature review dengan
menggunakan artikel penelitian yang didapat melalui proses penelitian ilmiah terkait daun
jambu biji terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe II. Hasil:
Terdapat pengaruh penurunan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe II dengan
pemberian daun jambu biji. Kesimpulan: flavonoid dan tanin yang terkandung dalam daun
jambu biji dapat menurunkan kadar glukosa darah penderita DM tipe II

Abstract
Background: Guava leaves or Psidium guajava L., can prevent hyperglycemia because
they contain flavonoids and tannins which inhibit a-glucosidase. This leaf is a traditional
medicine that is useful as a normalizer for pancreatic function in overcoming diabetes
mellitus. Diabetes Mellitus is an increase in blood glucose levels or known as
hyperglycemia. The use of pharmacological drugs in the long term can have side effects
that are harmful to DM sufferers so that many people choose herbal treatments such as
guava leaves. Methods: This article uses the literature review method using research
articles obtained through a scientific research process related to guava leaves on blood
glucose levels in people with diabetes mellitus type II. Results: There is an effect of
reducing blood glucose levels in DM type II patients by giving guava leaves. Conclusion:
Flavonoids and tannins contained in guava leaves can reduce blood glucose levels in DM
type II sufferers.

Kata Kunci: daun jambu biji, diabetes melitus tipe II, kadar glukosa darah, Psidium guajava

PENDAHULUAN penderita diabetes mellitus tipe II secara


Jambu biji yang biasa dikenal sebagai signifikan.¹
Psidium guajava L. merupakan bagian
dari keluarga myrtle atau myrtaceae. Daun jambu biji dapat mengembalikan
Tanaman ini dapat tumbuh di daerah fungsi pankreas secara normal sehingga
yang beriklim tropis maupun subtropis dapat mengatasi penyakit DM tipe II.
yang dapat dijadikan sebagai Kandungan tanin pada daun jambu biji
pengobatan tradisional di berbagai dapat menghambat a-glukosidase
negara. Manfaat daun jambu biji sangat sehingga memperlambat absorpsi
banyak khususnya di bidang kesehatan glukosa setelah makan, sehingga
seperti mengobati diare, diabetes keadaan hiperglikemia terhambat.
mellitus, rematik dan juga sebagai obat Menurut Maharani et al.,2013, senyawa
kumur dalam mengobati sariawan.¹ fenolik dapat menurunkan kadar glukosa
karena terhambat dalam proses
Hasil penelitian Yohanes Wahyu dkk metabolisme tubuh sehingga kadar
2022 yaitu terdapat pengaruh pemberian glukosa darah menurun.²
rebusan daun jambu biji terhadap kadar
glukosa darah yang mulai menurun pada Kandungan kalsium yang terdapat pada
daun jambu biji dapat menaikkan

1
produksi sel beta pankreas sehingga Diabetes melitus tipe II umumnya
dapat menghasilkan insulin dengan cara ditandai dengan hiperglikemia, resistensi
merangsang pembebasan insulin dari sel insulin, dan obesitas.Tetapi untuk
beta pada pulau langerhans pankreas. obesitas selain dikaitkan dengan
Dalam sebuah penelitian mengatakan diabetes juga berkaitan dengan
bahwa terdapat senyawa tanin sebesar hiperlipidemia dan hipertensi. Resistensi
75% dan 2,875 mg/g pelifenolat dalam 5 insulin dianggap sebagai ciri utama dari
lembar daun jambu biji.³ penyakit-penyakit diabetes melitus tipe II
dan didefinisikan sebagai keadaan yang
Berdasarkan hasil penelitian Maharani et membutuhkan lebih banyak insulin yang
al., 2013, pemberian rebusan daun lebih rendah dalam keadaan normal.⁶
jambu biji dapat berpengaruh secara
signifikan terhadap penurunan kadar Menurut Nurrahmani (2012) dan Wijoyo
glukosa darah penderita DM tipe II.³ (2010) Terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi kadar glukosa di
METODE dalam darah seperti kurang sensitifnya
Metode yang digunakan dalam penulisan jaringan tubuh terhadap insulin karena
artikel ini adalah literature review. Yaitu jumlah atau aktivitas reseptor insulin
sebuah pencarian literatur baik yang berkurang pada sel, berlebihnya
internasional maupun nasional yang pola makan yang dapat menyebabkan
dilakukan dengan menggunakan kadar glukosa dalam darah mengalami
database Pubmed, perpustakaan peningkatan karena keterbatasan sel
nasional RI, Google Scholar. Pada tahap beta pankreas dalam mensekresi insulin,
awal pencarian artikel jurnal diperoleh obesitas yang dapat menyebabkan
1.396 artikel dari 2010 sampai 2022 menumpuknya lemak secara berlebihan
menggunakan kata kunci "Pengaruh sehingga berdampak pada resistensi
Daun Jambu Biji Terhadap Penurunan insulin, faktor genetik dari diabetes
Kadar Glukosa Pada Penderita DM tipe melitus, bahan-bahan kimia atau zat-zat
II". Dari jumlah tersebut hanya sekitar 25 tertentu yang dapat menyebabkan
artikel yang dianggap relevan. Dari peradangan pada pankreas sehingga
jumlah artikel tersebut terdapat delapan fungsi dari pankreas terganggu.³
artikel yang memiliki kriteria penuh,
enam artikel yang berkualitas menengah, Selain itu juga terdapat faktor stress yang
dan dua artikel yang berkualitas rendah. dapat mengganggu kadar glukosa di
dalam darah. Stress dapat menyebabkan
tubuh menghasilkan hormon-hormon
HASIL toksik, sehingga dengan stress yang
Berdasarkan hasil artikel yang berkepanjangan menyebabkan
dikumpulkan dan analisa penulis menumpuknya hormon toksik ini.
didapatkan bahwa pemberian daun Hormon toksik yang dihasilkan dapat
jambu biji mempengaruhi kadar glukosa mengganggu proses metabolisme
darah pada pasien diabetes melitus. didalam tubuh termasuk mengganggu
Berdasarkan literatur didapatkan bahwa dari sensitivitas insulin sehingga dapat
nilai uji statistic dengan menggunakan uji menyebabkan terjadinya diabetes
Mc. Nemar lebih kecil dari α = 0,05 yang melitus.³
berarti bahwa ada perbedaan yang
bermakna antara glukosa darah sebelum Di dalam daun jambu biji terdapat
pemberian daun jambu biji lembar dan kandungan berupa tanin dan kalsium.
setelah pemberian air rebusan daun Daun jambu biji merupakan herbal yang
jambu biji.³ Selain itu, didapatkan juga bermanfaat bagi fungsi kelenjar
bahwa semakin banyak daun biji yang pankreas dengan farmakologis
digunakan maka akan jauh lebih efektif memperlancar sistem sirkulasi darah
dalam menurunkan gula darah pada dalam membantu menormalkan fungsi
pasien DM tipe II.⁴ pankreas dalam mengatasi diabetes
melitus.⁷
Selain itu peninjauan aktivitas
PEMBAHASAN farmakologis potensial dari jambu biji

2
baik dari buah, daun, kulit batang, atau buahan yang dapat dimakan. Senyawa
akar. Peninjauan ini meliputi kandungan fenolik dan flavanoid adalah ketegori unik
antioksidan, hepatoreaktif, anti alergi, fitokimia tumbuhan terutama memiliki
antimikroba, antigenotoksik, khasiat bagi kesehatan. Tanin adalah
antiplasmodial, sitotoksik, antioksidan potensial, dianggap sebagai
antispasmodik, kardioaktif, anti batuk, pelindung jantung, antiinflamasi,
antidiabetes, antiinflamasi, dan antikarsiogenik, dan antimutagenik.
antinosiseptif in vitro dan atau dalam Tanin dapat meningkatkan penyerapan
model hewan. Tetapi, hanya sedikit yang glukosa dan menghambat adipogenesis,
mengetahui bahwa daun jambu biji sehingga menjadi obat potensial
mengandung antihiperglikemik dan pengobatan diabetes melitus tipe II.⁷
antidiabetes.⁶
Flavonoid merupakan senyawa fenolik
Jenis jambu yang mudah ditemukan di yang ada sebagai metabolit sekunder
kalangan masyarakat luas yaitu jambu yang terdapat pada buah, sayuran, serta
biji. Kandungan kimia yang terdapat jamur. Strukturnya sendiri terdiri dari 15
pada buah, daun, dan kulit batang pohon kerangka karbon dan dua cincin aromatik
jambu biji adalah tanin. Tanin dapat yang dihubungkan oleh tiga rantai
menurunkan kadar glukosa darah. Hal ini karbon. Flavanoid selanjutnya
sudah dijelaskan pada penelitian diklasifikasikan menjadi 6 subkelas
sebelumnya yang dilakukan oleh yakni, flavonol, flavon, flavanon,
Maharani et al., 2013, menjelaskan isoflavon, flavanol, dan antosianidin.
terdapat pengaruh pemberian air Flavanoid alami memiliki efek
rebusan daun jambu biji terhadap kadar antidiabetes yang telah dilakukan pada
glukosa darah pada penderita diabetes penelitian in vitro dan model hewan,
melitus.³ dimana flavanoid mampu mencegah
diabetes dan komplikasinya.⁸
Pemberian daun jambu biji (Psidium
guajava L.) kepada pasien penderita Aktivitas antidiabetes flavonoid
diabetes melitus menunjukkan hasil yang mendukung pengaturan pencernaan
signifikan. Berdasarkan hasil artikel yang karbohidrat, pensinyalan insulin, sekresi
dikumpulkan penulis, pemberian terapi insulin, pengambilan glukosa, dan
dengan menggunakan daun jambu biji deposisi adiposa. Flavanoid
(Psidium guajava L.) selama 7 hari, menargetkan banyak molekul yang
kelompok intervensi mengalami terlibat dalam pengaturan beberapa jalur
penurunan kadar glukosa darah. diantaranya meningkatkan proliferasi sel
Penurunan ini disebabkan karena di beta, mendorong sekresi insulin,
dalam daun jambu biji terdapat mengurangi apoptosis, dan memperbaiki
kandungan tanin dan kalsium. Tanin hiperglikemia dengan mengatur
adalah zat polifenol yang sangat baik dan metabolisme di hati.⁸
cepat dalam mengikat protein. Sesuai
dengan teori yang dikemukakan SIMPULAN
Anastasia Bangun (2004) dalam daun Flavonoid dan tanin yang terkandung
jambu biji mengandung senyawa tanin dalam daun jambu biji dapat menurunkan
yang berfungsi sebagai penghambat alfa kadar glukosa darah penderita DM tipe II.
glukosidase yang memiliki manfaat untuk SARAN
menunda absorpsi glukosa setelah Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
makan sehingga menghambat kondisi mengenai hubungan terhadap daun
hiperglikemia postprandial. Kalsium pada jambu biji dan penurunan kadar glukosa
daun biji mampu menaikan produksi sel- darah penderita diabetes melitus tipe II,
sel beta pankreas untuk menghasilkan terutama kandungan dalam daun jambu
insulin. Kalsium bekerja dengan bereaksi biji yang berguna bagi terapi herbal
dengan menstimulasi pembebasan penderita diabetes melitus tipe II.
insulin dari sel beta pada pulau
langerhans pankreas.³ DAFTAR PUSTAKA
1. Díaz-de-Cerio E, Verardo V,
Tanin dikenal sebagai antioksidan dalam Gómez-Caravaca A, Fernández-
tanaman obat, makanan, dan buah- Gutiérrez A, Segura-Carretero A. Health

3
effects of psidium guajava L. leaves: An
overview of the last decade. International
Journal of Molecular Sciences.
2017;18(4):897.
2. Wijaya DS. Rebusan daun
jambu biji terhadap kadar glukosa darah.
Journal of Holistic and Traditional
Medicine. 2020 May 4;4(04):426-31.
3. Buheli K, Ratna R. Pemberian
Air Rebusan Daun Jambu Biji Terhadap
Kadar Glukosa Darah Penderita diabetes
melitus. Jambura Health and Sport
Journal. 2021;3(1):1–10.
4. Hani U. Pengaruh Pemberian Air
Rebusan Daun Jambu Biji Terhadap
Kadar Glukosa Darah pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja
Puskesmas Pekkabata Kabupaten
Polewali Mandar. 2018.
5. Maharani, Rosalina, Puji
Purwaningsih. Pengaruh pemberian air
rebusan daun jambu biji (Psidium
guajava) terhadap kadar glukosa darah
pada penderita diabetes mellitus tipe II di
Desa Leyangan Kecamatan Ungaran
Timur Kabupaten Semarang. Jurnal
Keperawatan. 2013;1:119–26.
6. Deguchi Y, Miyazaki K. Anti-
hyperglycemic and anti-hyperlipidemic
effects of guava leaf extract. Nutrition &
Metabolism. 2010;7(1):9.
7. Kumari, Jain. Tannins: An
Antinutrient with Positive Effect to
Manage Diabetes. Research Journal of
Recent Sciences. 2012Dec8;1 (12).
8. AL-Ishaq, Abotaleb, Kubatka,
Kajo, Büsselberg. Flavonoids and their
anti-diabetic effects: Cellular
mechanisms and effects to improve
blood sugar levels. Biomolecules.
2019;9(9):430.

Anda mungkin juga menyukai