Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK JALANAN

Dosen pengampuh: NASRAH HALIM, S.kep.,Ns.,Sp.Kep.j

Oleh
Nama Excel paunno
Nim: P07120120018

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAYAPURA


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
2022
A. Definisi Gelandangan dan Anak Jalanan
1.Definisi Gelandangan
Gelandangan sebagai entitas sosial merupakan orang-orang yang hidup dalam
keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat
setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah
tertentu dan hidup mengembara di tempat umum (PP No. 31 tahun 1980 tentang
Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis).
2.Definisi Anak Jalanan
Anak jalanan atau sering disingkat anjal adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada
anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, namun masih memiliki
hubungan dengan keluarganya. Menurut Departmen Sosial RI (1999), pengertian tentang
anak jalanan adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun yang karena berbagai faktor,
seperti ekonomi, konflik keluarga hingga faktor budaya yang membuat mereka turun ke
jalanan.
Asuhan Keperawatan Pada Anak Jalanan Dan Gelandangan
a. Pengkajian
i. Faktor predisposisi
1. Genetik
Neurobiologis : penurunan volume otak dan perubahan sistem neurotransmiter.
2. Teori virus dan infeksi
ii. Faktor presipitasi
1. Biologis
2. Sosial kutural
3. Psikologis
iii. Penilaian terhadap stressor

Respon Adaptif Respon Maladaptif


- Berfikir logis - Pemikiran sesekali - Gangguan pemikiran
- Persepsi akurat - Terdistorsi - Waham/halusinasi
- Emosi konsisten - Ilusi - Kesulitan pengolahan
dengan pengalaman - Reaksi emosi - Emosi
berlebih Dan tidak - Perilaku kacau dan
- Perilaku sesuai
bereaksi isolasi social
- Berhubungan sosial
- Perilaku aneh
- Penarikan tidak bisa
berhubungan sosial
iv. Sumber koping
1. Disonasi kognitif ( gangguan jiwa aktif )
2. Pencapaian wawasan
3. Kognitif yang konstan
4. Bergerak menuju prestasi kerja
v. Mekanisme koping
1. Regresi( berhubungan dengan masalah dalam proses informasi dan pengeluaran
sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola anxietas)
2. Proyeksi ( upaya untuk menjelaskan presepsi yang membingungkan dengan
menetapkan tanggung jawab kepada orang lain)
3. Menarik diri
4. Pengingkaran

b. Diagnosa Keperawatan
1. Harga Diri Rendah
2. Isolasi Sosial
3. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
4. Resiko perilaku kekerasan/Perilaku kekerasan
5. Gangguan Proses Pikir: Waham
6. Resiko Bunuh Diri
7. Defisit Perawatan Diri
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1. Harga Diri Rendah
Tujuan umum : klien tidak terjadi gangguan interaksi sosial, bisa berhubungan dengan
orang lain dan lingkungan.
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling
percaya Tindakan :
1.1 Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,
1.2 Jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang,
1.3 Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
1.4 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
1.5 Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
1.6 Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan
bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri
2.Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki Tindakan :
2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2.2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,
2.3. Utamakan memberi pujian yang realistis
2.4. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3.Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan :
3.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3.2. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah
4.Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
Tindakan :
4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan
4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.3 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
5.1 Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien
5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang
ada Tindakan :
6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
6.2 Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
6.4 Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

Anda mungkin juga menyukai