Disusun Oleh:
Adelia Meishita 2018790001
Gusti Khalida Rizma Rosa’dy 2018790053
Irda Novia Rahmawati 20187900
Pembimbing :
dr. Hera Hermawan,Sp.OG
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya pada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas tutorial dengan
tema “Diabetes Melitus Gestasional” ini tepat pada waktunya. Shalawat serta
salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Tutorial ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas untuk penilaian kegiatan
kepaniteraan klinik stase obstetri dan ginekologi 2019, dan juga untuk
memperdalam pemahaman tinjauan pustaka yang telah dipelajari sebelumnya.
Kami menyadari ketidaksempurnaan tugas tutorial ini. Untuk itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan penyusunan laporan
selanjutnya. Terimakasih kami ucapkan kepada pembimbing dr. Hera
Hermawan,Sp.OG yang telah membimbing penyusunan tutorial ini. Terima kasih
juga pada semua pihak yang telah membantu dalam tahap pengumpulan referensi,
analisis materi dan penyusunan tutorial ini.
Semoga tutorial ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
instansi kepaniteraan klinik FKK UMJ dan RSUD Sayang Cianjur pada
umumnya.
Penulis
2
Diabetes Melitus Gestasional
A. PENDAHULUAN
Diabetes mellitus gestasional (GDM) didefinisikan sebagai derajat apapun
intoleransi glukosa dengan onset atau pengakuan pertama selama kehamilan.
(WHO-World Health Organisation 2011). Hal ni berlaku baik insulin atau
modifikasi diet hanya digunakan untuk pengobatan dan apakah atau tidak kondisi
tersebut terus berlangsung setelah kehamilan. Ini tidak mengesampingkan
kemungkinan bahwa intoleransi glukosa yang belum diakui mungkin telah
dimulai bersamaan dengan kehamilan.
B. PATOFISIOLOGI
C. FAKTOR RISIKO
Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko terkena GDM selama
kehamilan:
a. Kelebihan berat badan sebelum hamil (lebih 20% dari berat badan
ideal)
3
b. Gangguan toleransi glukosa atau glukosa puasa terganggu (kadar gula
darah yang tinggi, tetapi tidak cukup tinggi untuk menjadi diabetes)
c. Riwayat keluarga diabetes (jika orang tua atau saudara kandung
memiliki diabetes).
d. Sebelumnya melahirkan bayi lebih dari 4 kg
e. Sebelumnya melahirkan bayi lahir mati
f. Mendapat diabetes kehamilan dengan kehamilan sebelumnya
g. Memiliki terlalu banyak cairan ketuban (suatu kondisi yang disebut
polihidramnion). Banyak wanita yang mengalami GDM tidak memiliki
faktor risiko yang diketahui.
D. DIAGNOSIS
Diabetes Melitus pada Kehamilan, didiagnosis menurut WHO 2013 bila
memenuhi satu atau lebih kriteria di bawah ini :
4
Tes Toleransi Glukosa Oral :
1. Minta ibu untuk makan makanan yang cukup karbohidrat selama 3
hari, kemudian berpuasa selama 8-12 jam sebelum dilakukan
pemeriksaan.
2. Periksa kadar glukosa darah puasa dari darah vena di pagi hari,
kemudian diikuti pemberian beban glukosa 75 gram yang
dilarutkan dalam 200 ml air diminum dalam waktu paling lama 5
menit.
3. Dilanjutkan pemeriksaan kadar glukosa darah 1 jam lalu 2 jam
kemudian.
5
E. PENATALAKSANAAN
1. Tatalaksana antepartum
Tatalaksana ditujukan kepada dua golongan DM pre-gestasional dan
DMG . Tujuan terapi untuk mencapai dan mempertahankan euglikemia selama
kehamilan. Tata laksana terdiri dari kombinasi berikut:
- Diet. ditujukkan untuk memenuhi kebutuhan selama hamil sekaligus
menjaga kontrol glikemi.
o Kalori : 25-35 Kkal/KgBB
o Karbohidrat (40-50%). Lemak (30-40%). Protein 20%.
o Mengandung banyak serat
- Latihan/ aktifitas fisik . disarankan menjalani aktifitas fisik yang ringan,
tetapi bukan mengangkat beban.
- Terapi farmakologi.
Antidiabetes : Insulin melalui infus subkutan, jenis insulin yang digunakan
long, short, rapid acting
Trimester I : 0.7 U/KgBB/hari
Trimester III : 1.0 U/KgBB/hari
- Pengukuran kadar gula darah harian
Gula darah puasa 1-2jam post prandial
Gula darah pada malam hari.
Kadar gula darah optimal : GDP 70-95 mg/dL , GD 2jam PP 120 mg/dL ,
GD 1jam PP 140 mg/dL.
2. Tatalaksana Intrapartum
Pilihan waktu persalinan pada pasien DMG:
- Apabila kontrol metabolik baik, dan pemeriksaan janin dilkukan teratur,
kelahiran di tunggu sampai aterm ( > 37 minggu ) .
- Apabila kontrol metbolik buruk, hipertensi memburuk, terdapat
makrosomia, retardasi pertumbuhan,atau hidramnion, kelahiran dapat
dipercepat sesuai dengan tingkat kematangan paru. Kadar glukosa
diperiksa tiap 2-4 jam pada tahap awal persalinandan 1-2 jam pada kala
aktif. Pasien biasanya diberikan infus glukosa ( dextrose 5% atau RL) .
6
Pada pasien yang memerlukan insulin diberikan infus insulin ( 25 U pada
250 mL NaCl 0,9%).
3. Tatalaksana Post Partum
- Diet
- Insulin, Dosis ½ dari dosisi kehamilan
- Dianjurkan untuk menyusui
- Turunkan BB
- Memberikan edukasi untuk pemilihan kontrasepsi AKDR
F. KOMPLIKASI
Komplikasi akibat GDM bisa berlaku pada janin dan juga pada ibu.
Komplikasi janin termasuk makrosomia, hipoglikemia neonatal, kematian
perinatal, kelainan bawaan, hiperbilirubinemia, polisitemia, hypocalcemia, dan
sindrom gangguan pernapasan. Makrosomia, yang didefinisikan sebagai berat
lahir> 4.000 g, terjadi pada 20-30% bayi yang ibunya menderita GDM. Faktor-
faktor lain yang dapat diperlihat pada ibu yang memicukan peningkatan insiden
kelahiran janin makrosomia termasuk hiperglikemia, Body Mass Index (BMI)
tinggi, usia yang lebih tua, multiparitas. Dengan ini, kasus makrosomia dapat
menyebabkan untuk morbiditas janin meningkat sewaktu dilahirkan, seperti
distosia bahu, dan meningkatkan risiko kelahiran secara sactio caesaria.
Hipoglikemia neonatal dapat terjadi dalam beberapa jam setelah dilahirkan
. Hal ini adalah karena ibu yang hiperglikemia dapat menyebabkan janin
hiperinsulinemia Komplikasi jangka panjang pada janin dengan ibu GDM
termasuk peningkatan risiko intoleransi glukosa, diabetes, dan obesitas.
Komplikasi pada ibu GDM meliputi hipertensi, preeklampsia, dan peningkatan
risiko kelahiran secara sactio caesaria. Hipertensi ini mungkin terkait dengan
resistensi insulin. Oleh karena itu, intervensi yang menunjukkan peningkatkan
sensitivitas insulin dapat membantu mencegah komplikasi ini. Selain itu, wanita
dengan riwayat GDM memiliki peningkatan risiko diabetes setelah kehamilan
dibandingkan dengan populasi umum, dengan tingkat konversi hingga 3% per
tahun.