Anda di halaman 1dari 22

ANALISA JURNAL

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Judul Jurnal : Efektifitas Terapi Musik Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien

Kanker Payudara Di Rumah Sakit Umum Dr. H. Soewondo

Kendal tahun 2014

Nama Peneliti : Puji Lestari

Publikasi Jurnal : Jurnal Keperawatan 2014

A. Analisa Jurnal PICO

1. Problem (P)

Musik klasik dapat digunakan sebagai salah satu tekhnik distraksi yaitu

tekhnik pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain.

Mendengarkan music klasik dapat berpengaruh terhadap derajat nyeri yang

dirasakan. Ada berbagai jenis musik klasik diantaranya Pachelbel Canon In D Major

ciptaan Mozart yang memiliki keunggulan akan kemurnian dan kesederhanaan bunyi,

irama, melodi dan frekuensi yang tinggi.Untuk membuktikan pengaruh musik klasik

Pachelbel Canon In D Major terhadap penurunan skala nyeri pada pasien kanker payudara

di RSUD Dr. H. Soewondo. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan

1
rancangan One Group Pre And Post Test Design dengan pengambilan sampel

menggunakan Total Sampling.

2. Intervention (I)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas terapi musik terhadap

skala nyeri pada pasien kanker payudara. Jumlah sampel adalah 27 orang

Populasi dari penelitian ini adalah semua semua pasien kanker payudara yang

dirawat inap dan rawat jalan di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal sebanyak 27 orang.

Subjek penelitian berjumlah 27 orang diambil dengan teknik total sampling.

Responden sebanyak 4 orang ada di rumah sakit dan 23 orang dirumah.

3. Comparison (C)

a. Jurnal yang dianalisa

Efektifitas Terapi Musik Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Kanker

Payudara Di Rumah Sakit Umum Dr. H. Soewondo Kendal tahun 2014.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pada rerata skala nyeri sebelum

perlakuan adalah dengan skala nyeri minimal adalah 2 dan maksimal adalah

6. Hasil rerata skala nyeri setelah perlakuan dengan skala nyeri minimal

adalah 1 dan maksimal adalah 4

b. Jurnal Pembanding

Pengaruh terapi distraksi mendengarkan music klasik Mozart terhadap

penurunan skala nyeri pada pasien kanker di Rs Dharmais Jakarta Penelitian

ini dilakukan oleh abudurrasyid 2009 yang menyatakan bahwa p=0,000 <

α = 0,05 sehingga Ha diterima dan Hο ditolak yang berarti ada pengaruh

2
pemberian musik klasik Pachelbel Canon In D Major terhadap skala nyeri

pada pasien kanker payudara. Rerata skala nyeri pada responden dengan

kanker payudara sebelum pemberian terapi musik Pachelbel Canon In D

Major adalah 4,33, rerata skala nyeri pada responden dengan kanker

payudara setelah pemberian terapi musik musik Pachelbel Canon In D

Major adalah 2,59

4. Outcome ( O )

Hasil penelitian terdapat dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon

sebagai alternative dari uji Paired test diperoleh angka p= 0,000. Angka tersebut <

0,05 sehingga Ha diterima dan Hο ditolak yang berarti ada pengaruh pemberian

musik klasik Pachelbel Canon In D Major terhadap skala nyeri pada pasien kanker

payudara.

Saran yang direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya adalah agar

melakukan penelitian mengambil sampel yang lebih besar, memilah-milah stadium

kanker , menambah waktu pemberian musik klasik dan meneliti faktor-aktor lain

yang berpengaruh terhadap penilaian skala nyeri pada pasien kanker payudara yang

belum diteliti pada penelitian ini.

3
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK TERHADAP SKALA NYERI PADA PASIEN
KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. H SOEWONDO KENDAL

Puji Lestari*), Machmudah**), Elisa***)

*) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang


**) Dosen Program Studi Keperawatan UNIMUS
***) Dosen Progam Studi Keperawatan POLTEKES

ABSTRAK
Musik klasik dapat digunakan sebagai salah satu teknik distraksi yaitu teknik pengalihan dari fokus
perhatian terhadap nyeri ke stimulasi yang lain. Mendengarkan musik klasik dapat berperngaruh
terhadap derajat nyeri yang dirasakan. Ada berbagai jenis musik klasik diantaranya Pachelbel
Canon In D Major ciptaan Mozart yang memiliki keunggulan akan kemurnian dan kesederhanaan
bunyi, irama, melodi dan frekuensi yang tinggi.Untuk membuktikan pengaruh musik klasik
Pachelbel Canon In D Major terhadap penurunan skala nyeri pada pasien kanker payudara di
RSUD Dr. H. Soewondo.Disain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan One
Group Pre And Post Test Design. Sampel adalah 27 pasien kanker payudara di RSUD Dr. H.
Soewondo Kendal. Uji Wilcoxon mendapatkan hasil p = 0,000 (p < 0,05). Sehingga terdapat
pengaruh pemberian terapi musik Pachelbel Canon In D Major pada skala nyeri pasien kanker
payudara di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

Kata Kunci : skala nyeri, kanker payudara, terapi musik Pachelbel Canon In D Major

ABSTRACT

Classical music can be used as one of distraction technique i.e transfer of attentional focus of pain to
other stimulation. Listening classical music can affect in pain scale. There are many kinds of
classical music such as Pachelbel Canon In D Major which composed by Mozart. This music had
superiority in purity and simplicity of sound, rhythm, melody and high frequency. To show the
effect of classical music Pachelbel Canon In D Major for reducing pain scale in breast cancer
patient at Dr. H. Soewondo Kendal General Hospital. This research used a quasi experimental with
One Group Pre And Post Test Design. Total sampling technique was used to get 27 patient with
breast cancer in Dr. H. Soewondo Kendal General Hospital. Wilcoxon test result was p = 0,000 (p <
0,05). Conclusion there are effect classical music Pachelbel Canon In D Major treatment to pain
scale in breast cancer patient at Dr. H. Soewondo Kendal General Hospital.

Key word : pain scale,breast cancer,classical music music Pachelbel Canon In D Major treatment

4
Pendahuluan oleh beberapa ahli (Smeltzer & Bare,
Kanker payudara adalah tumor ganas 2002).
yang timbul di dalam jaringan payudara,
meliputi kelenjar susu, saluran kelenjar Musik klasik Mozart juga memiliki
susu dan jaringan penunjang payudara irama, melodi, dan frekuensi tinggi yang
(Mardiana, 2007). Kanker payudara dapat merangsang dan menguatkan
merupakan penyakit yang dapat wilayah kreatif dan motivasi di otak.
mempengaruhi setiap aspek kehidupan Musik klasik Mozart memiliki efek yang
manusia dan dapat menimbulkan tidak dimiliki komposer lain. Musik
masalah yang kompleks meliputi klasik Mozart memiliki kekuatan yang
masalah fisiologis, psikologis dan sosial membebaskan, mengobati dan dan
(Hartati, 2008). menyembuhkan (Musbikin, 2009).
Musik Mozart sesuai dengan pola sel
Insiden kanker payudara di seluruh dunia otak manusia, karena musik Mozart
pada tahun 2008 sebanyak 1,4 juta kasus begitu bervariasi dan kaya akan nada –
baru berdasarkan data The American nada. Dari lembut hingga keras, dari
Cancer Society. Data Sistem Informasi cepat hingga lambat. Faktor risiko pada
Rumah Sakit di Indonesia pada tahun kanker payudara dapat dikelompokkan
2007 mencatat sebanyak 8.227 kasus menjadi dua yaitu: faktor yang dapat
kanker payudara atau 16,85 %. diubah seperti riwayat kehamilan,
riwayat menyusui, kontrasepsi oral,
Nyeri yang terjadi pada pasien kanker, terapi sulih hormon, alkohol, obesitas
8090% diantaranya dapat ditanggulangi dan trauma. Sedangkan faktor yang tidak
dengan pengelolahan nyeri yang tepat dapat diubah antara lain riwayat keluarga
dan sesuai dengan pedoman dari WHO yang menderita kanker, genetik, status
seperti penggunaan medikasi menstruasi (menarche dan menopause),
farmakologis yang tepat Terapi musik riwayat tumor jinak dan kanker
adalah keahlian menggunakan musik sebelumnya, tidak menikah, tidak pernah
atau elemen musik untuk meningkatkan, melahirkan anak. (Noviani, 2007).
mempertahankan dan mengembalikan
kesehatan mental, fisik, emosional, dan Nyeri kanker payudara adalah nyeri yang
spritual (Potter, 2005). Dalam berhubungan dengan penyakit kanker
kedokteran, terapi musik disebut sebagai payudara. Dapat berupa nyeri akut
terapi pelengkap (complementary maupun nyeri kronik. Keluhan nyeri
medicine), pemberian terapi relaksasi kronik merupakan keluhan yang paling
maupun distraksi, serta terapi musik menakutkan bagi penderita kanker
klasik yang telah dilakukan penelitian payudara (Smeltzer, 2008 dan Desen,
2008).

5
Beberapa keadaan yang dapat 0 sampai 10. Angka 0 diartikan
berhubungan dengan nyeri pada pasien kondisi klien tidak merasakan
kanker payudara yaitu : nyeri, angka 10 mengindikasikan
nyeri paling berat yang dirasakan
1. Nyeri yang langsung ditimbulkan klien. Skala ini efektif digunakan
oleh kanker payudara misalnya untuk mengkaji intensitas nyeri
infiltrasi sel kanker, terkenanya sebelum dan sesudah intervensi
sistem saraf dan organ dalam. terapeutik (Mubarak, 2005;
2. Nyeri kanker payudara juga dapat Prasetyo, 2010).
timbul akibat dari terapi dan
pemeriksaan penunjang kanker b. Skala Analog Visual (Visual
misalnya proses pembedahan atau Analog Scale, VAS) merupakan
radiasi. suatu garis lurus yang mewakili
intensitas nyeri yang terus
menerus dan memiliki alat
Skala Nyeri pendeskripsi verbal pada setiap
a. Skala Deskriptif Verbal (Verbal ujungnya. Skala ini memberikan
Descriptor Scale, VDS) adalah kebebasan penuh pada pasien
alat ukur tingkat keparahan yang untuk mengidentifikasi tingkat
lebih bersifat obyektik. Skala keparahan nyeri yang ia rasakan
Deskriptif Verbal merupakan (Mubarak, 2005; Prasetyo, 2010).
sebuah garis yang terdiri dari Pengertian Terapi Musik
beberapa kalimat pendeskripsi
yang tersusun dalam jarak yang Terapi musik adalah usaha meningkatkan
sama sepanjang garis. Kalimat kualitas fisik dan mental dengan
pendeskripsi dirangking dari tidak rangsangan suara yang terdiri dari
nyeri hingga nyeri hebat melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya
(Mubarak, 2005; Prasetyo, 2010). yang diorganisir sedemikian rupa hingga
tercipta musik yang bermanfaat untuk
kesehatan fisik dan mental (Eka, 2011).

Semua terapi musik mempunyai tujuan


yang sama, yaitu membantu
a. Skala Numerik (Numerical mengekspresikan perasaan, membantu
Rating Scale, NRS) digunakan rehabilitasi fisik, memberi pengaruh
sebagai pengganti alat positif terhadap kondisi suasana hati dan
pendeskripsi kata. Dalam hal ini emosi, meningkatkan memori, sertas
pasien menilai nyeri dengan skala menyediakan kesempatan yang unik

6
untuk berinteraksi dan membangun tertentu. Apabila ada
kedekatan emosional. motivasi, semangatpun akan
muncul.
Dengan demikian, terapi musik g. Berbagai penelitian dan
diharapkan dapat membantu mengatasi literatur menerangkan tentang
stress, mencegah penyakit dan manfaat musik untuk
meringankan rasa sakit (Anugroho, kesehatan, baik untuk
2012). Jenis musik yang digunakan kesehatan fisik maupun
dalam terapi musik dapat disesuaikan mental, beberapa penyakit
dengan keinginan, seperti musik klasik, yang dapat ditangani dengan
instrumentalis, dan slow musik (Potter, musik antara lain: kanker,
2005). Terapi musik dapat digunakan stroke, dimensi, nyeri,
diberbagai jenis perawatan kesehatan, gangguan kemampuan belajar,
mulai dari kelahiran hingga sekarat maut. dan bayi prematur (Laila,
Musik digunakan untuk beberapa alasan 2011).
antara lain :

a. Untuk meredakan rasa sakit Penurunan Nyeri Dengan Musik


yang berkaitan dengan Klasik
anasthesia atau pengurangan Terapi musik klasik Mozart dapat
sakit. mengatasi nyeri berdasarkan teori Gate
b. Untuk menenangkan pasien Control, bahwa impuls nyeri dapat diatur
c. Untuk mengurangi atau dihambat oleh mekanisme
kegelisahan selama pertahanan disepanjang sistem saraf
melahirkan. pusat. Teori ini mengatakan bahawa
d. Efek Mozart, adalah salah impuls nyeri dihantarkan saat sebuah
satu istilah untuk efek yang pertahanan dibuka dan impuls dihambat
bisa dihasilkan sebuah musik saat sebuah pertahanan ditutup. Salah
yang dapat meningkatkan satu cara menutup mekanisme
intelegensia seseorang. pertahanan ini adalah dengan
e. Refresing, pada saat pikiran merangsang sekresi endorfin yang akan
seseorang lagi kacau atau menghambat pelepasan substansi P.
jenuh, dengan mendengarkan
musik walaupun sejenak, Musik klasik Mozart sendiri juga dapat
terbukti dapat menenangkan merangsang peningkatan hormon
dan menyegarkan pikiran endorfin yang merupakan substansi
kembali. sejenis morfin yang disuplai oleh tubuh.
f. Motivasi, hal yang hanya bisa Sehingga pada saat neuron nyeri perifer
dilahirkan dengan “feeling” mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi

7
sinapsis antara neuron perifer dan neuron efektifitas musik klasik Pachelbel Canon
yang menuju otak tempat seharusnya In D Major terhadap skala nyerinya.
substansi P akan menghasilkan impuls. Penelitian dilakukan di RSUD Dr. H.
Pada saat tersebut, endorfin akan Soewondo Kendal dan dilakukan selama
memblokir lepasnya substansi P dari kurun waktu 1 bulan mulai tanggal 1
neuron sensorik, sehingga sensasi nyeri hingga 30 April 2014.
menjadi berkurang (Laila, 2011). Populasi dari penelitian ini adalah semua
semua pasien kanker payudara yang
Desain penelitian dirawat inap dan rawat jalan di RSUD
Penelitian ini berupa penelitian Dr. H. Soewondo Kendal sebanyak 27
kuantitatif yang menggunakan orang. Subjek penelitian berjumlah 27
eksperimen dengan disain penelitian one orang diambil dengan teknik total
group pre test post test design, dengan sampling. Responden sebanyak 4 orang
mengobservasi sebanyak dua kali yaitu ada di rumah sakit dan 23 orang dirumah.
sebelum dan sesudah perlakuan. Responden di rumah sakit ada di bangsal
Kelompok subjek dilakukan pengukuran bedah wanita ruang kenanga RSUD Dr.H
skor nyeri sebelum perlakuan dan Soewondo Kendal dan responden yang
kemudian diukur kembali skor nyerinya dirumah di datangi oleh peneliti sesuai
setelah diberi perlakuan (Hidayat, 2008). dengan alamat yang di peroleh dari
catatan medis pasien.
Sampel adalah bagian dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu yang akan Karakteristik responden
diteliti. Dalam penelitian ini berdasarkan umur di RSUD Dr.H
pengambilan sampel dilakukan Soewondo Kendal bulan April 2014
menggunakan Total sampling yaitu cara
pengambilan sampel dengan Karakter Umu Umu Rata – Stand istik r
menggunakan keseluruhan jumlah r rata ar
populasi yang ada (Hidayat, 2008). responde Mini mak devias n mal sima i
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 27 l
orang wanita yang mengalami kanker
payudara di RSUD Dr. H. Soewondo Umur 16 60 39,85 14,24
Kendal. 7

Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis menggunakan


Penelitian ini termasuk kompetensi program SPSS, didapatkan rerata umur ±
perawat dalam melaksanakan pelayanan simpang baku responden penelitian ini
asuhan keperawatan medikal bedah pada adalah 39,85 ± 14,247 tahun dengan
pasien kanker payudara tentang responden termuda berumur 16 tahun

8
dan responden tertua berumur 60 tahun. Angka 0 diartikan kondisi klien tidak
Responden penelitian yang paling merasakan nyeri, angka 10
banyak yaitu yang memiliki umur 55 mengindikasikan nyeri paling berat yang
tahun. dirasakan klien. Skala ini efektif
digunakan untuk mengkaji intensitas
nyeri sebelum dan sesudah intervensi
Pengaruh musik klasik Pachelbel terapeutik (Mubarak, 2005; Prasetyo,
Canon In D Major terhadap skala 2010).
nyeri pada pasien kanker payudara
di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal Hasil yang didapat pada penelitian ini
rerata skala nyeri sebelum perlakuan
adalah 4,33 ± 1,109 dengan skala nyeri
95% CI minimal adalah 2 dan maksimal adalah 6.
Hasi rerata skala nyeri setelah perlakuan
Skala Rerata Mi Ma for mean
adalah 2,59 ± 0,888 dengan skala nyeri
nyeri ± SD n ks Lo Up
minimal adalah 1 dan maksimal adalah 4.
wer per Pada penelitian ini tidak ditemukan skala
Sebelu 4,33 ± 2 6 3,8 4,7 nyeri yang besar karena pasien di RSUD
Dr. H. Soewondo Kendal yang diambil
m 1,109 9 7
sebagai sampel penelitian memiliki
perlakua stadium kanker payudara yang masih
n awal. Skala nyeri akan meningkat sejalan
Setelah 2,59 ± 1 4 2,2 2,9 dengan stadium kanker dan luasnya
perlakua kerusakan jaringan akibat infiltrasi sel-
0,888 4 4 sel kanker. Perbedaan rerata skala nyeri
n
sebelum dan setelah perlakuan tidak
terlalu besar karena tidak ada responden
yang memiliki skala nyeri yang tinggi
Skala nyeri adalah suatu cara yang sehingga pengaruh pemberian terapi
digunakan untuk mendeskripsikan rasa musik klasik yang diberikan tidak terlalu
nyeri yang dirasakan oleh seseorang.
jelas terlihat. Hal lain yang dapat
Penelitian ini menggunakan skala nyeri mempengaruhi skala nyeri pasien kanker
numerik payudara adalah pemberian pengobatan
(Numerical Rating Scale, NRS) yaitu dengan menggunakan analgetik untuk
sistem penilaian nyeri dengan mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan
menggunakan angka sebagai pengganti oleh sel kanker.
alat pendeskripsi kata. Sistem ini
menggunakan skala skala 0 sampai 10
untuk menilai nyeri.

9
Terapi musik adalah penggunaan musik
untuk relaksasi, mempercepat
penyembuhan, meningkatkan fungsi
Perbedaan Skala Nyeri Sebelum mental dan menciptakan rasa sejahtera.
dan Setelah Pemberian Musik Musik dapat mempengaruhi fungsi-
Klasik fungsi fisiologis, seperti respirasi, denyut
Pachelbel Canon In D Major jantung dan tekanan darah (Djohan,
2006). Musik juga dapat menurunkan
Skala N Median p
kadar hormon kortisol yang meningkat
nyeri
(min – pada saat stres. Musik juga merangsang
max) pelepasan hormon endorfin, hormon
tubuh yang memberikan perasaan senang
Sebelum 27 4 (2 – 6) 0,000 yang berperan dalam penurunan nyeri
perlakuan (Djohan, 2006).
Setelah 27 2 (1 – 4)
perlakuan Musik Mozart dipilih karena memiliki
keungulan akan kemurnian dan
Uji Wilcoxon kesederhanaan bunyi-bunyi yang
dimunculkannya, irama, melodi, dan
Hasil penelitian dengan menggunakan uji frekuensi tinggi pada musik Mozart
statistik Wilcoxon sebagai alternatif dari merangsang dan memberi daya pada
uji Paired t-test diperoleh angka p = daerahdaerah kreatif dan motivasi dalam
0,000. Angka tersebut < 0,05 sehingga otak. Musik karya Mozart memberi rasa
memiliki arti bahwa ada pengaruh nyaman tidak hanya ditelinga tetapi di
pemberian musik klasik Pachelbel Canon jiwa juga yang mendengarkannya. Musik
In D Major terhadap skala nyeri pada Mozart sesuai dengan pola sel otak
pasien kanker payudara di RSUD Dr. H. manusia, karena musik Mozart begitu
Soewondo Kendal. bervariasi dan kaya akan nada-nada dari
lembut hingga keras, dari lambat sampai
Hasil ini sesuai dengan penelitian cepat (Anonym, 2011).
terdahulu yang dilakukan oleh
Abdurrasyid pada tahun 2009 yang Keunggulan terapi musik yaitu lebih
menyatakan ada pengaruh terapi distraksi murah daripada analgesia, prosedur non-
mendengarkan musik klasik mozart invasif, tidak melukai pasien, tidak ada
terhadap penurunan skala nyeri pada efek samping, penerapannya luas, bisa
pasien kanker di RS. Dharmais Jakarta, diterapkan pada pasien yang tidak bisa
dengan hasil p < 0,05. diterapkan terapi secara fisik untuk
menurunkan nyeri. Terapi musik dapat

10
digunakan untuk penyembuhan, musik Pachelbel Canon In D Major sebagai
yang dipilih pada umumnya musik salah satu terapi alternatif non
lembut dan teratur seperti instrumentalia/ farmakologi pada kasus nyeri
musik klasik karya Mozart (Laila, 2013). 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Melakukan penelitian lebih lanjut
dengan jumlah sampel yang lebih
Simpulan besar, memilah-milah stadium
1. Rerata skala nyeri pada responden kanker, menambah waktu
dengan kanker payudara sebelum pemberian musik klasik dan
pemberian terapi musik Pachelbel meneliti faktor-faktor lain yang
Canon In D Major adalah 4,33 ± berpengaruh terhadap penilaian
1,109 skala nyeri pada pasien kanker
2. Rerata skala nyeri pada responden payudara yang belum diteliti pada
dengan kanker payudara setelah penelitian ini
pemberian terapi musik Pachelbel
Canon In D Major adalah 2,59 ± DAFTAR PUSTAKA
0,888
3. Terdapat pengaruh pemberian Brunner & Suddart. (2001). Buku ajar
terapi musik Pachelbel Canon In keperawatan medikal bedah. Edisi
D Major pada skala nyeri pasien 8.
kanker payudara di RSUD Dr. H. Vol 1. Jakarta : EGC.
Soewondo Kendal dengan hasil uji
Wilcoxon p = Campbell, D. (2001). Efek mozart,
0,000 (p < 0,05) memanfaatkan kekuatan musik
untuk mempertajam pikiran,
Saran meningkatkan kreativitas, dan
menyehatkan tubuh.
1. Bagi RSUD Dr. H. Soewondo Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kendal Memfasilitasi ruang
perawatan di bagian onkologi Djohan. (2009). Psikologi musik.
dengan alat pemutar musik yang Yogyakarta: Best Publisher.
dapat didengarkan oleh pasien
kanker payudara untuk membantu Donny, Arif. (2009).
mengurangi nyeri Kapita selekta kedokteran jilid 1.
2. Bagi Instansi Pendidikan Edisi 3. Jakarta :
Menambah materi terapi Media Aesculapius.
komplementer dengan musik klasik

11
Eka. (2011). Mengenal terapi EGC
musik.
http://www.terapimusik.com/terapi Musbikin, I. (2009). Kehebatan musik
_m usik.htm. Diperoleh tanggal 10 untuk mengasah kecerdasan
Januari anak.
2014 Jogjakarta: Power Books

Nugroho T. (2010). Buku ajar ginekologi


Hartati, Arika Suci. (2008). Konsep diri
untuk mahasiswi kebidanan.
dan kecemasan wanita penderita
Yogjakarta: Nuha Medika
kanker payudara di poli bedah
onkologi rumah sakit umum pusat
haji adam malik medan. Potter & Perry. (2005). Buku ajar
http://www.repository.usu.ac.id. fundamental keperawatan. Edisi 4.
Diperoleh tanggal 19 Desember Volume 1. Jakarta: EGC
2013
Prasetyo, SN. (2010). Konsep dan proses
Hidayat, AAA. (2008). Metode penelitian keperawatan nyeri. Yogyakarta:
keperawatan dan teknik analisis Graha
data. Ilmu
Jilid 1. Jakarta : Salemba Medika Priharjo, R. (2005).
Perawatan nyeri pemenuhan
Kementerian Kesehatan Republik aktivitas istirahat pasien. Jakarta :
Indonesia. (2010). Jika tidak EGC
dikendalikan 26 juta orang di
dunia menderita kanker. Razgatis R. (2009). Valuating and
www.depkes.go.id. Diperoleh Dealmaking of Technology-Bassed
tanggal Intellectual: principles, methods
19 Desember 2013 and tools. Canada: John Willey &
Sons Publishing.
Mardiana, L. (2007). Kanker pada http://books.google.co.id
wanita; pencegahan dan
pengobatan dengan tanaman obat. Sastroasmoro, S. (2007).
Cetakan V. Jakarta: Dasar-dasar metodologi
Panebar Swadaya. penelitian klinis. Jakarta : Binarupa
aksara
Mubarak, Chayatin. (2005). Buku ajar
kebutuhan dasar manusia. Satiadarma. (2002). Terapi musik.
Jakarta: Jakarta :

12
Milenia Populer

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2001).


Buku ajar keperawatan medical
bedah. Brunner and Sudarth. (8th
edition) : edition, Suzanne. C.
Smeltzer, Brenda G. Bare ; Ahli
Bahasa, Agung Waluyo, dkk, editor
bahasa Indonesia, Monica Ester,
Ellen Pangabean.
Jakarta : EGC.

Sopiyudin, D. (2011).
Statistik untuk kedokteran
dan kesehatan. Edisi 5. Jakarta :
Salemba Medika

Sugiyono. (2007). Statistik untuk


Penelitian. Bandung : Alfabeta

Price SA. & Wilson LM. (2006). Buku


ajar patofisiologi: konsep klinis
prosesproses penyakit. Edisi 6.
Volume 1. Jakarta : EGC

World Health Organisation. Data


Penderita
Kanker. 2012

13
FEKTIFITAS TERAPI MUSIK MOZART TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS
NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Muhammad firdaus 1, Bayhakki 2, Misrawati 3 Abstract The aim of this study was to
determine the effectiveness of Mozart music therapy to reduce pain in post surgery patients
of lower extremity fracture. This study used quasy experiment with pretest-posttest design
with control group approach. Purposive sampling technique with inclusion criteria was
used to recruit 30 respondents. The instrument in this study was observational sheet with
pain scale with 1-10 score. The data were analyzed by using paired sample t-test and
independent sample t-test. The result showed p value 0,000. It meant there was a
differences between experimental group and control group. This result showed that
distraction technique which listening Mozart Music therapy was effective to reduce pain.
Based on this result, it is recommended to health provider especially nurses to use Mozart
Music therapy as one of non pharmacological therapy to reduce pain.
Keywords : Fracture, Mozart music, pain

14
PENDAHULUAN Gangguan kesehatan ketiga, dibawah penyakit jantung koroner
yang banyak dijumpai dan menjadi salah dan tuberculosis/tbc. Data WHO tahun
satu masalah dipusat-pusat pelayanan 2011 menyebutkan sebanyak 67 persen
kesehatan di seluruh dunia salah satunya korban kecelakaan lalu lintas pada usia
adalah fraktur (Budhiartha, 2009). produktif (22 50 tahun). Tercatat lebih
Fraktur adalah setiap retak atau patah dari 5,6 juta orang meninggal
tulang yang disebabkan oleh trauma, dikarenakan insiden kecelakaan dan
tenaga fisik, kekuatan, sudut, keadaan sekitar 1,3 juta orang mengalami
tulang dan jaringan lunak disekitar tulang kecacatan fisik (Depkes RI, 2011).
yang akan menentukan apakah fraktur Menurut Mahyudin (2010), fraktur yang
yang terjadi disebut lengkap atau tidak paling sering terjadi adalah fraktur
lengkap (Price & Wilson, 2006). Fraktur ekstermitas bawah. Data yang didapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dari rekam medik RSUD Arifin Achmad
fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Pekanbaru, menunjukan bahwa pasien
Fraktur tertutup ( closed) adalah bila fraktur yang dirawat di RSUD Arifin
tidak terdapat hubungan antara fragmen Achmad pada tahun 2011 tercatat 671
tulang dengan dunia luar, disebut dengan kasus fraktur, ditahun 2012 sebanyak 689
fraktur bersih (karena kulit masih utuh) kasus, dan pada Januari 2013 hingga Juli
tanpa komplikasi, dan fraktur terbuka ( 2013 tercatat 481 kasus fraktur (Rekam
open/compound fraktur) adalah tulang Medik, 2013). Data ini menunjukan
yang patah menembus otot dan kulit yang terjadi peningkatan pada pasien fraktur
memungkinkan atau potensial untuk setiap tahunnya. Jika sudah terjadi
terjadi infeksi dimana kuman dari luar fraktur, maka tindakan yang tepat
dapat masuk ke dalam luka sampai ke dilakukan adalah tindakan pembedahan
tulang yang patah. Menurut Helmi untuk mengoptimalkan fungsi tulang
(2012), manifes tasi klinik dari fraktur ini yang mengalami kerusakan akibat fraktur
berupa nyeri. Nyeri pada penderita (Sjamsuhidajat & Jong, 2005). Tindakan
fraktur bersifat tajam dan menusuk, nyeri untuk mengatasi nyeri, bisa dilakukan
tajam juga biasanya ditimbulkan oleh terapi farmakologi dan non farmakologi.
infeksi tulang akibat spasme otot atau Terapi non farmakologi dapat dilakukan
penekanan pada syaraf sensoris. dengan berbagai cara antara lain teknik
Penyebab utama dari farktur adalah distraksi, hipnosis diri, mengurangi
akibat kecelakaan lalu lintas. Menurut persepsi nyeri, dan stimulasi kutaneus
data dari World Health Organization seperti massase. Terapi nyeri non
(WHO, 2011), dalam dua tahun terakhir farmakologi seperti distraksi mempunyai
ini kecelakaan lalu lintas di Indonesia resiko yang sangat rendah. Distraksi
dinilai menjadi pembunuh terbesar diduga dapat menurunkan persepsi nyeri

15
dengan menstimulus sistem kontrol JOM dapat memberikan perasaan rileks dan
PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER tenang bagi pendengarnya. Studi
pendahuluan yang telah dilakukan pada
2 desenden, yang mengakibatkan lebih tanggal 29 Oktober 2013 di ruangan
sedikit stimulus nyeri yang Cendrawasih 2 RSUD Arifin Achmad
ditransmisikan ke otak. Distraksi Pekanbaru, 2 dari 6 orang pasien sudah
merupakan pengalihan perhatian pasien menjalani tindakan operasi, sedangkan 4
ke hal yang lain dengan demikian orang lainnya menunggu jadwal untuk
menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri tindakan operasi. Hasil dari observasi dan
yang dirasakannya. Satu diantara teknik wawancara yang dilakukan pada pasien
distraksi adalah dengan terapi musik. fraktur menunjukan pasien merasakan
Mendengarkan musik dapat memberikan nyeri hilang timbul ditandai dengan
hasil yang sangat efektif dalam upaya respon verbal yaitu keluhan nyeri yang
mengurangi nyeri pasien pasca operasi dirasakan pasien dan respon nonverbal
(Potter & Perry, 2006). Terapi musik yaitu pasien tampak meringis dan
Mozart mempunyai kekuatan yang memegang bagian tubuh yang fraktur.
membebaskan, mengobati, dan bahkan Nyeri dirasakan hebat jika anggota tubuh
memiliki kekuatan yang dapat yang mengalami fraktur digerakan.
menyembuhkan (Utama, 2011). Pasien mengatakan, selain obat untuk
Penelitian yang dilakukan Harefa (2010), mengatasi nyeri belum ada tindakan lain
terkait terapi musik terhadap intensitas yang diberikan petugas rumah sakit
nyeri dan hasil penelitian menunjukan untuk mengatasi nyeri yang di alaminya
bahwa musik yang paling disarankan (Rekamedik RSUD Arifin Achmad,
untuk terapi yaitu terapi musik Mozart. 2013). Berdasarkan fenomena ini,
Hal ini dikarenakan musik Mozart peneliti tertarik untuk melakukan
memiliki tempo dan harmonisasi nada penelitian mengenai Efektifitas Terapi
yang seimbang, tidak seperti musik yang Musik Mozart Terhadap Penurunan
berjenis rock, dangdut atau musik-musik Intensitas Nyeri Pada Pasien Post
lainnya. Berdasarkan penelitian yang Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah.
telah dilakukan oleh Septiani (2010), TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum
terapi musik instrumental piano efektif dalam penelitian ini adalah untuk
mengurangi nyeri pasca persalinan sectio mengetahui Efektifitas Terapi Musik
caesarea. Menurut Adelina (2011), terapi Mozart Terhadap Penurunan Intesitas
musik Mozart efektif dalam mengurangi Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur.
rasa nyeri saat menstruasi. Penelitian lain Sedangkan tujuan khusus adalah
yang dilakukan oleh Utama (2011), mengidentifikasi karakteristik rsponden
menunjukan bahwa terapi musik Mozart seperti jenis kelamin, umur, suku,

16
pendidikan, pekerjaan. Mengidentifikasi dan kelompok kontrol. Penelitian ini
intensitas nyeri pada pasien Post Operasi dilakukan dengan memberikan intervensi
fraktur sebelum dilakukan terapi musik pada kelompok eksperimen, sedangkan
Mozart pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol tidak diberikan
kontrol. Mengidentifikasi perubahan intervensi. Kedua kelompok ini sama-
intensitas nyeri pada pasien Post Operasi sama dilakukan pengukuran sebelum
fraktur sebelum dan sesudah intervensi (pretest) dan pengukuran setelah (
pada kelompok eksperimen, dan posttest) (Hidayat, 2007). JOM PSIK
mengidentifikasi perbedaan intensitas VOL.1 NO.2 OKTOBER
nyeri pada pasien Post Operasi fraktur
antara kelompok eksperimen dan 3 Pada penelitian ini peneliti ingin
kelompok kontrol sesudah dilakukan melihat efektifitas terapi musik Mozart
intervensi. MANFAAT PENELITIAN terhadap penurunan intensitas nyeri pada
Manfaat bagi bagi perkembangan ilmu pasien post operasi fraktur ekstremitas
keperawatan agar dapat digunakan bawah dengan membandingkan antara
sebagai alternatif tindakan dalam kelompok kontrol dan kelompok
mengurangi nyeri Post operasi fraktur eksperimen. Sampel pada penelitian ini
ekstermitas bawah. Bagi institusi yang adalah pasien post operasi fraktur
menjadi tempat penelitian agar dapat ekstremitas bawah yang berjumlah 30
memberi sumbangan pemikiran tentang responden. Instrument pada penelitian ini
terapi musik Mozart sebagai salah satu adalah lembar observasi intensitas nyeri
bentuk terapi ketika perawatan luka Post menggunakan Numerical Rating Scale
operasi fraktur ekstermitas bawah. Bagi (NRS) yang memiliki skala Pengumpulan
masyarakat atau responden hasil data dilakukan diruang Dahlia RSUD
penelitian ini dapat digunakan sebagai Arifin Achmad pekanbaru. Peneliti
salah satu terapi cara untuk menurunkan melakukan pengkajian nyeri pra
intensitas nyeri dan bagi peneliti intervensi pada kelompok eksperimen
selanjutnya agar hasil penelitian ini dapat dan kelompok kontrol menggunakan
dijadikan sebagai data dan informasi skala numerik Setelah pengukuran pada
dasar untuk melaksanakan penelitian kelompok eksperimen diberikan
lebih lanjut METODOLOGI intervensi mendengarkan musik Mozart.
PENELITIAN Metode penelitian yang Pasien diminta rileks dan mendengarkan
digunakan adalah penelitian Quasi musik Mozart melalui headset.
Eksperimental dengan pendekatan Mendengarkan musik Mozart ini
pretest-posttest design with control dilakukan selama 15 menit. Pada
group. Rancangan ini melibatkan dua kelompok kontrol tidak diberikan
kelompok, yaitu kelompok eksperimen intervensi apapun. Peneliti mengukur

17
kembali intensitas nyeri pada kelompok adalah wiraswasta (36,7 %). Tabel 2
eksperimen dan kelompok kontrol Rata-rata intensitas nyeri sebelum
menggunakan skala ukur numerik rating intervensi Variabel Mean SD a.
scale. Analisa data pada penelitian ini Eksperimen b. Kontrol Tabel 2
menggunakan analisa univariat dan menunjukkan rata-rata intensitas nyeri
bivariat. Analisa univariat dilakukan sebelum intervensi kelompok eksperimen
untuk mengidentifikasi variabel adalah 7,33 dan kelompok kontrol 7,13
karakteristik demografi responden (jenis Tabel 3 Rata-rata intensitas nyeri setelah
kelamin, umur, suku, pendidikan, dan intervensi Variabel Mean SD a.
pekerjaan). Analisa bivariat dilakukan uji Eksperimen b. Kontrol Tabel 3
dependent Sample t-test untuk melihat menunjukkan rata-rata intensitas nyeri
pengaruh perlakuan terhadap kelompok setelah intervensi kelompok eksperimen
eksperimen sebelum dan setelah adalah 5,00 dan kelompok kontrol 6,87.
mendengarkan terapi musik Mozart. JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER
Dilakukan uji independent Sample t-test
untuk melihat perbedaan intensitas nyeri 4 2. Analisa bivariat Tabel 4 Uji
antara kelompok eksperimen dan normalitas intensitas nyeri sebelum
kelompok kontrol sebelum dan setelah intervensi kelompok eksperimen dan
kelompok eksperimen diberi perlakuan. kelompok kontrol Uji Normalitas
HASIL PENELITIAN Berdasarkan Statistik Standar error - Mean Skewness
penelitian didapatkan hasil sebagai Tabel 4 didapatkan hasil uji normalitas
berikut: 1. Analisa univariat Tabel 1 kurang dari 2, diketahui bahwa data
Gambaran karakteristik responden intensitas nyeri responden normal
Karakteristik responden Jenis kelamin a. menggunakan uji Skewness. Tabel 5 Uji
Laki-laki b. Perempuan Umur a. Remaja t-independen intesitas nyeri sebelum
b. Dewasa c. Lansia Suku a. Minang b. (pretest) Variabel Mean SD p value , a.
Melayu c. Batak d. Jawa Pendidikan a. Eksperimen b. Kontrol Tabel 5
SD b. SMP c. SMA d. Perguruan Tinggi didapatkan hasil analisa uji statistik t-
Pekerjaan a. Tidak Bekerja b. Pelajar c. independen diperoleh p value (0,489) > α
Buruh d. Petani e. Wiraswasta Jumlah N (0,05). Tabel 6 Perbandingan intensitas
% ,3 23,3 13, Dari tabel 1 diketahuin nyeri kelompok eksperimen sebelum dan
bahwa jenis kelamin terbanyak adalah sesudah intervensi Variabel Mean
laki-laki (56,7%). Umur terbanyak adalah Perubahan mean a. Sebelum b. Sesudah
Remaja (63,3 %). Suku terbanyak adalah SD 2, P 0.00 Tabel 6 menunjukan bahwa
Minang (43,3 %). Pendidikan terbanyak rata-rata intensitas nyeri responden pada
adalah SMA (66,0 %). Sedangkan pada kelompok eksperimen sebelum intervensi
karakteristik pekerjaan yang terbanyak adalah 7,33 dengan standar deviasi 0,724.

18
Rata-rata intensitas nyeri responden pada musik Mozart efektif dalam menurunkan
kelompok eksperimen setelah dilakukan intensitas nyeri pada pasien post operasi
intervensi adalah 5,00 dengan standar fraktur ekstermitas bawah.
deviasi 0,845. Perbedaan nilai Mean PEMBAHASAN 1. Karakteristik
antara sebelum dan sesudah intervensi Responden Hasil dari penelitian ini
adalah 2,333. Nilai P=0,000 pada alpha menunjukan bahwa mayoritas responden
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa berjenis kelamin laki-laki. Hal ini
terdapat perbedaan yang signifikan antara dikarenakan aktifitas yang dilakukan
mean skala nyeri sebelum dan sesudah laki-laki lebih banyak dan bervariasi
mendengarkan terapi musik Mozart. dibandingkan perempuan, laki-laki
Tabel 7 Perbandingan intensitas nyeri bergerak lebih aktif dibandingkan
setelah intervensi (kelompok perempuan sehingga resiko kecelakaan
eksperimen) dengan tidak diberi yang dapat menyebabkan fraktur pada
intervensi (kelompok kontrol). Variabel laki-laki lebih besar dibanding
Mean SD P 5, ,000 6, a. Eksperimen b. perempuan. Setelah menopause,
Kontrol Tabel 7 menunjukan bahwa perempuan beresiko lebih tinggi
mean intensitas nyeri pada kelompok mengalami fraktur dikarenakan
eksperimen setelah intervensi adalah 5,00 perempuan pada masa ini kehilangan
dengan standar devisiasi 0,845. Mean estrogen dan kekurangan protein
intensitas nyeri pada kelompok kontrol sehingga terjadi penurunan masa tulang
adalah 6,87 dengan standar deviasi 0,990. (Black & Hawks, 2005) Pada
Nilai p=0,000 pada alpha 0,05, maka karakteristik umur menunjukkan hasil
dapat disimpulkan bahwa terdapat bahwa mayoritas responden berada pada
perbedaan yang signifikan mean usia remaja. Penelitian ini sejalan dengan
intensitas nyeri setelah intervensi antara hasil yang diteliti oleh Putra (2010), yang
kelompok eksperimen dan kelompok menyatakan bahwa rentang usia remaja
kontrol. Hasil analisa dari penelitian ini merupakan usia yang paling banyak
didapatkan bahwa nyeri pada pasien post mengalami kecelakaan yang menjadi
operasi fraktur sebelum dilakukan terapi faktor utama dalam kejadian fraktur.
musik Mozart pada kelompok Pada karakteristik responden berdasarkan
eksperimen adalah 7,33 dan kelompok suku, didapatkan bahwa mayoritas
kontrol 7,13. Sedangkan nyeri yang responden berasal dari suku Minang.
dialami pasien post operasi fraktur Provinsi Riau khususnya Pekanbaru
sesudah diberi intervensi pada kelompok merupakan salah satu daerah yang
eksperimen adalah 5,00 dan pada banyak ditempati oleh banyak suku,
kelompok kontrol 6,87. Pada penelitian semakin banyak suatu suku yang tinggal
ini dapat disimpulkan bahwa terapi

19
didaerah Pekanbaru maka semakin besar didapatkan hasil penelitian bahwa
JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER mayoritas responden adalah wiraswasta.
Hasil yang sama juga diperoleh pada
5 pula kemungkinan mengalami kejadian penelitian yang dilaksanakan oleh
fraktur akibat kecelakan ataupun faktor Adelina (2011). Hal ini disebabkan oleh
lainya (Andri, 2010). Pada karakteristik banyaknya para pekerja yang berada
responden berdasarkan pendidikan dilapangan atau yang bekerja sendiri,
didapatkan hasil bahwa pendidikan yang sehingga mengakibatkan mereka
terbanyak adalah SMA. Hasil yang sama beresiko mengalami fraktur lebih tinggi
juga diperoleh pada penelitian yang dari profesi lainnya. 2. Efektifitas terapi
dilakukan oleh Lubis (2012) yaitu musik Mozart Penelitian ini
persentase tingkat pendidikan terakhir menggunakan kelompok eksperimen
responden yang paling besar adalah sebagai kelompok yang diberikan
lulusan SMA/sederajat. Penelitian intervensi dan kelompok kontrol sebagai
tersebut menyimpulkan bahwa tingkat kelompok pembanding. Berdasarkan
pendidikan dapat mempengaruhi penelitian yang telah dilakukan di ruang
pengetahuan seseorang dalam Dahlia RSUD arifin Achmad Pekanbaru
menerapkan perilaku hidup sehat. terhadap 30 responden yang telah dibagi
Semakin tinggi tingkat pendidikan maka menjadi kelompok eksperimen dan
semakin tinggi pengetahuan seseorang kelompok kontrol, didapatkan hasil uji
dalam menjaga kesehatan. Latar paired sample t-test diperoleh nilai p=
belakang pendidikan merupakan faktor Hal ini menunjukan bahwa terdapat
yang mempengaruhi pola pikir perbedaan intensitas nyeri yang
seseorang. Latar belakang pendidikan signifikan sebelum dan sesudah
akan membentuk cara berpikir seseorang mendengarkan terapi musik Mozart,
termasuk membentuk kemampuan untuk sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi
memahami faktor-faktor yang berkaitan musik Mozart efektif dalam menurunkan
dengan penyakit dan menggunakan intensitas nyeri pada responden. Dengan
pengetahuan tersebut untuk menjaga demikian Ho ditolak atau terapi musik
kesehatan (Perry &Potter, 2005). Hal ini Mozart dapat menurunkan intensitas
didukung dengan pernyataan nyeri pada pasien post operasi fraktur
Notoatmodjo (2007), semakin tinggi ekstermiras bawah. Hasil uji independen
tingkat pendidikan seseorang maka sample t-test, diperoleh nilai p=0,000.
semakin tinggi pemahamannya, sehingga Hal ini menunjukan bahwa terdapat
tingkat pendidikan sangat berperan dalam perbedaan yang signifikan rata-rata
penyerapan dan pemahaman terhadap intensitas nyeri sesudah intervensi antara
informasi. Pada karakteristik pekerjaan kelompok eksperimen dan kelompok

20
kontrol. Hasil ini didukung oleh 6 KESIMPULAN Hasil penelitian
penelitian yang dilakukan Imami (2012), menunjukkan bahwa rata-rata intensitas
yang menyatakan bahwa terapi musik nyeri pada kelompok eksperimen
Mozart dapat menurunkan intensitas sebelum dilakukan terapi musik Mozart
nyeri yang dialami pasien, hasilnya adalah 7,33 sedangkan pada kelompok
adalah terdapat perubahan nyeri yang kontrol adalah 7,13. Setelah dilakukan
signifikan ( p=0.014). penelitian lain intervensi terapi musik Mozart rata-rata
yang dilakukan oleh Purwanto (2005), intensitas nyeri kelompok eksperimen
yang menyatakan bahwa teknik distraksi adalah 5,00, sedangkan pada kelompok
berupa musik mampu meringankan kontrol juga terdapat sedikit penurunan
perasaan pasien dari rasa sakit, menjadi 6,87. Sehingga didapatkan
didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan perubahan nilai mean pada kelompok
nyeri yang signifikan pada kelompok eksperimen adalah 2,333. Hasil
eksperimen ( p=0,000). Galuh (2009) penelitian ini menunjukan adanya
telah melakukan penelitian pada pasien perubahan intensitas nyeri yang
pasca operasi fraktur femur dengan signifikan pada kelompok eksperimen
teknik distraksi didapatkan hasil bahwa setelah dilakukan terapi musik Mozart
terjadi penurunan nyeri yang signifikan dengan hasil uji statistic yaitu p=0,000.
pada kelompok eksperimen (p=0.006). Jadi dapat disimpulkan bahwa terapi
Pada penelitian ini dapat disimpulkan musik Mozart efektif dalam menurunkan
bahwa terapi musik Mozart terbukti intensitas nyeri pada pasien post operasi
dapat menurunkan intensitas nyeri pada fraktur ekstermitas bawah. SARAN Bagi
pasien post operasi fraktur ekstermitas institusi pendidikan disarankan agar
bawah. Hal ini disebabkan karena untuk dapat memakai hasil penelitian ini
mendengarkan musik Mozart merupakan sebagai salah satu sumber informasi
salah satu teknik distraksi yang dapat dalam mengurangi intensitas nyeri. Bagi
dilakukan, teknik distraksi berfokus pada pasien post operasi fraktur di sarankan
pengalihan perhatian pasien sesuatu hal agar hasil penelitian ini digunakan untuk
yang lain selain nyeri (Delaune & mengurangi nyeri. Bagi Bagi Pihak
Ladner, 2002). Distraksi diduga dapat RSUD Arifin Achmad terutama perawat
menstimulasi system kontrol desenden diruang Dahlia hendaknya melakukan
sehingga mengeluarkan opiate endogen tindakan terapi musik Mozart terhadap
berupa erdorpin, dinorpin dan nyeri yang pasien fraktur. Tindakan tersebut
dirasakan berkurang. JOM PSIK VOL.1 bertujuan untuk menurunkan intensitas
NO.2 OKTOBER nyeri pasien yang mengalami fraktur, dan
bagi peneliti lainnya agar dapat dijadikan
sebagai tambahan informasi untuk

21
mengembangkan penelitian lebih lanjut buku pertama. Bandung: Refika Aditama.
dengan variabel yang berbeda serta Burns, N. & Grove, S.K. (2005). The
manfaat lain dari terapi musik Mozart practice of nursing research, conduct,
terhadap kesehatan dengan jumlah critique, and utilization. (5 th ed).
sampel yang lebih banyak dan teknik Missouri: Elsevier Saunders. Depkes, RI.
penelitian lain. UCAPAN (2011). Sistem kesehatan nasional.
TERIMAKASIH Terima kasih kepada Diperoleh tanggal 22 Desember Dari
Direktur RSUD Arifin Achmad Provinsi repository.usu.ac.id/bitsream/ /
Riau yang telah bersedia memberikan 22361/5/chafter I.Pdf. Galuh, A. N
izin kepada peneliti untuk melakukan (2009). Pengaruh teknik relaksasi nafas
penelitian. 1 Muhammad Firdaus: dalam terhadap penurunan tingkat nyeri
Mahasiswa Program Studi Ilmu pada pasien pasca operasi fraktur femur.
Keperawatan Universitas Riau, Diperoleh pada tanggal 11 juni 2014 dari
Indonesia. 2 Bayhakki, M.Kep., Harefa, K. (2010). Pengaruh terapi musik
Sp.KMB, PhD: Dosen Bidang Keilmuan terhadap intensitas nyeri pada pasien
Keperawatan Medikal Bedah Program pasca operasi di RSUD Swadana
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Tarutung tahun Diperoleh tanggal 22
Riau, Indonesia. 3 Misrawati, Desember Dari JOM PSIK VOL.1 NO.2
M.Kep,Sp.Mat: Dosen Bidang Keilmuan OKTOBER
Keperawatan Maternitas Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Riau,
Indonesia. DAFTAR PUSTAKA
Adelina, R.F (2011). Efektifitas
mendengarkan murottal Al-qur an dan
teknik relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan skala nyeri pada pasien pasca
bedah fraktur ekstermitas bawah. Skripsi
tidak dipublikasikan Andri. (2010).
Provinsi Riau. Pekanbaru tripod.
Diperoleh pada tanggal 28 juni 2014 dari
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2005).
Medical surgical nursing: Clinical
management for positive outcomes.
Missouri: elseiver Saunders. Budiartha,
P. (2009). Fraktur (patah tulang). Scribd.
Diperoleh tanggal 25 Oktober 2013 dari
Budiman. (2011). Penelitian kesehatan,

22

Anda mungkin juga menyukai