REVIEW : Inventarisasi Tanaman Obat

Tradisional Untuk Pengobatan Tuberkulosis

Oleh Battra Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan

Disusun Oleh : Bettya Untari (2048201113)

Dosen Pengampu : Apt. Santi Perawati, M.Farm

Prodi Farmasi Semester 5B Tahun 2022

 Latar Belakang Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui
 Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi tanaman obat tradisional yang
menular yang disebabkan oleh Mycobacterium digunakan oleh battra di
tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai wilayah kerja Puskesmas
organ terutama paru-paru. Kabupaten Gowa Sulawesi
 Salah satu jenis penyakit yang sering diobati oleh Selatan untuk mengobati
battra adalah tuberkulosis. Penggunaan secara tuberkulosis.
empiris tanaman obat oleh battra sudah ada sejak
lama Environtment
 Dalam laporan WHO tahun 2013 diperkirakan
terdapat 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012.
 Dalam epidemiologi yang melihat kejadian
penyakitPada
sebagaisisi
hasilhost, Kerentanan
interaksi antara tiga Agent Host
terhadap infeksi Mycobacterium
kompenen agent, host, dan environment.
tuberculosis sangat di pengaruhi
oleh daya tahan tubuh seseorang
saat itu
 Metode Penelitian
Jenis penilitian yang akan
digunakan adalah deskriptif
mengenai objek yang diteliti untuk
memberi informasi dan data yang
sah berdasarkan dengan fakta dan
fenomena yang ada di lapangan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan
Bulan Maret 2019 di wilayah kerja
Puskesmas Palangga, Puskesmas
Gentungan, dan Puskesmas Kanjilo
Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan..
Hasil
Berdasarkan data yang diperoleh
maka dapat disimpulkan bahwa
jenis-jenis tanaman yang
digunakan oleh pengobat
tradisional di wilayah kerja
Puskesmas Palangga, Puskesmas
Kanjilo, dan Puskesmas
Gentungan Kabupaten Gowa
Sulawesi Selatan adalah daun
miana, jeruk nipis, dan daun
paliasa.
Analisis Data
Menurut Peneitian Anita, Dewi Arisanti, dan
Andi Fatmawati (2018)
Daun Miana
• Aktivitas antibakteri Daun Miana (Coleus
atropurpureus) diduga karena adanya
kandungan senyawa –senyawa berkhasiat,
seperti flavonoid, polifenol ,saponin,alkaloid
dan minyak atsiri.
• Pengujian kuantitatif diperoleh kandungan
flavonoid total pada estrak etanol 96% daun
miana (Coleus atropurpereus ) sebesar rata-
rata 8,59 mgRE/gram.
• Hasil penelitian menyatakan bahwa Daun
Miana mengandung golongan senyawa
flavonoid yang memberi andil dalam
penampakan warna daun dan juga diduga
Menurut Penelitian Imroatul Chusniah dan Ahmad
Muhtadi (2017)
Jeruk Nipis
• Jeruk nipis memiliki kandungan
senyawa flavonoid dimana flavonoid
merupakan golongan senyawa
polifenol terbesar yang memiliki
aktivitas sebagai antioksidan dan
antibakteri.

• Flavonoid dapat berperan sebagai

antibakteri dengan cara
mendenaturasi protein dan merusak
sel bakteri
 Kesimpulan
Tanaman obat tradisional yang sering digunakan Battra di wilayah
kerja Puskesmas Palangga, Puskesmas Kanjilo, dan Puskesmas
Gentungan Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan untuk mengobati
penyakit tuberkulosis adalah daun miana, jeruk nipis dan Daun
Paliasa. Hal ini dikarenakan kandungan Flavonoid yang memiliki
aktivitas antibakteri sehingga dapat merusak sel bakteri
Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit Tuberkulosis.
 Referensi
Anita, Arisanti, D., Fatmawati, & Akademi, D. (2018). Potensi Flavonoid Ekstrak Daun Miana
(Coleus atropurpereus) Sebagai Senyawa Anti Mycobacterium tuberculosis Strain H37rv Dan
Mdr Dengan Microscopy Observation Drug Susceptibility (Mods). Ilmu Alam Dan Lingkungan,
11(1), 39–46. http://journal.unhas.ac.id

Chusniah, I., & Muhtadi, A. (2017). Review Artikel : Aktivitas Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Sebagai Antibakteri, Antivirus, Antifungal, Larvasida dan Athelmintik. Farmaka, 15(2), 9–22.

Murniati, Gerfan Patandung, dan I. A. P. (2019). INVENTARISASI TANAMAN OBAT

TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN TUBERKULOSIS OLEH BATTRA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN. Jurnal Farmasi Sandi
Karsa (JFS) Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 5(1).

“Tak ada penyakit yang tak bisa disembuhkan kecuali kemalasan.

Tak ada obat yang tak berguna selain kurangnya pengetahuan”
~ IBNU SINA ~

Gamsahamnida Yeoreobeun 