PENGOLAHAN DATA

Apt. SUPRIANTO, M.Si

DISTRIBUSI FREKWENSI
DATA PENELITIAN
1. PENGUMPULAN DATA
2. PENGOLAHAN DATA
3. PENATAAN DATA
PENGOLAHAN DATA
 CODING = KODE EDITING = KOREKSI
 TDK SEKOLAH 1
 SD 2  GIJI GIZI
 SMP 3  2,05 2,50
 SMA 4
 SARJANA 5
 10% 1,0%

TABULATING = PENYUSUNAN
NO PENYAKIT TURUS JUMLAH
1 ISPA IIII IIII IIII III 18
2 KULIT IIII IIII I 11
3 GIT IIII IIII IIII IIII II 22
4 ANEMIA III 3
PENATAAN DATA
1.DISTRIBUSI TUNGGAL
 CONTOH :
 BERAT BADAN PENDERITA
DM SBB:
 60, 63, 65, 63, 60, 63, 61, 68,
61, 65, 61, 63, 65, 61, 67, 68
A. TENTUKAN DATA :
TERENDAH =
TERTINGGI =
B. SUSUN DLM TABEL DARI
TERENDAH S/D TERTINGGI
DAN TURUS
 C. BUAT DALAM BENTUK TABEL

BB (kg) TURUS BB (kg) FREKUENSI

60 II 60 2
61 IIII 61 4
62 - 62 0
63 IIII 63 4
64 - 64 0
65 III 65 3
66 - 66 0
67 I 67 1
2. DISTRIBUSI FREKUENSI KELOMPOK

 TENTUKAN RENTANG (X)

X = ANGKA TERTINGGI – TERENDAH
 TENTUKAN BANYAK KELAS (Y)
MMENGGUNAKAN KAIDAH EMPIRIS
STURGESS:
Y = 1 + 3,3 Log n
n = JUMLAH DATA
 TENTUKAN INTERVAL KELAS (p)
p = X/Y
 SUSUN TABEL DARI DATA TERENDAH DGN
INTERVAL P
 BUAT TABEL BESERTA FREKUENSI DAN
TITIK TENGAH
Contoh 1 : Buat Tabel Distribusi
Frekuensi dari Data Berat Badan
Penderita Jantung Koroner
sebagai berikut:
41, 73, 45, 63, 70, 43, 57, 48, 51, 55,
51, 43, 75, 71, 57, 78, 60, 73, 45, 63,
60, 73, 56, 48, 76, 65, 51, 44, 65, 71,
57, 68, 71, 65, 43, 56, 61, 70, 42, 68,
60, 46, 65, 43, 70, 63, 76, 58, 61, 45,
56, 63, 45, 61, 63, 77, 61, 56, 48, 71,
75, 43, 64, 71, 60, 52, 78, 47, 68, 57,
75, 57, 76, 71, 57, 72, 78, 60, 63, 65,
46, 60, 42, 43, 65, 43, 47, 54, 77, 48,
51, 55, 65, 63, 55, 61, 57, 60, 43, 65
 RENTANG X = 78 – 41
X = 37
 BANYAK KELAS
n = 100
Y = 1 + 3,3 Log 100
= 1 + 3,3 (2)
= 1 + 6,6
= 7,6  8
 INTERVAL KELAS
p = 37/8
p = 4,5  5
NO BB (kg) TITIK TENGAH FREKUENSI
1 41 – 45 43
2 46 – 50 48
3 51 – 55 53
4 56 – 60 58
5 61 – 65 63
6 66 – 70 68
7 71 – 75 73
8 76 – 80 78
Contoh 2: Buat table distribusi frekuensi
data tinggi badan (cm) dari 40 orang

119 140 147 162 135 144 152 173

138 147 158 132 144 150 168 138

146 157 128 142 150 165 136 146

156 126 142 149 164 135 145 154

125 140 148 163 135 145 153 176

 RENTANG X = 176 – 119
X = 57
 BANYAK KELAS
n = 40
Y = 1 + 3,3 Log 40
= 1 + 3,3 (2)
= 1 + 5,8
= 6,8  7
 INTERVAL KELAS
p = 57/7
p = 8,14  8
Diperoleh Tabel Distribusi Frekuensi Sebagai
Berikut:
Tinggi badan (dalam m) Frekuensi
119 - 127 3
128 - 136 6
137 - 145 10
146 - 154 11
155 - 163 5
164 - 172 3
173 - 181 2
 3. PEMBUATAN TABEL

A. PROSEDUR PEMBUATAN TABEL

1. KLIK INSERT  INSERT TABEL

2. ISIKAN JUMLAH KOLOM DAN BARIS TABEL
3. KLIK OK
4. TULISKAN NOMOR DAN JUDUL TABEL
 
5. SETTING TABEL SESUAI KEBUTUHAN DENGAN
EXEL ATAU WORD
6. TULISKAN SUMBER TABEL, JIKA KUTIPAN
 B. BAGAN TABEL

Tabel (No). JUDUL TABEL

JUDUL JUDUL KOLOM

JUMLAH
   
KOMPARTEMEN
     

SEL
     

EL  

JUDUL    
TA
 B    

A N
BARIS  D
BA
         

           

           

JUMLAH
         

SUMBER:
CATATAN KAKI:
 C. CONTOH TABEL
Tabel 2.1 Konsentrasi Maksimum Siprofloksasin dalam Serum
dan Area di bawah Kurva

NAMA OBAT KADAR AUC*

DOSIS
(mg) SERUM (µg/ml) (mg/hr/m)
SIPROFLOKSASIN 250 1.2 4.8
SIPROFLOKSASIN 500 2.4 11.6
 
SIPROFLOKSASIN 750 4.3 20.2
SIPROFLOKSASIN 1000 5.4 30
RATA-RATA 625 3.325 16.65
Sumber : RSU ADAM MALIK, 2006
*AUC : LUAS AREA DI BAWAH KURVA
4. PEMBUATAN GRAFIK

PROSEDUR PEMBUATAN GRAFIK:

 LETAKKAN KURSOR DI BADAN TABEL.
 INSERT CHART, PILIH TYPE CHART,
KLIK OK
 LETAKKAN KURSOR DI TEPI FRAME
GRAFIK, KLIK KIRI 2X, PILIH CHART
LAYOUT .
 LETAKKAN KURSOR DI TEPI FRAME
GRAFIK, KLIK KANAN, SELECT DATA,
ATUR DATA SUMBU X DAN Y.
5. EDITING GRAFIK
A. FORMAT SUMBU Y
 LETAKKAN KURSOR DI SUMBU Y, KLIK
KANAN – PILIH FORMAT AXIS.
 KLIK DISPLAY UNIT UNTUK ATUR SCALA
(HUNDREDS, THOUSANDS, MILLION, ETC)
 KLIK NUMBER UNTUK ATUR DESIMAL.K

B. ATUR JUDUL SUMBU X DAN Y

 KLIK KIRI JUDUL SUMBU Y, KETIK
JUDUL SUMBU Y
 KLIK KIRI JUDUL SUMBU X, KETIK
JUDUL SUMBU X
 Contoh
300

250
f(x) = 26.452437377687 x − 0.251135953124987
200 R² = 0.999984515633762

150 f(x) = 10.5497930874362 x − 0.840703465277784

Area (mAU)

R² = 0.999907998321044
100

50
f(x) = 0.326725234055698 x + 0.279949798611113
0 R² = 0.999299735463476
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Konsentrasi (ppm)
Siklamat 200nm Linear (Siklamat 200nm)

Gambar 4.1 Kurva Linearitas Sakarin, Siklamat, Sorbat

1. PENYAJIAN TEKS

Laju orde satu dilakukan

dengan plot antara logaritma
pengurangan konsentrasi zat
aktif dengan waktu, juga dan
harus diperoleh garis lurus
dengan koefisien determinasi
tertinggi (2,14).
1. PENYAJIAN TEKS

Metode analisis dapat digunakan jika

telah dilakukan validasi, meskipun
metode tersebut telah dipublikasikan
[3]. Validasi disesuaikan kondisi dengan
laboratorium dan peralatan yang
tersedia [4, 6]. Validasi metode meliputi
uji akurasi, uji presisi, selektivitas,
linearitas, dan batas deteksi serta batas
kuantitasi [4, 6-8, 11, 12].
 PENYAJIAN TABEL

Tabel 4.1 Konsentrasi Maksimum Siprofloksasin dalam

Serum dan Area di bawah Kurva

NAMA OBAT KADAR AUC*

DOSIS
(mg) SERUM (µg/ml) (mg/hr/m)
SIPROFLOKSASIN 250 1.2 4.8
SIPROFLOKSASIN
 
500 2.4 11.6
SIPROFLOKSASIN 750 4.3 20.2
SIPROFLOKSASIN 1000 5.4 30
RATA-RATA 625 3.325 16.65
Sumber : RSU ADAM MALIK, 2006
*AUC : LUAS AREA DI BAWAH KURVA
 PENYAJIAN TABEL

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Akurasi sebagai Persen Perolehan Kembali

Persen Perolehan Kembali

No Perlakuan
. Akurasi Tartrazin Sakarin Siklamat Sunset Yellow Benzoat Sorbat

1 Akurasi 80% 92,75% 104,25% 105,70% 100,13% 102,98% 96,27%

2 Akurasi 100% 94,14% 106,08% 99,25% 100,53% 101,97% 102,38%

3 Akurasi 120% 95,91% 107,52% 97,85% 102,49% 107,96% 103,53%

 Rata-rata 94,27% 105,95% 100,94% 101,05% 104,30% 100,73%

 PENYAJIAN GRAFIK
1. GRAFIK HISTOGRAM
F re k u e n s i

12

10

6
 

0
Umur (Tahun)
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Menurut Golongan Umur

 2. GRAFIK POLIGON
12
Frekuensi

10

4  

0
Umur (Tahun)
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Menurut Golongan Umur

 3. GRAFIK LINE

201 nm
Sakarin

224 nm
Benzoat 424 nm
Tartrazin

254 nm
Sorbat

197 nm 482 nm
Siklamat Sunset Yellow

Gambar 4.3 Spektrum Overlay Panjang Gelombang Maksimum Senyawa Standar

 4. GRAFIK SCATTERED (DIAGRAM PENCAR)
300
250
f(x) = 26.452437377687 x − 0.251135953124987
R² = 0.999984515633762

200
Area (mAU)

f(x) = 12.8543490103127 x − 1.07891371527776

150
R² = 0.999891963738179

100
50
f(x) = 0.326725234055698 x + 0.279949798611113
R² = 0.999299735463476
0 Natrium Sakarin Linear (Natrium Sakarin)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Natrium Siklamat Linear (Natrium Siklamat)
Tartrazin Konsentrasi
Linear(ppm)
(Tartrazin)
Linear (Tartrazin)
Gambar 4.4 Kurva Linearitas Tartrazin, Natrium Sakarin, Natrium
Siklamat
 5. GRAFIK PIE

Gambar 4.5 Distribusi Apotek Berdasarkan Kepemilikan di Kota

Yogyakarta Tahun 2004
 6. GRAFIK GAMBAR

Gambar 4.6 Penyebaran Tuberculosis Menurut WHO Tahun 2000

Selamat
Berlatih
…………

THANK YOU