0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas pendekatan evidence based dalam persalinan. Metode ini berdasarkan bukti-bukti ilmiah untuk membantu proses pengambilan keputusan klinik. Beberapa contoh penerapannya adalah merekomendasikan menghindari episiotomi rutin dan posisi terlentang saat bersalin, serta memberikan kebebasan ibu untuk memilih posisi yang nyaman.
Dokumen tersebut membahas pendekatan evidence based dalam persalinan. Metode ini berdasarkan bukti-bukti ilmiah untuk membantu proses pengambilan keputusan klinik. Beberapa contoh penerapannya adalah merekomendasikan menghindari episiotomi rutin dan posisi terlentang saat bersalin, serta memberikan kebebasan ibu untuk memilih posisi yang nyaman.
Dokumen tersebut membahas pendekatan evidence based dalam persalinan. Metode ini berdasarkan bukti-bukti ilmiah untuk membantu proses pengambilan keputusan klinik. Beberapa contoh penerapannya adalah merekomendasikan menghindari episiotomi rutin dan posisi terlentang saat bersalin, serta memberikan kebebasan ibu untuk memilih posisi yang nyaman.
Evidence based ad : - Suatu pendekatan medik - Berdasarkan bukti-bukti ilmiah - Untuk kepentingan kesehatan penderita Tujuan
Membantu proses pengambilan
keputusan klinik, baik u/ kepentingan pencegahan, diagnosis, terapeutik, maupun rehabilitatif yg didasarkan pd bukti-bukti ilmiah Mengapa Perlu Evidence Based ?
1. Bahwa informasi up-date mengenai diagnosis,
prognosis, terapi & pencegahan sgt dibutuhkan dlm praktek sehari-hari. 2. Informasi2 tradisional sering keliru & menyesatkan, tdk efektif, terlalu byk, shg membingungkan. 3. Dgn bertambahnya pengalaman klinik seseorg mk kemampuan u/ mendiagnosis & menetapkan bentuk terapi jg meningkat 4. Dgn meningkatnya jml PX, wkt yg diperlukan u/ pelayanan semakin byk. Beberapa Evidence Based Dlm Persalinan EPISIOTOMI - Episiotomi rutin sebaiknya ditinggalkan - Episiotomi hanya dilakukan atas indikasi - Byk hal yg semula dinyatakan sbg keuntungan episiotomi ttp tdk didukung bukti PENGGUNAAN VAKUM EKSTRAKTOR - Vakum ekstraktor sama amannya dgn forceps bila digunakan oleh operator yg terlatih & kompeten - Persalinan menggunakan vakum ekstraktor tdk meningkatkan morbiditas/ mortalitas bbl maupun ibu. POSISI & GERAKAN IBU DLM PERSALINAN - Ibu hamil diperbolehkan ttp bergerak slm persalinan - Ibu bersalin bebas menentukan posisi yg dianggap paling nyaman,kecuali ada kontraindikasi obstetrik / medik. - Ibu hamil yg ttp bergerak & mengambil posisi tegak pd saat persalinan dilaporkan mengalami persalinan lbh singkat & krg nyeri. - Posisi terlentang pd persalinan mmlk byk pengaruh brk thd ibu bersalin & janinnya,shg hrs dihindari. Posisi Ibu Pd Saat Persalinan
• Dianjurkan untuk mengijinkan ibu bersalin
memilih posisi pilihan mereka sendiri dlm persalinan • Ibu bersalin yg mengambil posisi tegak u/ persalinan memiliki hsl persalinan yg lbh baik & BBL memiliki nilai apgar pd 1 & 5 mnt yg lbh baik • Posisi litotomi tdk blh diguanakan sbg posisi rutin u/ persalinan & hrs ditinggalkan Pengaturan Nafas Pd Kala II Persalinan • Menahan nafas sambil meneran tdk mengakibatkan lbh singkatnya kala II • Membiarkan ibu bernafas seperti biasa pd saat ibu merasakan dorongan. • Merubah posisi ibu bersalin pd posisi yg lbh tegak atau jongkok. • Menghindari posisi terlentang & litotomi pd persalinan. TERIMA KASIH