1 September 2014
Nurlaili Susanti
Email; dr.santie@gmail.com
ABSTRAK
9
Nurlaili Susanti
potensi suplementasi tepung porang dalam gradual mengikuti kerusakan sel beta
manajemen DM tipe 2. pankreas (Loghmani E, 2005).
Jumlah penderita DM tipe 2
Diabetes Mellitus meningkat dengan cepat dihubungkan
DM merupakan kelompok penyakit dengan perbaikan status ekonomi, penuaan,
metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia peningkatan urbanisasi, perubahan gaya
sebagai akibat adanya gangguan dalam hidup dan penurunan aktivitas fisik
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. (International Diabetes Federation, 2013).
(American Diabetes Association, 2013). Penderita DM tipe 2 umumnya mengalami
Insulin merupakan hormon yang diproduksi obesitas yang dihubungkan dengan
di pankreas yang menjadikan glukosa dari terjadinya resistensi insulin. Sedangkan
makanan dapat masuk ke dalam sel untuk pada penderita yang kurus, DM tipe 2
diubah menjadi energi yang dibutuhkan dihubungkan dengan peningkatan
oleh tubuh. Penderita diabetes tidak dapat persentase distribusi lemak khususnya di
mengabsorbsi glukosa dengan cukup, area perut (American Diabetes Association,
sehingga glukosa menumpuk di darah 2013).
menyebabkan hiperglikemia (International Penatalaksanaan DM tipe 2 tidak
Diabetes Federation, 2013). Hiperglikemia membutuhkan insulin secara mutlak.
kronis dihubungkan dengan disfungsi dan Resistensi insulin dapat diperbaiki melalui
kerusakan beberapa organ seperti mata, penurunan berat badan dan terapi
ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah farmakologi untuk menurunkan kadar gula
(American Diabetes Association, 2013). darah serta ditunjang dengan pengaturan
Ada 3 (tiga) tipe DM berdasarkan diet sehat dan peningkatan aktivitas fisik
etiologi yang mendasarinya, yaitu DM tipe (American Diabetes Association, 2013).
1, DM tipe 2 dan DM gestasional. Pada Apabila modifikasi gaya hidup dan
DM Tipe 1, tubuh tidak mampu peningkatan aktivitas fisik tidak mampu
memproduksi insulin sehingga dibutuhkan mengontrol kadar gula darah, maka
injeksi insulin setiap hari. DM tipe 1 dibutuhkan intervensi terapi farmakologi.
disebabkan oleh destruksi autoimun Tujuan penggunaan terapi farmakologi
terhadap sel beta pancreas (Loghmani E, adalah untuk memperbaiki gangguan
2005). DM gestasional terjadi pada wanita metabolik yang mendasari seperti resistensi
yang mengalami resistensi insulin dan insulin dan sekresi insulin yang tidak
hiperglikemia selama kehamilan. Kondisi adekuat (Pandey et al., 2011).
ini dihubungkan dengan adanya hambatan Ada 5 (lima) golongan obat oral anti
kerja insulin akibat hormon yang diabetes yaitu sulfonilurea, biguanid, alfa-
diproduksi oleh plasenta (Internasional glukosidase inhibitor, tiazolidinedion, dan
Diabetes Federation, 2013). meglitinida. Obat-obatan ini memiliki efek
DM Tipe 2 merupakan tipe paling samping yang beragam seperti sulfonilurea
umum yang diderita oleh sekitar 90-95% menyebabkan hipoglikemia dan
penderita DM. Tipe ini ditandai oleh peningkatan berat badan yang dihubungkan
ketidakmampuan tubuh untuk dengan hiperinsulinemia, biguanid
memproduksi insulin dalam jumlah yang menyebabkan kelemahan dan asidosis
cukup dan terjadinya gangguan kerja laktat, alfa glukosidase inhibitor
insulin. DM tipe 2 disebabkan oleh adanya menyebabkan diare, sedangkan
resistensi insulin di liver dan otot, tiazolidinedion menyebabkan peningkatan
peningkatan produksi glukosa di liver, kadar kolesterol LDL (Bastaki, 2005).
kelebihan produksi asam lemak bebas oleh Obat-obatan oral anti diabetes juga memicu
sel adiposa dan terjadinya defisiensi insulin terjadinya resistensi dan responnya
relatif. Sekresi insulin menurun secara berkurang pada populasi tertentu. Selain itu
10
Suplementasi Tepung Porang (9-16) El-Hayah Vol. 5, No.1 September 2014
penggunaannya juga tidak aman selama steroid yang memiliki fungsi khusus seperti
kehamilan (Ogamba, 2014). nutrisi olah raga, suplemen penurun berat
badan, dan pengganti makan (Pandey et al.,
Nutraceutical dalam Manajemen 2011).
Diabetes Mellitus Tipe 2 Sejumlah herbal diketahui berperan
Istilah nutraceutical pertama kali penting dalam pencegahan maupun
dikenalkan oleh Stephen DeFelice, pendiri penatalaksanaan diabetes mellitus.
dan ketua Foundation for Innovation in Mekanisme kerjanya melibatkan beberapa
Medicine (FIM) pada akhir tahun 1989. organ diantaranya liver, intestin, pankreas,
Istilah ini berasal dari kata nutrition yang jaringan adiposa, dan otot. Di liver, herbal
berarti makanan dan pharmaceutical yang bekerja dengan menurunkan produksi
berarti obat. Nutraceutical didefinisikan glukosa, di intestin herbal bekerja dengan
sebagai makanan yang memiliki efek baik menurunkan absorbsi glukosa, di pankreas
bagi kesehatan, mencakup pencegahan herbal bekerja dengan meningkatkan
maupun pengobatan penyakit (Rajat el al., sekresi insulin, sedangkan di jaringan
2012). adiposa dan otot herbal bekerja dengan
Nutraceutical berbeda dengan meningkatkan ambilan glukosa dari organ
makanan fungsional. Makanan fungsional perifer. Kondisi ini akan menyebabkan
adalah makanan yang disiapkan secara penurunan glukosa darah, peningkatan
ilmiah dengan atau tanpa pengetahuan sekresi insulin sehingga lebih banyak
bagaimana atau mengapa makanan tersebut glukosa yang dapat dimanfaatkan oleh
digunakan. Makanan fungsional memenuhi jaringan untuk menghasilkan energi
kebutuhan tubuh akan vitamin, lemak, (Pandey et al., 2011).
protein, dan karbohidrat untuk
mempertahankan kesehatan. Makanan Umbi Porang (Amorphophallus muelleri
fungsional yang digunakan dalam Blume)
pencegahan dan/atau terapi penyakit Porang (Amorphophallus muelleri
dinamakan nutraceutical. Produk makanan Blume) secara taksonomi tergolong dalam
yang digunakan sebagai nutraceutical famili Araceae (Koswara, 2014). Tanaman
diantaranya probiotik, prebiotik, makanan ini tergolong semak berumbi yang tumbuh
berserat, asam lemak omega 3, dan di dalam hutan. Batang tanaman ini tegak,
antioksidan (Pandey et al., 2010). lunak dan terdapat totol putih-hijau dengan
Nutraceutical memiliki efek yang tinggi berkisar 100 – 150 cm. Daunnya
menguntungkan dalam mengontrol DM menjari berpangkal 3, berwarna hijau dan
karena dapat memperbaiki kadar glukosa mempunyai titik pangkal daun tempat
darah dan sensitivitas insulin baik pada tumbuhnya bulbil (umbi generatif). Bulbil
individu normal maupun DM tipe 2, mulai terlihat pada usia 2 bulan, berupa
dislipidemia, dan resistensi insulin. bintik gelap pada pangkal daun. Umbi
Nutraceutical yang berperan dalam Porang memiliki daging berwarna kuning
manajemen diabetes mellitus cerah, berserat halus dan bergetah (PPPPI,
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori 2013).
yaitu nutrien, herbal, dan suplemen diet. Setelah dipanen umbi porang
Nutrien merupakan substansi dengan fungsi kemudian diproses menjadi chip porang
nutrisi yang telah diketahui seperti vitamin, dengan cara diiris tipis kemudian dijemur
mineral, asam amino, dan asam lemak. dibawah matahari hingga kering. Chip
Herbal merupakan produk botani dalam porang kemudian diproses di dalam mesin
bentuk konsentrat dan ekstrak. Sedangkan penepung untuk menghasilkan tepung
suplemen diet merupakan reagen yang porang. Untuk memurnikan tepung porang
didapat dari sumber lain seperti piruvat, dilakukan fraksinasi dan pencucian dengan
kondroitin sulfat, dan prekursor hormon etanol untuk meminimalisir kandungan
11
Nurlaili Susanti
kalsium oksalat dan zat pengotor lain dicerna oleh amylase saliva dan pancreas,
sehingga kandungan yang tersisa sebagian sehingga sampai di kolon banyak
besar adalah glukomanan (PPPPI, 2013). perubahan. Berat molekul glukomanan
Tepung porang yang telah bervariasi antara 200.000 hingga 2.000.000
dimurnikan dapat dimanfaatkan dalam Dalton bergantung pada proses dan waktu
industri, farmasi dan makanan. penyimpanan. Glukomanan dapat
Pemanfaatan dalam industri diantaranya mengabsorbsi hingga 50 kali beratnya
sebagai bahan pembuat lem, pelapis kedap dalam air (Keithley et al., 2005).
air, dan perekat cat. Dalam industi farmasi,
tepung porang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pengikat dalam pembuatan tablet,
pembungkus kapsul dan media
pertumbuhan mikroba. Sedangkan
pemanfaatan dalam industri makanan
diantaranya sebagai zat pengental makanan,
bahan pembuat konyaku (tahu jepang) dan
shirataki (mie jepang), bahan campuran mie
instan, pembuat daging vegetarian, serta
bahan pengikat rasa pada bumbu penyedap
(PPPPI, 2013 dan Koswara, 2014).
Kandungan umbi porang segar per
100 gram terdiri dari 83,3% air, 3,58%
glukomanan, 7,65 % pati, 0,92 % protein,
0,02 % lemak, 2,5 % serat berat, 1,22 % Gambar 1. Struktur polisakarida umbi
abu, dan 0,19 % kalsium oksalat (Arifin, porang (Gao et al, 2004)
2001). Kristal kalsium oksalat merupakan
suatu produk buangan dari metabolisme sel
yang sudah tidak digunakan lagi oleh Hasil Penelitian Efek Glukomanan pada
tanaman. Kristal ini merupakan deposit dari Subyek Normal dan Diabetes Mellitus
proses-proses eleminasi zat-zat anorganik Tipe 2
pada tumbuh-tumbuhan. Endapan Berbagai penelitian tentang manfaat
anorganik ini dalam tumbuhan sebagian porang pada diabetes mellitus tipe 2 telah
besar tersusun atas garam-garam kalsium banyak dilakukan oleh para ilmuwan,
dan anhidrat silica (Koswara, 2014). diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
Kalsium oksalat menyebabkan rasa gatal Vuksan et al., pada tahun 2000 di Kanada.
dan iritasi saat dikonsumsi. Konsumsi Sebanyak 11 orang direkrut dalam
jangka panjang dari makanan yang penelitian ini dengan kriteria inklusi yaitu
mengandung kalsium oksalat dapat toleransi glukosa terganggu, penurunan
menyebabkan kristalisasi di ginjal dan kolesterol HDL, peningkatan trigliserida,
gangguan kesehatan lainnya (Arifin, 2001). dan hipertensi sedang. Secara random,
Kandungan utama tepung porang mereka diminta untuk memakan biskuit
adalah glukomanan. Glukomanan yang terbuat dari tepung mannan (8-13 g
merupakan polisakarida larut air yang glukomanan/hari) atau biskuit yang terbuat
tersusun atas D-glucose (G) dan D- dari tepung terigu sebagai kontrol selama 3
mannoses (M) dengan rasio molar G:M minggu. Kemudian diperiksa kadar
sekitar 1:1.6. Glukomanan memiliki kolesterol dan profil lipid dari serum.
kandungan serat yang tinggi, rendah kalori Diperoleh kesimpulan bahwa diet yang
dan bersifat hidrokoloid yang khas (Gao et mengandung glukomanan dapat
al, 2004). Glukomanan memiliki memperbaiki kontrol glikemik dan profil
percabangan beta 1,4 dimana tidak dapat
12
Suplementasi Tepung Porang (9-16) El-Hayah Vol. 5, No.1 September 2014
lipid sehingga dapat dijadikan terapi yang potensial bagi sindrom resistensi insulin.
Gambar 2. Hasil penelitian efek diet tinggi serat dari Glukomanan pada sindrom resistensi
insulin (Vuksan et al., 2000)
13
Nurlaili Susanti
Gambar 3. Efek glukomanan pada kadar glukosa darah dan insulin subyek normal
(Doi, 1981)
Gambar 4. Efek glukomanan pada kadar glukosa darah dan insulin subyek dengan DM tipe 2
(Doi, 1981)
14
Suplementasi Tepung Porang (9-16) El-Hayah Vol. 5, No.1 September 2014
usus halus dan dapat dengan mudah menentukan dosis optimal yang digunakan
difermentasi oleh mikroflora di usus besar. dalam terapi, meningkatkan aspek
Fermentasi serat larut air diduga dapat keamanannya dengan menurunkan kadar
memicu produksi Glucagon Like Peptide kalsium oksalat, serta mengkaji mekanisme
(GLP-1) dan peptide YY. Peptida YY molekuler yang mendasari efek
merupakan hormon usus yang berperan glukomanan dalam menurunkan kadar
dalam menginduksi rasa kenyang, glukosa darah.
sedangkan GLP-1 adalah hormone inkretin
yang dapat menstimulasi pelepasan insulin Daftar Pustaka
oleh sel beta pancreas. Fermentasi serat American Diabetes Association, 2013.
larut air akan menghasilkan asam lemak Diagnosis and Classification of
rantai pendek (Short Chain Fatty Acid, Diabetes Mellitus. Diabetes Care.
SCFA) seperti asetat, propionate, dan Vol 36. Supp 1. p s67-s744.
butirat. SCFA akan berkompetisi dengan Arifin, M. A. 2001. Pengeringan Kripik
asam lemak bebas (Free Fatty Acid, FFA) Umbi Iles-iles secara mekanik
(Lattimer dan Haub, 2010). untuk meningkatkan mutu keripik
Peningkatan SCFA juga akan iles-iles. Thesis. Teknologi Pasca
menurunkan produksi glukosa hepar dan Panen. PPS. IPB.
memperbaiki homeostasis lipid. G Protein Bastaki S, 2005. Diabetes mellitus and its
Coupled reseptor (GPR-41) dan GPR-43 treatment. Int. J. Diabet. Metab. Vol
merupakan target langsung dari SCFA. 13. p 111-134.
SCFA menstimulasi adipogenesis melalui Cameron-Smith D, Habito R, Barnett M,
GPR43. Serat larut air dihubungkan Collier, G. 1997. Dietary guar gum
dengan tingginya adiponektin plasma yang improves insulin sensitivity in
merupakan sinyal starvasi perifer yang streptozotocin-induced diabetic rats.
dapat memicu penyimpanan trigliserida di J Nutr. Vol 127. p 359–364.
jaringan adiposa sehingga menurunkan Doi, K. 1981. Effect of glucomannan
akumulasinya di liver dan otot skelet dan (konjac fiber) on glucose and lipid
memperbaiki sensitivitas insulin (Weickert metabolism in normal and diabetic
dan Pfeiffer, 2008). subjects. Proceeding of the third
Serat larut air juga mempengaruhi symposium International congress
mekanisme ambilan glukosa perifer melalui series No 549. Honolulu.
peningkatan ekspresi GLUT 4 yang Gao S J, Nishinari K. Effect of
meningkatkan ambilan glukosa di otot deacetylation rate on gelation
skelet, memperbaiki sensitivitas insulin dan kinetics of konjac glucomannan.
menormalkan kadar glukosa darah Colloids and Surfaces B:
(Cameron-Smith et al., 1997 dan Song et Biointerfaces.2004, 38, 241-249.
al., 2000). SCFA juga meningkatkan Hozumi, T. Yoshida, M. Ishida, Y.
ekspresi PPAR gamma yang meregulasi Mimoto, H. Sawa, J. Doi, K.
ekspresi GLUT 4 di jaringan adiposa (Park Kazumi, T. 1995. Longterm effects
et al., 1998). of dietary fiber supplementation on
serum glucose and lipoprotein
Kesimpulan levels in diabetic rats fed a high
Dari kajian diatas dapat cholesterol diet. Endocrine journal.
disimpulkan bahwa Glukomanan yang vol 42 (2). p 187-192.
terkandung dalam tepung porang International Diabetes Federation, 2013.
(Amorphophallus muelleri Blume) IDF Diabetes Atlas. Sixth edition.
memiliki peluang menjadi nutraceutical Keithley, J dan Swanson, B. 2005.
dalam manajemen Diabetes Mellitus Tipe Glucomannan and obesity : a
2. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk
15
Nurlaili Susanti
16