TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Diabetes Mellitus
Klasifikasi Deskripsi
Destruksi sel beta, umumnya berhubungan dengan
Tipe 1
pada defisiensi insulin absolut
- Autoimun
- Idiopatik
Bervariasi, mulai yang dominan resistensi
Tipe 2
insulin disertai defisiensi insulin relatif
sampai yang dominan defek sekresi insulin
disertai resistensi insulin
Diabetes yang didiagnosis pada trimester kedua
Diabetes melitus
atau ketiga kehamilan dimana sebelum
gestasional
kehamilan tidak didapatkan diabetes
Resistensi insulin pada sel otot dan hati, serta kegagalan sel beta
tipe 2. Hasil penelitian terbaru telah diketahui bahwa kegagalan sel beta
terjadi lebih dini dan lebih berat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Organ lain yang juga terlibat pada DM tipe 2 adalah jaringan lemak
hepar, dan sel beta pankreas saja yang berperan sentral dalam
sangat berkurang. Obat anti diabetik yang bekerja melalui jalur ini
hiperglikemia dan sudah diketahui sejak 1970. Sel alfa berfungsi pada
bebas (free fatty acid (FFA)) dalam plasma. Peningkatan FFA akan
4) Otot
5) Hepar
glukoneogenesis.
6) Otak
7) Kolon/Mikrobiota
hiperglikemia.
8) Usus halus
9) Ginjal
Sembilan puluh persen dari glukosa terfiltrasi ini akan diserap kembali
lewat urin. Obat yang bekerja di jalur ini adalah penghambar SGLT-2.
10) Lambung
postprandial.
lain yang berkaitan dengan inflamasi juga banyak terjadi pada DM tipe 2
(Perkeni, 2019).
tahun sejak onset penyakit atau sering kali sekitar 4-7 tahun sebelum diagnosis
terjadinya stroke sebesar 44%, penyakit jantung dan 15% akibat stroke
(Supariasa, 2019).
d. Diagnosis
Atau
Atau
Program (NGSP).
terganggu (GDPT).
e. Manifestasi klinis
sebagai berikut :
lain yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya terjadi kehilangan jaringan
berat badan.
marker polyuria.
rasa haus sebagai akibat dari banyaknya cairan yang keluar melalui
panas atau beban kerja yang berat. Oleh sebab itu, untuk
pada penglihatan.
4) Infeksi kulit berulang. Tinea cruris (rangen) dapat parah, tinea pedis
Gambar 2.2 (a) tinea pedis (b) tinea cruris; (c) kandidiasis
diproses melalui fermentasi dari apa yang secara umum dikenal sebagai “ragi
tempe rata-rata pertahun di Indonesia saat ini sekitar 6,45 kg/orang (BSNI,
2012).
sederhana (glukosa) pada usus. Senyawa yang dapat menghambat kinerja enzim
asam amino esensial dan non esensial yang lengkap, kadar lemak jenuh
lebih tinggi jika dibandingkan dengan makanan olahan kedelai yang tidak
melalui proses fermentasi (Carla, 2012). Jika dibandingkan antara kedelai dan
tempe lebih tinggi, yaitu masing- 3 masing sebesar 38,91 dan 24,03 mg/100
gram, sedangkan pada kedelai hanya sebesar 16,72 dan 11,10 mg/100 gram9
(Ahmad, 2014).
Protein pada tempe tinggi kandungan arginin dan glisin, yang
serum insulin dan menurunkan glukosa pada tikus diabetes setelah serum
kedelai. Isoflavon pada kedelai mengandung dua belas bentuk yang berbeda,
B. Penelitian Terkait
Table 2.3
Dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Di Ruang Penyakit Dalam
digunakan
terikat : 174,39753
mg isoflavon /
200 ml.
2 diabetes
mellitus in
rabbits
C. Kerangka teori
D. Kerangka konsep
E. Hipotesis penelitian