oleh:
dr. Saut Adi Hamonangan Pane, M.Ked (Clin-Path), Sp.PK
sautpane29@gmail.com
Diabetes Melitus
kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel
0,5-4%. Oleh sebab itu ICCA merupakan prediktor yang cukup akurat
untuk DM Tipe 1
Diabetes Melitus tipe I
ICCA tidak spesifik untuk sel-sel β pulau Langerhans saja, tetapi juga
dapat dikenali oleh sel-sel lain yang terdapat di pulau Langerhans, pada
somatostatin.
Diabetes Melitus tipe I
DM tipe 2, antara lain obesitas, diet tinggi lemak dan rendah serat,
atau tak mampu merespon insulin secara normal yang dikenal sebagai
Resistensi insulin pada sel otot dan hati, serta kegagalan sel beta
tipe 2. Organ lain yang juga terlibat pada DM tipe 2 adalah jaringan
sangat berkurang. Obat anti diabetik yang bekerja melalui jalur ini
bebas (free fatty acid (FFA) ) dalam plasma. Peningkatan FFA akan
glukoneogenesis.
Otak
akibat adanya resistensi insulin yang juga terjadi di otak. Obat yang
Glukosa yang ditelan memicu respons insulin jauh lebih besar dibanding
kalau diberikan secara intravena. Efek yang dikenal sebagai efek inkretin
acarbosa.
Ginjal
dari glukosa terfiltrasi ini akan diserap kembali melalui peran enzim
postprandial.
Sistem Imun
HbA1c diperiksa setiap 3 bulan. Pada pasien yang telah mencapai sasaran
terapi disertai kendali glikemik yang stabil HbA1c diperiksa paling sedikit 2
kali dalam 1 tahun. HbA1c tidak dapat dipergunakan sebagai alat untuk
transfusi darah 2-3 bulan terakhir, keadaan lain yang mempengaruhi umur
mempengaruhi umur sel darah merah. Saat ini terdapat cara lain
Serikat
Dislipidemia
gangguan lipid. Gangguan lipid ini 80% terkait dengan diet dan gaya
aterogenik
Parameter Range (mg/dL)
Kolesterol total 120 - 200
VLDL 1 – 30
LDL 60 – 160
HDL 35 – 65
Trigliserida 150 - 199
Terima Kasih