HALUSINASI
Mata Kuliah :
KEPERAWATAN JIWA II
Dosen pembimbing
SITI KHODIJAH,S.Kep.Ns.,M.Kep.
Disusun Oleh :
Ruci Nurul Yudiawati (201801083)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya makalah ini dapat diselesaikan. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Gangguan Halusinasi ini merupakan tugas ASKEP bagi mahasiswa STIKes Bina
Sehat PPNI kota Mojokerto maupun para pembaca untuk bidang ilmu pengetahuan
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Halusinasi merupakan akibat adanya gangguan dalam proses berpikir dan orientasi realitas.
Individu tidak mampu membedakan rangsangan internal dan eksternal. Halusinasi didefinisikan
sebagai persepsi sensori dari suatu obyek tanpa adanya suatu rangsangan dari luar. Gangguan
persepsi ini meliputi seluruh panca indra.
2.1 DEFINISI
Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata,
artinya klien menginterpretasikan sesuatu yang tidak nyata tanpa stimulus/rangsangan
dari luar ( Stuart,2007).
Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien
gangguan jiwa. Halusinasi sering diidentikkan dengan skizofrenia. Dari seluruh klien
skizofrenia 70% diantaranya mengalami halusinasi. Gangguan jiwa lain yang sering
juga disetai dengan gejala halusinasi adalah gangguan manik depresif dan delirium.
Halusinasi merupakan salah satu respon maladaptif individu yang berada dalam
rentang respon Neurobiologi (Stuart dan Laria, 2001). Ini merupakan respon persepsi
paling maladaptif. Jika klien yang sehat persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi
dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca
indra, klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca indra walaupun
sebenarnya stimulus tersebut tidak ada.
Keterangan gambar :
a) Respon adaptif adalah respon yang dapat diterima norma-norma social budaya
yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam batas normal jika
menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan masalah tersebut.
2. Ilusi adalah miss interpretasi atau penilaian yang salah tentang penerapan
yang benar-benar terjadi (objek nyata) karena rangsangan panca indera.
3. Emosi berlebihan atau berkurang.
4. Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
kewajaran.
5. Menarik diri adalah percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang
lain.
c) Respon maladaptive adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah
yang menyimpang dari norma-norma social budaya dan lingkungan, adapun
respon maladaptive meliputi:
Pathway Halusinasi
Kerusakan komunikasi
HDR
Koping maladaptif
Stress psikologi
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tn X berusia 64 tahun . Tuan X merupakan pensiunan prajurit perang, ia kerap kali seperti
mendengar bisikan bisikan dari korban di medan perang yang akan membunuhnya. Tn X
kerap kali merasa tidak tenang dan melempar barang-barang dan memukul mukul benda yang
ada didekatnya ketika bisikan itu terjadi Klien juga sering tampak melamun, menarik diri,
pikiran kacau.
Selama di RSJ , klien selalu berdiam diri dan menyendiri duduk dipojok atau berbaring
ditempat tidur, kadang-kadang klien berjalan mondar-mandir, klienterlihat berbicara sendiri
dengan raut wajah yang ketakutan dan melempar barang barang di dekatnya ketika
mendengar suara bisikan bisikan tersebut.
Leader
Observer
Pasien
Pasien
Pasien
Pasien
Fasilitator
Fasilitator
Pasien
Pasien
Pasien
I. Identitas
1) Identitas Klien
Nama : Tn X
Umur : 55 tahun
Status : menikah
Pendidikan :-
Alamat : Mojoketo
No. Rm : 01234
Keluhan Utama : klien mengatakan kerap kali mendengar bisikan bisikan dari korban di
medan perang yang akan membunuhnya, dan juga sering merasa tidak tenang dan melempar
barang-barang dan memukul mukul benda ketika bisikan itu terjadi
Faktor Precipitasi : Klien mengatakan bahwa dia adalah pensiunan prajurit perang yang
seringkali membunuh lawan yang akan membunuhnya
1. Riwayat Penyakit Dahulu : Klien mengatakan bahwa ia pernah menjadi prajurit perang
yang sering membunuh lawan yang akan membunuhnya
3. Trauma :
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Penolakan Tahun - - -
Jelaskan No 1,2,3 : Klien mengatakan ia merasa takut dengan bisikan bisikan yang di
dengarnya
Masalah Keperawatan :
Gejala : .................................................................
Masalah Keperawatan :
Klien mengatakan bahwa ia pernah menjadi prajurit perang yang sering membunuh lawan
yang akan membunuhnya
Masalah Keperawatan :
3. Keluhan fisik : klien mengatakan merasa sangat pusing dan sering kabur pandangannya
5. Pola Kesehatan
Jelaskan : .................................................................................................................
............................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
: Klien : Perempuan
: Laki- laki
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
b. Identitas diri :
c. Peran :
d. Ideal diri :
Masalah Keperawatan :
3. Hubungan Sosial
Masalah Keperawatan :
4. Spiritual:
b. Kegiatan Ibadah :
1. Penampilan :
Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian, mandi, makan, toilet training dan
pemakaian sarana prasarana atau instrumentasi dalam mendukung penampilan, apakh
klien :
Jelaskan : Klien berpenampilan tidak rapi dan pakaian yang digunakan tidak sesuai.
Masalah Keperawatan :
3. Aktifitas Motorik
Masalah Keperawatan :
Jelaskan : wajah klien tampak tegang dan ketakutan dengan bisikan yang di dengarnya
Masalah keperawatan :
O Risiko tinggi cidera O Risiko diri menciderai diri O Risiko diri menganiaya diri
O Ansietas V Ketakutan O Isolasi sosial
Jelaskan : klien selalu berbicara sambil menunduk dan ketakutan tidak mau kontak mata
secara langsung.
Masalah Keperawatan :
6. Persepsi – Sensori :
7. Proses Pikir:
b. Isi Pikir :
Jelaskan : .............................................................................................................
8. Tingkat Kesadaran :
Jelaskan : .......................................................................................................
9. Memori :
Jelaskan : .............................................................................................................
Masalah Keperawatan :
O Perubahan proses piker, jelaskan ………. O Isolasi social O Lain-lain, jelaskan
……………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan :
V Perubahan proses pikir, jelaskan : klien merasa mendengar bisikan bisikan dari
korban pada saat perang
Makanan V
Keamanan V
Peawatan kesehatan V
Pakaian V
Transportasi V
Tempat tinggal V
Keuangan V
Lain-lain
Jelaskan : Klien perlu dorongan dari keluarganya dalam melakukan aktivitas sehari-
hari s
Masalah Keperawatan :
Mandi - -
Kebersihan - V
Makan - V
Ganti pakaian - -
Jelaskan : klien hanya perlu bantuan minimal dalam melakukan kebersihan dan
makan karena klien memerlukan dorongan dalam melakukan hal itu
Masalah Keperawatan :
Jelaskan : ............................................................................................................
b. Nutrisi :
* Apakah anda puas dengan pola makan anda? O Puas V Tidak puas
Bila tidak puas, jelaskan : karena klien merasa tidak nafsu makan
Masalah keperawatan :
c. Tidur :
* Apakah ada masalah tidur? O Tidak ada V Ada, jelaskan klien mengalami
insomnia
* Apakah merasa segar setelah bangun tidur? OSegar V Tidak segar, jelaskan klien
merasa pusing saat bangun tidur
* Apakah ada kebiasaan tidur siang? O Ya, lamanya : ....jam, VTidak
* Tidur malam jam : 23.30 bangun jam : 04.00 rata – rata tidur malam : 3-4 jam
* Apakah ada gangguan tidur? V Sulit untuk tidur O Bangun terlalu pagi
Jelaskan : klien merasa sulit tidur karena teringat saat-sata biasa dia tidur dengan
suami
Masalah Keperawatan :
O Lain-lain, jelaskan.............................
Jelaskan : klien hanya memiliki sistem pendukung keluarga yaitu ketiga anak
lelakinya
Masalah keperawatan :
Masalah Keperawatan :
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
N DATA MASALAH
O
Obyektif
2. POHON MASALAH
Akibat
Resiko Tinggi
Kekerasan
Masalah utama
Perubahan Sensori
Perseptual
halusinasi
Penyebab
Isolasi Sosial
3. Diagnosa Keperawatan
TUK 3 :
Klien dapat 1. Klien dapat 1. Identifikasi bersama klien
mengontrol mengidentifika tindakan yang biasa dilakukan
halusinasinya. si tindakan bila terjadi halusinasi
yang dilakukan 2. Diskusikan manfaat dan cara
untuk yang digunakan klien, jika
mengendalikan bermanfaat beri pujian
halusinasinya 3. Diskusikan cara baik
2. Klien dapat memutus atau mengontrol
menunjukkan halusinasi
cara baru untuk a) Katakan ‘saya tidak mau
mengontrol dengar kamu (pada saat
halusinasi. halusinasi terjadi)
b) Temui orang lain (perawat
atau teman atau anggota
keluarga) untuk bercakap-
cakap atau mengatakan
halusinasi yang didengar
c) Membuat jadwal kegiatan
sehari-hari
d) Meminta keluarga atau
teman atau perawat untuk
menyapa klien jika tampak
berbicara sendiri, melamun
atau kegiatan yang tidak
terkontrol
4. Bantu klien memilih dan
melatih cara memutus
halusinasi secara bertahap
5. Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang dilatih.
evaluasi hasilnya dan beri
pujian jika berhasil.
6. Anjurkan klien mengikuti
terapi aktivitas kelompok.
jenis orientasi.
TUK 4 : 1. Keluarga dapat 1. Anjurkan klien bicara 1. Partisipasi klien
Klien dapat membina dengan dokter tentang manfaat dalam kegiatan
menggunakan hubungan dan efek samping obat tersebut
obat dengan saling percaya 2. Diskusikan akibat membantu klien
benar untuk dengan perawat berhenti obat tanpa konsultasi beraktivitas
mengendalikan 2. Keluarga dapat 3. Bantu klien sehingga
halusinasinya menyebutkan menggunakan obat dengan halusinasi tidak
pengertian, prinsip 5 benar muncul.
tanda, tindakan 2. Meningkatkan
untuk pengetahuan
mengalihkan keluarga tentang
halusinasi obat
3. Klien dan 3. Membantu
keluarga dapat mempercepat
menyebutkan penyembuhan
manfaat, dosis dan memastikan
dan efek obat sudah
samping obat. diminum oleh
Klien minum klien.
obat secara 4. Meningkatkan
teratur pengetahuan
4. Klien dapat tentang manfaat
informasi dan efek samping
tentang obat.Mengetahui
manfaat dan reaksi setelah
efek samping minum obat.
obat Ketepatan prinsip
5. Klien dapat 5 benar minum
memahami obat membantu
akibat berhenti penyembuhan
minum obat dan menghindari
tanpa kesalahan minum
konsultasi obat serta
6. Klien dapat membantu
menyebutkan tercapainya
prinsip 5 benar standar
penggunaan
obat.
DAFTAR PUSTAKA
Anna Keliat, Budi, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC
Azizah, Lilik Ma’lifatul.2011.Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik .Jogjakarta : Graha Ilmu.
Dalami dkk, Ermawati. 2009.Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta: Trans
Info Media.
Fitria, Nita, 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika