Tipe 1 Destruksi sel beta pankreas, umumnya berhubungan dengan defisiensi insulin absolut
• Autoimun
• Idiopatik
Tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai
yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin.
Diabetes melitus gestasional Diabetes yang didiagnosis pada trimester kedua atau ketiga kehamilan dimana
sebelum kehamilan tidak didapatkan diabetes
Tipe spesifik yang berkaitan • Sindroma diabetes monogenik (diabetes neonatal, maturity – onset diabetes of the
young [MODY])
dengan penyebab lain
• Penyakit eksokrin pankreas (fibrosis kistik, pankreatitis)
• Disebabkan oleh obat atau zat kimia (misalnya penggunaan glukokortikoid pada
terapi HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ)
Cara Pelaksanaan TTGO (WHO, 1994)
• Tiga hari sebelum pemeriksaan, pasien tetap makan (dengan karbohidrat yang cukup) dan melakukan kegiatan
jasmani seperti kebiasaan sehari-hari
• Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum air putih tanpa glukosa tetap
diperbolehkan
• Diberikan glukosa 75 gram (orang dewasa) atau 1.75 gram/kgBB (anak-anak), dilarutkan dalam air 250 ml dan
diminum dalam waktu 5 menit
• Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan glukosa
selesai
• Selama proses pemeriksaan, subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok
Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus dan Prediabetes
Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi kriteria normal atau kriteria DM digolongkan ke dalam kelompok
prediabetes yang meliputi toleransi glukosa terganggu (TGT) dan glukosa darah puasa terganggu (GDPT).
HbA1c criteria
DCCT aligned % (IFCC mmol/mol)
• Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) : Hasil
pemeriksaan glukosa plasma puasa antara 100 – 125
mg/dL dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2-jam <
140 mg/dL;
Diabetes
• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) : ≥6.5 (≥48)
Hasil pemeriksaan glukosa plasma 2 -jam setelah
TTGO antara 140 – 199 mg/dL dan glukosa plasma
puasa < 100 mg/dL Pre-diabetes
5.7-6.4 (39-47)
• Bersama-sama didapatkan GDPT dan TGT
• Diagnosis prediabetes dapat juga ditegakkan berdasarkan
hasil pemeriksaan HbA1c yang menunjukkan Normal
≤5.6 (≤38)
angka 5,7 – 6,4%.
Eg. Height : 160 cm
Weight : 84 kg
Height :
1 meter = 3.28 Feet
1 feet = 12 Inchi
1 inchi = 0.27 cm
1.60 x 3.28 = 5.2 feet
5 ‘ + 0.2 ‘
0.2 ‘ = 0.2 x 12 inchi
= 2.4 ‘’
5’ 2 ‘’ : ( ‘ ) feet, ( ‘’ ) inchi
Weight
1 lbs = 1 pound
Score 5 or higher increased risk for having prediabetes 1 lbs = 0.45 kg
84 kg = 168 lbs
and are at high risk for type 2 diabetes
The natural history of insulin resistance,
progressing from impaired glucose tolerance to overt type 2 diabetes
Conclusion
1. Weber MB, et al. Diabetes Care. 2016 Oct;39(10)_1760-7. 2. Knowler WC, et al. N Engl J Med. 2002 Feb 7;346(6)_393-403.
Diabetes Melitus tipe 1
Defenisi Diabetes Melitus tipe-1 adalah : Autoantibodi yang berkaitan dengan
diabetes.
“ Kelainan sistemik akibat terjadinya • Glutamicacid decarboxylase 65
gangguan metabolisme glukosa yang autoantibodies (GAD);
ditandai oleh hiperglikemia kronik. • Tyrosine phosphatase- like insulinoma
Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan antigen 2 (IA2);
sel β pankreas baik oleh proses autoimun • Insulin autoantibodies (IAA); dan
maupun idiopatik sehingga produksi • β-cell- specific zinc transporter 8
insulin berkurang bahkan terhenti.” autoantibodies (ZnT8).
Dapat membantu konfirmasi diagnosis jika
ditemukan satu atau lebih autoantobodi
Konfirmasi diagnostik
Diagnosis DM dapat ditegakkan apabila memenuhi salah satu kriteria
sebagai berikut:
Perempuan usia
reproduksi dengan faktor Hamil
risiko:
obesitas, usia, genetik
Jangka pendek
Hipoglikemia neonatal
Hiperbilirubinemia neonatal
Jangka pendek LGA atau makrosomia
Preeklamsia/eklamsia Distosia bahu
Persalinan yang sulit Perawatan intensif perinatal
Operasi sesar
Jangka panjang
Jangka panjang Obesitas
DMG kehamilan berikut DMT2
DMT2 Hipertensi
Prematur PJK PJK
Penapisan DMG
Menurut
PERKENI 2021
Lakukan identifikasi 2 hal sbb:
• Nilai diagnostik DMG yang paling valid adalah melalui prosedur baku TTGO yang menggunakan glukosa darah plasma vena.
• Bila DMG tidak terdiagnosis pada usia kehamilan <24 minggu, maka TTGO diulangi kembali pada usia kehamilan 24–28 minggu.
Prosedur TTGO pada Ibu Hamil
Tiga hari sebelum pemeriksaan, tetap makan seperti kebiasaan sehari-hari dengan karbohidrat yang cukup,
dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti biasa.
Satu hari sebelum pemeriksaan, berpuasa selama 8–10 jam dimulai malam hari untuk pemeriksaan glukosa
darah puasa keesokan paginya. Diperbolehkan untuk minum air putih tanpa gula.
Keesokan paginya, prosedur TTGO dimulai dengan pengambilan darah vena untuk pemeriksaan kadar
glukosa puasa, disebut GDP.
Keputusan untuk melanjutkan prosedur TTGO setelah pemeriksaan GDP, dilakukan berdasarkan nilai GDP
pada TTGO dan usia kehamilan saat pemeriksaan
Bila TTGO dilanjutkan, maka diberikan 75 g glukosa yang dilarutkan dalam 300 mL air (sebaiknya air
hangat untuk mengurangi rasa mual) dan diminum dalam waktu 5 menit.
Prosedur TTGO pada Ibu Hamil (lanjutan….)
• Berpuasa kembali selama 1 jam, selanjutnya dilakukan pemeriksaan ulang kadar glukosa darah
vena, disebut GD 1 jam. Bila:
• Kadar GD 1 jam pada TTGO adalah ≥180 mg/dL dan:
a. Usia kehamilan ≥24 minggu, maka pemeriksaan TTGO tidak perlu dilanjutkan, diagnosis
DMG dapat ditegakkan.
b. Usia kehamilan <24 minggu, dengan GDP 92-125 mg/dl, maka TTGO tidak perlu
dilanjutkan, diagnosis DMG dapat ditegakkan.
• KadarGD1jampadaTTGOadalah<180mg/dL,danbukanpoin(b)diatas, maka puasa dilanjutkan
kembali selama 1 jam.
• Kemudian dilakukan pengambilan darah vena kembali untuk pemeriksaan kadar glukosa, disebut
GD 2 jam
Bila fasilitas kesehatan dan daya dukung ibu hamil tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan kadar
glukosa menggunakan bahan darah vena, maka TTGO Alternatif 1 dapat dilakukan dengan menggunakan
bahan darah kapiler. Demikian juga, bila sulit untuk melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa,
maka dilakukan TTGO Alternatif 2.
Nilai diagnostik DMG yang paling valid adalah
melalui prosedur TTGO baku yang menggunakan
glukosa darah plasma vena dan didahului puasa
Hal-hal yang (TTGO Ideal).
perlu
diperhatikan
dalam Bila DMG tidak terdiagnosis pada usia kehamilan
<24 minggu, maka TTGO diulangi kembali pada usia
Diagnosis DMG kehamilan 24–28 minggu.
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Gestasional
Terapi nutrisi Latihan/ Pemantauan Bila terapi nutrisi medis Pemantauan dan
medis (TNM) aktivitas kadar glukosa dan aktivitas fisik tidak pengendalian
melalui fisik darah secara berhasil mencapai target peningkatan
pengaturan nutrisi mandiri (PGDM) kadar glukosa darah berat badan ibu
oleh ibu hamil yang ditetapkan, maka dalam
maupun ditambahkan terapi kehamilan.
pendamping. farmakologis berupa
insulin. Metformin dapat
dipertimbangkan
melalui konsultasi
secara khusus dengan
petugas kesehatan.
Latent Autoimmune
Diabetes In Adults
(LADA)
• LADA adalah bentuk diabetes autoimmune pada individu dewasa dengan
progresifitas lambat.
• Individu dengan karakteristik DM tipe 2, tetapi juga memiliki
autoantibodi positif sebagai indikator adanya destruksi sel β pankreas
• Di kenal sebagai DM tipe 1,5 karena mempunyai karakteristik DM tipe 1
dan DM tipe 2.
• Fungsi sel beta masih lebih baik di banding DM tipe 1
• Kebanyakan awalnya didiagnosis sebagai DM tipe 2 dan di terapi dengan
obat hipoglikemik oral. Namun bersamaan dengan waktu progresifitas
destruksi sel β pankreas sehingga kebutuhan insulin akan meningkat
• Biasanya LADA didiagnosa pada usia di atas 30 tahun dengan
autoantibodi GAD yang positif
Maturity Onset
Diabetes Of The Young
(MODY)
• MODY merupakan salah satu bentuk dari defek sel beta pankreas akibat mutasi
genetik .
• Jenis MODY yang paling umum adalah karena mutasi gen Hepatocyte Nuclear
Factor 1a (HNF-1a) dan gen glucokinase (GCK)
• GCK adalah enzim yang terlibat dalam langkah pertama metabolisme glukosa dan
mengkatalisis transfer fosfat dari ATP menjadi glukosa, menghasilkan glukosa-6-
fosfat di kedua hepatosit dan sel- sel pankreas. Di sel β pankresa, GCK berfungsi
sebagai 'sensor glukosa' yang memfasilitasi pelepasan insulin yang sesuai dan
sebanding dengan konsentrasi glukosa darah
• Biasanya dijumpai pada usia di bawah 25 tahun
• Karakteristik utama : gangguan fungsi sekresi insulin dan minimal gangguan kerja
insulin.
• Terapi berdasarkan patofisologi yang mendasari : terapi non farmakologi atau terapi
farmakologi dengan sulfonylurea
Terima Kasih