Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2656-8233 (media online)

Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43


DOI: -

REVIEW ARTICLE

KAJIAN SENYAWA AKTIF DAN KEAMANAN TANAMAN OBAT


TRADISIONAL DI INDONESIA SEBAGAI ALTERNATIF
PENGOBATAN MALARIA

Elisabeth Oriana Jawa La*, Putu Dian Marani Kurnianta


Program Studi Diploma 3 Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha Denpasar, Bali

ABSTRAK Detail riwayat artikel


Malaria merupakan salah satu penyakit menular dengan tingkat Dikirimkan: 28 Februari 2019
prevalensi yang cukup tinggi. Penyakit malaria menjadi semakin serius Direvisi: 2 Maret 2019
karena meningkatnya jumlah parasit malaria (Plasmodium) yang resisten Diterima: 2 April 2019
terhadap obat-obat antimalaria.
*Penulis korespondensi
Banyaknya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia memotivasi Elisabeth Oriana Jawa La
banyaknya penelitian dan pencarian bahan obat baru untuk berbagai terapi,
terutama untuk penyakit malaria. Pemanfaatan tanaman obat sebagai agent Alamat/ kontak penulis:
antimalaria sudah banyak dilakukan dan dikembangkan. Berdasarkan hasil Sekolah Tinggi Farmasi
penelitian, banyak senyawa aktif terkandung dalam tanaman yang diklaim Mahaganesha Denpasar
sebagai tanaman antimalaria, baik berupa tanaman utuh, simplisia, maupun Jl. Tukad Barito Timur No. 57
ekstrak, dan senyawa isolasi. Artikel review ini menggunakan metode studi Denpasar Bali
literatur dari berbagai referensi tentang pemanfaatan dan penggunaan obat
tradisional. E-mail korespondensi:
Beberapa tanaman obat telah diteliti memiliki efek farmakologi sebagai echaoriana@farmasimahagane
obat malaria. Tanaman-tanaman yang memiliki efek antimalaria antara lain, sha.ac.id
Sambiloto (Andrographis paniculata Nees), Mundu (Garcinia dulcis Kurz),
Anting-anting (Acalypha indica L.), Johar (C. siamea Lamk), Pasak bumi Petunjuk penulisan sitasi/
(Eurycoma longifolia jack), Ketumpang (Tridax procumbens L), Cocor bebek pustaka:
(Kalanchoe blossfeldiana Poelln), dan Talikuning (Anamirta cocculus). Jawa La EO, Kurnianta PDM.
Meskipun efek samping dari obat-obatan tradisional relatif kecil, tetapi Kajian senyawa aktif dan
keamanan obat-obatan tradisional dalam praktik klinis yang baik harus keamanan tanaman obat
dipertimbangkan. tradisional di indonesia
sebagai alternatif pengobatan
Kata kunci: Tanaman obat, malaria, Plasmodium, antimalaria, keamanan malaria. Act Holis Pharm.
2019. 1 (1): 33-43.

PENDAHULUAN 2012-2015 dapat dilihat bahwa kasus


Malaria merupakan penyakit menular malaria banyak terkonsentrasi di wilayah
yang disebabkan oleh plasmodium yang timur Indonesia. Menurut Annual Parasite
termasuk dalam kelompok protozoa Incidence (API) tahun 2015 Provinsi Papua
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, menempati posisi teratas berdasarkan
2016). Malaria telah menyerang 209 negara sebaran kasus malarianya, yaitu sebesar
di dunia berdasarkan laporan dari World 31,93%, disusul Papua Barat sebesar
Malaria Report 2015. Di Indonesia malaria 31,29%, dan NTT sebesar 7,04%
merupakan salah satu penyakit dengan (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
prevalensi yang tinggi terutama di wilayah 2016). Peningkatan kasus malaria dan
bagian timur Indonesia (News, 2007). Dari distribusi malaria dapat dipengaruhi oleh
data edeminitas malaria di Indonesia tahun berbagai faktor. Selain karena tinggal di

33
Jawa La dan Kurnianta

wilayah berisiko, sanitasi yang buruk, digunakan sebagai terapi malaria berasal
migrasi, tingkat kepadatan penduduk, dan dari tumbuhan cinchona yang dimanfaatkan
faktor pekerjaan, resistensi parasit terhadap dari getahnya. Obat ini lebih sering dikenal
obat-obat malaria juga berkontribusi dengan sebutan kina (Hayati, Jannah and
terhadap tingginya insiden malaria. Masalah Ningsih, 2012).
resistensi yang terjadi terhadap Plasmodium, Berdasarkan banyaknya penemuan
terutama Plasmodium falciparum dan dapat tanaman obat tradisional yang telah
mengakibatkan kegagalan pada terapi yang dilakukan oleh para peneliti maka artikel
berdampak pada kematian (Syamsudin et al., review ini akan mengkaji beberapa tanaman
2007). Upaya-upaya pengendalian penyakit obat tradisonal yang dapat digunakan untuk
malaria sudah banyak dilakukan oleh pengobatan malaria. Tanaman obat
kementrian kesehatan dari hulur ke hilir. tradisional ini terutama berperan sebagai
Di dunia internasional, penggunaan obat terapi pendamping dalam mengatasi
herbal telah banyak diterima secara luas penyebaran dan perkembangan plasmodium
baik di negara berkembang maupun negara maupun tanaman yang memiliki efektivitas
maju (Jumiarni and Komalasari, 2017). meningkatkan sistem pertahanan tubuh
Indonesia sendiri memiliki potensi alam sebagai bentuk dari pencegahan terhadap
hayati yang sangat banyak, namun penularan penyebaran malaria, khususnya di
pemanfaatannya hanya dilakukan secara daerah endemik malaria seperti, Papua,
tradisional (Hayati, Jannah and Ningsih, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
2012). Pada dasarnya manusia telah Tanaman yang akan dibahas mencakup
mengenal fungsi tumbuhan terutama sebagai Sambiloto (Andrographis paniculata Nees),
penanggulangan masalah kesehatan. Mundu (Garcinia dulcis Kurz), Anting-anting
Penemuan-penemuan tanaman obat oleh (Acalypha indica L.), Johar (C. siamea Lamk),
masyarakat pada umumnya karena perasaan Pasak bumi (Eurycoma longifolia jack),
intrinsik yang secara turun temurun Ketumpang (Tridax procumbens L), Cocor
diwariskan dan dipertahanakan dengan bebek (Kalanchoe blossfeldiana Poelln), dan
penuturan secara lisan (Nurmalasari, Talikuning (Anamirta cocculus). Tanaman-
Sukarsa and Hidayah, 2012). tanaman ini telah diteliti dan diuji secara
Penggunaan obat tradisional cenderung farmakologi, baik uji in-vitro maupun in-vivo
hanya berdasarkan pengalaman masa serta skrining fitokimia untuk mengetahui
lampau. Pemanfaatan tanaman obat sebagai kandungan atau metabolit sekunder beserta
agent antimalaria sudah banyak dilakukan turunannya.
dan dikembangkan. Banyak senyawa aktif
yang terdapat pada tanaman berdasarkan METODE PENELITIAN
hasil penelitian diklaim sebagai antimalaria, Penyusunan review ini menggunakan
baik berupa tanaman utuh, simplisia maupun teknik studi pustaka dengan mencari sumber
yang telah dikembangkan lebih lanjut dalam atau literatur dalam bentuk data primer
bentuk ekstrak dan senyawa isolasi. berupa jurnal baik jurnal nasional, penelitian
Beberapa tumbuhan yang diteliti juga skripsi, tesis, maupun jurnal internasional
memiliki kemampuan sebagai dengan kriteria inklusi yaitu jurnal yang
antiplasmodium seperti sambiloto, pulai, diterbitkan selama 10 tahun terakhir.
bratawali dan johar (Zein, 2009). Selama ini Literatur lain yang digunakan pada review ini
ada juga obat bahan alam yang sering juga menggunakan pencarian data tambahan

34
Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43 (2019)
Kajian senyawa aktif dan keamanan tanaman obat tradisional di Indonesia sebagai …

menggunakan media on line, seperti google rokok serta dihisap. Namun perlu
scholar dan situs-situs jurnal lainnya. diperhatikan jika daun kecubung ini
dikonsumsi langsung/ direbus dan minum
HASIL DAN PEMBAHASAN air seduhannya (karena kesalahan dalam
Hasil menerima informasi) dapat menyebabkan
Hasil telaah dari sumber data review yaitu keracunan karena tingginya alkaloid dalam
diperoleh beberapa tanaman dari beberapa darah (Patterson and O’Hagan, 2002)
famili serta bagian yang digunakan beserta Obat tradisional seringkali menjadi cikal
kandungan senyawa aktif yang ada pada bakal penemuan obat baru. Salah satu jenis
masing-masing tanaman (tabel 1). tanaman yang kemudian dikembangkan
menjadi obat malaria baru berasal dari kulit
Pembahasan batang pohon kina (Cinchona sucirubra, L),
Sebagai salah satu penyakit dengan dimana cinchonine yang merupakan suatu
tingkat prevalensi yang tinggi pencarian obat alkaloid mampu menjadi obat anti malaria.
baru untuk alternatif pengobatan malaria Mekanisme kerjanya menekan pertumbuhan
terus dikembangkan. Berdasarkan hasil protozoa pada jaringan darah (Hayati,
penelusuran pustaka, tanaman obat Jannah and Ningsih, 2012). Penemuan ini
tradisional yang dapat digunakan untuk bukanlah suatu kebetulan, tetapi dilandasi
pengobatan malaria antara lain Sambiloto oleh penggunaan secara tradisional kulit
(Andrographis paniculata Nees), Mundu kina untuk mengatasi gangguan demam oleh
(Garcinia dulcis Kurz), Anting-anting masyarakat di daerah endemik malaria
(Acalypha indica L.), Johar (C. siamea Lamk), (Moektiwardoyo, 2017)
Pasak bumi (Eurycoma longifolia jack), Tanaman Sambiloto (Andrographis
Ketumpang (Tridax procumbens L), Cocor paniculata (Burm. f.) Wall. ex Nees.)
bebek (Kalanchoe blossfeldiana Poelln), dan merupakan tanaman yang berasal dari suku
Talikuning (Anamirta cocculus). Acanthaceae. Tanaman ini berasal dari
Pemanfaatan tanaman tradisional daerah Asia Selatan dan Tiongkok, dikenal
sebagai pengobatan juga perlu dengan nama Chuan Xin Lian. Di Indonesia
mempertimbangan keamanan dan ketepatan sambiloto dikenal dengan nama bidara,
penggunaan obat tradisonal sebagai terapi sandilata, takila, ampadu tanah dan pepaitan
baik dari segi kebenaran bahan yang dipilih, (Dalimartha, 1999). Tanaman ini telah
ketepatan dosis, cara penggunaan, ketepatan banyak diteliti efek farmakologinya.
waktu penggunaaan, dan telaah informasi Tanaman sambiloto memiliki ciri morfologi
yang diterima (Lusia, 2006). yang mudah untuk dikenali. Tumbuhan ini
Contoh tanaman yang perlu merupakan tumbuhan semusim dengan
perhatian khusus dalam penggunaanya tinggi yang biasanya tidak melebihi satu
adalah Daun kecubung (Datura metel L.). meter dengan daun tunggal berujung
Daun kecubung mengandung banyak meruncing dan bersilangan pada tangkainya.
alkaloid turunan tropan yang memiliki sifat Bunganya kecil-kecil berbentuk tabung
bronkodilator (dapat memperlebar saluran dengan warna putih bernoda ungu
pernafasan) sehingga dapat diguanakan (Dalimartha, 1999)
untuk pengobatan asma (Lusia, 2006). Cara Herba sambiloto memiliki aktivitas
penggunaanya cukup sederhana yaitu antimalaria falciparum baik secar in-vitro
dengan cara dikeringkan, digulung seperti maupun secara in-vivo. Pada kelompok

35
Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43 (2019)
Jawa La dan Kurnianta

Tabel 1. Nama tanaman, famili, bagian tanaman yang digunakan, dan kandungan senyawa
aktif
No Nama Tanaman Famili Bagian Kandungan Senyawa
Tanaman
yang
digunakan

1. Sambiloto Acanthaceae Herba saponin, flavonoida, dan


(Andrographidis tannin (Zein, 2009)
paniculata Nees)
2. Mundu (Garcinia dulcis Clausiaceae Kulit Batang flavonoid, saponin dan
Kurz) tannin (Widodo and Rahayu,
2010)
3. Anting-anting (Acalypha Euphorbiaceae Batang dan acalyphamide, aurantiamide,
indica L.) Daun acalyphine, beta-sitosterol-
beta dglucoside, calcium
oxalate, gamma-sitosterol-
acetate, HCN, quebrachitol,
succinimid, tannin, dan
triacetonamine (Duke, 2010)
4. Johar (C. siamea Lamk) Fabaceae Daun alkaloid, steroid,
triterpenoid, saponin,
flavonoid, dan tanin
(Wahjoedi, Astuti and
Nuratmi, 1997)
5. Pasak bumi (Eurycoma Simaorubaceae Akar β-carbolin propionic acid,
longifolia jack) eurikomanon,18-dehydro-6-
hydroxy euryco malactone
dan euryco manol (Yusuf et
al., 2013)
6. Ketumpang (Tridax Piperaceae Herba alkaloid, flavonoid, saponin,
procumbens L), tannin, dan triterpenoid
(Hermanto et al.,2016)
7. Cocor bebek (Kalanchoe Crassulaceae Daun bufadienolida dan flavonoid,
blossfeldiana Poelln), terutama pada bagian daun
(Biswas, et al., 2011;
Supratman, et al., 2001).

8. Talikuning (Anamirta Menispermaceae Batang Alkaloid kuartener:


cocculus). beriberine, palmatine,
magnoflorine, columbamine
(Muti’ah et al., 2010)

pengobatan ekstrak herba sambiloto 500 mg, sambiloto dengan dosis 500 mg mempunyai
terjadi peningkatan kadar TNF-α yang efek imunomudulasi pada pasien malaria
bermakna pada hari ke tujuh pengobatan. falsiparum (Zein, 2009). Zat aktif yang
Hal ini membuktikan bahwa ekstrak herba terkandung dalam herba sambiloto adalah

36
Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43 (2019)
Kajian senyawa aktif dan keamanan tanaman obat tradisional di Indonesia sebagai …

flavonoid dan lakton. Lakton, dengan keluarga Euphorbiaceae. Tanaman ini


komponen utama andrographolide, juga memiliki tinggi pohon mencapai 1.5 meter,
merupakan zat aktif utama dari tanaman ini berbatang tegak, bercabang dengan garis
(Widyawati, 2015). memanjang kasar, bulat, berambut halus,
Mundu (Garcinia dulcis Kurz) berwarna hijau. Daun tunggal, berbentuk
merupakan tanaman yang termasuk dalam belah ketupat, berwarna hijau, panjang 3-4
anggota genus Garcinia yang berkerabat cm, lebar 2-3 cm, berujung runcing, tepi
dekat dengan manggis (Garcinia bergerigi, terletak menyebar di sepanjang
mangostana) dan asam kandis (Garcinia pohon dan batang. Bunga majemuk
parvifolia). Penyebaran mulai dari Asia berbentuk bulir, keluar dari ketiak daun dan
Tenggara kemudian meluas sampai New ujung cabang. Buah berbentuk bulat, warna
Caledonia, Australia utara, Afrika tropik, hitam. Biji berbentuk bulat panjang
Madagaskar, Polynesia, Amerika Tengah dan berwarna coklat dan memiliki akar tunggang
Amerika Selatan (Jones, 1980). Tanaman (Plantamor, 2008). Beberapa zat aktif yang
Mundu sudah banyak dikenal di Indonesia. diindentifikasi dimiliki oleh Acalypha
Di beberapa daerah menyebut mundu australis L. adalah tannin, alkaloid dan
sebagai baros dan kledeng (Jawa), jawura steroid (Hayati, Jannah and Ningsih, 2012).
dan golodog panto (Sunda), dan patung Anting-anting (Acalypha indica L.)
(Makasar). Mundu tumbuh liar di pulau Jawa menunjukkan aktivitas antimalaria dimana
bagian timur pada ketinggian tanah kurang ekstrak etil asetat tanaman anting-anting
dari 500 m dari permukaan laut dan daerah mampu menghambat pertumbuhan
yang tidak terlalu kering (Hairani, 2014). Plasmodium berghei pada dosis 0,01 mg/g bb
Tanaman mundu dewasa memiliki ukuran hingga 87,19%, dosis 0,1 mg/bb sebesar
dengan tinggi mencapai 10-12 meter, 84,9% dan dosis 1 mg/g bb sebesar 90,74%.
diameter 0,20 meter, batang utama pada Senyawa aktif yang terkandung pada
tanaman mundu lurus dengan cabang- tanaman anting-anting berdasarkan hasil
cabang bersudut, letak daun berpasang- pengujian fitokimia yaitu tannin, alkaloid
pasangan, berbentuk bujur, menyempit, dan steroid (Hayati, Jannah and Ningsih,
permukaan atas daun licin dengan panjang 2012).
22-45 cm, dan sistem perakaran lebih kuat Johar merupakan tanaman tahunan
dibanding jenis lainnya dalam genus Garcinia dengan tinggi 10-20 m. Batang johar
(Heyne, 1987) berbentuk bulat, tegak, berkayu, dengan
Aktivitas antimalaria kulit batang mundu kulit kasar, bercabang, dan berwarna putih
(Garcinia dulcis Kurz) telah diteliti oleh kotor. Daun majemuk dan berwarna hijau.
Widodo dan Rahayu. (2010). Aktivitas Pertulangan daun menyirip genap dan
antiplasmodial dan penurunan jumlah mempunyai anak daun berbentuk bulat
leukosit tertinggi ditunjukan oleh ekstrak etil panjang. Ujung dan pangkal daunnya
asetat kulit batang mundu dengan dosis 50 membulat, bertepi rata, dengan panjang
mg/kg bb sementara hasil pengujian daun 3-7,5 cm, dan lebar daun 1-2,5 cm.
kandungan senyawa aktif yang terdapat Bunga majemuk, berwarna kuning, terletak
pada kulit batang mundu adalah flavonoid, di ujung batang serta kelopak bunganya
saponin dan tannin. berbagi lima, berwarna hijau kekuningan,
Anting-anting (Acalypha australis L.) dengan benang sari ±1 cm, dan tangkai sari
merupakan tanaman yang berasal dari berwarna kuning, kepala sari berwarna

37
Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43 (2019)
Jawa La dan Kurnianta

coklat, putik berwarna hijau kekuningan. bumi mengandung senyawa aktif disebut
Buah berupa polong, pipih, berbelah dua dengan kuasinoid yang memiliki
dengan panjang 15-20 cm dan lebar ±1,5 cm. kemampuan sebagai antitumor, antiviral,
Saat masih muda berwarna hijau dan setelah antiamoeba dan antiplasmodial (Kahtan,
tua berwarna hitam. Bijinya berbentuk bulat 2018). Pada penelitian yang dilakukan oleh
telur dan berwarna hitam. Akarnya tunggang Kathan et al. (2018) uji aktivitas ekstrak
dan berwarna hitam (Badan POM RI, 2008). pasak bumi (Eurycoma longifolia jack) dapat
Tanaman johar yang berasal dari famili menurunkan tingkat parasitemia P. berghei
Caesalpiniaceae sudah lama dimanfaatkan yang disertai peningkatan eskpresi TNF-α
sebagai tanaman obat tradisional di pada mencit yang diinfeksi P. berghei.
Indonesia untuk mengatasi malaria. Herba ketumpang dengan nama simplisia
Penelitian tetang tanaman ini sebagai Tridax procumbens L merupakan tanaman
antimalaria secara in-vitro dan in-vivo sudah berikutnya yang memiliki aktivitas sebagai
dilakukan. Hasil pengujian secara in-vitro antimalaria. Ekstrak etanol herba ketumpang
yang dilakukan terhadap ekstrak hingga memiliki aktivitas sebagai antimalaria,
fraksinasi alkaloid daun johar menunjukan dengan nilai hambatan konsentrasi 50 (IC50)
adanya aktivitas antimalaria terhadap P. ekstrak etanol herba ketumpang adalah 3
falciparum (Ekasari 2001-2005). Penelitian μg/mL. Kandungan senyawa aktif yang
secara in-vivo juga dilakukan oleh Raharjo et terdapat pada herba ketumpang adalah
al. (2014). Ditemukan ekstrak air dari daun alkaloid, saponin, flavonoid, steroid/
C. siamea yang mempunyai kemampuan triterpenoid, dan polifenol (Hermanto et al.,
menghambat pertumbuhan P. berghei secara 2016)
in-vivo. Tanaman lain yang memiliki potensi
Tanaman pasak bumi termasuk dalam sebagai antimalaria adalah tanaman cocor
famili Simaroubaceae dengan genus bebek. Tanaman yang berasal dari famili
Eurycoma yang memiliki tiga spesies, yaitu Crassulaceae ini memiliki beberapa
Euryoma longifolia Jack., Eurycoma apiculata kandungan senyawa aktif yang berpotensi
Benn, dan Eurycoma harmandiana Pierre sebagai antimalaria. Cocor bebek merupakan
(Van Steenis, 1972). Pasak bumi merupakan tanaman herba yang berasal dari daerah
tumbuhan semak, dengan batang berkayu, Madagaskar, dengan ciri morfologi batang
kuat dan keras. Pasak bumi memiliki bentuk lunak, beruas, daun tebal berdaging dan
batang bulat, berwarna coklat keabu-abuan, banyak mengandung air, daun berwarna
permukaan kulit batang licin, keras dengan hijau dengan bunga majemuk buah kotak,
rasa pahit. Tata letak daun pasak bumi dan akar tunggang berwarna kuning keputih
berseling tersusun spiral dengan daun -putihan (Bangun, 2012)
majemuk mengumpul diatas. Bunga pasak Kandungan senyawa aktif yang terdapat
bumi bertipe tandan majemuk, keluar dari pada cocor bebek adalah senyawa-senyawa
ketiak daun (Setyaningrum, Kartikawati and bufadienolida dan flavonoid, yang banyak
Wahdina, 2017) terdapat pada bagian daun (Biswas et al.,
Aktivitas antimalaria pasak bumi sudah 2011) ; Supratman et al., 2001). Aktivitas
banyak diketahui namun belum diketahui antimalaria daun cocor bebek telah diuji oleh
secara pasti zat aktif yang memiliki Hermanto et al. (2014) dengan
kemampuan antimalaria sekaligus sebagai mengekstraksi daun cocor bebek
pengaktif respon imunitas. Tanaman pasak menggunakan pelarut etanol 96%

38
Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43 (2019)
Kajian senyawa aktif dan keamanan tanaman obat tradisional di Indonesia sebagai …

menggunakan metode ekstraksi maserasi. penggunaan obat tradisional sebagai


Ekstrak etanol daun cocor bebek kemudian antimalaria yaitu sebagai berikut.
diuji untuk melihat aktivitas antimalaria
yang ditentukan dengan parasitemia, persen 1. Kebenaran bahan yang digunakan
pertumbuhan dan penghambatan parasit. Indonesia memiliki keanekaragaman
Hasil pengujiannya menunjukan bahwa hayati yang sangat banyak. Spesies tanaman
ekstrak etanol daun cocor bebek memiliki yang ada di Indonesia juga sangat banyak
efek antimalaria dengan nilai IC50 sebesar sehingga cukup sulit dibedakan antara
0,022 μg/mL(Hermanto et al., 2014) spesies yang satu dengan yang lain. Biasanya
Tanaman terakhir yaitu Talikuning penggunaan tanaman herbal sebagai terapi
(Anamirta cocculus), merupakan salah satu didasarkan pada penggunaan secara turun
jamu tradisional yang biasa digunakan di temurun yang diwariskan oleh nenek
Papua secara empiris sebagai antimalaria. moyang pada etnik atau masyarakat suku
Batang dan akar Talikuning mengandung tertentu serta digunakan secara empiris. Saat
alkaloid kuartener yang dianggap memiliki menggunakan obat tradisional sebagai
aktivitas fisiologis sebagai antimalarial pilihan terapi tambahan untuk malaria
Pengujian yang dilakukan oleh Muti’ah et al. praktisi harus memastikan kebenaran bahan
(2010) menunjukkan ekstrak talikuning yang digunakan. Untuk memastikan
induk bisa menghambat pertumbuhan kebenaran dari suatu tanaman yang
Plasmodium berghei secara signifikan (p digunakan, masyarakat sekitar perlu
<0,05) terhadap kontrol dengan ED50 dari diberikan edukasi dan telaah informasi yang
0,043 mg/g BB tikus yang setara dengan 4,7 benar, tepat, dan akurat. Edukasi sebaiknya
mg/kg BB manusia. tidak mengabaikan cara unik masyarakat
Berdasarkan ulasan mengenai delapan suku tertentu dalam mengidentifikasi
tanaman tradisional yang secara empirik toksisitas tanaman tersebut.
digunakan sebagai antimalaria tersebut,
dapat dilihat bahwa secara garis besar 2. Ketepatan dosis penggunaan
senyawa alami yang diduga berefek Meski disinyalir efek samping dari obat
antimalaria merupakan metabolit sekunder. tradisional relatif kecil, namun pertimbangan
Senyawa yang paling sering disebutkan akan dosis terapi sangat diperlukan. Efek
terkandung dalam tanaman-tanaman samping dari obat tradisional memang tidak
tersebut adalah senyawa golongan saponin, sama dengan efek samping yang ditimbulkan
alkaloid, flavonoid, dan tanin. Mekanisme oleh obat sintetis. Hal ini disebabkan karena
ekstrak tanaman yang mengandung senyawa pada tanaman obat terdapat suatu
-senyawa tersebut dalam menurunkan mekanisme penangkal yang mampu
parasitemia malaria masih belum tentu. menetralkan efek samping yang muncul yang
Akan tetapi, penurunan ekspresi TNF-α pada disebut juga ”SEES” (Side Effect Eliminating
kondisi infeksi tersebut sering diajukan Subtanted) (Parwata, 2016). Pada kasus ini
sebagai dugaan mekanisme antimalaria. penderita malaria cenderung menggunakan
Terbatasnya data penelitian pada uji dosis secara empiris. Sejauh ini belum ada
praklinik menyebabkan pentingnya takaran mutlak yang pakai sebagai acuan
memperhatikan beberapa aspek dalam untuk dosis obat tradisional. Peracikan yang
aplikasi pengobatan secara klinis. Aspek- dilakukan untuk obat tradisional saat ini
aspek yang perlu diperhatikan dalam lebih banyak menggunakan takaran

39
Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43 (2019)
Jawa La dan Kurnianta

sejumput, segenggam ataupun seruas yang aktif lakton diterpenoid (andrograpolid),


sangat sulit ditentukan ketepatannya (Lusia, paniculides, farmesols, flavonoid, saponin,
2006). Untuk menghindari efek samping dan alkaloid (Dalimunthe, 2009). Sambiloto
yang tidak diinginkan masyarakat perlu telah dikenal oleh masyarakat luar bukan
diedukasi dengan menggunakan takaran hanya sebagai antimalaria tetapi juga
baku seperti gram, mg, liter, milliliter dan memiliki efek farmakologi lainnya seperti
lain-lain. sebagai antidiabetes.

3. Ketepatan cara penggunaan dan waktu KESIMPULAN


penggunaan Beberapa tanaman dapat digunakan
Ada beberapa cara yang digunakan untuk sebagai agent antimalaria berdasarkan hasil
mengkonsumsi obat tradisional. Obat penelitian baik secara in-vivo maupun in-
tradisional memiliki banyak kandungan vitro. Meski belum diketahui secara pasti
senyawa aktif dimana memerlukan cara senyawa aktif dari masing-masing tanaman
penggunaan yang berbeda antara satu yang berpotensi sebagai antimalaria namun
dengan yang lain. Waktu penggunaan pun upaya pengembangan obat tradisional
sangat penting dan cukup menjadi perhatian sebagai alternatif pengobatan malaria harus
dalam menggunakan obat tradisional, contoh terus dikembangkan. Banyaknya tanaman
Cabe jawa, bisa memperkuat rahim ibu hamil obat tradisional di Indonesia memberikan
di awal-awal kehamilan, namun jika banyak peluang bagi peneliti untuk meneliti
dikonsumsi pada trisemester terakhir akan lebih jauh mengenai potensi penggunaan
mempersulit proses kelahiran. Hal-hal tanaman obat tradisional sebagai alternatif
mendasar seperti ini perlu menjadi terapi malaria. Meskipun efek samping
perhatian khusus. penggunaan tanaman untuk pengobatan
malaria dinilai kecil namun, penggunaan
4. Tepat indikasi obat tradisional harus tetap memperhatikan
Obat tradisional memiliki banyak aspek-aspek keamanan serta nilai
kandungan zat aktif yang sebagian besar kemanfaatan.
belum dapat ditentukan secara pasti efek
farmakologinya, karena belum ditentukan SARAN
secara pasti efek farmakologi dari masing- 1. Perlu dilakukan kajian dan penelitian
masing zat yang terkandung dalam tanaman, lebih lanjut tentang zat aktif yang
maka cenderung beberapa tanaman obat berperan sebagai antimalaria baik dengan
memiliki efek farmakologi lebih dari satu. melakukan isolasi pada kandungan
Baru beberapa senyawa aktif yang telah senyawa aktif dan menentukan
diisolasi untuk pengembangan penemuan mekanisme kerjanya.
obat baru. Penggunaan obat tradisional 2. Perlu ada pengembangan lebih lanjut
untuk terapi sebaiknya mengacu pada studi untuk temuan-temuan tanaman baru
ilmiah yang telah dilakukan dikarenakan sebagai antimalaria dan dikembangkan
banyaknya kandungan senyawa aktif yang dalam bentuk obat herbal terstandar agar
ada pada tanaman menyebabkan banyaknya dapat digunakan sebagai alternatif pilihan
efek farmakologi yang akan ditimbulkan terapi malaria termasuk pada pengobatan
dalam penggunaannya. Sebagai contoh: secara klinis.
tanaman sambiloto memiliki kandungan zat 3. Perlu sosialisasi kepada masyarakat

40
Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43 (2019)
Kajian senyawa aktif dan keamanan tanaman obat tradisional di Indonesia sebagai …

tetang cara penggunaan obat tradisional chloroform extract of Cassia siamea


yang aman termasuk informasi yang leaves. WHO UI, Jakarta.
didapat terkait penggunaan tanaman obat Ekasari W, Aty W, Suhintam P, 2002. Daya
sebagai antimalaria. skinzontosida ekstrak etanol, ekstrak
kloroform dan fraksi yang positip
KONFLIK KEPENTINGAN alkaloid daun C. siamea pada biakan in
Penulis menyatakan tidak terdapat vitro P. falciparum. Penelitian BBI.
potensi konflik kepentingan dengan Lemlit Unair. Surabaya.
penelitian, kepenulisan, dan atau publikasi Ekasari W, Aty W, Suhintam P, (2004). Uji
artikel ini. antimalaria senyawa hasil isolasi fraksi
positif alkaloid daun C. siamea pada
REFERENSI biakan in vitro P. falciparum. Penelitian
Bangun, A. (2012) Ensiklopedia Tanaman Dosen Muda/ BBI. Lemlit Unair
Obat Indonesia. Indonesia Publishing Surabaya.
House. Bandung. Hairani, S. (2014) Efektivits Ekstrak Daun
Biswas, S. et al. (2011) Literature Review on Mundu (Garcinia dulcis) sebagai
Pharmacological Potentials of larvasida nyamuk Culex
Kalanchoe pinnata (Crassulaceae), quinquefasciatus dan Aedes aegypti.
African J. Pharmacy and Pharmacology, Institut Pertanian Bogor.
5(10), pp. 1258–1262. Hayati, E. K., Jannah, A. and Ningsih, R.
BPOM, (2008) Informatorium Obat Nasional (2012) Identifikasi Senyawa dan
Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Aktivitas Antimalaria In Vivo Ekstrak
Makanan Republik Indonesia, Jakarta Etil Asetat Tanaman Anting-Anting
Dalimartha, S. (1999) Atlas Tumbuhan Obat (Acalypha indica L.), Molekul, 7(1), pp.
Indonesia. 1st edn. Edited by Trubus 20–32.
Agriwidia. Jakarta. Hermanto, F. et al. (2014) Uji Aktivitas
Dalimuthe, A (2009), Interaksi Sambiloto Antimalaria Ekstrak Etanol Daun Cocor
(Andrographis panniculata). Bebek (Kalanchoe blossfeldiana Poelln.)
Departemen Farmakologi. Fakultas pada Plasmodium falciparum 3D7, 2
Farmasi. Universitas Sumatra Utara. (December), pp. 54–58. doi: 10.26874/
Medan kjif.v2i2.18.
Duke JA. 2009. List of chemicals of Acalypa Hermanto, F. et al. (2016) Uji Aktivitas
australis L. In; Phytochemical and Antimalaria Ekstrak Etanol Herba
Ethnobotanical Databases. http:// Ketumpang (Tridax procumbens L)
sun.ars-grin.gov:8080/npgspub/ xsql/ pada Plasmodium falciparum Galur
plantdisp.xsql?taxon=406 3D7, in. Cimahi: Prosiding Seminar
Ekasari W, Wahjo D, Yoes PD,( 2001). Uji Nasional Ilmu Pengetahuan dan
antimalaria in vitro dari ekstrak etanol, Teknologi Jenderal Ahmat Yani:
kloroform daun Cassia siamea. Majalah Membangun Inovasi Dalam Sains
Kedokteran Tropis Indonesia. Vol. 12 Teknologi, Kesehatan dan
No. 12 September 2001. Sosiohumaniora.
Ekasari W, Wahjo D, Yoes PD, and Suhintam Heyne (1987) Tumbuhan Berguna Indonesia.
P, (2001). In vitro antiplasmodial III. Edited by Terjemahan Balitbang
activity of alkaloid fraction of Kehutanan. Jakarta.

41
Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43 (2019)
Jawa La dan Kurnianta

Jones s (1980) Morphology and Major Patterson S, O’Hagan D., (2002) Biosynthetic
Taxonomy of Guttiferae. University of studies on the tropane alkaloid
Leicester. London. hyoscyamine in Datura stramonium;
Jumiarni, W. O. and Komalasari, O. (2017) hyoscyamine is stable to in vivo
Eksplorasi jenis dan pemanfaatan oxidation and is not derived from
tumbuhan obat pada masyarakat suku littorine via a vicinal interchange
muna dan dipemukiman kota wuna. process, Phytochemistry, 61(3): 323-9.
Balitbangda provinsi Sulawesi Plantamor (2008) Anting-anting (Acalypha
tenggara, baligbanda provinsi Sumatra australis L.). dalam : Informasi Dunia
selatan, 22(April), pp. 45–56. Tumbuhan.
Kahtan, M.I, Astuty, H dan Wibowo, H. Raharjo, A., Ekasari, W dan Hafid, A.F.(2014).
(2018). Uji Antimalaria Ekstrak Akar Uji Aktivitas Antimalaria Ekstrak Air
Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) Daun Johar (Cassia siamea Lamk)
dan Pengaruhnya terhadap Ekspresi Terhadap Plasmodium berghei Secara
TNF-α pada Mencit yang diinfeksi In Viv. Fakultas Farmasi Universitas
Plasmodium berghei. Majalah Airlangga,Surabaya, Jurnal Farmasi dan
Kedokteran UKI 2018 Vol XXXIV No.2. Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 1,
Jakarta No.1 Juni 2014
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Setyaningrum, D, Kartikawat, S.M & Wahdina
(2016) Infodatin Malaria, Pusat Data (2017) Morfologi Pasak Bumi
dan Informasi Kemenkes RI. Jakarta. (Eurycoma spp) di Dusun Benuah
Lusia, O. R. K. sari (2006) Pemanfaatan Obat Kabupaten Kubu Raya Kalimantan
Tradisional Dengan Pertimbangan Barat. Fakultas kehutanan Universitas
Manfaat dan Keamanannya, April, pp. 1 Tanjungpura. Jurnal Hutan Lestari
–7. 01-07 ISSN: 1693-9883 https:// (2017) Vol. 5 (2) : 217 – 224
docs.google.com/viewer?url=http:// Supratman, U., Fujita, T., Akiyama, K.,
jurnal.farmasi.ui.ac.id /pdf/2006/ Hayashi, H., 2000, New insecticidal
v03n01/lusia0301.pdf&chrome=true bufadienolide, bryophyllin C, from
Moektiwardoyo, M. (2017) Etnofarmasi. 1st Kalanchoe pinnata. Biosci. Biotechnol.
edn. Yogyakarta. Biochem. 64, 1309–1311.
Muti’ah, R. et al. (2010) Kombinasi Ekstrak Syamsudin et al. (2007) Aktivitas
Batang Talikuning dan Artemisin antiplasmodium dari dua fraksi ekstrak
sebagai Obat Antimalaria terhadap n-heksana kulit batang asam kandis
Plasmodium berghei, 26(1), pp. 8–13. (Garcinia parvifolia Miq), pp. 210–215.
News, A. (2007) Nyamuk Malaria di Papua Van Steenis, C. (1972) Flora Malesiana, Series
Kebal terhadap Obat Cloroquin. -1 Spermatophyta Flowering Plants
Nurmalasari, N., Sukarsa and Hidayah, H. A. Vol.6. publishing, Groningen The
(2012) Studi Kasus Pemanfaatan Netherland. Netherland., 6.
Tumbuhan sebagai Obat-Obatan Wahjoedi. B, Astuti. Y & Nutarmi (1997). Efek
Tradisional oleh Masyarakat Adat Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Johar
Kampung Naga di Kabupaten (Cassia siamea LAMK) Pada Tikus Putih.
Tasikmalaya, (1981). Penelitian Puslitbang Farmasi Badan
Parwata, I. M. O. (2016) Obat tradisional. Litbangkes 25 (3 & 4)
Diklat. Bali. Widodo, G. P. and Rahayu, M. P. (2010)

42
Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43 (2019)
Kajian senyawa aktif dan keamanan tanaman obat tradisional di Indonesia sebagai …

Aktivitas antimalaria ekstrak etil asetat


kulit batang mundu (Garcinia dulcis
Kurz), pp. 238–242.
Widyawati,T (2015) Aspek Farmakologi
Sambiloto (Andrographis paniculata
Nees). Universitas Sumatra Utara.
Majalah Kedokteran Nusantara Vol. 40
No. 3. https://www.researchgate.net/
publication/45192828
Yusuf H, Mustofa, Wijayanti MA, Susidarti RA,
Asih PBS, Suryawati, Sofia. A New
Quassinoid of Four Isolated
Compounds from Extract Eurycoma
longifolia, Jack Roots and their in-vitro
antimalarial activity. IJRPBS. 2013;4
(3):728-34.
Zein, U. (2009) Perbandingan Efikasi
Antimalaria Ekstrak Herba Sambilot
(Andrographis Paniculata Nees)
Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing
Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada
Pasien Malaria Falsiparum Tanpa
Komplikasi, Disertasi. Universitas
Sumatra Utara, Medan

43
Acta Holist. Pharm. Vol. 1 No. 1: 33-43 (2019)

Anda mungkin juga menyukai