Anda di halaman 1dari 5

RESUME JURNAL

PENGARUH KOMBINASI TERAPI MUSIK DAN ART THERAPY TERHADAP


TINGKAT NYERI PASIEN KANKER PAYUDARA

Tugas ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas Kelompok pada mata kuliah
Keperawatan Menjelang Ajal & Paliatif

Dosen Pengampu : Santalia Banne Tondok, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :

Adjie Saleh Sirun (PO.71.20.120002)


Grace Johana Manggo (PO.71.20.1200)
Faldo Halitopo (PO.71.20.1200)
Yosias Yaroseray (PO.71.20.1200)
Welmince Wafumilena (PO.71.20.1200)

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jayapura


Program Pendidikan Profesi NERS
2022
BAB I

PENDAHULUAN

Nyeri merupakan suatu gejala yang kompleks, pengalaman multidimensi yang dapat
menyebabkan penderitaan dan penurunan kualitas hidup seseorang. Nyeri pada penderita
kanker merupakan pengalaman multidimensi yang dapat mempengaruhi semua dimensi
kualitas hidup dan kepatuhan pasien dalam mengikuti pengobatan . Menurut data Global
Burden Cancer (Globocan), International Agency For Research on Cancer (ARC) tahun
2012, melaporkan di seluruh dunia terdapat 14,1 juta kasus baru kanker, 8,2 juta kematian
akibat kanker, dan 32,6 juta orang yang hidup dengan kanker dalam waktu 5 tahun sejak
didiagnosis. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menyebutkan di
indonesia prevalensi penderita kanker payudara sebesar 0,5‰ atau sekitar 61.682 penderita.

The World Health Organization (WHO) dan International Pain Community telah
mengidentifikasi nyeri kanker sebagai masalah kesehatan global. Menurut American Cancer
Society (2015) tingkat nyeri tergantung pada jenis kanker, stadium kanker, dan ambang batas
nyeri penderita (toleransi untuk nyeri). Selain itu nyeri kanker dapat juga disebabkan oleh
pengobatan (pemeriksaan diagnostik, pembedahan, radiasi dan kemoterapi). Dampak dari
nyeri kanker yang tak henti-hentinya akhirnya akan mempengaruhi semua dimensi dari
kualitas hidup (QOL) penderita.

Manajemen penanganan nyeri pada penderita kanker yakni dengan pendekatan farmakologis
dan non farmakologis (Paice Judith et al, 2011). Meskipun telah ada beberapa kemajuan yang
luar biasa sehubungan dengan manajemen farmakologis nyeri, terdapat kebutuhan untuk
pendekatan yang lebih holistik dalam manajemen nyeri yang akan membantu
mengintegrasikan semua aspek kesehatan fisik, mental, spiritual, dan emosional. Oleh sebab
itu penanganan secara non farmakologis juga sangat dibutuhkan untuk melengkapi
penanganan secara farmakologis. Salah satu intervensi non farmakologis yang dapat
diterapkan dalam penanganan nyeri yakni terapi musik dan art therapy.

Terapi musik merupakan salah satu intervensi non farmakologis yang cukup berkembang di
dunia karena telah terbukti efektif dapat menurunkan nyeri, mengurangi penggunaan
analgesik serta efek sampingnya, serta menurunkan biaya. Dalam dunia medis art therapy
juga telah banyak digunakan pada pasien penyakit kronik, kanker, rematik, gagal ginjal dan
luka bakar. Art therapy sangat dapat digunakan pada pasien kanker karena memiliki manfaat
untuk membantu penderita merasa lebih baik dan lebih positif. Hal tersebut telah diteliti oleh
Nainis et al (2006) pada 50 pasien yang dirawat di unit onkologi dengan memberikan satu
sesi art therapy sesuai pilihannya.

Menurut Schneider dan Shriffin (1977) menyatakan bahwa stimulus yang hanya diberikan
secara tunggal baik visual maupun hanya audio terkadang kurang mampu memberi efek
distraksi yang kuat. Hal ini disebabkan apabila hanya memberikan stimulus pada satu indra
misalnya visual maka perhatian seseorang dapat saja terganggu dengan stimulus dari audio
yang didapatkan yang mungkin tidak relevan dengan stimulus visual yang diberikan,
sehingga menyebabkan distraksi visual yang diberikan kurang kuat atau kurang efektif untuk
mendistraksi rasa nyeri yang dirasakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pemberian kombinasi terapi music dan art therapy terhadap tingkat nyeri pada pasien kanker
payudara

PROBLEM/PERMASALAHAN

 PENGARUH EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK DAN ART THERAPY TERHADAP


TINGKAT NYERI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA
Presentase tingkat nyeri pada pasien kanker payudara yang diterapkan Treatment
Terapi musik dan Art Therapy sebagai salah satu intervensi non farmakologis.
Penelitian menunjukan bahwa intervensi dalam menurunan tingkat nyeri tidak selalu
menggunakan terapi obat/farmakologi dalam pelaksanaannya tetapi juga dapat berupa
teknik non farmakologis seperti Terapi musik dan juga Art therapy. Pada teknik non
farmakologis berupa Terapi musik dan Art therapy ini melibatkan 2 stimulus yang
dipercaya dapat terdistraksi dengan adanya Terapi musik dan Art therapy itu sendiri
berupa stimulus visual dan audio.

 TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi terapi musik dan art therapy
terhadap tingkat nyeri pada pasien kanker payudara.

 MANFAAT
Menambah pengetahuan dan informasi mengenai Kefektifan Terapi musik dan Art
therapy pada pasien dengan Kanker payudara.
BAB III
Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa klien dengan kanker sangat
berpengaruh pada mental klien tersebut. Gejala yang paling sering muncul pada
pasien kanker yaitu Nyeri. Menurut America Cancer Society (2015)tingkat nyeri
tergantung pada jenis kanker, stadium kanker dan ambas batas nyeri penderita. Nyeri
dapat juga berkurang dgn metode terapi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode non farmakologi untuk menurunkan tingkat nyeri yang dialami klien dgn
kanker yaitu terapi musik dan Art therapy. Terapi musik dan Art therapy dipercaya
dapat menurunkan tingkat nyeri. Akan tetapi dalam skala pengukuran terdapat
perbandingan antar kedua tetapi tersebut dimana keduanya secara signifikan dapat
menurunkan tingkat nyeri.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar dalam pelayanan kesehatan
kombinasi terapi music dan art therapy dapat dipertimbangkan untuk menjadi salah
satu intervensi mandiri keperawatan dalam mengatasi nyeri pada pasien kanker
payudara

Anda mungkin juga menyukai