1. Vitamin B
Yang tergolong vitamin B kompleks diantaranya:
Thiamin HCl, Ribofavin, Nikotinamid, Asam
Pantotenat, Piridoksin, As Folat, dan
Sianokobalamin
Vitamin B1 (tiamin)
• Vitamin ini terdapat dalam kulit luar gandum juga dalam
daging dan organ (hati, ginjal, otak)
• Bentuk aktifnya, yakni tiaminpirofosfat (TPP)
yang berfungsi sebagai ko-enzim
Kelebihan Vit D :
muntah-muntah, sering kencing dan mencret,
neuralgia (nyeri syaraf urat), sakit kepala dan
pusing-pusing, rasa sakit pada gigi dan gusi serta
rasa sakit pada otot-otot dan tulang.
Kelompok Vitamin D
1. ergokalsiferol (D2)
2. kolekalsiferol (D3 alamiah)
3. beberapa turunannya yang semuanya
memiliki rumus steroid
3. Vitamin E
• Vitamin E adalah vitamin yang larut
dalam lemak dan dapat melindungi
jantung, arteri, dan komponen selular
untuk tetap melakukan oksidasi dan
mencegah lisis sel darah merah
• Vitamin E mudah didapat dari bagian
bahan makanan yang berminyak atau
sayuran. Vitamin E banyak terdapat
pada buah-buahan,susu,mentega, telur,
sayur-sayuran, terutama kecambah.
Fungsi Vitamin E
1. Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu
mengatasi stres, meningkatkan kesuburan,
meminimalkan risiko kanker dan penyakit
jantung koroner.
2. Berperan sangat penting bagi kesehatan kulit
3. Sebagai Antioksidan
4. Melindungisel darah merah yang
mengangkut oksigen ke seluruh jaringan
tubuh dari kerusakan
5. Selain bisa melindungi dari akibat
kelebihan vitamin A dan melindungi vitamin
A dari kerusakan.
Akibat kekurangan vitamin E
1. menyebabkan sel darah merah terbelah
(hemolysis eritrosit)
2. perubahan degeneratif pada system saraf dan
otot;
3. kelemahan dan kesulitan berjalan
4. kelainan kulit
5. Pada bayi, kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan kelainan yang mengganggu
penyerapan lemak pada bayi yang prematur
dan kekurangan gizi
• Dosis yang dianjurkan pada defisiensi
anak-anak oral 1 UI/kgBB, bayi prematur
5-25 UI sehari. Untuk prevensi dewasa
60-75mg sehari, dosis alternatif sebagai
antioksidan 400-600mg/hari.
4. Vitamin K
• Dikenal 2 jenis vitamin K alam, yaitu
K1(filokuinon=fitonadion) dan vitamin K2
(senyawa menakuinon), dan 1 jenis vitamin K
sintetik
• Vitamin K1, yang digunakan untuk
pengobatan, terdapat pada kloroplas sayuran
berwarna hijau dan buah-buahan.
• Vitamin K2 disintesis oleh bakteri
Garam- positif.
• Vitamin K sintetik,yaitu vitamin K3 (menadion)
merupakan derivat naftokuinon, dengan
aktivitas yang mendekati vitamin K alam.
• Pada penderita defisiensi vitamin K, vitamin ini
berguna untuk meningkatkan beberapa faktor
pembekuan darah, yaitu protombin. Selain itu,
vitamin K membantu mengaktifkan
osteocalsin, protein pembangun tulang, dan
menjaga tulang dari kerapuhan (osteoporosis)
pada usia tua.
• Vitamin K berguna untuk mencegah atau
mengatasi pendarahan akibat defisiensi
vitamin K. Defisiensi vitamin K dapat terjadi
akibat gangguan absorbsi, berkurangnya
bakteri yang mensintesis vitamin K pada usus
dan pemakaian antikoagulan tertentu yang
dapat mempengaruhi aktivitas vitamin K.
• Defisiensi vitamin K akibat asupan yang
tidak mencukupi jarang terjadi, karena
vitamin K terdapat pada banyak jenis
makanan dan juga disintesis oleh bakteri
usus.
• Gangguan absorpsi vitamin K dapat terjadi
pada obstruksi biliaris dan gangguan usus,
seperti antibiotik dan sulfonamid untuk
waktu lama dapat mempengaruhi bakteri
yang mensintesis vitamin K di usus.
MINERAL & ELEMEN
SPURA
1. Besi (Fe)
• Besi berfungsi dalam pembentukan
hemoglobin
• Defisiensinya menyebabkan Anemia Ferriprive
• Lebih mudah diserap usus dalam bentuk ferro
karena mekanisme autoregulasi yang diatur
oleh kadar ferritin yang terdapat di dalam sel-
sel mukosa usus
• Besi diserap tubuh dalam 2 bentuk heme dan
non-heme. Vit C dapat membantu penyerapan
Fe dengan cara mereduksi bentuk Ferri
menjadi Ferro atau membentuk ikatan
bersama besi menjadi Ferro-Askorbat.
Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan
Besi (Fe)
1. Bentuk besi, Besi heme lebih mudah di serap
dibanding non-hem. Hal ini karena besi
heme berbentuk fero dan memiliki struktur
yang mirip vit B1→ penyerapan heme 2X
penyerapan non-heme
2. Asam organik, membantu penyerapan besi
non-heme dengan mengubah bentuk feri
menjadi bentuk fero
3. Asam fitat dan Asam oksalat, menghambat
penyerapan besi.
4. Tanin, menghambat absorbsi besi dengan
cara mengikatnya.
5. Tingkat keasaman lambung,
meningkatkan daya larut besi.
6. Kebutuhan tubuh, kebutuhan besi
meningkat bila masa pertumbuhan.
Absorpsi besi non hem dapat
meningkat sepuluh kali lipat,
sedangkan besi hem dua kali lipat.
• Metabolisme: ferro terabsorpsi diubah menjadi
ferri (di sel mukosa) selanjutnya terikat pada
transferin untuk didistribusikan sebagai kompleks
transferin atau disimpan sebagai feritin di dalam sel
mukosa
• Distribusi: sebagian besar digunakan untuk:
sintesis Hb dan besi fungsional (kompleks
mioglobindan enzim mengandung Fe
• Ekskresi: sedikit sekali melalui sel epitel kulit dan
sal cerna, keringat, urin, feces, kuku, dan rambut
yang dipotong.
• Efek samping: nausea, muntah, sakit kepala,
sembelit-diare, perdarahan lambung usus,
kerusakan hati, konvulsi, koma, penurunan
tekanan darah hebat, penimbunan besi pada RE
(hemosiderosis).
2. Cobalt (Co)
• Cobalt adalah inti dari Vit B12 (cyanocobalamine)
• Tubuh membutuhkan Cobalt rata-rata sebanyak 3
mcg-1 mg/hari
• Sumber makanan yang mengandung Cobalt,
yakni tempe dan oncom, dan makanan lain
yang mengandung Vit.B12
• Defisiensi Co menyebabkan defisiensi Vit.
B12,yaitu anemia yang dapat diobati dengan
asupan vit. B12. Kelebihan logam cobalt murni di
tubuh dapat menyebabkanasma, mual, muntah,
kerusakan jantung dan tiroid.
3. Krom (Cr)
• Berperan besar dalam kerja insulin dalam tubuh,
membantu insulin dengan cara mempermudah masuknya
glukosa ke sel untuk dibakar menjadi energi
• Penyerapan Cr oleh tubuh hanya 2%,sedangkan tubuh
memerlukan 1-2 mcg/hari.
• Sumber makanan yang mengandung Cr adalah kopi, teh,
kentang, tiram, daging olahan, biji- bijian, brokoli dan bir
• Defisiensi Chrome menyebabkan tak terkendalinya
kadar gula darah, menurunnya daya ingat serta
meningkatnya risiko alzheimer.
• Kelebihan Chrome menyebabkan kerusakan ginjal
dan hati, ruam dan pusing
4. Magnesium (Mg)