Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah senantiasa
memberikan saya kesehatan serta rahmat-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW. yang telah
memberikan nikmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan dan memenuhi tugas karya
tulis ini yang berjudul “pengaruh gerhana matahari total terhadap tingkah laku hewan”
yang pastinya dalam menyelesaikan karya tulis ini tentu ada masalah tetapi saya bisa
menyelesaikannya dengan baik.

Saya berterima kasih kepada guru Bahasa Indonesia selaku pembimbing saya
Dra.Sri Sulastri S.Pd yang sudah memberikan arahannya secara detail sehingga saya
bisa menyelesaikan karya tulis ini. Serta Orang tua dan teman- teman saya yang sudah
membantu saya menghadapi setiap masalah atau kekurangan untuk menyelesaikan
makalah ini, saya mengaku bahwa saya masih memiliki kekurangan tetapi dalam
membuat karya tulis ini saya berusaha menyelesaikannya dengan maksimal dari setiap
kemampuan saya yang saya miliki.

Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak – banyaknya karena dari kalian untuk saya
bisa menjadi lebih baik.

Cirebon, februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................2
C. TUJUAN...................................................................................................................2
D. METODE PENELITIAN.........................................................................................2
E. SISTEMATIKA PENULISAN.................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................................4
A. SEJARAH GERHANA MATAHARI......................................................................4
B. PENGERTIAN GERHANA MATAHARI..............................................................5
C. JENIS – JENIS GERHANA MATAHARI..................................................................6
D. PROSES TERJADINYA GERHANA MATAHARI...............................................8
1.PERHITUNGAN TERJADINYA MATAHARI.....................................................10
2. MELIHAT GERHANA MATAHARI....................................................................12
3. YANG DILAKUKAN PARA AHLI.......................................................................13
4. PENGARUH GERHANA MATAHARI TERHADAP TINGKAH LAKU
HEWAN......................................................................................................................15
BAB IV............................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................20
A. Kesimpulan.............................................................................................................20
B. Saran........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................21
BIODATA PENULIS......................................................................................................22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya semua makhluk hidup mulai dari hewan,tumbuhan,dan manusia
itu hidup di bumi yang merupakan salah satu bagian dari alam semesta ini,dan seluruh
makhluk hidup yang hidup di dunia ini pasti memperlukan sumber energi seperti cahaya
dari matahari yang dimana matahari adalah pusat dari tata surya yang dikelilingi oleh
banyak planet. Matahari menjadi bintang di pusat tata surya ini menyinari seluruh alam
semesta dengan cahaya nya sendiri. Matahari merupakan sumber kehidupan untuk kita
semua,dengan cahaya nya yang dapat memanfaatkan berbagai hal.Jika tanpa adanya
matahari maka seluruh alam semesta ini akan sangat gelap karena tidak ada cahayanya.
Matahari juga memeliki beberapa kejadian yang luar biasa yang telah memberi kita
kesempatan untuk melakukan pengamatan,melihat kejadiannya, serta memahami
keistimewaan matahari yang selalu menampilkan kilauan cahayanya. Salah satu
kejadiannya yaitu gerhana matahari total yang menampilkan matahari yang tertutup
sepenuhnya oleh bulan dan posisi dari bumi,bulan,dan matahari itu lurus atau sejajar.
Pada saat kejadian itu merupakan suatu kejadian alamiah yang sangat menakjubkan
walaupun pada prisipnya gerhana matahari total dapat terjadi pada 4 sampai 5 kali
dalam setahun tetapi pada kenyataanya gerhana matahari total hanya dapat dilihat setiap
300 tahun sekali. Kejadian ini dinilai sangat langka dan istimewa, tetapi pada saat
berlangsungnya gerhana matahari total juga hanya dapat dilihat dari beberapa titik atau
tidak bisa dilihat dari seluruh dunia, dan hanya berlangsung sebentar tidak lebih dari 8
menit. Kejadiannya gerhana matahari total juga memiliki dampak – dampak bagi
makhluk hidup. Para ahli pun menyatakan peringatan bahwa pada saat terjadinya
gerhana matahari tidak boleh atau melarangnya dengan melakukan kontak langsung
dengan mata karena akan mengakibatkan dampak yang sangat parah.Selain itu juga
pada saat terjadinya gerhana matahari total memiliki pengaruh yang aneh terhadap
tingkah laku hewan

1
B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menentukan terjadinya gerhana matahari?
2. Bagaimana seharusnya melihat gerhana matahari?
3. Apa saja yang dilakukan para ahli pada saat kejadian gerhana matahari total ?
4. Apa pengaruh gerhana matahari total terhadap tingkah laku hewan ?

C.TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat menentukan tujuannya yaitu
pengaruh gerhana matahari total terhadap tingkah laku hewan.

D.METODE PENELITIAN
Dalam karya tulis ilmiah ini saya menggunakan metode deksriptif.

E.SISTEMATIKA PENULISAN
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Metode penelitian
E. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Sejarah Gerhana Matahari


B. Pengertian Gerhana Matahari
C. Jenis – jenis Gerhana Matahari

2
D. Proses kejadian Gerhana Matahari

BAB III PEMBAHASAN

A. Meramalkan terjadinya Gerhana Matahari


B. Melihat Gerhana Matahari
C. Yang dilakukan oleh Para Ahli
D. Pengaruh Gerhana Matahari terhadap tingkah laku hewan

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BIODATA PENULIS

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A.SEJARAH GERHANA MATAHARI


Pada orang jaman dahulu ketika suatu hari yang sedang terang benderang
dengan langit yang biru tiba-tiba menjadi gelap dan sukar bagi mereka untuk memahami
arti dari peristiwa yang sangat misterius itu,orang Cina purba mengira bahwa itu karena
ular nagalah matahari menjadi menghilang. Ular naga raksasa yang tidak terlihat ini
keluar dari tempat persembunyiannya di dasar laut,kemudian meluncur terbang ke langit
dan mencaplok matahari,sehingga mereka membunyikan tambur dan gong.

Lain lagi dengan cerita dari daratan Eropa terutama orang Eropa utara yang dulu
mengira bahwa hilangnya matahari disebabkan karena matahari sedang ditelan oleh
seekor serigala raksasa yang sedang marah. Tak ketinggalan pula di negeri kita. Nenek
moyang kita yang tinggal di Jawa dan Bali mengira bahwa gerhana matahari itu
disebabkan karena ulah Batara Kala yang sedang mencoba menelan matahari,maka dari
itu nenek moyang kita memukul kentongan atau apa saja yang dapat mengeluarkan
bunyi nyaring.

Dalam sejarah astronomi,tercatat bahwa bangsa Cina sudah sejak dulu kala
dikenal sebagai pengamat yang baik dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di
langit,termasuk gerhana matahari. Orang Yunani kuno tidak mempercayai bahwa
gerhana matahari terjadi karena ulah sang naga atau serigala,tetapi mereka juga tidak
bisa menerangkan mengapa peristiwa tersebut terjadi.

Antara tahun 611 – 546 sM,seorang bangsa Yunani yang bernama Anaximander
mencoba menerangkan bahwa menurut beliau matahari berupa sebuah gerobak yang
penuh dengan muatan api dan bergerak dalam sebuah selokan. Apabila gerobak ini
masuk ke dalam sebuah terowongan yang terdapat dalam selokan tersebut maka akan
terjadi gerhana matahari. Tahun – tahun berikutnya orang Yunani telah berfikir secara

4
realistis mereka telah mengira bahwa bulan lah penyebab terjadinya gerhana matahari.
Baru pada tahun 585 sM seorang filosof Yunani yang bernama Thales berhasil untuk
pertama kalinya meramalkan terjadinya gerhana matahari berdasarkan metode Saros.
Baru ada akhir abad ke-16 gerhana matahari sudah tidak ditakuti oleh orang lagi,dan
bahkan pada saat kejadiannya orang-orang berbondong-bondong menyaksikan peristiwa
yang spektakuler itu.

Sesudah tahum 1900, Indonesia baru 5 kali dilewati gerhana matahari total.
Dalam table dibawah dapat dilihat kapan dan dimana saja lima gerhana matahari total
tersebut terjadi.

Terjadinya Waktu Daerah yang dilalui


18 Mei 1902 6,5 menit Sumatra dan Kalimantan
14 Januari 1926 4,2 menit Sumatra
9 Mei 1929 5,1 menit Sumatra
14 Februari 1934 2,7 menit Kalimantan dan Sulawesi
5 Februari 1962 4,1 menit Kep.Maluku dan Irian Jaya

B. PENGERTIAN GERHANA MATAHARI


Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan
Matahari, sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan
lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena
Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat
dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

Gerhana matahari merupakan suatu keadaan di mana pada waktu matahari


menyinari bumi, matahari tersebut tiba-tiba tertutup oleh bulan yang juga berotasi
mengelilingi bumi. Dengan kata lain gerhana matahari adalah kejadian di mana
matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi
berada pada satu garis lurus. Sehingga ketika gerhana matahari tersebut terjadi, kondisi
bumi akan gelap gulita.

Jalur totalitas, karena Bulan adalah benda yang relative kecil,bayangan yang
dibentuknya di bumi hanya dapat menutupi area yang kecil. Itulah sebabnya mengapa

5
gerhana matahari selalu terpusat pada lokasi tertentu. Gerhana hanya dapat dilihat
secara penuh sepanjang “Jalur totalitas” yang lebarnya tidak penuh dari 270 km.
TOTALITAS berlangsung tidak lebih dari beberapa menit pada sembarang tempat
(terlama adalah 7,5 menit). Pada sisi yang lain jalur Totalitas hanya gerhana sebagian
yang terlihat dengan bulan yang tidak sepenuhnya menutup matahari.

Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pasi hari, sing hari atau sore hari,
namun kondisi bumi akan seperti malam hari karena tidak adanya cahaya matahari yang
menyinari bumi. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri ketika terjadinya gerhana
matahari. Namun terjadinya matahari ini biasanya hanya di beberapa wilayah tertentu
dan kondisi bulan menutupi matahari ini hanya berlangsung beberapa menit saja.

Meskipun hanya beberapa menit saja, namun momen berharga ini sering kali
disambut meriah oleh banyak orang. Hal ini karena orang-orang hanya akan
menemukan gerhana matahari ini sekitar puluhan bahkan ratusan tahun mendatang.
Gerhana matahari merupakan momen langka yang selalu disambut meriah oleh siapa
saja yang akan melihatnya.

Momen gerhana bulan meskipun hanya berlangsung beberapa menit saja namun
kedatangannya sangat menakjubkan dan banyak dinanti-nantikan semu masyarakat di
suatu negara yang akan terjadi gerhana matahari tersebut. Bahkan ratusan bahkan
ribuanmasyarakat mau menunggu saat-saat datangnya gerhana matahari ini hingga
berjam-jam lamanya.

Tidak hanya cukup itu, banyak warga yang rela berangkat lebih dahulu ke
tempat yang strategis demi mendapatkan tempat untuk melihat secara jelas dan secara
nyata prosesi berlangsungnya gerhana matahari. Bahkan ada pula turis-turis asing yang
rela datang dari negara yang letaknya jauh ke negara yang mengalami gerhana matahari
tersebut hanya demi melihat proses tertutupnya matahari oleh bulan ini. Hal ini sesuatu
yang menandakan bahwa gerhana matahari ini sungguhlah istimewa.

C.JENIS – JENIS GERHANA MATAHARI


Secara umum, gerhana matahari dapat dibedakan menjadi empat jenis. Hal ini di
dasarkan pada fase-fase terjadinya gerhana matahari. Empat jenis gerhana matahari ini

6
saling berkaitan atau bersambung antara satu dengan yang lainnya. Berikut adalah jenis-
jenis gerhana matahari yang terbagi menjadi empat:

1. Gerhana matahari total

Gerhana matahari total ini terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan matahari
ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat itu piringan bulan terlihat sama besar
atau bahkan lebih besar dari piringan matahari. Ukuran piringan matahari dan juga
piringan bulan sendiri berubah-ubah. Hal ini tergantung pada masing-masing jarak bumi
dengan bulan dan juga jarak bumi dengan matahari.

2. Gerhana matahari sebagian

Gerhana matahari sebagian ini terjadi apabila piringan bulan di saat puncak
gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada fase gerhana ini
selalu ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.

3. Gerhana matahari cincin

Gerhana matahari cincin ialah gerhana matahari yang terjadi apabila piringan
bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari.
Gerhana jenis ini terjadi apabila ukuran piringan bulan lebih kecil daripada piringan
matahari. Sehingga ketika piringan bulan berada di depan piringan matahari, tidak
semua piringan matahari akan tertutup oleh piringan dari bulan. Dan bagian dari
piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan ini berada di sekeliling
piringan bulan sehingga terlihat menyerupai cincin yang bercahaya. Itu sebabnya
gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin.

4. Gerhana matahari hibrida

Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang bergeser antara gerhana
matahari total dan juga gerhana matahari cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi,
gerhana ini muncul sebagai gerhana matahari total, sementara pada titik-titik lain
muncul sebagai gerhana matahari cincin. Gerhana hibrida ini relatif jarang terjadi.

7
D.PROSES TERJADINYA GERHANA MATAHARI
Dalam SYZYGY gerhana terjadi karena ketidaksengajaan yang terjadi pada
geometri langit. Matahari 400 kali lebih jauh dari Bumi dibanding dengan Bulan, tetapi
diameternya juga 400 kali lebih besar terlihat berukuran hampir sama pada langit bumi.
Juga Bulan mengitari Bumi pada bidang yang hampir sama dengan bumi mengitari
Matahari. Itulah sebabnya kita melihat fase yang teratur setiap bulan. Kita hanya
mendapatkan gerhana apabila Matahari, Bulan, dan Bumi ketiganya berada di garis
yang sama atau dalam SYZYGY (kata yang baik untuk bermain Scrabble, dari bahasa
Yunani yang artinya “diikat bersama”) dan hal itu tidak sering terjadi.

Diterangkan bahwa bulan berputar mengelilingi bumi dan bumi berputar


mengelilingi matahari. Karena itu mestinya pada saat bulan berada diantara matahari
dan bumi (fase bulan baru),bulan akan menutupi matahari jadi sinar matahari tidak
sampai ke bumi dan terjadilah apa yang disebut gerhana matahari. Jika bertanya kalau
matahari dapat tertutup oleh bulan, apakah berarti bahwa bulan dan matahari sama
besarnya? Tentunya tidak karena garis tengah matahari 400 kali lebih besar daripada
garis tengah bulan. Sedangkan mengapa bulan dapat menutupi matahari? Karena jarak
bumi hingga matahari 400 kali lebih jauh daripada jarak bumi ke bulan dan pada waktu
terjadinya gerhana matahari total, bulan dan matahari mempunyai sudut penglihatan
1
yang sama dari bumi yang besarnya kira-kira derajat.
2

Pada saat cahaya matahari tertutup oleh bulan bayangan yang terjadi terdiri dari
dua bagian daerah yang paling gelap disebut umbra sedangkan daerah yang agak terang
disebut panumbra. Apabila jarak matahari ke bumi dan jarak bulan ke bumi selalu tetap,
maka bagian yang sampai ke bumi akan selalu sama. Tetapi dalam kenyatannya tidak
akan selalu sama. Tetapi dalam kenyatannya tidak demikian,karena jarak matahari –
bumi dan jarak bulan – bumi selalu berubah-ubah. Perubahan jarak ini disebabkan
karena lintasan bumi mengelilingi matahari dan lintasan bulan mengelilingi matahari
dan lintasan bulan mengelilingi bumi berupa lintasan elips (ellipse). Akibat perubahan
jarak ini,terdapat tiga kemungkinan bagi seorang pengamat yang berada di bumi.

Kemungkinan yang pertama,pengamat berada di dalam perpanjangan


umbra,dalam keadaan ini akan terlihat gerhana matahari cincin. Kemungkinan yang

8
kedua pengamat berada di dalam umbra dan meihat gerhana matahari sebagai gerhana
matahari total dan kemungkinan yang ketiga pengamat berada dalam penumbra
yangmelihat gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari sebagian dapat terlihat juga
di daerah – daerah yang dilalui panumbra pada waktu terjadi gerhana matahari total
atau cincin.

Menurut kejadiannya,gerhana matahari total dibagi dalam dua fase,fase yang


pertama terjadi pada waktu baru sebagian piringan matahari tertutup oleh bulan. Fase ini
disebut fase gerhana sebagian dan fase yang kedua disebut gerhana total yang terjadi
ketika seluruh piringan matahari tertutup oleh bulan. Sesudah fase gerhana total
ini,terjadi lagi fase gerhana sebagian, yaitu ketika bulan meninggalkan piringan
matahari.

Selain kedua fase diatas,selama berlangsungnya gerhana matahari total,dikenal


juga empat kali kontak. Kontak pertama terjadi pada saat tepi timur piringan bulan
menyentuh tepi barat piringan bulan menyentuh tepi barat piringan matahari. Kontak
pertama terjadi pada saat tepi timur piringan bulan menyentuh tepi barat piringan
matahari yang selalu dimulai dari bagian barat matahari,disebakan oleh arah lintasan
bulan dan rotasi bumi. Setelah terjadi kontak pertama,piringan matahari mulai tertutup
oleh bulan. Piringan matahari semakin lama tampak semakin mengecil dan akhirnya
hilang dari pandangan mata.

Sekarang yang tampak hanyalah sebuah bola gelap dengan dikelilingi cahaya
terang yang berasal dari korona matahari. Sebelum fase gerhana total ini terjadi, tepi
timur piringan bulan akan menyentuh tepi timur piringan matahari. Kontak ketiga
terjadi pada waktu tepi barat piringan bulan meninggalkan tepi barat piringan matahari.
Sedangkan kontak keempat terjadi ketika tepi barat piringan bulan meninggalkan tepi
timur piringan matahari dan matahari mulai bersinar kembali seperti semula

9
BAB III

PEMBAHASAN

1.PERHITUNGAN TERJADINYA MATAHARI


Dapat kita lihat bahwa titik simpul bergerak mengelilingi matahari mengikuti
perputaran bumi mengelilingi matahari. Lama waktu yang diperlukan oleh titik simpul
untuk mengelilingi matahari adalah 346,62 hari. Waktu ini disebut satu periode revolusi
titik simpul relative terhadap matahari atau diringkas periode revolusi titik simpul. Dari
yang kita lihat juga bahwa bulan bergerak mengelilingi bumi. Lama waktu yang
ditempuh oleh bulan mulai dari titik simpul dan kembali lagi ke titik tersebut adalah
29,53 hari. Lama waktu ini disebut satu periode revolusi bulan relative terhadap
matahari atau disebut juga satu periode sinodik bulan.

Dari kedua periode diatas, kita akan dapatkan bahwa 233 periode sinodik bulan
sama dengan 19 periode revolusi titik simpul atau sama dengan 18 tahun 11,3 hari
karena :

223 periode sinodik bulan adalah

223 x 29,53 hari = 6585,3 hari

19 periode revolusi titik simpul adalah

19 x 36,62 hari = 6585,8 hari

Periode 18 tahun 11,3 hari ini dinamai periode ‘Saros’ yang memberitahukan
bahwa setiap 18 tahun 11,3 hari sekali, kedudukan matahari bulan dan bumi akan persis
sama. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa dalam satu periode Saros, akan terjadi
gerhana yang sama. Meskipun di sini disebut sama, tetapi belum tentu terlihat pada
daerah yang sama, karena yang sama disini adalah kedudukan matahari,bulan, dan
bumi. Sebagai contoh, pada tanggal 9 mei 1929 telah terjadi gerhana matahari total yang

10
lamanya 5,1 menit dan terlihat di Sumatra,Malasia, dan Philipina. Gerhana semacam itu
berulang pada table dibawah ini :

Tanggal Waktu Terlihat di


Argentina,Paraguay,dan
20 mei 5,2 menit
sebagian Afrika
30 mei 1965 5,3 menit Lautan Pasifik

Dan selanjutnya akan terlihat lagi pada tanggal 11 juni 1983 nanti di Jawa
Tengah,Jawa Timur,Sulawesi Selatan dan Irian Jaya yang lamanya 5 menit 11 detik

Selain mempergunakan periode Saros, dapat dipakai beberapa cara lain untuk
meramal terjadinya gerhana. Tetapi hanya sebagi pengetahuan bahwa para astronom
sekarang telah dapat meramalkan gerhana untuk 100 tahun mendatang dengan ketelitian
sampai satu detik.

Untuk mengetahui kapan akan terjadi gerhana lagi, di bawah ini dimuat tabel
jadal terjadinya gerhana matahari lengkap dengan macam,lama,lebar daerah yang
dilaluinya dan wilayah yang dilalui.

Macam Daerah yang


Waktu Lebar Jalur
Gerhana dilalui
4 Desember Samudra
Cincin 4 menit 3 detik 183 km
1983 Atlantik,Afrika
22 – 23
Irian jaya,New
Desember Total 2 menit 72 km
Zealand
1984
12 November 1 menit 59
Total 85 km Antartika
1985 detik

11
3 Oktober
Total/cincin - - Antartika
1986
29 Maret 1987 Total/cincin - - AS,Afrika
23 September 3 menit 45 RRC,Kep.Samoa
Cincin -
1987 detik
17 – 18 Maret
Total 3 menit 4 detik 177 km Sumatra,Malaysia
1968
11 September Afrika,samudra
Cincin 6 menit 5 detik -
1988 Hindia
26 Januari
Cincin - - Antartika
1990
2 menit 33
22 Juli 1990 Total 212 km Finlandia,Rusia
detik

2. MELIHAT GERHANA MATAHARI


Yang pertama harus dingat adalah jangan sekali –kali melihat gerhana matahari
dengan mata telanjang,terutama sekali pada fase gerhana sebagian. Juga kalau kita
mengamati gerhana dengan menggunakan teropong atau kamera, jangan melihat
langsung gerhana tersebut melalu okulerna atau celah pengintai (viewfinder). Melihat
gerhana matahari langsung tanpa perlindungan yang memadai pada fase gerhana
sebagian, lebih berbahaya daripada melihat matahari pada hari – hari biasa. Karena
dapat diterangkan sebagai berikut: mata kita sangat peka terhadap cahaya tampak
(visible) sehingga kalau kita melihat matahari pada hari biasa,dengan otomatis pupil
mata kita akan mengecil karena silau.

Mengecilnya pupil matahari ini, membuat cahaya inframerah yang berasal dari
matahari hanya sedikit saja yang sampai ke retina mata kita. Dan cahaya inframerah
inilah yang sebenarnya berbahaya bagi mata kita. Sedangkan pada waktu terjadi gerhana
matahari, cahaya akan tampak berkurang sehingga mata kita tidak menjadi silau. Kalau
pada waktu itu kita melihat langsung gerhana matahari,maka pupil mata kita tidak
mengecil. Akibatnya,cahaya inframerah akan lebih banyak sampai ke retina mata kita
meskipun cahaya inframerah ini intensitasnya sudah menurun karena matahari terhalang

12
oleh bulan,tetapi masih cukup kuat untuk merusak retina mata kita. Kalau ini sampai
terjadi, maka akan berakibat kerusakan pada mata,malahan kalau terlalu parah akan
menyebabkan kebutaan yang sukar diobati.

Cara yang paling sederhana untuk melihat gerhana matahari adalah dengan
melihat bayangan gerhana yang dipantulkan oleh permukaan air yang tenang. Hal ini
bisa dilakukan di tepi kolam atau danau,dan bisa juga pada air dalam ember dengan
syarat embernya harus disimpan pada udara terbuka, sehingga bayangan matahari
tampak pada air. Tetapi ada cara lain yang lebih aman daripada melihat gerhana pada
permukaan air yaitu dengan menggunakan filter gelap yang berupa kaca yang
dihitamkan,filemnegatip yang overexposed dan overdeveloped filter netral density yang
khusus dibuat untuk melihat gerhana matahari.

Kalau kita akan melihat gerhana matahari melalu teropong,hendaknya jangan


melihat langsung melalui okulernya. Konsentrasi cahaya oleh teropong akan dapat
membutakan mata kita pada saat itu juga. Kalau kita membeli teropong,biasanya sudah
dilengkapi dengan layar utuk memproyeksikan matahari. Dan tentu saja sebelumnya
kita harus mengatur terdahulu kedudukan layar supaya bayangan matahari terfokus
dengan baik pada layar.

3. YANG DILAKUKAN PARA AHLI


Pada saat gerhana matahari total, hari yang tadinya terang benderang sedikit
demi sedikit meredup dan akhirnya gelap sama sekali. Dan bintang bintang, juga planet
menampakkan dirinya di langit, tidak ubahnya seperti di malam hari saja. Burung –
burung, ayam dan binatang lainnya berlarian pulang ke kandang masing –
masing ,karena mengira hari telah malam. Suasananya benar- benar sangat mencekam,
apalagi kalau di sekitar kita keadaanya sunyi dan senyap. Juga suhu udara yang tadinya
cukup panas, tiba –tiba menjadi rendah akibat berkurangnya pancaran sinar matahari.

Saat itu, adalah saat yang paling dinanti –nantikan oleh para astronom. Dengan
tertutupnya piringan matahari,maka korona matahari akan jelas tampak. Dengan
demikian para astronom akan dengan mudah menyelidiki korona tersebut yang pada
hari biasa sangat sukar diamati karena cahayanya tenggelam dalam cahanya matahari.

13
Selain pengamatan korona, masih banyak pengamatan lain yang dilakukan oleh para
astronom, di antaranya :

 Mengamatiprominen dengan spektrogaf untuk menentukan distribusi, suhu, dan


komposisi prominen.
 Menyelidiki medan magnet matahari.
 Menentukan diameter matahari (karena diperkirakan bahandiameter matahari
berkurang sebesar 2 sekon busur per abad atau 0,3 sekon busur setiap 300 tahun)
 Mencari informasi tentang sirkulasi massa di dalam korona
 Menguji teori relativitas dengan mengamati apakah ada pembelokan cahaya
bintang – bintang yang berada di belakang matahari
 Mempelajari struktur dari sumber yang memancarkan gelombang radio di
matahari.
 Dan lain – lainnya.

Pengamatan – pengamatan itu, tidak hanya dilakukan dengan menggunakan


teropong saja,tetapi juga dengan menggunakan radar (untuk radio astronomi), dengan
menggunakan balon dan kadang – kadang dengan menggunakan roket. Malahan banyak
yang mengadakan pengamatan dari sebuah pesawat terbang yang terbang mengikuti
jalur gerhana, supaya bisa lebih lama mengamati dan bebas dari gangguan hujan dan
awan. Pesawat yang digunakannya harus pesawat yang mempunyai kecepatan
supersonic, seperti pesawat Concorde atau Boeing supaya bisa mengimbangi kecepatan
pergeseran umbra (kecepatan pergeseran umbra ini kira – kira 1.600 kilometer per jam).

Selain para astronom,juga para amatir astronomi sangat menanti – nantikan sekali
terjadinya gerhana matahari. Mereka juga sangat tertarik untuk mengadakan
pengamatan. Di antaranya yang banyak dilakukan oleh para amatir adalah mencari
komet – komet baru yang ada di sekitar matahari. Sebab biasanya komet yang berada di
sekitar matahari, sangat sukar untuk diketemukan pada hari – hari biasa. Sinar matahari
terlalu cemerlang, sehingga mengalahkan cahaya komet sendiri. Sedangkan pada waktu
gerhana,sumber utama cahaya matahari terhalang oleh bulan,sehingga kalau ada komet
yang berada di sekitar matahari,dengan mudah akan ditemukan.

14
Pengamatan lain yang dilakukan selama gerhana matahari total,bukan terbatas
pada matahari saja, tetapi juga pada efek gerhana terhadap atmosfir bumi dan terhadap
semua kehidupan di bumi. Jadi yang mengadakan pengamatan selama gerhana matahari
total bukan saja para astronom atau amatir tetapi juga ahli disiplin lain,seperti ahli
meteorlogi,ahli biologi dan lain – lainnya.

Dibawah ini merupakan beberapa contoh pengamatan yang dikerjakan oleh para ahli
meteorlogi dan biologi :

A.Pengamatan Meteorlogi

1. Mempelajari fisika atmosfir bumi


2. Mempelajari fisika lonosfir
3. Mempelajari fisika lapisan ozon
4. Mengukur perubahan suhu dan kelembaban
5. Mengukur pola perubahan angin
6. Dan lainnya.

B.Pengamatan Biologi

1. Mempelajari migrasi binatang laut


2. Mempelajari efek gerhana terhadap binatang laut.
3. Mempelaari efek gerhana terhadap mamalia
4. Mempelajari efek gerhana terhadap kegiatan fotosintesa serba tumbuhan
5. Mempelajari efek gerhana pada ular,belut dan binatang melata lainnya.
6. Dan lain - lain

4.PENGARUH GERHANA MATAHARI TERHADAP TINGKAH LAKU


HEWAN
Minat mengobservasi gerhana matahari total,tidak saja terbatas pada ilmuan
astronomi,fisika dan mtematika. Juga para ilmuwan biologi dan social menaruh
perhatian berjenis – jenis binatang mulai kepiting sampai burung akan bereaksi terhadap
gerhana matahari karena berkurangnya intensitas cahaya,menurunnya suhu atau karena
dua – duanya. Gerhana akan dirasakan sebagai semacam malam semu bagi beberapa
jenis bintang,terutama burung. Burung di alam bebas akan lebih tanggap daripada

15
burung peliharaan. Mereka cenderung masuk ke sarangnya pada saat gerhana matahari,
terjadi, sedangkan ada catatan mengenai ayam berkokok pada saat gerhana selesai.

Perubahan akan dirasakan tetapi berbeda tingkatannya pada berbagai jenis


binatang bertulang belakang. Katak sangat responsive terhadap perubahan akibat
gerhana matahari, kegiatan vokalnya akan meningkat. Kecedurungan mengelompok
pada gerhana matahari di India (februari 1980) pernah diamati pada ikan laut. Demikian
pula kegiatan ritual pada kera. Binatang tersebut menengadahkan dirinya dengan santai
seperti layaknya malam tiba. Sedangkan serangga memperlihatkan reaksi spontan
terhadap perubahan cahaya.

Demikianlah sejauh mana pengaruh terhadap beberapa fenomena biologis telah


menarik perhatian staf pengajar jurusan Biologi, Insitut Teknologi Bandung,
Dr.soelaksono Sastrodiharjdo, coordinator kelompok kerja tersebut . Gerhana matahari
total kali ini akan lebih menarik karena berlangsung dalam waktu yang relative cukup
panjang ( lima menit) dan melewati daerah yang padat penduduknya. Laporan – laporan
dari mereka yang pernah mengalami gerhana matahari total antara lain semacam rasa
takut dan mencekam, Soelaksono mengungkapkan. Beberapa informasi mengenai
pengaruh gerhana matahari total terhadap fenomena biologis di dapat terutama dari hasil
pengamatan para ahli di India, ketika terjadi gerhana matahari di negeri itu tahun 1980.
Penelitian dilakukan di Madras dan Hyyderabad dengan mengamati pengaruh gerhana
matahari total terhadap fungsi otak manusia normal dan penderita penyakit ayan.

Pengaruh gerhana matahari total terhadap hewan dilakukan pengamatan di


kebun biatang memperlihatkan gerhana matahari total tidak membawa perubahan luar
biasa terhadap binatang liar. Namun seperti telah tercatat,kelompok kera menghentikan
kegiatannya seperti mereka memasuki ambang senja. Beberapa diantaranya berhenti
makan.

Di alam bebas burung – burung pulang ke peraduan masing masing, kemudian


giat lagi seperti sebelumnya pada saat gerhana mulai lenyap. Sedangkan tumbuh –
tumbuhan yang biasanya ‘tidur’ pada malam hari menunjukan gejala serupa pada saat
peristiwa itu berlangsung. Peristiwa gerhana matahari tahun 1983 akan merupakan
ajang studi keilmuan. Seperti yang diutarakan Soelaksono dari kelompok kerja Biologi

16
ITB (Institut Teknologi Bandung) terutama akan mempelajari sejauh mana pengaruh
gerhana matahari total terhadap dampak biologis yang mungkin berubah karena
perubahan mendadak cahaya matahari. Msialnya pada tingkatan sel, sejauh mana
perubahan terhadap proses pernafasan,pertumbuhan dan orientasi. Sedangkan mengenai
organismenya ditunjukan kepada hewan ber-sel satu atau mikroba.

Penelitian pengaruh gerhana matahari total pada individu dengan organisme


katak,kalong,kera dan beberapa binatang lainnya akan meliputi perubahan
perilaku,orientasi,makan dan perilaku sehari – hari. Sedangkan pada populasi akan
diteliti sejauh mana perubahan akan terjadi dalam migrasi vertical plankton, migrasi
vertical serangga tanah dan bagaimana perubahan reaksi populasi kalong.

Ahli –ahli sependapat bahwa manusia hanya sedikit terpengaruh oleh gerhana
matahari dan kegelapan yang diakibatkan gerhana itu pada waktu siang. Tetapi,
berbagai jenis binatang dan burung juga mengadakan reaksi aneh dan menarik.
Kesempatan mempelajari burung adalah pada saat gerhana Meksiko tahun 1970. Ayam
betina dan ayam jago di sebuah perusahaan pertanian tidak bersuara sama sekali dan
tidak kedengaran apa – apa, sampai hingga 10 menit sebelum kegelapan total. Dengan
semakin gelapnya daerah keliling,reaksi ayam – ayam itu dapat didengar dari jarak yang
jauh. Bunyi “toktok-tok” ayam – ayam itu kedengaran sangat aneh dan
membingungkan.

Selama gerhana matahari tahun 1979 di daerah barat daya Amerika dua ekor
burung saling bertubrukan karena gejala langka pada siang hari. Selama gerhana yang
sama itu seorang anggota Ekspedisi Kousbough-piini mencatat sekelompok burung di
beberapa pohon yang berdekatan. Burung –burung itu ramai berkicau sampai 3 menit
sebelum kegelapan total. Kemudian mereka diam sama sekali sampai tepat 3 menit
setelah kegelapan total. Saat itu burung - burung kembali berkicau secara normal.

Gerhana matahari di Kenya pada tahun 1980 memberikan kesempatan yang baik
untuk mempelajari burung maupun binatang di lingkungan yang asli. Fauna di Kenya
melimpah banyaknya. Dipergunakan alat pencatat yang sangat sensitive yang disebut
Parabolic Microphone Recording System yang dapat dipindah pindahkan. Alat itu
dapat mencatat bunyi dan suara binatang, burung maupun manusia pada jarak paling

17
sedikit 750 meter. Lama pencatatan kira – kira 3menit. Informasi melalui kelakuan
burung, binatang dan juga manusia direkam pada sebuah pita magnetik.

Binatang : Tidak kedengaran apa – apa dari binatang – binatang yang berdekatan. Singa
– singa tidak bersuara karenabiasanya tidur di waktu siang dan mungkin juga tidur pada
saat kegelapan total. Binatang – binatang gazelle dan zebra yang berdekatan lebih rapat
mengelompok selama kegelapan total seperti halnya mereka lakukan bila malam tiba
sebagai pertahanan terhadap binatang buas.

Burung : Alat perekam dioperasikan beberapa saat sebelum kegelapan total. Setidak –
tidaknya ada beberapa losin burung pada jarak 2000 kaki jauhnya. Menjelang kegelapan
total burung – burung lain ikut bergerombol sehingga kicau burung bertambah ramai.
Kicau burung berkurang satu menit lebih sedikit sebelum kegelapan total. Selama
kegelapan total burung diam. Hanya kadang – kadang terdengar bunyi aneh dan panjang
seperti suara jangkrik. Memerlukan waktu paling tidak 3 menit sebelum burung –
burung kembali bersikap seperti biasa.

Kodok dan jangkrik : Binatang – binatang ini biasanya di waktu siang tidak
bersuara, sampai tibanya malam. Pada saat terjadinya gerhana matahari, kodok dan
jangkrik serentak mulai bersuara dengan datangnya kegelapan total. Binatang –
binatang itu diam dan ramai lagi pada saat malam tiba. Sedangkan gerhana
matahari yang terjadi di wilayah Indonesia, Rabu (9/3/2016). Berdasarkan hasil
penelitian Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di
penangkaran hewan Cibinong Science Center (CSC), Cibinong, Jawa Barat, beberapa
hewan menunjukkan perilaku abnormal seperti terkena tipuan malam.

Jenis-jenis hewan diamati dalam penelitian ini adalah binatang dari kategori
nokturnal, atau yang aktif pada malam hari, dan diurnal, atau yang aktif pada siang hari.
Pengamatan perilaku satwa ini berlangsung mulai pukul 05:00 hingga 09:00 WIB
dengan penurunan suhu 1 derajat pada saat terjadi gerhana dari 25 derajat celsius ke 24
derajat celsius dan kelembaban udara yang naik dari 80 persen menjadi 91 persen.
"Satwa-satwa yang kami amati di antaranya kelompok mamalia kecil, kelompok burung
paruh bengkok, serta binatang melata atau herpetofauna" ujar Hari Sutrisno, Kepala
Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, pada laman resmi lembaga tersebut.

18
Hewan nokturnal jenis kukang ternyata menjadi yang paling terpengaruh saat
gerhana matahari. Pada pengamatan pukul 05:00 WIB, kukang masih beraktivitas.
Memasuki pukul 05.30 WIB, saat cahaya matahari mulai muncul, kukang mulai
berhenti beraktivitas dan pukul 06.00 WIB, kukang masuk ke sarangnya untuk
beristirahat. Namun, pada saat fenomena gerhana matahari mulai terjadi, kukang
bereaksi kembali."Pukul 07.30, di sini terlihat kukang kembali bangun dan terlihat
terjaga menoleh kanan kiri, diduga karena adanya pengaruh pengurangan cahaya," ujar
peneliti LIPI Bidang Laboratorium Nutrisi dan Penangkaran Satwa Liar Pusat Penelitian
Biologi LIPI, Spesies burung juga mengalami perubahan perilaku. Mereka tampak
mencari perlindungan ketika gerhana matahari terjadi.

Penyebabnya adalah suasana menjadi seperti malam hari sehingga burung-


burung pun menghentikan aktivitasnya.Salah satu contoh adalah dari jenis burung
Maleo yang teliti oleh tim dari Taman Nasional Lore Lindu dan Kawasan Parigi
Moutong, Sulawesi Tengah. Burung betina terlihat diam saat GMT terjadi dan Maleo
jantan terbang menghampiri rumahnya.Insting, menurut Wartika, memegang peranan
utama dalam tingkah laku ini. Ketika gerhana, langit akan terlihat gelap menyerupai
malam sehingga hewan diurnal langsung beristirahat.Sinar matahari menjadi seperti
alarm tubuh atau jam biologis bagi hewan untuk beraktivitas. Perubahan perilaku
binatang juga bisa dijadikan sebagai tanda untuk mengetahui peristiwa alam lainnya,
seperti gempa, gunung meletus, hingga tsunami.

Landak dan reptil tak terpengaruh. Wartika menjelaskan lebih lanjut bahwa ada
beberapa hewan mamalia yang tidak terpengaruh gerhana matahari, salah satunya
landak.Ada dua jenis landak yang diteliti yaitu Landak raya, Landak jawa, dan Landak
sumatera. Dari ketiganya, kata Wartika, tidak ada perubahan perilaku tertentu yang
terlihat selama terjadinya GMT.Bajing besar juga menjadi salah satu mamalia yang
tidak terpengaruh ketika GMT. Bajing besar memang pola hidupnya di sarang dan terus
berada di tempat tidurnya sejak sebelum hingga sesudah GMT, sehingga tidak
terpengaruh dengan perubahan intensitas cahaya dan cuaca.

Wartika berasumsi, untuk beberapa golongan hewan yang aktif di siang hari
tidak semuanya terpengaruh. Hal ini terjadi karena hewan tersebut hanya terpengaruh
dengan perubahan suhu yang signifikan.Begitupun golongan reptil seperti Kura-kura

19
brazil, Kura-kura ambon, Kura-kura sulawesi, Kura-kura papua, biawak, Phyton timor,
serta Viper hijau.Suhu lingkungan memang biasanya menjadi faktor yang
mempengaruhi kelompok reptil. Karena tidak ada perubahan respon yang signifikan
selama GMT, LIPI berasumsi reptil tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan cahaya
karena perubahan cahaya yang terjadi juga tidak terlalu drastis.

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa
bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Gerhana dibedakan menjadi
dua, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan. Gerhana matahari terjadi ketika bulan
melintas diantara Bumi dan Matahari. Bumi yang berada di daerah umbra akan
mengalami gerhana matahari total,sedangkan Bumi yang berada di daerah panumbra
akan mengalami gerhana matahari sebagian (parsial). Gerhana matahari terjadi pada
waktu siang hari.

Dan perilaku hewan pada saat terjadi gerhana matahari yaitu bereaksi seperti
layaknya waktu senja hingga menuju malam hari dimana pada waktu senja ketika
sebelum gerhana berlangsung hewan akan masuk kedalam kandangya dan malam
hewan akan tidur pada saat gerhana matahari berlangsung dan ketika akan berakhirnya
gerhana matahari hewan akan terbangun layaknya bangun di pagi hari.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan bahwa saya menyadari dalam pembuatan makalah ini
masih ada kekurangan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik atau saran dari
pembaca untuk pengetahuan yang lebih baik lagi dan saya berharap makalah ini
bermanfaat untuk saya dan pembaca.

20
DAFTAR PUSTAKA
Dawanas N, Djoni. 1983 . GERHANA MATAHARI TOTAL 11 JUNI 1983. Jakarta :
Gramedia

Hidayat, Bambang. 1983 . Gerhana Matahari Total Proses dan Pengaruhnya. Jakarta :
Sinar Harapan

Kerold, Robbin . 2005 . ASTRONOMI. Jakarta : Erlangga

Beberapa Perilaku Aneh Hewan Selama Gerhana : Okezone technotechno.okezone.com

gerhana matahari total - Google Searchwww.google.com

Gerhana Matahari Total: Proses Terjadi - Dampak - Fenomena yang Terjadi -


IlmuGeografi.com

ilmugeografi.com

Gerhana matahari - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasid.wikipedia.org

makalah gerhana matahari - Google Searchwww.google.com

MAKALAH TENTANG GERHANA MATAHARI | Contoh -Contoh


Proposalberbagiproposal.blogspot.com

METODE PENELITIAN: Pengertian, Jenis, dan Contoh Metode


Penelitianwww.maxmanroe.com

Pengaruh gerhana matahari pada tingkah hewanberitagar.id

pengaruh gerhana matahari total erhadap tingkah laku hewan - Google


Searchwww.google.com

proses terjadinya gerhana matahari total - Google Searchwww.google.com

(DOC) MAKALAH GERHANA BULAN DAN GERHANA MATAHARI.docx | Cut


Ismalia Benazir - Academia.eduwww.academia.edu

21
BIODATA PENULIS

Nama : Dina Puspita Dewi

Tempat,Tanggal lahir : Cirebon,14 Juli 2003

Alamat : Jalan sumadinata kav.3 no.14 adidarma RT 03 RW 04

Pendidikan : TK Al-Muhajirin

SDN Sukapura 3 Cirebon

SMPN 5 Cirebon

SMAN 6 Cirebon

Hobi : Baca Webtoon,Wattpad,nonton drama korea,jadi Fangirl


yang memiliki banyak fandom,bermain bola basket.

Cita – cita :Psikolog,jadi orang sukses,bahagiain diri sendiri dan orang


tua.

Motto : Kebagahagiaan itu bergantung pada diri kita sendiri dan


hidup adalah pilihan, jalanin alur yang sudah dibuat,buat diri
kamu sendiri menjadi ‘Tokoh Utama’.

22

Anda mungkin juga menyukai