KONSELING FARMASI
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
Farmasi”. Makalah ini merupakan salah satu syarat nilai dari mata kuliah
Psikologi Farmasi.
Tidak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua, teman-
teman, dan juga dosen mata kuliah Psikologi Farmasi yang telah memberikan
kami waktu dalam penyelesaian makalah ini. kami berharap bahwa makalah ini
Sehingga, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Terima kasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
Judul Halaman
KATA PENGANTAR……...………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan……………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dana, prasarana, sarana dan metode tatalaksana yang sesuai dalam upaya
mencapai tujuan yang ditetapkan. Di kalangan farmasis mulai ada panggilan untuk
pharmaceutical care.
pelayanan yang dibutuhkan dan diterima pasien untuk menjamin keamanan dan
rumah sakit. Keberadaan praktik profesional dari farmasis ini sama sekali tidak
1
dimaksudkan untuk menggantikan peranan dokter, tetapi bertujuan untuk
ganda untuk satu orang pasien, banyaknya obat-obat baru yang bermunculan,
kebutuhan akan informasi obat, angka kesakitan dan kematian yang terkait dengan
penggunaan obat serta tingginya pengeluaran pasien untuk biaya kesehatan akibat
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
7. Untuk mengetahui modal untuk melaksanakan konseling bagi pasien
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KONSELING
salah satu tanggung jawab dari apoteker untuk memaksimalkan terapi dengan cara
Salah satu interaksi antara apoteker dengan pasien adalah melalui konseling
obat. Konseling obat sebagai salah satu cara atau metode pengetahuan pengobatan
dari kata counsel yang artinya saran, melakukan diskusi dan pertukaran
dispensing aja, tetapi juga harus berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehatan
4
Menurut KEPMENKES RI Nomor 1027/MENKES/ SK/IX/2004 tentang
komunikasi dua arah yang sistematik antara apoteker dan pasien untuk
ini dan yang akan datang. Apoteker dapat memberikan informasi kepada pasien
apa yang perlu diketahui oleh pasien, keterampilan apa yang harus dikembangkan
dalam diri pasien, dan masalah yang perlu diatasi. Selain itu, apoteker diharapkan
konseling, informasi yang disampaikan kepada pasien harus lengkap dan jelas,
yaitu cara pakai obat, efek samping obat, indikasi, kontraindikasi, dosis, interaksi
obat, mekanisme aksi, penggunaan ibu hamil dan menyusui. Untuk mengatasi
kendala-kendala yang terjadi diperlukan suatu perubahan dari apoteker itu sendiri,
legal untuk memberikan informasi dan edukasi mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan obat. Kegiatan konseling dapat diberikan atas inisiatif langsung dari
5
Konseling yang diberikan atas inisiatif langsung dari Apoteker disebut konseling
aktif. Selain konseling aktif dapat juga konseling terjadi jika pasien datang untuk
yang berhubungan dengan obat dan pengobatan, bentuk konseling seperti ini
disebut konseling pasif.
1. Bagi Pasien :
2. Bagi Farmasis
6
Tujuan dari konseling pada pelayanan farmasi adalah :
3. PRINSIP KONSELING
Selain itu, Apoteker harus mengerti kebutuhan, keinginan, dan pilihan dari
pasien :
1. Menentukan Kebutuhan
Konseling tidak terjadi bila pasien datang tanpa ia sadari apa yang
7
kebutuhannya, walaupun sebetulnya ada sesuatu yang dibutuhkan. Oleh karena itu
2.Perasaan
Farmasis harus dapat mengerti dan menerima perasaan pasien (berempati).
menjadi orang sakit) sehingga dapat berinteraksi dan menolong dengan lebih
efektif. Beberapa bentuk perasaan atau emosi pasien dan cara penanganannya
alternatif jalan lain yang lebih tepat dan meminimalkan rasa ketidaknyamanan
b) Takut dan cemas yaitu membantu menjernihkan situasi apa yang sebenarnya
c) Marah yaitu mencoba ikut terbawa suasana marahnya, dan jangan juga begitu
saja menerima kemarahannya tetapi mencari tahu kenapa pasien marah dengan
f) Merasa bersalah
4. SASARAN KONSELING
8
b. Konseling Pasien Rawat Inap
c. Interaksi obat
f. Cara penyimpanan
Sebelum memberikan konseling ada beberap hal yang harus diketahui oleh
seorang apoteker agar tujuan konseling tercapai. Hal yang perlu diperhatikan
adalah latar belakang pasien (database pasien) seperti biodata, riwayat penyakit,
riwayat pengobatan, alergi, riwayat keluarga, sosial dan ekonomi. Hal kedua
pasien (terutama masalah yang berkaitan dengan obat). Setelah kedua hal
pengobatan dan pemberian konseling. Kendala yang berasal dari pasien antara lain
adalah perasaan marah, malu, sedih, takut, ragu-ragu. Hal ini dapat diatasi dengan
9
terbuka dan siap membantu. Untuk kendala yang berasal dari latar belakang
pendidikan, budaya dan bahasa kendala dapat diatasi dengan menggunakan istilah
sensitif, atau menggunakan penterjemah. Untuk kendala yang berasal dari fisik
dan mental dapat diatasai dengan upaya menggunakan alat bantu yang sesuai atau
melibatkan orang yang merawatnya. Sedangkan kendala yang berasal dari tenaga
mengulang suatu kata), menggunakan istilah yang terlalu teknis yang tidak
dipahami pasien, sikap dan gerakan badan yang tidak sesuai yang dapat
kontak mata dengan pasien. Bila ini terjadi pada upaya mengatasinya
10
lingkungan pada saat konseling dilakukan. Tempat yang terbuka,
ataupun tidakmenerima telepon atau tamu lain dapat memberikan rasa privasi
dan nyaman kepada pasien .Itulah sekilas pandangan tentang pelayan konseling
konsisten akan meningkatkan peran dan citra tenaga farmasi di masyarakat luas
1. Menguasai Ilmu
Kalau kita menguasai ilmu yang akn kita sampaikan, maka kita akan
dapat berbicara lancar, meyakinkan sehingga pasein akan puas dan pecaya, ini
meupakan kunci utama. Apabila pasien sudah percaya maka mereka akan
patuh.
2. Kemampuan Berkomunikasi
keberhasilan komunikasi
1. Pengenalan/ pembuka
Teknik :
a. Memperkenalkan diri
11
Contoh Pengenalan/ pembukaan :
yang baru Anda peroleh (subjyek yang akan ditanyakan). Hanya butuh
waktu beberapa menit saja (waktu yang dibutuhkan). Informasi yang Anda
berikan nanti akan sangat membantu kita untuk mengenali masalah yang
mungkin timbul dari obat-oabt yang baru anda terima ini. (tujuan/iuran)
2. Penilaian Awal/Identifikasi
harus dipenuhi.
Contoh narasi :
Ny. Jamilah : “Dokter bilang, saya memerlukan obat ini, tapi saya merasa
Tn.Jamil: “Saya tahu TD saya tinggi dan harus minum obat secara teratur,
12
Pasien Lama: Apakah ada masalah tentang cara penggunaan inhaler,
kepatuhan..?
3. Pemberian Informasi
b. Kegunaan inhaler
d. Cara penyimpanan
2) Latihan nafas
4) Tahap penggunaan :
Keluarkan nafas lewat hidung,bila ada dosis ke-2, beri jarak 5 mnt.
13
Cuci mulut atau berkumur.
4. Verifikasi
Tujuan :
disampaikan.
penggunaan.
5. Tindak lanjut
Tujuan :
Tehnik :
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Konseling adalah suatu proses komunikasi dua arah yang sistematik antara
sukarela.
4. Sasaran konseling farmasi adalah pasien rawat jalan dan pasien rawat inap
farmasi adalah latar belakang pasien (data base pasien) seperti biodata,
antara lain adalah perasaan marah, malu, sedih, takut, ragu-ragu, adanya
kendala fisik dan mental. Sedangkan kendala yang berasal dari tenaga
15
yang pasien sampaikan, cara berbicara yang tidak sesuai (terlalu
teknis yang tidak dipahami pasien, sikap dan gerakan badan yang tidak
lanjut.
16
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2009, Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian, Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
17