Anda di halaman 1dari 2

OBAT TRADISIONAL TRUBUS - 652 Maret 2024/LV

Duet
disebabkan beberapa faktor. Misal kegagalan pengobatan,
putus pengobatan, pengobatan tidak benar, penderita
dengan penyakit degenerasi sistem imun, dan absorpsi
obat kurang baik.

Penumpas
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health
Organization (WHO) merekomendasikan penggunaan obat
tradisional termasuk herba dalam pemeliharaan kesehatan
masyarakat. WHO juga menyarankan pemanfaatan

Tuberkulosis tanaman berkhasiat obat untuk pencegahan


pengobatan penyakit terutama yang kronis, degeneratif,
dan kanker. “Daun sendok dan daun kenikir merupakan
dan

contoh tanaman yang bisa dieksplorasi kegunaannya,”


kata Tanti.

Daun kenikir dan daun sendok Terbukti antituberkulosis


Daun sendok (Cosmos caudatus) mempunyai manfaat
terbukti secara ilmiah membantu antiinflamasi, bakterisida, antifungi, dan antioksidan.
mengatasi tuberkulosis. Ekstrak daun sendok (Plantago major) juga mengandung
triterpenoid, asam ursolat, dan asam oleanolat. Isolate
senyawa ursolat dan asam oleanolat memiliki aktivitas
dalam penghambatan M. tuberculosis. Adapun tanaman

Jumlah
kenikir telah banyak digunakan sebagai obat penyakit
penderita tuberkulosis (TB) yang tuberkulosis di Uganda.
disebabkan Mycobacterium tuberculosis terus meningkat. Tanaman anggota famili Asteraceae itu mengandung
Menurut dosen Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak asiri yang mudah
(UGM), Dr. rer. nat. Apt. Hj. Tanti Tatang Irianti, M.Sc., hal itu menguap. “Dengan potensi itu akhirnya saya meriset daun

2
TRUBUS - 652 Maret 2024/LV OBAT TRADISIONAL

Namun, konsentrasi 0,5 mg/ml bukanlah nilai KBM


karena adanya perbedaan warna media. Dikhawatirkan
terjadi pengurangan nutrisi di media Lowenstein Jensen
(LJ) sehingga menyebabkan M. tuberculosis tidak
tumbuh. Bila konsentrasi 0,5 mg/ml sebagai nilai KBM
dapat menyebabkan data menjadi bias. Adapun ekstrak
larut etil asetat daun sendok dengan konsentrasi 1 mg/ml
menunjukkan tidak adanya pertumbuhan M. tuberculosis
di semua pengulangan (3 kali).
Media LJ juga tetap berwarna hijau-biru, permukaan
media tetap halus, dan media tidak rusak atau luruh.
Berdasarkan hasil pengamatan, konsentrasi 1 mg/ml
merupakan nilai KBM ekstrak larut etil asetat daun sendok
terhadap pertumbuhan M. tuberculosis. Herbalis di Kota
Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Yayuk Ambarwulan,
belum pernah menggunakan daun kenikir untuk
pengobatan TB. “Kalau daun sendok pernah,” ujar Yayuk.

Mesti disiplin
Yayuk cenderung
menggunakan daun kenikir
untuk meningkatkan
daya tahan tubuh pasien,
menambah kadar
hemoglobin, menstabilkan
gula, dan antiradang.
Sementara daun sendok
ampuh mengobati batuk,
radang tenggorokan, flu, sinus,
TB, dan radang paru-paru.
Untuk melawan bakteri TB,
kenikir dan daun sendok sebagai Yayuk biasanya menambahkan
antiTB,” ujar Tantri. Penelitian itu sambilata, temulawak, dan kunyit. “Namun, saya
bertujuan mengetahui aktivitas daun kenikir dan daun tetap mewajibkan pasien minum obat dokter
sendok terhadap M. tuberculosis H37Rv. Ia menggunakan dengan teratur,” kata Yayuk. Pasalnya pengobatan
konsentrasi masing-masing 0,25; 0,5; dan 1 mg/ml untuk bakteri TB tergolong sulit.
menumbuhkan bakteri M. tuberculosis yang dilakukan Tuberkulosis memang perlu penanganan yang
selama 10 hari. disiplin. Terlewat 5 menit saja bakteri berkembang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi biak dengan cepat di dalam paru-paru. Penyakit itu
ekstrak larut etil asetat daun kenikir sebesar 1 mg/ juga mempunyai daya yang kuat untuk melawan obat.
ml mampu membunuh bakteri M. tuberculosis. “Pasien harus mempunyai persetujuan dokter kalau mau
Hasil uji aktivitas antituberkulosis ekstrak larut etil asetat menambah herbal untuk terapi pengobatan TB,” ujar
daun sendok menunjukkan adanya pertumbuhan koloni M. Yayuk. Kebersihan dan sirkulasi udara di rumah juga harus
tuberculosis pada konsentrasi terendah 0,25 mg/ml. Hal terjaga. Pasien pun harus rajin berjemur di bawah sinar
itu membuktikan bahwa konsentrasi 0,25 mg/ml belum matahari pagi, rutin minum susu jika tidak alergi susu,
memberikan nilai kadar bunuh minimum (KBM) untuk serta makan teratur dan bergizi. (Imam Wiguna/Peliput:
pertumbuhan M. tuberculosis. Widi Tria Erliana)

Anda mungkin juga menyukai