Anda di halaman 1dari 7

SKRINING DIABETES MILITUS GESTASIONAL PADA IBU HAMIL

1. Rekomendasi Skrining DM Gestasional (NICE, 2008)


 Skrining dilakukan berdasarkan faktor resiko yang ditemukan
 Lakukan tes TTGO 75 g (usia kehamilan 16-18 minggu) pada wanita dengan riwayat DM Gestasional
sebelumnya.
o Bila normal Tes TTGO dilakukan lagi pada usia kehamilan 24-28 minggu
 Jika memiliki faktor resiko tes TTGO dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu untuk
mendiagnosa DM Gestasional
2. Yang harus melakukan pemeriksaan
Wanita dengan karakteristik klinis:
a. Obesitas
b. Gejala klinis (+) poliuria, polidipsia
c. Riwayat DM Gestasional
d. Glukosuria
e. Riwayat keluarga DM
f. Riwayat makrosomia
g. Polihidramnion
h. Riwayat stillbirth
i. Riwayat Kandidiasis vaginalis berulang
3. Metode Skrining
 Skrining Universal mendeteksi kasus DM Gestasional lebih banyak dan memperbaiki prognosa
ibu dan janin
 Dapat pula dilakukan pada kunjungan antenatal pertama untuk mendeteksi Overt DM ( Diabetes
sebelum hamil)
 Pemeriksaan HbA1c untuk skrining Overt DM
o HbA1c ≥ 5.9% – Resiko tinggi DM gestasional, lakukan pemeriksaan ulangan
o HbA1c ≥ 6.5% – DM tipe 2
4. Skrining selektif- Faktor Risiko DM Gestasional
a. Riwayat DM gestasional atau intolerasni glukosa
b. Riwayat keluarga dengan diabetes
c. Riwayat makrosomia (>4000 g)
d. Riwayat stillbirth
e. Riwayat neonatus dengan hipoglikemia, hipokalsemia atau hiperbilirubinemia
f. Ibu usia tua
g. Obesitas
h. Polihidramnion
i. Curiga Makrosomia
j. Riwayat obstetri buruk
k. PCOS
l. Ras – Indians
Faktor Resiko DM Gestasional :
a. Usia tua, berat badan lebih
b. Riwayat DM gestasional
c. Riwayat Makrosomia
d. Riwayat keluarga dengan Diabetes (Garis keturunan pertama)
e. Ras dengan prevalensi diabetes yang tinggi
5. Waktu melakukan Skrining
a. Skrining Universal 24-28 minggu
b. Dapat pula dilakukan pada kunjungan antenatal pertama untuk mendeteksi Overt DM ( Diabetes
sebelum hamil)
 Pemeriksaan HbA1c untuk skrining Overt DM
o HbA1c ≥ 5.9% – Resiko tinggi DM gestasional, lakukan pemeriksaan ulangan
o HbA1c ≥ 6.5% – DM tipe 2
6. Riwayat Skrining DM Gestasional
a. 1960: O’Sullivan dkk. TTGO 100 g => 3 jam
b. 1980: International panels. TTGO 75 g => 2 jam
c. 1999: WHO TTGO 75 g => 2 jam
ADA dan US NDDG memakai metode O’Sullivan
d. 2008: IADPSG. TTGO 75 g => 2 jam
Deteksi Diabetes

World health organization American diabetic Association etc

Overt Diabetes
Panduan Umum Diagnosa DM Gestasional

7. Klasifikasi Diabetes Melitus Gestasional


a. Overt Diabetes
1) Gula Darah Puasa ≥ 126mg/dL (Kunjungan antenatal pertama)
2) Gula Darah Acak ≥ 200mg/dL
3) HbA1c ≥ 6.5%
b. Diabetes Gestasional
1) Gula Darah Puasa ≥ 92mg/dL
2) TTGO 75 g(24-28minggu)
3) 1-jam ≥ 180mg/dL
4) 2-jam ≥ 153mg/dL
5) Memiliki salah satu nilai diatas

8. Pemeriksaan Tes Skrining


a. Teknik pemeriksaan:
1) Tes satu tahap
2) Tes dua tahap
b.Tes satu tahap berdasarkan studi dari HAPO (Hypoglycemia and Pregnancy Outcomes ) dan
disetujui oleh ADA
c. ACOG, 2013 (American College of Obstetricians and Gynecologists):
Merekomendasikan tes dua tahap untuk mendiagnosa DM Gestasional
Tes Satu Tahap “ Single Step Approach”

 Pemeriksaan pada pagi hari

 Puasa 8 jam (maksimal 14 jam)

 Diet bebas (Karbohidrat >150 g/hri) dan aktifitas fisik normal


(minimal 3 hari sebelum pemeriksaan)

 Pemeriksaan kadar gula :

 GDP (Gula Darah Puasa)

 1 jam glukosa plasma

 2 jam glukosa plasma


Tes Dua Tahap “Two Step Approach”

tes dua tahap dapat dikerjakan pada skrining universal maupun selektif
Tahap Pertama : 50 g Glukosa oral “Glucose challenge test”
Dengan atau tanpa puasa
Pemeriksaan glukosa darah
 Bila ≥ 135 mg/dl atau ≥ 140 mg/dl Tes tahap kedua
Tahap Kedua : 100 g Glukosa oral (TTGO)
Puasa 8 jam (maksimal 14 jam)
Diet bebas (Karbohidrat >150 g/hr) dan aktifitas fisik normal (minimal 3
hari sebelum pemeriksaan)
Pemeriksaan glukosa darah :
 GDP (Gula Darah Puasa)
 1 jam glukosa plasma
 2 jam glukosa plasma
 3 jam glukosa plasma
PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS GESTASIONAL PADA IBU HAMIL

1. Maksimalkan terapi sebelum terjadi kehamilan


2. Penentuan dekstrosa dengan fingerstick
Glukosa darah harus dipertahan rata-rata 100mg/dl plus minus 10 mg/dl. Nilai maksimal tidak
boleh lebih dari 120 mg/dl
3. Sesuaikan diet
Dengan keadaan gizi yang ideal berdasarkan tinggi badan, berat badan dan bentuk tubuh. Yang
tujuannya untuk mencegah hiperglikemia selama keadaan puasa dan postpronidol (setelah makan).
Contoh komposisi dietnya sebagai berikut:
50% karbohidrat : 1050 kkal = 256 gram
25% protein : 525 kkal = 128 gram
25% lemak : 525 kkal = 56 gram
Juga berikan vitamin, mineral dan suplemen makanan sesuai dengan kebutuhan
Penyuluhan gizi penting dilakukan untuk :
1) Untuk memberikan zat gizi yang diperlukan ibu dan janinnya
2) Untuk mengendalikan kadar glukosa
3) Untuk mencegah kitosis akibat kelaparan
Berikut table asupan harian dan pertambahan berat badan selama hamil yang dianjurkan bagi
wanita dengan diabetes gestasional :
Berat saat ini (berkaitan Asupan kalori harian Pertambahan berat yang
dengan berat ideal) (kkal/kg) dianjurkan selama kehamilan
<80-90% 36-40 28-40
80-120% (ideal) 30 25-35
120-150% 24 15-25
>150% 12-18 15-25
4. Olahraga
Olahraga yang sesuai adalah menggunakan otot tubuh bagian atas atau tidak menimbulkan stress
mekanik. Latihan kardiovaskuler untuk bagian tubuh atas menurunkan kadar glukosa darah. Efek
olahraga pada kadar glukosa muncul setelah 4 minggu
5. Obat hipoglikomik oral
Obat penurunan glukosa oral tidak dianjurkan pada ibu hamil
6. Konsultasi
7. Memberikan insulin
Biasanya kebutuhan insulin lebih besar selama kehamila. Diet dan insulin harus diatur sesuai dengan
kadar gula darahnya. Zat-zat hipoglikemi oral yang bersifat teratogenik tidak boleh digunakan selama
kehamilan. Kombinasi insulin biasanya insulin aksi pendek dan menengah dan biasanya diberikan
dalam 2-3 dosis/hari. Rasio neutral protamine hagedom (NPH) per insulin regular sebaiknya 2:1 pagi
hari dan 1:1 pada malam hari, dan total pagi harus dua kali total malam hari
8. Penilaian rutin
9. Pemantauan janin
Rahmawati, Fuji (2016). Skrining Diabetes Mellitus Gestasional dan Faktor Risiko Yang
Mempengaruhinya. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Vol 3 No.2, 33-43
Cahyani, Imamah Indah (2017) Karakteristik Ibu Hamil dengan Hiperglikemia. Higeia Journal Of Public
Health Research And Development, Vol 1 No.4, 131-141
Karagiannis, T., Bekari, E., Manopoulos, K., Paletas, K., dan Tsapas, A. 2010. Gestational Diabetes
Mellitus: Why screen and How to diagnose. Hippokratia. 14(3).151–4

Anda mungkin juga menyukai