Anda di halaman 1dari 2

NUTRASETIKAL UNTUK TERAPI KANKER

a. Nutrasetikal dapat bertindak sebagai asam amino esensial seperti nutrien. Misalnya,
tryptophan diperlukan untuk sintesis protein dengan dosis rendah pada manusia. Dengan
dosis tinggi, tryptophan meningkatkan kadar 5-hydroxytryptamin di dalam otak, sehingga
bertindak sebagai suatu obat untuk mengobati insomnia.

a. Globulin lemak susu memiliki aktivits antikanker, antikolesterolemia, dan penyakit jantung
koroner.

b. Fitonutrien dapat mencegah perkembang-biakan dan memainkan peran yang signifikan


dalam pencegahan penyakit degeneratif kronik.

c. Contoh yang paling nyata adalah ginseng, spirulina, gingko biloba, asam amino,
glukosamin, kondroitin dan Aegle Marmelos. Fitoestrogen memainkan peran penting dalam
menurunkan nekrosis pada kanker.

d. Vitamin C, Vitamin E, β-karoten, lycopen (karotenoid), asam lipoat, glutathion berperan


dalam pencegahan kanker dan penghambatan nekrosis; Co-Enzyme Q-10, superoksida
dismutase (SOD), selenium, tembaga, mangan dan zinc memiliki aktivitas sebagai
nutrasetikal antikanker dalam penanganan apoptosis pada sel-sel kanker terisolasi.

e. Oligosakarida menunjukkan efentivitas dalam penurunan sel kanker.

f. Asam lemak tidak jenuh (PUFA) yang berasal dari minyak bunga matahari, minyak jagung,
minyak kedele, minyak- mustard, minyak evening primrose, minyak rami, dan biji rami
menunjukkan efek proteksi terhadap penyakit jantung dan Woke, rheumatoid arthritis,
inflàmasi atritis, inflamasi saluran cerna, asma, kanker, gagal paru-paru kronik, cangkok
ginjal, dan formasi tulang.

g. Serat-serat makanan seperti gandum, kacang-kácangan kering, tanaman polong, sebagai


serat larut di dalam air, apel, orange, aprikot, prem, dan nanas mengandung 18-30%
kandungan serat. Sumber serat dari sayuran, seperti koI, wortel, selada, bawang merah, dan
tomat mengandung 9-12% kandungan serat, dan menunjukkan aktivitas antioksidan dan
penghambat proliferasi sel. 27

h. Isoflavon kedele, genistein, kurkumin, capsaicin, epigallocatechin-3- gallate (EGCG),


gingerol dan lycopen merupakan nutrasetikal dengan efek melindungi tubuh dari kanker.

Dasar Biokimia dari Nutrasetikal untuk Pencegahan Kanker


• Glutathion adalah unsur pokok pelindung enzim glutathione reductase antioksidan yang
paling banyak di dalam hati.

Glutathione berfungsi sebagai suatu substrat untuk dua proses detoksifikasi kunci di dalam
hati:

(1) mengubah toksin menjadi bentuk larut di dalam air;

(2) menetralisasi dan berkonjugasi dengan toksin untuk eliminasi melalui usus atau ginjal.
Nutrisi terbaik untuk kanker hati difokuskan untuk memperbaiki cadangan glutathione di
dalam tubuh

• lsoflavone kedele (genistein dan genistin) dilaporkan berperan sebagai kemoprotektif


melawan kanker pada manusia. Saus kedelai banyak mengandung isoflavon, namun
kandungan miso, dan natto sangat rendah.

• Teh hijau dianggap sebagai obat untuk pemeliharaan kesehatan di kalangan rakyat Cina dan
Jepang. Baru-baru ini, Yean Lee et al. meneliti efek bahan aktif teh hijau, yakni
epigallocatechin-3- galiate (EGCG), terhadap sel-sel B pada leukemía limfosit kronik yang
diisolasi dari pasien leukemia. Sei-sei ini dikelompokkan menurut resistensinya terhadap
apoptosis, karena sel-sel B ini mengeluarkan dan mengikat faktor pertumbuhan endotelium
vaskuler.

• Ekstrak herbal diketahui menurunkan perkembangbiakan sel

• Probiotik

1. 2 bakteri positif : bifidobacterium dan lactobasillus

2. Berfungsi sebagai antiinfeksi dan sistem kekebalan tubuh, potensial dalam urologi
pediatrik

• Prebiotik : bentuk untuk didalam kolon berfungsi seperti pupuk untuk bakteri probiotik

Anda mungkin juga menyukai