Anda di halaman 1dari 41

dr.

Mintoro Sumego MS
Direktur Poltekkes TNI AU Adisujipto
Yogyakarta
dr. Mintoro Sumego MS
WA 081514500832
mintorosumego_dr@yahoo.com
 Direktur Poltekkes TNI AU Adisutjipto Yogyakarta
 Pendidikan :
 S1 Fakultas Kedokteran UNS
 S2 Kesehatan Penerbangan FK UI
 TKHI Arab Saudi 2005
 Aeromedical Evacuation Course Honolulu Hawaii USA 2009
 Republic Indonesia Humanitarian assistance for Haiti (SRCPB) 2010
 Dan TIM Kes Bantuan kemanusian untuk Pakistan (BNPB) 2010
 Bloodborne pathogen course (KNKT ) 2010, 2012
 Dosen Akper, Konsulen Kesbangan Air charter
 Latma Elang Brunesia 5 -12 Brunei Darusssalam 2012
 Aeromedical Evacuation Singapura 2014
 Pacific Angel 14 - 3 Kingdom Of Tonga 2014
 MHTP Cambodia 2016
 CoE WG UN New York USA 2017
 Tim aju bantuan kemanusian rohingnya Bangladesh 2017
 Cobra Gold Thailand 2017
 Tim Kes KLB Gizi buruk di Asmat Papua 2018
 Kahumas Rumkit Darurat Covid 19 Wisma Atlet Kemayoran 2021
 AMCA Bangkok Thailand 2022
PELATIHAN PERAWAT
PENERBANGAN DASAR

 Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat :


Menjelaskan evakuasi medis udara
Membuat alur tahapan evakuasi medis udara
Melaksanakan persiapan evakuasi medis udara
Pendahuluan

 Operasi Pengungsian medik udara


(OPMU) /Medevac adalah kegiatan
pemindahan korban - korban tempur,
bencana alam atau kecelakaan lainnya dari
suatu tempat ke tempat lainnya yang
mempunyai fasilitas kesehatan yang lebih
baik dengan menggunakan pesawat
terbang, pendamping angg kes, agar
mendapat pertolongan medik maksimal
dalam waktu sesingkat - singkatnya
AIR FORCE AEROMED TYPE
• PMU MEDAN (FORWARD
MEDICAL AIREVACUATION)

• PMU TAKTIS (TACTICAL


MEDICAL AIR EVACUATION)

• PMU STRATEGIS
(STRATEGIC MEDICAL AIR
EVACUATION)

• GLOBAL AEROMEDICAL
EVACUATION
MACAM OPS UDARA
 OPS INFORMASI
 OPERASI INFORMASI OFENSIF (OIO)
 OPERASI INFORMASI DEFENSIF (OID)
 OPS GAKUMPAMWILUD
 OPS MOBILITAS UDARA
 OPS ANGKUTAN UDARA (OAU)
 OPS PENGUSIAN MEDIS UDARA (OPMU)
 OPS MODIFIKASI CUACA (OMC)
 OPS PENGISIAN BAHAN BAKAR UDARA (OPBBU)
 OPS UDARA KHUSUS
 OPERASI REKONSTRUKSI PANGKALAN UDARA (ORPU)
 OPERASI PENGENDALIAN DEPAN PENANGGULANGAN BENCANA
(OPDPB)
 OPERASI SAR TEMPUR (OPSSARPUR)
 OPERASI PERLINDUNGAN KEKUATAN UDARA (OPKU)
 OPERASI KHUSUS (OPSSUS)
 OPERASI PEREBUTAN DAN PENGOPERASIAN PANGKALAN UDARA
(OP3U)
Aeromedical Evacuation
Squadron With-12 Bed
Capacity (AES-12)
Mampu menyelenggarakan PMU dgn
kemampuan tampung korban di Lanud utama
yg digabungkn dgn kemampuan lain yaitu dpt
mendukung kes thd satu brigade tempur dlm
suatu pertempuran merebut dan menduduki
lanud yg dikuasai musuh.
8
FACHF-24 Forward Airfield
Casualty Holding Facilities for Aid
Evacuation
 Mampu menampung sampai dgn 24
orang korban yg akan dievakuasi
melalui udara pada lanud garis depan,
yg digabungkn dgn kemampuan lain utk
mendukung kes thd satu brigade tempur
dlm pertempuran merebut dan
menduduki lanud yang dikuasai musuh.
Perubahan Lingkungan Pada PMU

 Ketinggian terbang

 Jenis pesawat
terbang

 Kondisi pasien
Ketinggian Terbang

 Tekanan Udara

 Suhu Udara

 Cuaca & Rute Penerbangan


JENIS PESAWAT TERBANG

 PRESSURIZED / NON
PRESSURIZED CABIN

 FIXED / ROTARY WING

 MILITARY / CIVILIAN
AIRCRAFT
KEMAMPUAN ANGKUT

 CN-235-MIL 16
TANDU,20 Duduk
 F 27 MIL, 18 tandu,
24 duduk
 C-130 27 TANDU
ATAU 32 DUDUK
 Super PUMA 4 tandu
2 duduk
MASALAH PADA PESAWAT
 Keterbatasan ruang
gerak
 Bising / noise
 Getaran / vibration
 Gaya G / G-force
 Pengaruh pada alat
monitor
kondisi pasien
 Keterbatasan sebagai mahluk darat
 Rasa takut terbang
 Mabuk udara
 Rute & waktu perjalanan
Peralatan Medis Untuk Transportasi Udara
 Resusitasi set + oksigen
 Ambu bag
 Set intubasi
 Suction apparatus
 Tensimeter
 Cairan infus & infus set
 Iv catheter & cvp set
 Alat balut membalut
 Peralatan fiksasi & spalk
 Vacuum matrass
 Alat suntik
 Minor surgery set
 Stomach probe
 Ekg portable & defibrillator
D

B
Modifikasi Isolatoin Chamber
Inside isolation chamber
Aeromedical Evacutaion
ICU USAF C 17
Pembagian Tim PMU
 PMU 1(Pre flight)

 PMU 2 (In flight)

 PMU 3 (Post Flight)


Syarat Membawa Penumpang Tidak Bisa Duduk
(Stretcher)
 Ketentuan umum pelayanan Stretcher, sebagai berikut:
 Mempersiapkan kelengkapan Dokumen
○ Medical Information (MEDA), diisi oleh Dokter pendamping
○ Surat pernyataan dokter
○ Surat pernyataan keluarga

 Reservasi/pemesanan tiket untuk penumpang Stretcher dilakukan


3X24 jam sebelum keberangkatan.
 penumpang stretcher membeli 6 sd 9 (sembilan) seat/tempat duduk
dengan harga kelas ekonomi tertinggi.
Commercial Stretcher
Service
 adalah layanan evakuasi medis jalur udara
menggunakan maskapai penerbangan komersial,
 yang telah dilengkapi dengan tempat tidur khusus
sehingga pasien bisa tetap berbaring sepanjang
perjalanan.
 Dengan menggunakan layanan ini, pasien tetap
bisa mendapatkan bantuan peralatan medis yang
setingkat dengan air ambulance namun dengan
biaya yang lebih ekonomis.
Menyiapkan formulir-formulir medik, kartu
pengenal dan label-label barang pasien.
Melaksanakan seleksi terhadap pasien yang
akan aeromedevac.
Menyiapkan obat-obatan/alat kesehatan yang
perlu dibawa oleh pasien.
Menyiapkan makanan/lunch box bagi pasien .
Menyiapkan kondisi fisik, mental pasien.
Melaksanakan loading pasien ke dalam

pesawat dibantu oleh tim PMU II.


Menyerahkan formulir-formulir medik dan

barang kepada tim PMU II.


Tugas-tugas tim PMU II
(In Flight )
 Ikut serta dalam pre flight briefing bersama-sama
Aircrew
 Mengadakan briefing kepada semua pasien tentang
pengangkutan selanjutnya sampai RS tujuan.
 Menerima pasien dan bersama-sama dengan tim PMU I
dan awak pesawat membantu loading ke dalam
pesawat.
 Menerima obat-obatan ataupun perlengkapan kesehatan
dari tim PMU I.
 Menerima makanan/lunch box dan perlengkapan makan
pasien dari tim PMU I.
 Menyiapkan perlengkapan administrasi medik
(dokumen pasien dan barang-barangnya).
 Membantu memasangkan sabuk pengaman
pasien dan mengencangkan litter staps.
 Melaporkan kepada pilot pesawat bahwa loading
pasien selesai dilaksanakan.
 Melaksanakan perawatan di udara.
 Memberitahukan dan mempersiapkan pasien
tentang waktu pesawat akan mendarat.
 Menyerahkan pasien dan dokumen beserta
barang-barangnya kepada tim PMU III.
PMU III melaksanakan serangkaian
tugas sebagai berikut ( Post Flight )
 Menyiapkan tempat perawatan sementara.
 Menyiapkan ambulans lengkap dengan
peralatannya untuk membawa pasien dari
pesawat ke RS tujuan.
 Membantu unloading pasien dari pesawat
dan memasukkan ke dalam ambulans
yang sudah disiapkan.
 Menerima dan meneliti kelengkapan
dokumen medik dan barang-barang pasien
dari tim PMU II.
 Menerima perlengkapan makan pasien
untuk selanjutnya diserahkan kepada
instansi yang telah ditentukan.
 Membawa pasien dari pangkalan udara ke
RS tujuan dan menyelesaikan prosedur
administrasinya.
 Melaporkan seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan kepada pimpinan.
Klasifikasi pasien
 Kode I : korban akibat tempur
 Kode II : Nontempur
 Kode III : penyakit umum
 Kode IV : Psikiatri
INTENSITAS PENYAKIT DAN POSISI PASIEN

 Kode A : Korban Yang Memerlukan


Perawatn Intensif
 Kode B : Krban Yang Tidak
Memerlukan Perawatn
Intensif
 Kode C : Pasien Yang Memerlukan
Tandu
 Kode D : Pasien Yang Tidak
Memerlukan Tandu
PRIORITAS
PENGANGKUTAN
 Prioritas I (label merah). Korban
dengan tanda ini berarti penyelamatannya
harus dilakukan dengan segera yaitu
penderita gawat darurat dengan prognosis
baik, misalnya aspiksia, obstruksi
pernafasan, tension pneumotorak,
perdarahan hebat patah tulang terbuka
 Prioritas II (label kuning). Korban
dengan label ini berarti bahwa
penyelamatannya harus dilakukan
dengan cepat untuk mencegah korban
menjadi gawat, misalnya : laserasi dan
perdarahan tingkat sedang, luka bakar
derajat II dan III yang luasnya 20-30 %,
patah tulang tertutup, truma kepala yang
tidak keritis.
 Prioritas III (label hijau). Korban dengan
tanda ini berarti bahwa penyelamatannya
dapat ditunda karena kelainan medik yang
dideritanya tidak membahayakan,
termasuk dalam katagori ini adalah
penderita yang tidak gawat-tidak darurat
sehingga tidak memerlukan pertolongan,
misalnya : luka-luka ringan, kontusi
jaringan, perdarahan ringan dan patah
tulang kecil yang tertutup
 Prioritas IV ( label Putih ). Korban
dengan tanda ini berarti bahwa
penyelamatannya merupakan
prioritas yang terakhir, karena
penderita sangat gawat tapi idak
darurat karena harapan hidupnya
sangat tipis, termasuk dalam katagori
ini adalah penderita dengan kelaianan
medisnya multiple
 Prioritas O (label hitam). Korban dengan
tanda ini berarti bahwa korban telah
meninggal dan tidak diprioritaskan untuk
diangkut, korban akan diangkut setelah
semua korban luka ditanggulangi
KESIMPULAN
 PMU : PEMINDAHAN
PASIEN/KORBAN DENGAN CEPAT,
TEPAT, AMAN & NYAMAN
 PERHATIKAN ASPEK MEDIK &
PENERBANGAN
 PERLU PENDIDIKAN & LATIHAN
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai