YUYUN YUNINGSIH
KHGB18042
YUYUN YUNINGSIH
Menyetujui
Pembimbing
Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Bismillahirrahmanirrahim
Puji serta syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah sebagai salah satu tugas untuk memenuhi syarat menyelesaikan
program Pendidikan Diploma III Kebidanan di STIKes Karsa Husada Garut yang
miliki, sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna. Namun
diharapkan dapat memberi manfaat bagi kita semua. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga
1. Dr. H. Hadiat MA, selaku Ketua Pembina Yayasan Dharma Husada Insani
Garut.
2. Dr. H. Kurnadi, selaku wakil ketua pembina yayasan dharma husada insani
Garut.
Garut.
iv
5. Hj. Esa Risi Suazini, AM.Keb., M.K.M selaku Ketua Prodi D III Kebidanan
ini.
9. Dosen, staff pengajar dan tata usaha di STIKes Karsa Husada Garut yang
10. Rosa Mardiana,SST yang telah membantu dan membimbing selama proses
11. Ibunda, Ayahanda tersayang yang telah mendukung baik secara moril
12. Seluruh keluarga besar saya yang telah memberikan dukungan, semangat
13. Keluarga Bayi W yang telah membantu dan bekerja sama dalam
Kebidanan STIKes Karsa Husada Garut, yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu yang telah memberikan dorongan, semangat dan doanya dalam
v
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Mudah-mudahan semua kebaikan atas jasa
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan masukan baik kritik maupun saran
yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang dan penulis
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Yaa Robbal
Aalamiin.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN
DAFTAR TABEL.......................................................................................... x
BAB 1 PENDAHULUAN
vii
BAB II TINJAUAN TEORI
C. Analisa ............................................................................................. 37
D. Penatalaksanaan ............................................................................... 37
viii
BAB 1V PEMBAHASAN
4.3 Analisa................................................................................................. 39
4.5 Pendokumentasian.............................................................................. 40
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap
lingkungan dan dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat
singkat dan tidak dapat diulang kembali (Merita, 2019). Usia perkembangan bayi
terbagi 2 yaitu, neonatus sejak lahir sampai usia 28 hari dan bayi dari usia 29 hari
Bayi adalah anak usia 0 sampai 12 bulan. Setiap bayi mengalami tahap
Pertumbuhan yang meliputi perubahan tinggi badan, berat badan, gigi, struktur
untuk mencetak generasi anak yang sehat dan cerdas yaitu dengan pemenuhan gizi
anak sejak dini, terutama saat masih di dalam fase kehamilan (270 hari) hingga anak
usia 2 tahun (730 hari) dimana perkembangan fisik, kognitif dan sosial berlangsung
1
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa bayi. Karena pada
Nutrisi bayi usia 0-6 bulan adalah Air Susu Ibu (ASI). ASI merupakan
cairan bi- ologis kompleks yang mengandung semua nutrient yang diperlukan untuk
tumbuh kembang anak. Sifatnya yang sangat mudah diserap oleh tubuh bayi,
menjadi- kan nutrisi utama yang paling memenuhi persyaratan untuk tumbuh
kembang bayi (Damayanti,2015). Air Susu Ibu (ASI) merupakan faktor yang paling
menen- tukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi usia 0 – 6
bulan. Sebelum mencapai usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi belum mampu
mencer- na makanan selain ASI. Oleh karena itu, pemberian ASI secara eksklusif
adalah pilihan tepat dan sangat dianjurkan untuk jangka 6 bulan (Damayanti, 2015).
bayi membutuhkan tiga hal yaitu pola asuh, pola asih, dan pola asah. Pola asuh
berbagai faktor, baik faktor dari dalam (genetik) maupun dari luar (lingkungan).
Bayi memerlukan stimulasi untuk dapat tumbuh kembang secara optimal serta
menimbulkan rasa nyaman dan rasa percaya diri sehingga bayi lebih responsive
2
Wulandari, 2017).
psikologi, emosional, sosial budaya, spiritual, ekonomi, dan lingkungan yang dapat
yaitu stimulasi dengan pijat bayi Pijat bayi merupakan pengungkapan rasa kasih
sayang antara orang tua dengan anak lewat sentuhan pada kulit. Sentuhan dan
pelukan seorang ibu merupakan kebutuhan dasar bayi. Sentuhan yang dihadirkan
dalam pijatan-pijatan lembut untuk bayi merupakan sebuah stimulus yang penting
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang di akui negara dan bergerak
(WHO, 2019)
kebidanan pada bayi usia 4 bulan dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi
Garut”
3
1.2 Rumusan Masalah
Tulis Ilmiah ini adalah Bagaimana Gambaran asuhan pada bayi “ W “ usia 4
bulan ?
Usia 4 Bulan dengan Pijat Bayi di PMB R Desa Cigadog Kecamatan Cikelet
kab.Garut.
W “ usia 4 bulan.
relevan dengan kasus yang dibahas yakni bayi dan pijat bayi dari beberapa
4
1.4.2 Metode pengumpulan Data
melalui studi dokumentasi yaitu dengan cara melihat catatan buku KIA dan
pada bayi.
Tempat penelitian karya tulis ilmiah ini yaitu di PMB “R” Desa Cigadog
2021.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap
lingkungan dan dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat
singkat dan tidak dapat diulang kembali (Merita, 2019). Usia perkembangan bayi
terbagi 2 yaitu, neonatus sejak lahir sampai usia 28 hari dan bayi dari usia 29 hari
Bayi adalah anak usia 0 sampai 12 bulan. Setiap bayi mengalami tahap
Pertumbuhan yang meliputi perubahan tinggi badan, berat badan, gigi, struktur
atau sering disebut periode emas (golden period) didasarkan pada kenyataan bahwa
pada masa janin sampai anak usia dua tahun terjadi proses tumbuh
6
7
kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain. Pemenuhan
asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak sangat penting (Rahayu et al.,
2018).
Gizi memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang anak, sehingga perlu
untuk mem- berikan nutrisi yang terbaik bagi anak sejak awal ke- hidupannya. Di
anak. Nutrisi bayi usia 0-6 bulan adalah Air Susu Ibu (ASI). ASI merupakan cairan
bi- ologis kompleks yang mengandung semua nutrient yang diperlukan untuk
tumbuh kembang anak. Sifatnya yang sangat mudah diserap oleh tubuh bayi,
menjadi- kan nutrisi utama yang paling memenuhi persyaratan untuk tumbuh
kembang bayi (Damayanti, 2015). Air Susu Ibu (ASI) merupakan faktor yang
paling menen- tukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi usia
0 – 6 bulan. Sebelum mencapai usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi belum mampu
mencer- na makanan selain ASI. Oleh karena itu, pemberian ASI secara eksklusif
adalah pilihan tepat dan sangat dianjurkan untuk jangka 6 bulan (Agria I., dkk,
Terdapat perbedaan yang signifikan antara pertumbu- han bayi 0-6 bulan yang
diberikan ASI Eksklusif dan yang tidak diberikan ASI Eksklusif, yaitu bayi usia 0-
memiliki persentase leb- ih besar daripada bayi yang mengalami pertumbu- han
kurus, sedangkan bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberikan ASI Eksklusif memiliki
8
persentase pertum- buhan kurus lebih besar daripada bayi yang memi- liki
pertumbuhan normal.
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering
digunakan pada bayi baru lahir (nconatus) Berat badan digunakan untuk
mendiagnosis bayi normal atau BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) Pada masa bayi
balita berat badan digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status
gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi, asites, edema, dan adanya
tumor Selain itu, berat badan dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting pada masa bayi
dan balita. Berat badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua
jaringan yang ada pada tubuh. Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik
saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap
perubahan sedikit saja, pengukuran objektif dan dapat diulangi (Fitriani, 2011).
Tabel 2.1
Berat Badan Menurut Usia 0-12 bulan
Usia
(Bulan) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Berat
2,7- 3,4- 4,0- 4,5- 5,0- 5 5- 6,0- 6,5- 6,8- 7,3- 7,6- 8,0- 8,2-
badan
3,0 4,0 4,7 5'4 6,0 6,5 7,0 7,5 8,2 8,5 9,0 9,5 9,7
(Kg)
(Widyastuti dan widyanti,2017)
Pertumbuhan adalah sesuatu yang berkaitan dengan perubahan baik dari segi
jumlah, ukuran, dan dimensi pada tingkat sel, organ yang di ukur maupun individu.
dengan bertambahnya usia anak secara umum, pertumbuhan fisik dimulai dari arah
konsep pertumbuhan lebih kearah fisik, yaitu pertambahan berat tubuh bayi. Dalam
hal ini terjadi pertumbuhan organ-organ bayi seperti tulang, gigi, organ-organ
dalam, dan sebagainya. Sementara itu, konsep perkembangan lebih mengarah pada
kecerdasan. Perkembangan pada bayi terdiri dari beberapa tahap antara lain sebagai
2) Periode usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun (periode bayi tengah): terjadi
pertumbuhan yang cepat dan maturasi fungsi terutama pada saraf. Maturasi
pencernaan dari hanya bias mencerna susu hingga dapat mencerna makanan
padat.
10
3) Periode usia 1-2 tahun (periode bayi akhir): terjadi perkembangan motoric
besar dan halus, control fungsi ekskresi (buang air besar) dan pertumbuhan
lambat.
2019) :
c. Lingkungan fisis dan kimia meliputi sanitasi lingkungan yang kurang bagi
bayi, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radio aktif, zat kimia dan rokok
seorang anak yang tidak dikehendaki orang tuanya atau anak yang selalu
pertumbuhan.
menjadi kerdil.
g. Pemberian ASI ekslusif pada usia 0-6 bulan dapat membantu pertambahan
berat badan bayi karena komponen ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
merupakan imunisasi aeal yang diberikan kepada bayi sebelum berusia usia satu
tahun di wajibkan untuk imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis
B,1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-Hib, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis Campak/MR
Tabel 2.2
Tabel imunisasi
Kebutuhan dasar bayi untuk tumbuh kembang secara umum dibagi menjadi
tiga yaitu:
mencukupi 70% dari kebutuhan energinya per han Dengan keadaan seperti
anak, pendidikan kesehatan dan gizi, serta sarana kesehatan yang baik.
Salah satu kebutuhan asuh yang diperlukan oleh bayi yaitu kualitas
tidur bayi Kualitas tidur bayi sangat berpengaruh pada pertumbuhan bayi,
bayi yang tidur akan mengalami aktivasi regenerasi sel-sel tubuh dan
perkembangan otak, oleh karena itu kualitas tidur bayi perlu dijaga Kualitas
tidur bayi bisa dinilai dari lama tidur dalam 24 jam. frekuensi bangun bayi di
malam hari dan lamanya bayi terbangun saat malam hari Bayi yang tidur
cukup tanpa sering terbangun, lebih bugar dan tidak rewel pada keesokan
harinya Tidur mempunyai efek yang besar terhadap kesehatan mental, emosi
dan fisik, serta sistem kekebalan imunitas tubuh Mengingat akan pentingnya
waktu tidur pada perkembangan bayi maka kebutuhan tidurnya harus benar-
(Indraningsih, 2011).
Pada bayi baru lahir membutuhkan tidur selama 14-18 jam sehari,
pernafasan teratur, gerak tubuh sedikit 50% tidur NREM dan terbagi dalam
7 periode Dan pada bayi tidur selama 12-14 jam sehari, sekitar 20-30%
tidur REM, tidur lebih lama pada malam hari dan punya pola terbangun
20-30% tidurnya adalah tidur REM, banyak Tidur siang dapat hilang pada
usia 3 tahun karena sering bangun pada malam hari yang menyebabkan
14
mereka tidak ingin tidur pada malam hari Masalah tidur dapat terjadi
karena anak takut berpisah Ritual waktu tidur meningkatkan rasa aman
tidur anak. Jika anak masih memerlukan tidur siang, lama tidur siang
sekitar 30-60 menit. Masalah tidur yang mungkin terjadi pada anak usia
prasekolah berupa mimpi buruk, teror dimalam har, sulit istirahat setelah
menit) sehingga dapat menunda tidur dan terbangun pada malam hari
(Arbianingsih, 2011).
memiliki rentang dari 8-9,5 jam tiap malam. Karena laju pertumbuhan
yang lambat, anak usia sekolah membutuhkan waktu tidur yang lebih
sedikit dari anak usia remaja. Membaca sebelum tidur dapat memudahkan
infeksi Tidur pada usia ini 20% adalah tidur REM Pada remaja laki-laki
tidur pada malam hari) yang biasanya kita kenal dengan mimpi basah
(Potter, 2010)
mesra dan sekalaras antara ibu/ pengganti ibu dengan anak Hubungan tersebut
merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbang yang selaras baik fisik,
erat, mesra dan selaras dapat ditempuh dengan melakukan kontak fisik dan psikis
Asah merupakan stimulasi mental yang akan menjadi cikal bakal proses
(Armini, dkk, 2017) Asih adalah kasih sayang dari orang tua yang menciptakan
ikatan erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang
selaras baik fisik maupun mental. Asih merupakan kebutuhan emosional. Asuh
(maryunani,2014).
Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada
permukaan kulit bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan yang bertujuan untuk
menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, system pernafasan serta sirkulsi darah dan
limpha. Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling
sejak berabad-abad silam. Bahkan diperkirakan ilmu ini telah sejak awal manusia
Pijat bayi disebut juga stimulasi touch atau terapi sentuh. Disebut terapi
sentuh karena melalui pijat bayi inilah akan terjadi komunikasi antara ibu dan buah
hatinya. Sebenarnya, dikenal oleh berbagai bangsa dan kebudayaan didunia sejak
gerakan, terapi dan tujuan. Selain sebagai salah satu terapi yang banyak
memberikan manfaat, pijat bayi ini juga merupakan salah satu cara pengungkapan
kasih saying antara orang tua dengan anak. Melalui sentuhan pada kulit berdampak
luar biasa pada perkembangan fisik, emosi dan tumbuh kembang anak (Bruno,
2019).
17
dipijat dengan baik dan teratur dapat tumbuh lebih sehat dan berkembang lebih
1. Efek biokimia yang positif dari pijat, antara lain menurunkan kadar hormon
lelap, mengurangi rasa sakit, dan mengurangi kembung dan kolik (sakit
perut).
1. Manfaat bagi ibu meliputi mempererat hubungan batin antara ibu dan anak,
mengurangi rasa stres dan menimbulkan rasa santai, merupakan sarana untuk
berkomunikasi dengan bayi, dan memperbanyak produksi ASI untuk ibu yang
menyusui.
2. Manfaat bagi bayi meliputi bayi dapat tidur dengan lebih baik karena merasa
18
meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi darah serta mengurangi stres pada
bayi.
3. Meningkatkan berat badan karena pijat bayi bisa merangsang nervus vagus,
metabolism sel, dari rangkaian tersebut berat badan bayi akan meningkat.
kenaikan berat badannya tiap hari 20%-47% dan pada bayi cukup bulan usia
1-3 bulan dipijat 15 menit, dua kali seminggu selama enam minggu, kenaikan
4. Meningkatkan pertumbuhan
Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangkan pada
7. Membina ikatan kasih saying orang tua dan anak (bonding) Sentuhan dan
pandangan kasih orang tua pada bayinya akan mengalirkan kekuatan jalinan
timbale balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk secara
potensial menjadi anak berbudi pekerti baik yang percaya diri (Bruno, 2019)
control. Pada saat menyusui bayinya mereka merasa kewalahan karena ASI
(Bruno, 2019).
Indikasi dari pijat bayi menurut ( Indriyani, 2015) terdapat 5 indikasi pijat
bayi yaitu :
Kontra indikasi dari pijat bayi menurut (Indriyani, 2015) terdapat 6 poin
Dalam Pijat Bayi Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pijat bayi
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesui keinginan
dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan.
Pemijatan dapat dilakukan pada waktu-waktu berikut ini : Pagi hari, pada saat
orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru dan Malam hari, sebelum
tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak(Bruno, 2019).
meliputi tangan bersih dan hangat, menghindari kuku dan perhiasan dan hal
lain yang mengakibatkan goresan pada kulit bayi, ruang untuk memijat
diupayakan hangat dan tidak pengap, bayi sudah selesai makan atau sedang
tidak lapar, sediakan waktu untuk tidak diganggu minimal selama 15 menit
dan tenang, baringkan bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut, dan
bersih, dan menyiapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby
oil atau lotion), meminta izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan
dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara, dan
bisa dimulai. Urutan pijat bayi adalah sebagai berikut (Bruno, 2019):
1. Kaki
2019):
putar, pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan
b. Telapak kaki: Urut telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara
telapak kaki.
dari jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari-jari
secara bergantian.
kaki.
2. Perut
2019)
kaki bayi dengan salah satu tangan. Dengan tangan yang lain,
pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki.
dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah
24
d. Gerakan I-Love-U pada bayi. “I”, Pijatlah perut bayi mulai dari
atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah. “You”, pijatlah perut
gelembung udara.
3. Dada
25
2019):
tangan Anda di tengah dada bayi atau ulu hati. Buat 19 gerakan
memijat menyilang dari tengah dada atau ulu hati ke arah bahu
4. Tangan
2019)
26
tidak dilakukan.
melemaskan otot.
c. Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke
pergelangan tangan.
e. Putar jari-jari, yaitu memijat lembut jari bayi satu per satu menuju
arah pundak.
5. Muka
2019)
b. Alis, yaitu dengan meletakkan kedua ibu jari diantara kedua alis
mata. Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada
alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping
atas mulut di bawah sekat hidung. Gerakkan kedua ibu jari dari
bayi tersenyum.
tengah dagu. Tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan
6. Punggung
(Bruno, 2019)
bayi.
ujung kaki dan ujung tangan kiri bayi di atas tubuh bayi
kanan dan kiri bayi dalam posisi kaki lurus, lalu tekuk lutut
2.3 Pendokumentasian
Varney,2011).
soap digunakan untuk mengevaluasi kondisi klien selama dilakukan asuhan sebagai
melalui anamnesa).
dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
mendukung analisis).
Vareny,2011).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tempat : PMB R
A. Data Subjektif
1. Pengkajian
a. Identitas
Data Bayi
Nama : By. W
Umur : 4 Bulan
Anak Ke : 1 (satu)
34
35
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
Menurut ibunya, Bayi W tidak sedang sakit, dan tidak pernah memiliki
e. Riwayat Neonatal
Menurut Ibunya Bayi W lahir di PMB pada tanggal 8 Februari 2021 berat
f. Riwayat psikososial
orangtuanya
g. Riwayat Imunisasi
B. Data Objekitf
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Composmentis
d. Antropometri
Panjang Badan : 56 cm
2. Pemeriksaan fisik
Pergerakan Aktif
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
4. Menjelaskan kepada ibu dan ayah kapan saja waktu pemijatan. (ibu dan
ayah mengerti)
5. Menjelaskan tentang hal apa saja yang tidak dianjurkan selama pemijatan
seperti memijat bayi langsung setelah makan, memijat bayi dalam kondisi
PEMBAHASAN
SOAP. Pada pemeriksaan Bayi W pada tanggal 08 juni 2021. Akan dibahas untuk
mangatakan anaknya tidak ada keluhan apapun, bayi dalam keadaan sehat. Menurut
ibunya bayi tidak memiliki riwayat penyakit berat maupun penyakit bawaan.
Karena asupan nutrisi yang sesuai untuk bayi, ASI diberikan selama 2 tahun, kepada
bayi selama 2 tahun. Sedangkan ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama 6
kesehatan dunia (WHO) seperti yang dilansir pusat data dan informasi kementrian
kesehatan inonesia menyebutkan. ASI ekslusif yakni Iniasi Menyusui Dini (IMD)
pada satu jam pertama setelah lahir, kolostrum pada pemberian ASI dihari 1-5, kaya
protein, dan laktosa ASI sebagai sumber karbohidrat diserap lebih baik disbanding
(2012: 138),2019), Setiap bayi usia 0-11 bulan di wajibkan untuk mendapatkan
38
39
imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis
DPT-HB-Hib, 4 dosis polio tetes dan 1 dosis campak. Tidak ada kesenjangan antara
kesadaran composmentis, hasil tanda tanda vital menunjukan dalam batas normal
berat badan yang dilakukan kepada bayi W hasil pemeriksaan berat badan 6.6 kg,
tinggi badan 56 cm, dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam keadaan baik.
Sesuai dengan masa pertumbuhan berat badan, tinggi badan sesuai dengan
umurnya.
4.3 Analisa
Berdasarkan pengkajian data subjektif dan data objektif maka analisa yang
4.4 Penatalaksanaan
pada By.W penulis memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
klien tidak ditemukan kontraindikasi untuk dilakukan pijat bayi. Berdasarkan hasil
dari pemeriksaan pada bayi W kesadaran bayi baik, hasil pemeriksaan umum dalam
manfaat pijat bayi, dan persiapan sebelum memijat, menjelaskan tentang hal apa
saja yang tidak dianjurkan selama pemijatan seperti memijat bayi langsung setelah
hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru dan Malam hari,
sebelum tidur. Hal ini sesuai dengan teori (Bruno,2019) yang menyebutkan bahwa
ini sangat baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak. karena kurangnya
informasi yang didapat ibu juga masih kurang mengetahui tentang tekanan
pemijatan sesuai umur bayi dan urutan pijat bayi, ibu mengerti, hal ini sesuai
dengan teori (Bruno,2019) yang menyebutkan bahwa pijat bayi dimulai dari kaki,
perut, dada, tangan , muka dan punggung. Pemijatan pada bayi dimulai dari
Langkah yang peratama yaitu kaki, perut, dada, tangan, muka dan punggung. Hal
4.5 Pendokumentasian
dengan tahap pengkajian data sbujektif yang didapatkan dari hasil anamnesa
terhadap klien. Data primer didapatkan dengan beberapa teknik yaitu dengan teknik
wawancara kepada ibu klien dan observasi. Pada teknik wawancara, teknik ini
dilakukan melalui komunikasi secara langsung dengan ibu (pasien) dan pada teknik
observasi secara langsung kepada pasien dan juga pemeriksaan fisik pada pasien
dengan teknik inspeksi dan palpasi. Data Skunder pada kasus ini didapatkan dari
41
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa
1. Dari hasil hasil data pengkajian pada Bayi W tidak ditemukan kesenjangan
teori.
2. Dari hasil data objektif bayi W dalam keadaan normal dan tidak ada
3. Pada pengkajian Analisa maka bayi W tidak ada kesenjangan antara teori
5.2 Saran
kebidanan yang selama ini telah melakukan asuhan kebidanan dengan baik, dapat
42
43
komplementer.
keterampilan yang didukung oleh standarisasi kebidanan dan bisa menjadi tolak
Merita, M. (2019). Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun. Jurnal Abdimas
Perkembangan Bayi Umur 3 - 6 Bulan Di BPM Idah Ayu Wulandari Tahun 2017.
Rahayu, A., Rahman, F., & Marlinae, L. (2018). Buku Ajar 1000 HPK.
Damayanti, D. F. (2015). Tumbuh kembang bayi 0-6 bulan menurut status ASI di
Https://www.ibi.or.id/download/?id=D20200724001&lang=id
Fitriani, S. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Posyandu dan Sikap
Ibu Mengikuti Posyandu dengan Kenaikan Berat Badan Balita Usia 2-3 Tahun.
Harahap, N. R. (2019). Pijat Bayi Meningkatkan Berat Badan Bayi Usia 0-6 Bulan.
http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-
8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbe
co.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SIST
EM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
WHO. (2019). AKI dan AKB 2019. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.
2 BAB Perbaikan
18 Juni,2021 I,II,III,IV,V BAB I-V
3 BAB PERBAIKAN
21 Juni,2021 I,II,III,IV,V BAB I-V
4 BAB PERBAIKAN
3 Juli, 2021 I,II,III,IV,V BAB I-V
5 BAB PERBAIKAN
12 Juli, 2021 I,II,III,IV,V BAB I-V
PERBAIKAN
9 16 Agustus,2021 BAB BAB I-V
I,II,III,IV,V
10 BAB PERBAIKAN
19 Agustus,2021 I,II,III,IV,V BAB I-V
11 BAB I-V ACC
21 Agustus, 2021
12 23 Agustus,2021 Power Point ACC
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Mekarmukti Kab.Garut
RIWAYAT PENDIDIKAN