Anda di halaman 1dari 4

KEHAMILAN DENGAN DIABETES MELITUS

GESTASIONAL
SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-3
UPTD Puskesmas
Puspahiang

Pengertian Diabetes mellitus gestasional adalah keadaan intoleransi karbohidrat yang memiliki
awitan atau pertama kali ditemukan pada kehamilan

Tujuan Untuk mendeteksi secara dini adanya penyulit pada kehamilan dengan diabetes
mellitus gestasional sehingga dapat melakukan asuhan kebidanan yang tepat dan dapat
menekan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Puspahiang nomor .......... Tahun tentang

Referensi 1. Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
Diagnosis 1. Semua ibu hamil dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan untuk melihat adanya
diabetes militus gestasional, namun waktu dan jenis pemeriksaannya tergantung
pada factor risiko yang dimiliki ibu
2. Factor risiko pada ibu hamil meliputi : obesitas, adanya riwayat diabetes militus
gestasional sebelumnya, glukosuria, adanya riwayat keluarga dengan diabetes,
abortus berulang, adanya riwayat melahirkan dengan cacat bawaan, atau bayi
>4000 dan adanya riwayat preeclampsia
3. Pasien dengan factor risiko tersebut perlu diperiksa lebih lanjutsesuai standar
diagnosis diabetes militus pada kunjungan antenatal pertama. Diagnosis diabetes
militus ditegakkan bila kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dl (disertai gejala
klasik hiperglikemia) atau kadar glukosa darah puasa >126 mg/dl atau kadar
glukosa 2 jam setelah TIGO >200 mg/dl atau kadar HbA1C >6,5%. Hasil yang
lebih rendah perlu dikonfirmasi dengan melakukan pemeriksaan TIGO di usia
kehamilan antara 24-28 minggu
4. Pemeriksaan konfirmasi dan pemeriksaan untuk ibu hamil tanfa factor risiko
dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu, dengan cara sebagai berikut :
 Minta ibu untuk makan makanan yang cukup karbohidrat selama 3 hari,
kemudian berpuasa selama 8-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan
 Periksa kadar glokosa darah puasa dari darah vena di pagi hari, kemudian
diikuti pemberian beban glukosa 75 gram dalam 200 ml air dan
pemeriksaan kadar glukosa darah 1 jam lalu 2 jam kemudian
 Diagnosis diabetes militus gestasional ditegakkan apabila ditemukan:
o Kadar gula darah puasa > 92 mg/dl, atau
o Kadar gula darah setelah 1 jam >180 mg/dl, atau
o Kadar gula darah setelah 2 jam >153 mg/dl

Ibu hamil

Apakah memiliki factor risiko?


obesitas, adanya riwayat diabetes militus gestasional
sebelumnya, glukosuria, adanya riwayat keluarga dengan
diabetes, abortus berulang, adanya riwayat melahirkan
dengan cacat bawaan, atau bayi >4000 dan adanya riwayat
preeclampsia

YA TIDAK

Periksa gula darah sewaktu Tes toleransi glukosa oral


atau glukosa darah puasa di (TTGO) di usia kehamilan 24-
kunjungan antenatal pertama 28 mgg

Apakah GDS >200 mg/dl


(disertai gejala klasik Apakah GDP > 92 mg/dl, atau
hiperglikemia) atau GDP >126 Kadar gula darah setelah 1
mg/dl atau kadar gula setelah jam >180 mg/dl, atau Kadar
2 jam TIGO >200 mg/dl atau gula darah setelah 2 jam >153
HbA1C >6,5%? mg/dl?

YA TIDAK YA TIDAK

DIABETES MILITUS

DIABETES MILITUS
GESTASIONAL NORMAL
Prosedur TATALAKSANA
A. Tatalaksana Umum
1. Penatalaksanaan diabetes militus gestasional dilakukan secara terpadu oleh
dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis obstetric dan ginekologi,
ahli gizi dan dokter spesialis anak
2. Sedapat mungkin rujuk ibu kerumah sakit untuk mendapatkan
penatalaksanaan yang adekuat
3. Jelaskan kepada pasien bahwa penatalaksanaan diabetes mellitus
gestasional dapat mengurangi risiko bayi besar, mengurangi kemungkinan
terjadinya hipoglikemia neonatal dan mengurangi kemungkinan bayi
mengidap diabetes di usia dewasa kelak
B. Tatalaksana Khusus
1. Tujuan pennatalaksanaan adalah mencapai dan mempertahankan kadar
glukosadarah puasa <95 mg/dl dan kadar glukosa 2 jam sesudah makan
<120 mg/dl
2. Pengaturan diet perlun dilakukan untuk semua pasien :
 Tentukan berat badan ideal : BB ideal = 90% x (TB-100)
 Kebutuhan kalori = (BB ideal x 25) + 10-30% trgantung aktivitas fisik
+ 300 kall untuk kehamilan
 Bila kegemukan, kalori dikurangi 20-30% tergantung tingkat
kegemukan. Bila kurus, ditambah sekitar 20-30% sesuai kebutuhan
untuk meningkatkan BB
 Asupan protein yang dianjurkan adalah 1-1,5 g/kg BB
3. Pemberian insulin dilakukan dirumah sakit dan dipertimbangkan bila
pengaturan diet selama 2 minggu tidak mencapai target kadar glukosa darah
4. Pemberian insulin diberikan dengan dosis kecil yaitu 0,5-1,5 unit/kgBB/hari
5. Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan pemeriksaan tinggi fundu uteri,
USG, dan kardiotokografi
6. Penilaian fungsi dinamik janin plasenta (FDJP) dilakukan tiap minggu sejak
usia kehamilan 36 minggu
 Skor <5 merupakan tanda gawat janin dan indikasi untuk melakuna
seksio sesarea. Lakukan amniosintesis dahulu sebelum terminnasi
kehamilan bila usia kehamilan <38 minggu untuk memeriksa
kematangan janin
 Skor >6 menandakan janin sehat dan dapat dilahirkan pada umur
kehamilan aterm dengan persalinan normal
7. Bila usia kehamilan sudah mencapai 38 minggu dan janin tumbuh normal,
tawarkan persalinan elektif dengan induksi maupun seksio sesarea untuk
mencegah distosia bahu
8. Lakukan skrining diabetes kembali 6-12 minggu setelah bersalin. Ibu
dengan riwayat diabetes militus gestasional perlu dskrining diabetes setiap
3 tahun seumur hidup
Unit Terkait 1. KIA

Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
N Isi perubahan Diberlakukan
o

Anda mungkin juga menyukai