Anda di halaman 1dari 36

Pertemuan V

KOMUNIKASI DAN KONSELING FARMASI

Oleh:
Apt. Monik Krisnawati, M.Sc.

03/01/2024 1
Sistematika Materi
• Definisi konseling
• Tujuan konseling
• Dasar konseling
• Tahapan konseling
• Keuntungan konseling
– Bagi Tenaga Kefarmasian
– Bagi Pasien
• Hambatan dalam konseling
• Pengatasan hambatan konseling
– availibility
– atmosphere
– approach
– Attitude
– Reaksi konseling
03/01/2024 2
Mengapa Konseling perlu dilakukan?
• Konseling pasien merupakan pelayanan bagian pelayanan kefarmasian
• Konsep pharmaceutical care
• Community pharmacy
• Aspek sosial menjadi lebih penting
• Masyarakat mengetahui apoteker dan TTK sebagai sumber informasi
kesehatan
• Standar Pelayanan Kefarmasian
• Meningkatkan interaksi dengan pasien
• Konseling pasien wajib
• Pasien aktif dalam pengobatan
• Satisfaction (personal)
• Keuntungan dari sisi profesi dan bisnis

03/01/2024 3
DEFINISI KONSELING
Konseling ad. Komunikasi dua arah antara
apoteker dengan pasien untuk
mengidentifikasi dan menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi pasien dalam hal
penggunaan obat sehingga pasien dapat
mengerti dengan benar maksud pemberian
obat, aturan penggunaan, ataupun hasil terapi
yang diharapkan,

03/01/2024 4
KONSELING PASIEN
• Posisi meyakinkan obat yang digunakan paling aman
dan efektif
• Selfcare paling tepat
• Masyarakat percaya farmasis profesional sebagai
pendidik dan masalah kesehatan
• Nonmedication: KB, Miras
• Interaksi antara apoteker/TTK dan pasien tentang
masalah yang dibicarakan

03/01/2024 5
KONSELING
• Bukan hanya memberi informasi tentang obat.
• Bukan hanya optimasi terapi obat, tapi juga meningkatkan
kualitas hidup.
• Secara psikis membantu memecahkan masalah kesehatan.
• Memberikan empati, dukungan, membesarkan hati, arahan dan
saran.
• Bertukar pikiran/pendapat.
• Interaksi langsung apoteker/TTK – pasien.
• Memberikan penekanan pada pendidikan pasien.
• Melibatkan perubahan sikap/tingkah laku pasien.
• Merangsang pasien belajar dan ikut aktif dalam regimen
terapeutik.
• Meningkatkan efek terapeutik dan menjamin keselamatan
melalui penggunaan obat yang benar.

03/01/2024 6
PENEKANAN KEGIATAN KONSELING
• Pendidikan pasien
• Perubahan sikap/tingkah laku pasien ke arah
yang lebih baik.
• Merangsang pasien belajar dan ikut aktif
dalam proses terapeutik.
• Menjamin keselamatan pasien melalui
penggunaan obat yang benar.

03/01/2024 7
TUJUAN KONSELING
• Menciptakan hubungan dengan pasien dan membentuk trust.
• Memperlihatkan perhatian dan asuhan pada pasien.
• Membantu pasien mengatur dan adaptasi pengobatannya.
• Mebantu pasien mengatur dan adaptsi penyakitnya.
• Mencegah atau meminimalkan masalah yang berhubungan
dengan efek samping, efek yang tidak dikehendaki dan
kepatuhan baik sekarang atau akan datang.
• Meningkatkan kapasitas pasien untuk menyelesaikan masalah
kesehatan.

03/01/2024 8
TUJUAN PENDIDIDKAN
• Memberi informasi yang tepat kepada perorangan
dan masalah tertentu.
• Memberi ketrampilan dan metoda bahwa pasien
dapat mengoptimalkan pemakaian dan efek dari
obat.
• Memberikan informasi dan instruksi menggunakan
metode mendidik yang tepat terhadap individu dan
situasi tertentu.

03/01/2024 9
DASAR-DASAR KONSELING PENGOBATAN
• Menyiapkan encounter konseling
• Proses konseling
– Situasi konseling
– Diskusi
– Membuka diskusi
– Diskusi untuk menyatukan informasi dan identifikasi masalah
– Diskusi dengan pasien baru
– Diskusi dengan pasien lama
– Diskusi resep baru
– Diskusi resep ulangan dan interview monitoring
– Diskusi untuk mencegah dan memecahkan masalah
– Mengembangkan pelayanan kefarmasian selama proses konseling
– Menyediakan informasi
– Menutup diskusi
– Kelanjutan diskusi

03/01/2024 10
TAHAPAN KONSELING
1. Diskusi awal perjumpaan dengan pasien untuk
membangun relationship.
2. Melakukan diskusi untuk mengumpulkan
informasi dan menidentifikasi permasalahan.
3. Berdiskusi untuk menyelesaikan masalah
berdasar diskusi sebelumnya.
4. Melakukan diskusi penutup.
5. Melakukan follow up diskusi (pasien
degeneratif).
03/01/2024 11
MANFAAT KONSELING
• Bagi tenaga kefarmasian
1. Legal protection.
2. Mempertahankan status profesional tenaga
kefarmasian sebagai healthcare team.
3. Kepuasan kerja.
4. Mengurangi stress kerja.
5. Menarik konsumen.
6. Menambah pemasukan.
03/01/2024 12
Konseling bagi Pasien
• Meningkatkan kualitas hidup dan kualitas pemeliharaan
• 50% pasien menggunakan obat salah
• 55% geriatri gagal dalam regimen pengobatan
• 32% resep ulang tidak dilaksanakan
• 25% pasien tidak patuh
• 84,7% patuh dengan informasi, 63% kurang informasi
• 40% geriatri mengalami ADR
• Self-treat butuh pertolongan
• 15% - 66% salah penggunaan obat tanpa resep

03/01/2024 13
BARIER DALAM
KONSELING

1. Barier lingkungan.
2. Barier personal.
3. Barier pasien.
4. Barier administrasi dan
keuangan.
5. Barier waktu.

03/01/2024 14
BARIER LINGKUNGAN
• Tingginya tempat peresepan yang memisahkan pasien dengan
tenaga kefarmasian
– Pasien ingin mengetahui keberadaan apoteker/TTK
– Apoteker dapat mengawasi apotek secara periodik
– Merupakan tempat bagi apoteker/TTK untuk bekerja
– Barrier fisik: Ideally faces should be at about the same
level.
• Kebisingan
– Orang berbicara, telpon, suara musik.
– Menjawab telpon, didengar orang lain.

03/01/2024 15
• Keleluasaan
– Ruang tertutup.
– Ruang terbuka dengan tanaman gantung, taman, atau
menciptakan tempat percakapan jauh dari keramaian.
– Posisi tubuh (menyingkir jauh dari tempat peresepan yang
ramai.
• Kehadiran kasir atau karyawan lain
– Kalau pasien ingin berbicara dengan apoteker/TTK harus
lewat kasir, dan apoteker/TTK memberikan jawaban lewat
karyawan.
– Pasien diberi kesempatan untuk langsung bicara dengan
apoteker/TTK.

03/01/2024 16
BARIER PERSONAL
• Kurang percaya diri, rendahnya rasa harga diri, malas.
• Malu, cenderung menghindari komunikasi.
• Kemampuan berkomunikasi dapat dipelajari dan dibangun dalam
komunikasi tetapi membutuhkan latihan dan pengalaman.
• Adanya rasa takut.
• Anggapan bahwa berbicara dengan pasien bukan merupakan prioritas
tertinggi.
• Tanggung jawab diberikan staf yang belum dilatih.
• Merasa tertekan karena waktu.
• Telah terikat dengan masalah lain.
• Meniadakan barier personal dengan introspeksi diri dan menganalisis
motivasi dan dan keinginan untuk berkomunikasi.

03/01/2024 17
BARIER PASIEN
• Pasien menganggap apoteker/TTK tidak mau berbicara
dengan pasien
• Pasien menganggap bahwa pelenggaraan pelayanan
kesehatan sebagai kasus atau tingkat penyakit bukan
sebagai individu. Tidak ada kesan empati yang
diperlihatkan oleh para pemberi pelayanan kesehatan.
Sehingga pasien kurang berminat untuk berkomunikasi
• Kondisi kesehatan/ kondisi fisik pasien juga
menghambat komunikasi.
• Kesulitan untuk mengerti (pilih bahasa yang tepat).
• Buta huruf,

03/01/2024 18
BARIER ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

• Apoteker/TTK tidak dibayar langsung oleh


pasien. Mengecilkan interaksi dengan pasien.
• Proses peracikan resep mengganggu jalannya
komunikasi.

03/01/2024 19
BARIER WAKTU
• Pemilihan waktu yang tidak tepat untuk berbicara dapat
menyebabkan kesalahan dalam berkomunikasi.
• Pemilihan waktu yang tepat untuk berkomunikasi merupakan
sesuatu yang sangat kritis.
• Pasien sudah menunggu lama waktu periksa, farmasis baru
banyak pasien.
• Diatasi dengan menelpon pasien, membuat janji/mengatur
waktu, menyediakan pesan tertulis/leaflet yang menguatkan
pesan pendek saat keadaan sibuk.

03/01/2024 20
Persyaratan Agar Konseling
Efektif dan Efisien

1. Availability
2. Atmosphere
3. Attitude
4. Approach

03/01/2024 21
Availability
• Apoteker/TTK harus berada di tempat dan
terlihat aktif dalam melayani pasien.
• Apoteker/TTK harus memilki identitas yang
jelas.
• Layout apotek dapat mempermudah akses
dalam bentuk ruang konseling .

03/01/2024 22
Layout apotek
Store Store
Room Room

4
4
5
3
3
1-2

1-2
5
O
O T
T C
C

Entrance Entrance

03/01/2024 23
Layout apotek
Ruang panjang dan sempit

Store Store
Room Room

3
4
1-2
1-2

O
5 T
O 4 3 C
T
C

Entrance Entrance
03/01/2024 24
MENINGKATKAN KEBERADAAN
APOTEKER/TTK

• Apoteker/TTK terlihat.
• Organisasi apotek.
• Menggunakan tenaga ahli.
• Meggunakan computer.
• Ruang konseling.
• Mengatur waktu.
• Membuat janji.
• Menunjukkan peran apoteker/TTK dan komunikasi.
03/01/2024 25
Atmosphere
• Konsumen lebih suka ruang konseling yang
tertutup.
• Mengurangi hambatan fisik, menyiapkan konter
yang rendah.
• Menciptakan suasana akrab, jarak 0,5 - 2,5 m.
• Volume suara yang tenang dan akrab.
• Melakukan kontak mata.
• Mengurangi kekacauan di counter dan bunyi-
bunyian (suara orang, telpon).
• Kadang suara musik dibutuhkan.

03/01/2024 26
CARA MEMBANTU MEMBENTUK
HUBUNGAN
• Memberi salam: bersahabat dan pelan-pelan.
• Percakapan: dimulai umum dan singkat.
• Perhatian personal: memperkenalkan diri dan sebut nama
pasien.
• Mengundang permintaan dan tanggapan terhadap pertanyaan
secara tepat.
• Menunjukkan betul-betul tertarik dan perhatian: butuh waktu,
menjelaskan, menunjukkan empati.
• Bahasa nonverbal: menunjukkan perhatian, tertarik dan
keprihatinan.

03/01/2024 27
Meningkatkan Suasana Apotek
1. Menyediakan ruang konseling khusus.
2. Menyediakan ruang konseling semi khusus.
3. Menggunakan bahasa nonverbal.
4. Meningkatkan suasana secara umum.

03/01/2024 28
Approach
• Apoteker/TTK harus fokus pada karakteristik pasien,
obat, dan kondisi.
• Demi kenyamanan pasien, apoteker/TTK harus lebih
fokus pada konseling pasien.
• Apoteker/TTK mengembangkan keterampilan dalam
berkomunikasi seperti kemampuan mendengarkan,
membesarkan hati pasien, memberi nasihat dan
memperhatikan.
• Apoteker/TTKmenggunakan metode pendidikan dan
alat bantu yang tepat.

03/01/2024 29
Attitude
• Apoteker/TTK bersikap secara profesional tetapi santai.
• Tidak terlihat sangat sibuk.
• Menggunakan bahasa nonverbal
• Sikap penuh perhatian.
• Sikap penyampaian yang menarik.
• Lebih memperhatikan
• Berbicara dengan membesarkan hati pasien.
• Meningkatkan sikap percaya diri.
• Long life learner.

03/01/2024 30
CARA APOTEKER/TTK MENINGKATKAN SIKAP
SAAT KONSELING

• Menggunakan pesan secara non-verbal.


• Percaya diri.
• Belajar terus menerus.
• Dapat menyakinkan.
• Dapat membujuk.
• Tegas.
• Mengikuti teknologi baru.

03/01/2024 31
PENGEMBANGAN DIRI APOTEKER/TTK
UNTUK KONSELING
• Memperbaiki nilai dan prioritas.
• Mengevaluasi hambatan saat konseling.
• Memberikan alat bantu konseling.
• Menyiapkan masing-masing tahap konseling.
• Meningkatkan konseling tahap demi tahap.
• Harus selalu tegas dan konseling menyesuaikan.
• Menetapkan untuk praktIk.
• Mengevaluasi tingkah laku diri sendiri.

03/01/2024 32
REAKSI KONSELING
• Merupakan proses menolong pasien yang meliputi 3
tahap yakni:
1. Klarifikasi /identifikasi permasalahan dari pasien
cth: pasien tidak dapat minum sediaan tablet
2. Merencanakan tujuan
cth; memberikan bentuk sediaan sirup kering
3. Memberikan fasilitas agar pasien dapat melakukan
sesuatu agar helping proses dapat tercapai.
cth: diberikan informasi cara mengencerkan sirup
kering
03/01/2024 33
KESIMPULAN
 Memahami ilmu dan teknik konseling sangat
penting, namun apoteker/TTK dapat menemukan
cara tersendiri untuk setiap saat konseling yang
diberikan.
 Layout apotek harus mendukung proses konseling.
 Pekerjaan kefarmasian selalu berkembang sehingga
apoteker/TTK harus menjadi konsultan yang efektif
efisien.

03/01/2024 34
MATERI PRAKTIKUM
• Susunlah sebuah naskah role play tentang komunikasi dalam
konseling
• Kel 1: Konseling obat pada pasien baru
• Kel 2: Konseling obat pada pasien lama
• Kel 3: Konseling obat pasien lama obat baru
• Kel 4: Konseling obat pasien lama obat rutin
Naskah disusun mengikuti tahapan konseling. Roleplay dipraktikkan
di depan kelas.
Pada sesi diskusi roleplay dan simulasi akan menjadi materi diskusi.
Materi praktikum disajikan pada pertemuan VI Senin, Tanggal 06
Nov 2023

03/01/2024 35
SEKIAN
TERIMA KASIH

03/01/2024 36

Anda mungkin juga menyukai