Anda di halaman 1dari 12

KARYA ILMIAH AKHIR NURSE ANALISIS PRAKTIK KLINIK

KEPERAWATAN PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK/INFARK


DENGAN INTERVENSI INOVASI RELAKSASI AUTOGENIK
UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH DI RSUD
JAYAPURA

Hasil Analisis
Karolina Fasak
NIM : 2019086026046

Pembimbing 1 Pembimbing 2
Ns. Angela Librianty Thome, S.Kep., M.Kep Ns. Ramadhan Trybahari Sugiharno, M.Kep
NUP : 9914011909
LATAR BELAKANG
Setyopra Stroke adalah serangan pada jaringan otak yang terjadi secara mendadak berdampak pada
noto kelumpuhan atau cacat menetap pada bagian tubuh ditandai dengan kematian jaringan otak (infark
serebri) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.
(2015)

Stroke menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung dan
Hanun penyebab kecacatan menetap nomor satu di seluruh dunia. Prevalensi stroke di Amerika
Serikat setiap tahun sekitar 700.000 orang, dan stroke mengakibatkan hampir 150.000
(2017) kematian. Prevalensi stroke di Amerika Serikat tercatat hampir setiap 45 detik terjadi
kasus stroke, dan setiap 4 detik terjadi kematian akibat stroke. Penderita stroke di
Amerika Serikat berusia antara 55-64 tahun sebanyak 11% mengalami infark serebral
silent, prevalensinya meningkat sampai 40% pada usia 80 tahun dan 43% pada usia 85
tahun
R
I
S Prevalensi stroke di Indonesia mencapai 7 % menjadi 10.9 %, sedangkan
K secara nasional yang menjadi tertinggi di Indonesia yaitu yang berikasaran
E umur > 15 tahun sebesar 10.9%, atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang,
S provinsi Kalimantan timur 14.7%, Yogyakarta 146%, sementara di papua dan
D Maluku utara memiliki prevalensi stroke terendah dibandingkan propinsi
A
lainnya 4.1% dan 6.4 di Papua Barat %.
S
(2018)

Dilihat dari prevalensi kasus stroke berdasarkan kabupaten di provinsi papua


DINKES didapatkan bahwa Pada usia > 15 Tahun Stroke di merauke 0.30 %, jayapura
PAPUA 0.30 %, kepulauan yapen 0.30%, Biak Numfor 0.20%, Paniai 1.70%, Mimika
(2017)
0.30 %, Boven digoel 0.70% , Tolikara 0.10%, Keerom 0.30%, Mamberamo
Raya 0.10%, kota Jayapura 0.50%, sedangkan di Papua 0.20 %. Sedangkan
menurut laporan Tahunan Rumah Sakit Yowari 2018 angka kasus stroke
menempati urutan kelima dari 10 besar penyakit dengan jumlah
kasus 1097.
TUJUAN KHUSUS:
- Mahasiswa mampu memahami konsep dasar pada klien
dengan penyakit Stroke Non Hemoragik di Ruangan Syaraf
RSUD Jayapura.
TUJUAN -Mahasiswa mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada
klien dengan penyakit Stroke Non Hemoragik di Ruangan
UMUM: Syaraf RSUD Jayapura.
TUJUAN PENULISAN -Mahasiswa mampu mendeskripsikan rumusan diagnosa
Penulisan ini bertujuan keperawatan pada klien dengan penyakit Stroke Non
untuk menjelaskan Hemoragik di Ruangan Syaraf RSUD Jayapura.
MANFAAT PENULISAN analisis praktik klinik -Mahasiswa mampu mendeskripsikan rencana asuhan
keperawatan pada klien keperawatan pada klien dengan penyakit Stroke Non
stroke non Hemoragik di Ruangan Syaraf RSUD Jayapura.
hemoragik/infark -Mampu mendeskripsikan tindakan keperawatan pada klien
dengan intervensi dengan penyakit Stroke Non Hemoragik di Ruangan Syaraf
inovasi relaksasi RSUD Jayapura.
autogenik untuk
menurunkan tekanan -Mahasiswa mampu mendeskripsikan evaluasi keperawatan
Bagi perawat darah pada pasien stroke pada klien dengan penyakit Stroke Non Hemoragik di Ruangan
Syaraf RSUD Jayapura.
Bagi mahasiswa di RSUD Jayapura”..
-Mampu melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan
Bagi institusi pendidikan pada kien dengan penyakit Stroke Non Hemoragik.
-Menganalisis intervensi Terapi relaksasi Autogenik dengan
Masalah stroke non hemoragik akibat tekanan darah tinggi di
Ruangan Syaraf RSUD Jayapura Tahun 2020
TINJAUAN TEORI

Hipertensi TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK


STROKE INFARK
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan Teknik Relaksasi Autogenik merupakan suatu
Stroke Infark adalah sindrom klinik
tekanan darah yang menetap diatas batas tindakan untuk membebaskan mental dan
yang awal timbulnya mendadak,
normal yang disepakati, yaitu diastolik 90 fisik dari ketegangan dan stres.Teknik relaksasi
progresif cepat, berupa defisit
mmHg atau sistolik 140 mmHg. Hipertensi bertujuan agar individu dapat mengontrol diri
neurologi fokal atau global yang
esensial biasanya terjadi antara usia 20 dan ketika terjadi rasa ketegangan dan stres yang
berlangsung 24 jam terjadi karena
usia 50 tahun. Hipertensi yang berlangsung membuat individu merasa dalam kondisi yang
trombositosis dan emboli yang
lama dapat mengakibatkan perubahan- tidak nyaman.
menyebabkan penyumbatan yang
perubahan struktur pada arterior diseluruh
bisa terjadi di sepanjang jalur
tubuh, ditandai dengan fibrosis dinding
pembuluh darah arteri yang menuju
pembulu darah (Pudiastuti, 2013).
ke otak
TINJAUAN KASUS
BIODATA KLIEN RIWAYAT KESEHATAN
Nama : Tn.H • Keluhan utama saat masuk rumah sakit : Klien
Umur : 42 tahun mengeluh sakit kepala, kaki dan tangan terasa
JK : Laki-laki berat
• Keluhan utama saat pengkajian : Klien mengatakan
Alamat : Abe
saat ini klien meradakan sakit kepala klien
Status perkawinan : Menikah jugamengatakan susah tidur dan gelisa, klien
Agama : Kristen Protestan mengatakan kaki dan tangan sebelah kiri tidak bisa
Suku : Serui bergerak, mulut miring dan pandangan gelap.
Pendidikan : - • Riwayat kesehatan dahulu : Klien mengatakan
Pekerjaan : PNS memiliki riwayat Hipertensi
Tanggal MRS: 15/02/2020 • Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan
TPA : 17/02/2020 mamanya memiliki riwayat hipertensi
Sumber Informasi : Klien dan
keluarga
Diagnosa medis
Stroke infark
PEMBAHASAN

ANALISIS MASALAH KEPERAWATAN

ANALISIS INTERVENSI INOVATIF

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


K
E Kesimpulan dari pelaksanaan analisis kasus pasien Tn. H dengan diagnosa Stroke Infark/non
S Hemoragik adalah sebagai berikut: Telah dapat dianalisa kasus kelolaan pasien Tn. H dengan
I diagnose Stroke Infark/non Hemoragik di Ruang saraf RSUD Jayapura dimana didapatkan
M diagnosa keperawatan berupa:
P - Ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan gangguan cerebrovaskuler
- Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot atau
U
L kelemahan otot.
- Masalah defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan kelemahan.
A Menganalisa intervensi inovasi latihan relaksasi autogenik sejak dini yang diterapkan secara
N kontinyu pada pasien Stroke Infark dengan peningkatan tekanan darah di Syaraf RSUD Jayapura
dan diperoleh hasil bahwa pemberian intervensi relaksasi autogenik dapat menurunkan
tekanan darah bila dilakukan secara teratur. Hal ini terlihat dari tekanan darah pasien yang
turun setelah dilakukan intervensi relaksasi autogenic pada hari Rabu sebelum tindakan 170/110
mmHg setelah tindakan 145/85 mmHg, Kamis sebelum tindakan 140/90mmHg setelah
tindakan 130/80mmHg, Jumat sebelum tindakan 123/85mmHg setelah tindakan
120/80mmHg.
SARAN

INSTITUSI AKADEMIK

BAGI PERAWAT

BAGI MAHASISWA

Anda mungkin juga menyukai