Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN: 2086-4280

Siregar & Sari e-ISSN: 2527-8827

Strategi Motivasi Green’s, Gaya Baru Pembelajaran


Matematika pada Siswa Kemampuan Rendah di Indonesia

Indra Siregar1 dan Veny Triyana Andika Sari2*

Alumni Pendidikan Matematika, SPs UPI Bandung


Jalan Setiabudhi No.229, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
1dracakep28@gmail.com; 2*venytriyana050113@gmail.com

Artikel diterima: 17-06-2020, direvisi: 26-09-2020, diterbitkan: 30-09-2020

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan deskripsi mengenai pembelajaran matematika
yang menerapkan strategi motivasi Green’s mampu mendorong siswa yang memiliki
kemampuan rendah semangat saat pembelajaran berlangsung. Gambaran pada artikel ini
berupa penjelasan yang lebih rinci dibandingkan artikel sebelumnya, karena adanya foto siswa
yang memperlihatkan tanggapan positif pada saat pembelajaran matematika menggunakan
strategi motivasi Green’s berlangsung. Metode pembelajaran matematika dengan strategi
motivasi Green’s terdiri dari empat prinsip yaitu mengukapkan bukti dari permasalahan,
tersampaikannya aspirasi tinggi, memberikan opini (komentar) dan memberikan nilai atau
hadiah. Metode penelitian berupa kualitatif dasar. Hasilnya berupa pendeskripsian
pembelajaran matematika dengan menerapkan Green’s Motivational Strategies merupakan gaya
baru pembelajaran matematika karena dapat memunculkan motivasi dan kepercayaan diri. Oleh
karena itu, pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi motivasi Green’s perlu
dipertimbangkan untuk menjadi salah satu pembelajaran matematika gaya baru khususnya pada
pendidikan matematika Indonesia.
Kata Kunci: Bahan Ajar, Pengajaran Matematika, Strategi Motivasi Green’s

Green's Motivation Strategies, A New Style of Mathematics Learning in Low


Ability Students in Indonesia
Abstract
The purpose of this study is to provide a description of mathematics learning that applies Green's
motivation strategy to be able to encourage students who have low enthusiasm when learning
takes place. The description in this article is a more detailed explanation than the previous article
because there are photos of students who show positive responses when learning mathematics
using Green's motivation strategy takes place. The mathematics learning method with Green's
motivational strategy consists of four principles, namely providing evidence of the problem,
conveying high aspirations, providing opinions (comments), and providing value (gifts). The
research method is a basic qualitative. The result is a description of mathematics learning by
applying Green's Motivational Strategies, which is a new style of learning mathematics because
it can generate motivation and self-confidence. Therefore, learning mathematics by applying
Green's motivational strategy needs to be considered to be a new style of mathematics learning,
especially in Indonesian mathematics education.
Keywords: Teaching Material, Mathematics Teaching, Green’s Motivational Strategies

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 383


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

I. PENDAHULUAN yang memiliki kemampuan rendah dalam


Kepercayaan diri siswa terbukti mampu pembelajaran matematika.
ditingkatkan melalui perpaduan konsep Pembelajaran matematika sendiri
bahan ajar yang selalu diperbaharui menjadi sangat penting karena
menggunakan strategi motivasi Green’s matematika berperan secara dominan
(Siregar, Darhim, & Asih, 2017). Dengan dalam menyelesaikan masalah pada
kata lain, konsep bahan ajar yang terus kehidupan sehari-hari (Dewi & Afriansyah,
diperbaharui bisa menjadi motivasi 2018; Setyaningrum & Mampouw, 2020).
tersendiri bagi siswa. Hal tersebut sejalan Selain itu, menurut Suryani, Jufri, & Putri
dengan pengertian kepercayaan diri yang (2020) pembelajaran matematika penting
diungkapkan Sudrajat (Nurojab & Sari, untuk diajarkan guna mencetak siswa
2019) yakni “motivasi dan kemampuan diri yang handal dalam menghadapi
yang dihubungkan pada keadaan yakin perubahan zaman melalui penguasaan
dalam diri sendiri”. Sehingga bahan ajar matematika. Oleh sebab itu, Penjelasan
dengan konsep baru yang menerapkan materi pengajarannya atau bahan ajar
pembelajaran motivasi Green’s dapat dalam pembelajaran matematika menjadi
menjadi salah satu alternatif dalam sangat penting karena dapat berpengaruh
meningkatkan motivasi dan kemampuan besar bagi siswa. Penjelasan materi dapat
diri siswa itu sendiri. Walaupun, konsep diperjelas melalui bahan ajar yang mudah
materi dari pengajaran yang diperbaharui dipahami siswa agar siswa belajar dengan
dijelaskan secara sederhana, tetapi baik, karena “…bahan ajar merupakan
penerapan konsepnya bisa menjadi dasar sarana yang dibutuhkan agar siswa belajar
terciptanya pembelajaran bermakna lebih baik” (Hernandes, Isnaini, & Testiana,
(Sugiarti & Basuki, 2014; Matitaputy, 2016; 2016; Nasution, Nasution, & Haryati, 2017;
Nanang & Sukandar, 2020). Hal ini senada Sari & Nurfauziah, 2019). Akan tetapi,
dengan teori Ausubel (Rahmah, 2013; temuan Sari (2019) menyatakan bahwa
Najib & Elhefni, 2016) bahwa supaya “Pada faktanya, masih banyak siswa yang
terlaksananya belajar bermakna maka belum menguasai kemampuan
guru dituntut untuk berusaha terus pemahaman ini. Faktor utama belum
mencari tahu wawasan seluas-luasnya dan menguasai kemampuan pemahaman
siswa yang sudah memiliki konsep karena tidak memahami konsep materi
sebaiknya terus digali dan dibimbing untuk yang diajarkan”.
memadukannya dengan ilmu yang baru Fakta tersebut menjadikan
diterimakan secara harmonis. Jadi, permasalahan yang terus menerus muncul
penelitian ini, mendeskripsikan tentang ketika siswa dihadapkan dengan persoalan
bagaimana memunculkan motivasi siswa yang tidak biasanya (non-rutin) dikerjakan.
Siswa yang demikian disebut sebagai siswa

384 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Siregar & Sari e-ISSN: 2527-8827

dengan kategori siswa yang memiliki Perlakuan siswa dengan penerapan


kemampuan rendah. Sependapat dengan strategi motivasi Green’s berupa
Hendryawan, Yusuf, Siregar, & Dwiyanti pemberian tes (soal) mulai dari level
(2017) yang menyatakan bahwa mudah hingga sulit, sehingga semangat
kemampuan rendah dimiliki siswa yang siswa tertantang dalam pembelajaran
masih kesulitan mengerjakan soal-soal matematika walaupun tanpa pidato
non-rutin. Walaupun demikian Kategori motivasi (Siregar et al., 2017). Perlakuan
siswa tersebut mampu ditingkatkan tersebut juga didukung oleh Semiawan
motivasi belajarnya dengan menerapkan (Abdullah, 2017) yang menyatakan bahwa
strategi motivasi Green’s, karena jika mengajar sesuai dengan
kepercayaan diri siswa bukan satu-satunya perkembangan intelektual siswa maka
yang dapat ditingkatkan oleh bahan utama kegiatan belajar akan menjadi lebih efektif.
strategi motivasi Green’s, tetapi Selain itu, keefektifan dan keberhasilan
pengajaran matematika dengan gaya baru dalam pembelajaran tidak terlepas dari
juga dapat dihasilkan. adanya motivasi, sebabnya motivasi yang
Kebaruan gaya pembelajaran pada tinggi hanya dimiliki oleh siswa yang
motivasi Green’s berupa pemberian belajar dengan sungguh-sungguh (Tarlina
semangat untuk belajar matematika bukan & Afriansyah, 2016; Fauziah, Safiah, &
dengan tugas. Biasanya siswa yang Habibah, 2017; Yenni & Sukmawati, 2020).
dikategorikan mempunyai kemampuan Penelitian lain, menyatakan bahwa bahan
rendah akan diberikan tugas yang lebih ajar (materi) yang menarik perhatian siswa
banyak oleh guru supaya kemampuannya dan sesuai dengan kebutuhan siswa
meningkat. Pemberian tugas yang lebih menjadikan siswa memiliki motivasi yang
banyak didukung oleh pendapat Hasanah lebih (Ma’ruf, Syafi’i, & Kusuma, 2019). Hal
(2016) yang menjelaskan pemahaman dan tersebut yang dirasakan siswa pada saat
latihan yang berulang-ulang kepada siswa pembelajaran matematika menggunakan
sampai siswa benar-benar mengerti Green’s Motivation Strategies (GMS),
tentang pelajaran yang diberikan sehingga belajar matematika di kelas
merupakan cara mengatasi siswa dinikmati siswa, tanpa pedulikan jam
berkemampuan rendah, kemudian istirahat tiba. Selain itu, pendapat
biasanya siswa didekati guru secara Fakhrurrazi (2018) memperjelas bahwa
individu dan siswa ditanya kesulitan yang keberhasilan pengajaran sangat bertumpu
dialaminya saat ada konsep yang belum pada keahlian guru dalam mengkondisikan
dipahami. Namun, hal tersebut berbeda kelas guna menciptakan situasi belajar
dengan perlakuan yang diberikan kepada yang kondusif bagi siswa. Selain
siswa dengan penerapan strategi motivasi mengkondisikan kelas agar pengajaran
Green’s pada pembelajaran matematika. berhasil, ada yang paling penting yakni

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 385


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

pengajaran itu sendiri (Mayasari & yang ada, yang berlangsung pada saat ini
Afriansyah, 2016; Faruqi, 2018; atau saat yang lampau. Langkah-langkah
Nursyahidah, Saputro, Albab, & Aisyah, penelitian jenis deskriptif meliputi
2020). Jadi, supaya pengajaran dan pengumpulan data, menyusun data,
pembelajaran matematika bisa lebih analisis data dan interpretasi data. Untuk
efektif dan sukses perlunya keahlian dalam pengumpulan data dan penyusunan data
mengkondisikan kelas dan merencanakan merupakan penelitian kuantitatif yang
pengajaran sebaik mungkin. peneliti lakukan pada saat tahun 2016
Pengajaran dan pembelajaran tersebut akhir. Sedangkan artikel ini dibuat fokus
harus terus diperbaharui guna menarik pada analisis data dan interpretasi data
perhatian siswa. Untuk itu, artikel ini juga secara kualitatif. Analisis data meliputi
bertujuan memberikan referensi baru penjelasan materi (bahan) ajar dan gaya
dalam pembelajaran matematika dengan berdasarkan Green’s Motivation Strategies
menerapkan Strategi motivasi Green’s. (GMS) sedangkan interpretasi data berupa
Strategi motivasi Green’s ini memiliki deskripsi kegiatan saat material
empat prinsip dasar, yaitu mengukapkan pengajaran (bahan ajar) berdasarkan GMS
bukti dari permasalahan, tersampaikannya dilaksanakan. Subjek penelitian diberikan
aspirasi tinggi, memberikan opini pada siswa dengan kemampuan rendah di
(komentar) dan memberikan nilai (hadiah) salah satu sekolah di Indonesia.
(Siregar et al., 2017). Setiap prinsip dasar
yang disebutkan tersebut mempunyai III. HASIL DAN PEMBAHASAN
bagian tersendiri untuk membangkitkan A. Penjelasan Materi Ajar Berdasarkan
semangat baru bagi siswa. Untuk itu, Green’s Motivation Strategies (GMS)
gambaran pembelajaran matematika yang Prinsip dari GMS yang menjadi dasar
menerapkan strategi motivasi Green’s dari bahan ajar yakni mampu
dapat menjadi gaya baru pembelajaran mengungkapkan kepercayaan diri dan
dijelaskan secara rinci pada bagian hasil aspirasi yang tinggi. Contoh produk dapat
dan pembahasan. dilihat pada Gambar 1.

II. METODE
Metode penelitian pada artikel ini yakni
kualitatif dasar, dengan jenis penelitian
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
ini sesuai dengan penjelasan Syaodih
(Anwar & Amin, 2013) yakni suatu metode
penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena

386 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Siregar & Sari e-ISSN: 2527-8827

menengah pertama karena konsep


dasarnya sudah siswa dapatkan pada
jenjang sekolah dasar. Jumlah yang dipilih
pada masalah kesetaraan harus sama
dengan jumlah soal latihan satu konsep
matematika. Pada Gambar 1., bilangan
yang digunakan dalam menghitung luas
juring pada satu subjek (lingkaran) adalah
1200 dan 3600. tetapi, bilangan yang
digunakan dalam menghitung luas juring
yang digunakan pada satu masalah
matematika mudah adalah 60 dan 120.
Masalah matematika mudah disebut
masalah pemanasan. Begitu juga pola
berpikir similar (serupa) dimiliki saat
menghitung panjang busur. Jadi,
Gambar 1. Bahan Ajar Berbasis GMS menghitung panjang busur terlebih dahulu
(Siregar et al., 2017).
dapat membantu siswa untuk menyiapkan
pola berpikir dalam menghitung besar
Konsep matematika yang terlihat pada suatu daerah.
Gambar 1., siswa diharapkan mampu Prinsip aspirasi yang tinggi dalam
menghitung besar sector pada lingkaran. menyampaikan GMS membuat materi
Sesuai prinsip kepercayaan confeying pada pengajaran lebih menantang. Aspirasi yang
GMS, guru harus merencanakan masalah disampaikan guru kepada siswa berupa
(soal) matematika mudah yang agar penilaian setiap adanya kesulitan yang
konsep matematika dasar dipahami. Jadi, terjadi pada masalah mudah (soal
konsep matematika dasar dalam pemanasan) yang diberikan. Kemudian
menghitung besar daerah suatu lingkaran masalah (soal) selanjutnya harus lebih sulit
dan membuat beberapa masalah (soal) dari masalah sebelumnya guna
matematika harus dieksplor sedemikian memberikan tantangan yang lebih bagi
rupa oleh Peneliti. siswa. Konsep matematik menantang
Siswa melaksanakan kegiatan counting diawali dari masalah (soal) seperti pada
dengan lebih mudah karena kesetaraan contoh soal (Gambar 1).
persamaan fraksi pada masalah (soal) yang B. Gaya Bahan Pengajaran Lainnya
diberikan. Jadi, masalah (soal) matematika Berdasarkan Green’s Motivation
dari persamaan fraksi adalah masalah Strategies (GMS)
mudah bagi siswa kelas 8 di sekolah

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 387


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Peneliti menyusun contoh lain dari soal pemanasan pada Gambar 2.,
bahan ajar dengan menerapkan GMS diantaranya lingkaran besar, persegi besar,
dengan konsep matematika dan pola yang pola yang berbeda dari yang kedua
berbeda. Bahan ajar disusun berpedoman dikombinasikan dengan persegi besar, dan
pada pembelajaran berbasis masalah. kolaborasi besar lingkaran dan persegi.
Pembelajaran berbasis masalah yang Semua tipe permasalahan yang diberikan
berupa menyelesaikan masalah (soal) siswa pahami konsep matematika dasar
bersama termasuk pada aktivitas inti sehingga permasalahan (persoalah)
pembelajaran. Pembelajaran berbasis berikutnya menjadi permasalahan yang
masalah menjadi lebih cocok untuk siswa mudah bagi siswa.
dengan kemampuan rendah jika GMS
diterapkan dengan baik. Contoh masalah
(soal) dapat dilihat pada Gambar 2.
Disarankan untuk menggunakan fitur text box pada MS
Word untuk menampung gambar atau grafik, karena
hasilnya cenderung stabil terhadap perubahan format
dan pergeseran halaman dibanding insert gambar
langsung.

Gambar 3. Soal Pemanasan untuk Masalah


Matematika pada Gambar 2.
C. Deskripsi Kegiatan saat Meterial
Pengajaran dilaksanakan
Gambar 2. Contoh Soal untuk Pembelajaran
Berbasis Masalah. Kegiatan belajar dan mengajar diawali
Berdasarkan prinsip GMS, keyakinan dan dengan pemberian masalah (soal)
aspirasi yang tinggi disampaikan dengan pemanasan. Selama melakukan kegiatan
meberikan masalah (soal) pemanasan di tersebut, siswa tidak mengetahui tentang
Gambar 3. supaya siswa tertantang aktifitas utama (inti).
(support) untuk memecahkan masalah
pada Gambar 2. Dari kedua contoh soal
pada gambar memiliki Konsep dasar
masalah yang kombinasi yakni antara
konsep lingkaran yang berfokus pada
menghitung besar lingkaran sedangkan
konsep kuadrat berfokus pada luas
persegi. Jadi, konsep matematika dasar
pada masalah (soal) pemanasan adalah
menentukan ukuran persegi dan lingkaran. Gambar 4. Ekspresi Siswa ketika Kelas Baru Saja
dimulai.
Ada beberapa tipe permasalahan pada

388 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Siregar & Sari e-ISSN: 2527-8827

Gambar 4. menunjukkan siswa masih matematika selalu dianggap sulit dan


dalam kondisi santai dalam memahami tes membosankan, tetapi berbeda jika
(soal) pemanasan yang dituliskan pada menerapkan strategi Green’s motivasi ini
papan tulis di depan kelas. Selang apalagi untuk mengatasi siswa yang
beberapa detik kemudian dapat memiliki kemampuan rendah.
diperhatikan pada Gambar 5.

Gambar 6. Ekspresi Beberapa Siswa ketika Sukses


Menyelesaikan Soal Pemanasan.
Gambar 5. Perubahan Ekspresi Siswa setelah
Memahami Tes (Soal) Pemanasan. Kemudian saat salah satu siswa beranjak
dari tempat duduknya untuk
Pada Gambar 5. tampak perubahan
memperlihatkan hasil yang diperoleh,
ekspresi siswa setelah 14 detik, semua
siswa yang lain terlihat masih terus
siswa pada kondisi serius. Masalah mudah
berusaha dan tidak patah semangat untuk
mengubahnya dengan cepat. Pada video
memecahkan soal pemanasan yang
lengkap, hal guru tidak bayak melakukan
diberikan. Hal tersebut terlihat pada
kegiatan kecuali hanya memberikan
Gambar 7. tepatnya diwaktu 34 detik
masalah (soal) pemanasan.
setelah salah satu siswa yang berhasil
Selanjutnya pada Gambar 6. Sudah
memecahkan soal pemanasan pertama
terlihat siswa yang beranjak dari tempat
masih berada di depan kelas untuk
duduknya untuk memperlihatkan hasil
memperlihatkan hasil yang diperoleh. Hal
pengerjaannya dalam memecahkan soal
tersebut merupakan respons positif
pemanasan yang diberikan kepada guru.
lainnya dalam pembelajaran matematika
Siswa tersebut terlihat bahagia ketika
yakni tidak mudah putus asa saat salah
berhasil menyelesaikan soal yang
satu siswa berhasil.
diberikan, ini memperlihatkan respons
positif tentang pembelajaran matematika.
Karena biasanya pembelajaran

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 389


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Gambar 9. adalah kondisi ketika mulai


ke aktivitas belajar utama (aktivitas inti).
Jika Anda melihat gambar pada Gambar 4,
5, 6, 7 dan 8, siswa laki-laki yang duduk di
baris pertama hanya satu orang. Tetapi,
pada Gambar 9. ini, siswa laki-laki yang
duduk di baris pertama adalah dua orang.
Ini bukti bahwa siswa itu keluar dari
aktivitas belajar, dan seharusnya guru
memberikan respons dengan mendekati
Gambar 7. Ekspresi Siswa Masih Tetap Semangat siswa tersebut serta memberikan arahan
untuk Memecahkan Soal Pemanasan.
agar siswa dapat kembali mengikuti
aktivitas inti. Namun pada video
selengkapnya, siswa yang baru duduk
kembali ke tempat duduknya tidak
diberikan instruksi apa pun dari guru.
Sedangkan siswa berusaha untuk tetap
mengikuti aktivitas inti secara mandiri
tanpa arahan guru. Hal tersebut
Gambar 8. Ekspresi Siswa Lainnya Saat Bisa menunjukkan siswa tersebut secara tidak
Memecahkan Soal Pemanasan. langsung sudah mendapatkan motivasi
Pada Gambar 8, kita dapat melihat melalui semangat siswa lainnya saat
bagaimana ekspresi bahagia dari beberapa berhasil memecahkan masalah (soal)
siswa. Tepatnya pada 22 detik, terlihat ada pemanasan yang diberikan.
siswa yang berlari maju kedepan kelas
dengan penuh kebahagian saat berhasil
memecahkan soal pemanasan tersebut.

Gambar 10. Ekspresi Para Siswa yang Semangat


Mengerjakan Soal Pemanasan Berikutnya.

Kemudian di Gambar 10. terlihat para


Gambar 9. Ekspresi Siswa ketika Mulai ke Kegiatan siswa masih fokus untuk menyelesaikan
Belajar Utama (Kegiatan Inti).
masalah lain. Sedangkan kegiatan guru

390 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Siregar & Sari e-ISSN: 2527-8827

hanya berkeliling di kelas, memberikan GMS diterapkan pada saat kegiatan utama
komentar kepada beberapa siswa, dan (inti) berlangsung, menyebabkan motivasi
memberikan tanda tangan (hadiah) intrinsik akedemik didapatkan siswa
kepada siswa yang berhasil. Hal ini karena siswa mengerjakan masalah
menjadi bagian penting dalam prinsip GMS pemanasan dengan penuh kesenangan
untuk menunculkan rasa bangga pada diri (Middleton & Spanias (Siregar, Darhim, &
(percaya diri) siswa sesering mungkin. Asih, 2017)).

Gambar 11. Ekspresi Siswa Setelah Mendapatkan Gambar 12. Ekspresi Siswa dimenit Terakhir Ketika
Bukti Aspirasi oleh Guru. akan Berakhir Pembelajaran.

Prinsip GMS tentang kegiatan Selanjutnya, pada Gambar 12.


pemanasan hanya fokus pada Merupakan detik-detik pembelajaran akan
mengukapkan bukti dari permasalahan, berakhir. Siswa terlihat masih
tersampaikannya aspirasi tinggi, memfokuskan diri mengikuti
memberikan opini (komentar) dan pembelajaran. Hal ini menandakan bahwa
memberikan nilai (hadiah). Keempat semangat siswa semakin meningkat
prinsip GMS tersebut dapat terlaksana jika selama pembelajaran berlangsung dan
guru menyiapkan banyak masalah (soal) menjadi bukti nyata keberhasilan
mudah suapaya siswa punya banyak pembelajaran matematika dengan gaya
kesempatan untuk bersaing baru yakni menerapkan strategi Green’s
menyelesaikan masalah sebanyak motivasi.
mungkin. Hal tersebut didukung oleh
pendapat Rudhumbu (2014) yang
menyatakan bahwa kepercayaan dapat
dimunculkan oleh guru dengan mengatur
situasi kelas agar siswa yang memiliki
kemampuan tingkat rendah pun
bersemangat, bahkan ikut serta dalam
mendapatkan kesuksesan menyelesaikan Gambar 13. Ekspresi Siswa yang Masih Fokus disaat
soal secara berulang-ulang. Semua prinsip Akhir Pembelajaran

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 391


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Begitu juga pada menit terakhir Motivational Strategies mampu menjadi


aktivitas kelas ditunjukkan Gambar 13., solusi dalam mengatasi kemampuan siswa
siswa masih tetap fokus belajar. Kefokusan yang masih dibawah rata-rata dan
itu memperlihatkan semangat siswa yang meningkatkan pendidikan matematika
stabil dari sejak awal. Kunci utama agar Indonesia.
bisa memotivasi siswa dalam
pembelajaran matematika bukan hanya DAFTAR PUSTAKA
menggunakan pidato motivasi tetapi Abdullah. (2017). Pendekatan dan Model
memotivasi siswa dengan soal-soal Pembelajaran yang Mengaktifkan
pemanasan. Siswa. Edureligia, 1(1), 45–62.
Kesimpulan dari artikel ini berupa Anwar, S., & Amin, S. M. (2013).
pendeskripsian pembelajaran matematika Penggunaan Langkah Pemecahan
dengan menerapkan Green’s Motivational Masalah Polya dalam Menyelesaikan
Strategies merupakan gaya baru Soal Cerita pada Materi Perbandingan
pembelajaran matematika karena dapat di Kelas VI Mi Al-Ibrohimy Galis
memunculkan motivasi dan kepercayaan Bangkalan. Jurnal Pendidikan
diri. Adanya motivasi daan kepercayaan Matematika E-Pensa, 1(1), 1–6.
diri siswa terlihat pada saat siswa fokus Dewi, S. S. S., & Afriansyah, E. A. (2018).
dan berusaha keras menyelesaikan Kemampuan Komunikasi Matematis
masalah matematika yang memiliki Siswa Melalui Pembelajaran
kategori mudah (soal pemanasan). CTL. JIPMat, 3(2), 145-155.
Kefokusan dan usaha keras siswa itu dapat Fakhrurrazi. (2018). Hakikat Pembelajaran
ditularkan pada siswa lain yang kurang yang Efektif. Jurnal Al-Tafkir, XI(1),
semangat seperti yang diperlihatkan pada 85–99.
Gambar 9. Faruqi, D. (2018). Upaya Meningkatkan
Kemampuan Belajar Siswa melalui
IV. PENUTUP Pengelolaan Kelas. Evaluasi, 2(1),
Penelitian ini merupakan penelitian 294–310.
sederhana. Oleh karena itu penelitian Fauziah, Safiah, I., & Habibah, S. (2017).
lebih profesional dengan biaya lebih Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
banyak masih dibutuhkan peneliti serta Siswa melalui Lesson Study di Kelas V
peneliti berharap peneliti lain bisa SD Negeri Lampagen Aceh Besar.
mengadakan penelitian serupa dengan Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah
subjek yang berbeda guna menambah Dasar, 2(1), 30–38.
referensi tentang implementasi Green’s Hasanah, N. (2016). Upaya Guru dalam
Motivation Strategies (GMS) di Indonesia. Mengatasi Siswa Berkesulitan Belajar
Peneliti percaya bahwa Green's

392 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Siregar & Sari e-ISSN: 2527-8827

Matematika di Kelas IV SDIT Ukhuwah (Meaningfull Learning) Pada


Banjarmasin. Jurnal PTK & Pembelajaran Tematik IPS Terpadu
Pendidikan, 2(2), 27–34. Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III
Hernandes, V., Isnaini, M., & Testiana, G. di MI Ahliyah IV Palembang. JIP:
(2016). Pengembangan Bahan Ajar Jurnal Ilmiah PGMI, 2(1), 19–28.
Matematika Menggunakan Komputer Nanang, N., & Sukandar, A. (2020).
pada Materi Kesebangunan di Kelas IX Meningkatkan Kemampuan Siswa
MTs Negeri 1 Palembang. Mosharafa: SDIT Miftahul Ulum Pada Operasi
Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3), Bilangan Bulat Melalui CAI-
281-292. Contextual. Mosharafa: Jurnal
Ma’ruf, A. H., Syafi’i, M., & Kusuma, A. P. Pendidikan Matematika, 9(1), 71-82.
(2019). Pengaruh Model Nasution, M. D., Nasution, E., & Haryati, F.
Pembelajaran Mind Mapping Berbasis (2017). Pengembangan Bahan Ajar
HOTS terhadap Motivasi dan Hasil Metode Numerik dengan Pendekatan
Belajar Siswa. Mosharafa : Jurnal Metakognitif Berbantuan
Pendidikan Matematika, 8(3), 503– MATLAB. Mosharafa: Jurnal
514. Pendidikan Matematika, 6(1), 69-80.
Matitaputy, C. (2016). Miskonsepsi Siswa Nurojab, E. S., & Sari, V. T. A. (2019).
dalam Memahami Konsep Nilai Hubungan Self Confidence terhadap
Tempat Bilangan Dua Kemampuan Pemecahan Masalah
Angka. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematik Siswa. JPMI: Jurnal
Matematika, 5(2), 113-119. Pembelajaran Matematika Inovatif,
Mayasari, Y. (2016). Kemampuan Koneksi 2(5), 329–336.
Matematis Siswa Melalui Model Nursyahidah, F., Saputro, B. A., Albab, I. U.,
Pembelajaran Berbasis Masalah & Aisyah, F. (2020). Pengembangan
(Studi Penelitian di SMP Negeri 5 Learning Trajectory Based Instruction
Garut). Jurnal Riset Pendidikan, 2(01), Materi Kerucut Menggunakan
27-44. Konteks Megono
Middleton, J. A., & Spanias, P. A. (1999). Gunungan. Mosharafa: Jurnal
Motivation for Achievement in Pendidikan Matematika, 9(1), 47-58.
Mathematics: Findings, Rahmah, N. (2013). Belajar Bermakna
Generalizations, and Criticisms of the Ausubel. Al- Khwarizmi, 1, 43–48.
Research. Journal for Research in Rudhumbu, N. (2014). Motivational
Mathematics Education, 30(1), 65– Strategies in the Teaching of Primary
88. School Mathematics in Zimbabwe.
Najib, D. A., & Elhefni. (2016). Pengaruh International Journal of Education
Penerapan Pembelajaran Bermakna Learning and Development UK, 2(2),

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 393


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

76–103. Tarlina, W. H., & Afriansyah, E. A. (2016).


Sari, V. T. A. (2019). Students’ Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Understanding Ability in Solving Melalui Creative Problem
Algebraic Problems. JEE(Journal of Solving. Eduma: Mathematics
Education Experts, 2(2), 89–96. Education Learning and
Sari, V. T. A., & Nurfauziah, P. (2019). Teaching, 5(2), 42-51.
Development of Trigonometry Yenni, Y., & Sukmawati, R. (2020). Analisis
Teaching Materials with Knisley Kemampuan Representasi Matematis
Mathematical Models. In Proceedings Mahasiswa Berdasarkan Motivasi
ICSTI 2018, October 19-20, Belajar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Yogyakarta, Indonesia (pp. 1–8). EAI. Matematika, 9(2), 251-262.
Setyaningrum, D. U., & Mampouw, H. L.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
(2020). Proses Metakognisi Siswa Indra Siregar, M.Pd.
SMP dalam Pemecahan Masalah
Lahir di Cianjur, 28 Juni 1987.
Perbandingan Senilai dan Berbalik Staf pengajar di STKIP Sebelas
Nilai. Mosharafa : Jurnal Pendidikan April Sumedang. Studi S1
Matematika, 9(2), 275–286. Pendidikan Matematika,
Universitas Surya Kencana
Siregar, I., Darhim, & Asih, E. C. M. (2017). (UNSUR), Cianjur, lulus tahun
Increasing Self-Confidence of (2009); S2 Pendidikan
Matematika, Universitas
Indonesian Low Ability Student with
Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, lulus
Green’s Motivational Strategies. tahun (2012); dan S3 Pendidikan Matematika
Journal of Physics: Conference Series, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dari
tahun (2013-sekarang).
812(012104), 1–6.
Sugiarti, S., & Basuki, B. (2018). Pengaruh Veny Triyana Andika Sari, M.Pd.
Model Pembelajaran Berbasis
Lahir Bekasi, 9 Juni 1987.
Masalah terhadap Kemampuan Pernah menjadi staf pengajar
Koneksi Matematis Siswa dalam di IKIP Siliwangi. Studi S1
Pendidikan Matematika,
Pembelajaran
Universitas Muhammadiyah
Matematika. Mosharafa, 3(3), 151- Prof. DR. Hamka (UHAMKA),
158. Jakarta, lulus tahun (2009);
dan S2 Pendidikan Matematika
Suryani, M., Jufri, L. H., & Putri, T. A. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung,
(2020). Analisis Kemampuan lulus tahun (2012).
Pemecahan Masalah Siswa
Berdasarkan Kemampuan Awal
Matematika. Mosharafa: Jurnal
Pendidikan Matematika, 9(1), 119–
130.

394 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Anda mungkin juga menyukai