Anda di halaman 1dari 17

DIABETES

GESTASIONAL
DISUSUN OLEH:
YOHANES PADJAR CORRENTO
NIM 1161050205
PEMBIMBING:
DR.HINDAR JAYA ,SPOG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
RSUD BEKASI

PENDAHULUAN
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduaduanya
Saat ini, Diabetes diklasifikasi menjadi Diabetes tipe-1,
Diabetes tipe-2 dan Diabetes Gestasional

DEFINISI
Diabetes melitus gestasional adalah keadaan intoleransi
glukosa dari seorang wanita yang diketahui pertama kali
ketika dia sedang hamil.
American Diabetic Association

Diabetes gestasional terjadi karena perubahan pada


metabolisme glukosa yang dipicu oleh kehamilan.
Obstetric Williams Edisi 23

ETIOLOGI DAN
PATOFISIOLOGI
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan
karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin
Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin
sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar
darah ibu.
Pada kehamilan terjadi resistensi insulin fisiologis akibat
peningkatan hormon-hormon kehamilan yang mencapai puncaknya
pada trimester ketiga kehamilan (lactogen, progesterone, kortisol,
dan prolaktin)
Kondisi ini akan membaik segera setelah partus dan akan kembali
ke kondisi awal setelah selesai masa nifas, dimana konsentrasi
human placenta lactogen sudah kembali normal.

FAKTOR RISIKO
Fourth International Workshop-Conference on Gestasional Diabetes
Melitus, merekomendasikan skrining untuk mendeteksi diabetes
melitus gestasional dengan faktor resiko sebagai berikut:
Risiko Rendah :
Tes glukosa darah tidak dibutuhkan apabila :
Angka kejadian diabetes gestasional pada daerah tersebut rendah
Tidak didapatkan riwayat diabetes pada kerabat dekat
Usia < 25 tahun
Berat badan normal sebelum hamil
Tidak memiliki riwayat metabolisme glukosa terganggu
Tidak ada riwayat obstetrik terganggu sebelumnya

FAKTOR RISIKO
Risiko Sedang :
Wanita dengan ras Hispanik, Afrika, Amerika, Asia Timur,
dan Asia Selatan perlu dilakukan tes gula darah pada
kehamilan 24 28 minggu
Risiko Tinggi :
Wanita dengan obesitas, riwayat keluarga dengan
diabetes, mengalami glukosuria perlu dilakukan tes gula
darah

MANIFESTASI KLINIS

A. Gejala Khas
1. Poliuria
2. Polidipsia
3. Polifagia

B. Gejala Tidak Khas


1.
2.
3.
4.

Kesemutan
Gangguan penglihatan
Gatal/Bisul
Keputihan

DIAGNOSIS
Menurut American Diabetes Association, teknik skrining
dianjurkan bagi semua wanita hamil dengan cara :
Pasien diberikan 50 gr beban glukosa oral, lalu kadar gula darahnya
diperiksa 1 jam kemudian. Bila kadar glukosa plasma > 140 mg/dl
maka perlu dilanjutkan dengan tes toleransi glukosa 3 jam atau 2
jam.
Jika pemeriksaan awal glukosa plasma puasa 126 mg/dl atau
glukosa plasma sewaktu 200mg/dl, maka dilakukan pemeriksaan
ulangan. Jika sama, pemeriksaan tes toleransi glukosa oral tidak
diperlukan lagi.

DIAGNOSIS

Untuk tes toleransi glukosa oral American Diabetes Association


mengusulkan dua jenis tes, yaitu yang disebut tes toleransi glukosa oral
3 jam dan yang 2 jam. Perbedaan utama yaitu jumlah beban glukosa,
yaitu pada yang 3 jam menggunakan beban glukosa 100 gram,
sedangkan yang 2 jam hanya menggunakan 75gram glukosa.

Penilaian hasil tes toleransi glukosa oral 3 jam maupun yang 2 jam
sama, yaitu dengan ditemukannya dua atau lebih angka yang abnormal.
Penilaian Hasil Tes Toleransi Glukosa Oral 3 jam dengan Beban Glukosa 100 gr, dan
2 jam dengan Beban Glukosa 75gr
3 jam 100 gr Glukosa (mg/dl)

2 jam 75 gr Glukosa (mg/dl)

Puasa

95

Puasa

95

1- Jam

180

1 Jam

180

2- Jam

155

2 - Jam

155

3 - Jam

140

DIAGNOSIS
World Health Organization (WHO) merekomendasikan kriteria
diagnostik menggunakan tes beban glukosa oral 75 gr. Diabetes
melitus gestasional didiagnosis bila:
Nilai Glukosa Plasma Puasa dan Tes Toleransi Glukosa Oral dengan Beban Glukosa 75 gr

Glukosa plasma puasa


Normal

< 110 mg/dl

Glukosa Puasa Terganggu


Diabetes Melitus

110 mg/dl - < 126mg/dl


126 mg/dl

Glukosa plasma 2 jam setelah pemberian 75gr glukosa oral


Normal
Toleransi Glukosa Terganggu

< 140mg/dl
140mg/dl - < 200mg/dl
Sedang puasa < 126 mg/dl

Diabetes Melitus

200mg/dl

TATALAKSANA

IOLAHRAGA
DIET
N
S
U
L
I

DIET
Terapi nutrisi adalah terapi utama di dalam penatalaksanaan
diabetes.
Tujuan utama terapi diet adalah menyediakan nutrisi yang
cukup bagi ibu dan janin, mengontrol kadar glukosa darah,
dan mencegah terjadinya ketosis.
Wanita diabetes gestasional dengan berat badan normal
dibutuhkan 30kkal/kg/hari.
Pada wanita dengan obesitas (Indeks Massa Tubuh > 30
kg/m2) dibutuhkan 25 kkal/kg/hari.
Pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan
dalam sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah
postprandial.

OLAHRAGA
Berjalan, berenang, senam yoga, dan olah raga tubuh bagian
atas direkomendasikan pada wanita dengan diabetes
gestasional.
Para wanita dianjurkan meraba sendiri rahimnya ketika
berolahraga, apabila terjadi kontraksi maka olahraga segera
dihentikan. Olahraga berguna untuk memperbaiki kadar
glukosa darah.

INSULIN

Penderita yang sebelum


kehamilan memerlukan
insulin diberikan insulin
dengan dosis yang sama
seperti sebelum kehamilan,
sampai didapatkan tandatanda perlu ditambah atau
dikurangi

Terapi insulin
direkomendasikan ketika
terapi diet gagal untuk
mempertahankan kadar
gula darah.

KOMPLIKASI
IBU

1. Tekanan darah
tinggi,
preeklampsia dan
eklampsia
2. Diabetes
dikemudian hari

BAYI

1. Bayi lahir dengan


berat berlebih
2. Persalinan kurang
bulan
3. Distres
Pernafasan
4. Hipoglikemia

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai