(2 SKS)
Deskripsi MK :
Mhs dihrpkan mampu menguasai konsep dlm
statistik & penggunaannya dlm pend, &
bimbingan.
Utk menguasai kompetensi tsb mhs mengkaji
berbagai konsep-konsep statistik, probabilitas,
mean, median, mode, & dsb disamping itu mhs jg
melakukan latihan.
Pecapaian kompetensi dpt diuji melalui tes
tertulis, observasi & tugas-tugas.
MACAM-MACAM STATISTIK
1. Statistik Deskriptif
2, Statistik Inferensial
Statistik Deskriptif: statistik yg digunakan utk
menggambarkan /menganalisis suatu statistik hsl
penelitian, tetapi tdk digunakan utk membuat
kesimpulan yg lebih luas (generalisasi/inferensi).
1. Tabel
2. Tabel Distribusi Frekuensi
3. Grafik
4. Diagram Lingkaran (Pie Chart)
5. Pictogram (Grafik Gambar)
C. Pengukuran Gejala Pusat
(Central Tendency)
1. Modus (Mode)
2. Median
3. Mean
4. Menghitung Modus, Median, Mean Untuk
Data Bergolong
D. Pengukuran Variasi Kelompok
1. Rentang Data
2. Varians
3. Menghitung Standar Deviasi Untuk Data
Bergolong
Tabel
1. Tabel Biasa
a. Tabel Data Nominal
b. Tabel Data Ordinal
c. Tabel Data Interval
2. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi disusun bila jumlah data yg akan
disajikan cukup byk, sehingga kalau disajikan dlm tabel
biasa menjd tdk efisien & krg komunikatif.
Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm Tabel Distribusi
Frekuensi
Pedoman Umum Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm Tabel
Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi mempunyai sejumlah kelas
Pada setiap kelas mempunyai kelas interval. Interval
nilai bawah dg atas disebut panjang kelas. Jadi panjang
kelas adalah jarak antara nilai batas bawah dg batas
atas pd setiap kelas.
Setiap kelas interval mempunyai frekuensi (jumlah)
Pedoman Umum
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
langkah pertama dlm membuat tabel frekuensi
adalah menentukan kelas interval.
ada 3 pedoman yang dpt diikuti utk menentukan
jumlah kelas interval :
1. Ditentukan berdasarkan pengalaman (jmlh kls
interval berkisar 6 s/d 15)
2. Ditentukan dg membaca grafik (Grafik
menunjukkan hub. antara byknya data (n) dg jmlh
kls interval yg diperlukan
3. Ditentukan dg rumus Sturges
RUMUS STURGES
K = 1 + 3,3 Log n
K = jumlah kls interval
n = jumlah data observasi
Log = Logaritma
Contoh Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
Data berikut ini merupakan nilai ujian MataKuliah Statistik Deskriptif dari 150 mahasiswa.
27 79 69 40 51 88 55 48 36 61
53 44 94 51 65 42 58 55 69 63
70 48 61 55 60 25 47 78 61 54
57 76 73 62 36 67 40 51 59 68
27 46 62 43 54 83 59 13 72 57
82 45 54 52 71 53 82 69 60 35
41 65 62 75 60 42 55 34 49 45
49 64 40 61 73 44 59 46 71 86
43 69 54 31 36 51 75 44 66 53
80 71 53 56 91 60 41 29 56 57
35 54 43 39 56 27 62 44 85 61
59 89 60 51 71 53 58 26 77 68
62 57 48 69 76 52 49 45 54 41
33 61 80 57 42 45 59 44 68 73
55 70 39 59 69 51 85 46 55 67
1. Menghitung jumlah kelas interval
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 150
= 1 + 3,3 (2,18) = 8,19
Jumlah kelas interval 8 atau 9. Kita pilih 9
2. Menghitung rentang data
Yaitu data terbesar dikurangi data yang terkecil
94 – 13 = 81
3. Menghitung panjang kelas = rentang dibagi jumlah kelas
81 : 9 = 9
Walaupun dari hitungan panjang kelas diperoleh 9, tetapi pada
penyusunan tabel ini digunakan panjang kelas 10. agar nilai batas bawah
semua berakhir nol dan batas atas 9. Hal ini akan lebih komunikatif bila
dibandingkan dengan menggunakan panjang kelas 9
4. Menyusun interval kelas
Secara teoretis kelas interval dimulai dari data yang
terkecil 13. Tetapi supaya lebih komunikatif, maka
dimulai dengan angka 10.
5. Setelah kelas interval tersusun, maka untu
memasukan data guna mengetahui frekuensi pd
setiap kelas interval dilakukan dg menggunakan tally,
sehingga tabel tersusun seperti berikut:
TABEL 1
PENYUSUNAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI DENGAN TALLY
TABEL 2
DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI MATA KULIAH
STATISTIK DESKRIPTIF 150 MAHASISWA
d1
Mo b l
d
1 2d
4
109,5 (10)( )
45
109,5 4,444
113,944
Tabel 1
Daftar Distribusi IQ Anak
IO Frekuensi
80 – 89 2
90 – 99 6
100 – 109 10
110 – 119 14
120 – 129 9
130 – 139 7
140 - 149 2
Jumlah 50
MEDIAN
Median adalah salah satu teknik penjlsan kelompok yg
didsrkan atas nilai tengah dari kelompok data yg tlh
disusun urutannya dari yg terkcl sampai yg terbsr, atau
seblknya.
Contoh:
Carilah median dari nilai-nilai berikut ini.
2, 3, 3, 0, 1, 1, 4
Penyelesaian:
Nilai-nilai tersebut diurutkan dulu sbb:
0 1 1 2 3 3 4
Median
Jadi, Me = 2
Median dari distribusi Data Bergolong
Sesuai dg sifat distribusi frekuensi data bergolong yg tdk dpt diketahui
nilai-nilai individunya, mk median dr distribusi frekuensi data
bergolong merupakan nilai pendekatan.
Asumsi yg dipakai ialah bhw median terltk pd kls yg memuat nilai yg
berada ditengah urutan. Kls ini disbt kls median.
Definisi:
Jk pd distribusi frekuensi data bergolong, b adalah tepi bawah kls
median, l lebar kelas, Fk adalah jmlh frekuensi kumulatif sblm kls
median, f adalah frekuensi kls median & N adalah byknya data, mk
median didefinisikan sbb.
1
N Fk
Me b l 2
f
Contoh:
Berat badan dari 65 org tampak pada Tabel 2. Carilah
mediannya!
Berat Badan (kg) frekuensi
50,00 – 59,99 8
60,00 –69,99 10
70,00 – 79,99 16
80,00 – 89,99 14
90,00 – 99,99 10
100,00 – 109,99 5
110,00 – 119,99 2
Jumlah 65
Penyelesaian
Krn byknya data ada 65 buah, mk median terletak pd
urutan ke-32,5. Nilai pd urutan ke-32,5 terltk pd kls
ke-3, yg kls ke-3 disbt kls median. Oleh krn itu:
1
b 69,995; N 32,5; F 8 10 18; f 16; l 10
2
1
N F
Me b l 2
f
32,5 18
69,995 (10)( )
16
79,0575
79,06
MEAN
Rerata hitung, disingkat rerata, sering disebut rata-rata hitung (atau
rata-rata atau rataan). Rerata hitung diterjemahkan dari istilah
berbahasa Inggris mean.
Definisi:
Rerata dari N kumpulan nilai
X 1 X 2 X 3 ... X n
N
X
N
Contoh:
Carilah rerata hitung dari nilai-nilai berikut.
0, 2, 5, 2, 1, 6, 4, 3, 4, 2
Penyelesaian:
0 2 ... 2 29
2,9
10 10
Jk pd distribusi frekuensi data tunggal masing-masing Xi
mempunyai frekuensi fi, mk reratanya didefinisikan sebagai
berikut
fX
f
CONTOH:
Tabel 3
Tabel Kerja Untuk menghitung Rerata
Nilai (X) Frekuensi (f) fX
4 3 12
5 8 40
6 10 60
8 4 32
f 25
fX 144
fX
144
5,76
f 25
Rerata dari Distribusi Frekuensi
Data Bergolong
Utk menghitung dari distribusi frekuensi data
bergolong, diasumsikan bahwa tiap kelas diwakili oleh
titik tengahnya. Dg demikian rerata pd distribusi data
bergolong didefinisikan sbb.
Definisi
Jk pd distribusi frekuensi data bergolong masing-
masing kls mempunyai ttk tengah Xi dan mempunyai
frekuensi fi maka reratanya didefinisikan sbb.
fx
f
Contoh
Carilah rerata dari data yg disajikan dlm tabel berikut.
Daftar Distribusi Nilai Siswa
Nilai Frekuensi
60-62 5
63-65 18
66-68 32
69-71 17
72-74 8
Penyelesaian:
fX 5375
fX
5375
67,19
f 80
Soal:
Tingkat kecerdasan (IQ)dari 50 anak tampak seperti tabel berikut.
IQ Frekuensi
80-89 2
90-99 6
100-109 10
110-119 14
120-129 9
130-139 7
140-149 2
50
Carilah:
a. Rerata hitung dari data tsb.
b. Median dan
c. Modusnya.
UKURAN LETAK/LOKASI
(Kuartil)
Jk median adalah nilai yg membagi sekumpulan data
menjd dua bagian yg sama, mk kuartil adalah nilai yg
membagi sekumpulan data menjd empat bagian yg
sama, stlh data itu diurutkan mulai dari nilai paling
kcl ke nilai paling bsr.
Pencarian kuartil berikut berlaku, baik pd populasi
maupun pd sampel.
kuartil pertama adalah nilai yg membtsi 25% data
terbwh, kuartil kedua adalah nilai yg membagi dua
bagian yg sama, & kuartil ketiga adalah nilai yg membtsi
25%data tertinggi, dari sekumpulan data stlh data tsb
diurutkan.
Utk mencari kuartil-kuartil, lbh dahulu dicari ltknya,
kemudian dicari nilainya. Pencarian ltk kuartil pertama,
kuartil kedua, & ketiga dicari dengan aturan berikut.
Kuartil pertama terltk pd urutan ke- N 1
4
Kuartil kedua terltk pd urutan ke- 2( N 1)
4
Kuartil ketiga terltk pdurutan ke- 3( N4 1)
Contoh:
Carilah kuartil pertama, kuartil kedua, & kuartil ketiga
dari data berikut.
0 2 5 2 1 6 4 3 4 2
Penyelesaian:
Data tsb diurutkan dulu menjadi:
0 1 2 2 2 3 4 4 5 6
(10 1) 11
1. Ltk kuartil pertama = 4 2,75
Ini.
berarti nilai kuartil
4
pertama adalah nilai data ke-2 ditambah 0,75 kali selisih
antara data ketiga dan data kedua. Jd kuartil pertama = 1 +
0,75 (2 – 1) = 1,75.
2(10 1) 11
5,5.
4 2
2. Ltk kuartil kedua= Ini berarti nilai kuartil
kedua adalah nilai data kelima ditambah 0,5 kali selisih antara
data keenam dan kelima. Jadi
3(10 kuartil
1) 33
kedua = 2 + 0,5 (3-2) =
8,25.
4 4
2,5
3. Letak kuartil ketiga = Ini berarti nilai kuartil
ketiga adalah nilai data ke-8 ditambah 0,25 kali selisih data
ke-9 dan ke-8, jd, kuartil ketiga = 4 + 0,25 (5-4) =4,25.
Kuartil dari Distribusi Frekuensi Data
Bergolong
Seperti halnya pencarian median dari distribusi frekuensi data
bergolong, diasumsikan kuartil pertama berada di kls yg memuat nilai
pada urutan ke- ¼ N, kuartil kedua diasumsikan berada di kls yg
memuat nilai pd urutan ke- 2/4N, & kuartil ketiga diasumsikan berada
di kls yg memuat nilai pd urutan ke- 3/4N. Kemudian, kuartil-kuartil
dari distribusi frekuensi data bergolong didefinisikan sbb.
Jk pd distribusi frekuensi data bergolong, b adalah tepi bwh kls kuartil
ke-i, l adalah lebar kls, F adalah jml frekuensi kumulatif sblm kls kuartil
ke-i, f adalah frekuensi kls kuartil ke-i, & N adalah byknya data, mk
kuartil ke-i, & N adalah byknya data, mk kuartil ke-i didefinisikan sbb .
i
N F
Kuartil ke-i= b l( 4 ), i 1,2,3
f
Contoh
Carilah kuartil pertama & kuartil ke tiga dari data pd tabel berikut ini.
Tabel 1
Berat Badan 65 Orang
Berat Badan (kg) Frekuensi
50,00 – 59,99 8
60,00 – 69,99 10
70,00 - 79,99 16
80,00 - 89,99 14
90,00 - 99,99 10
100,00 - 109,99 5
110,00 - 119,99 2
Jumlah 65
Penyelesaian:
a. Mencari kuartil pertama:
1 65
N 16,25. Berarti kuartil pertama berada pd kls ke-2, b = 59,995; F = 8, f = 10, l
4 = 410 i
N F
b l( 4 )
f
Kuartil pertama = 59,995 10(
16,25 8
)
10
68,245
3 195
N
b. 4Mencari 48,75.
4 kuartil ketiga:
Berarti kuartil ketiga berda pd kls ke-5.
i
N F
4
b= 89,995; F = 8 + 10 + 16
b l (
f + 14 = 48,
) f = 10, l = 10
Kuartil ketiga = 48,75 48
89,995 10( )
10
90,745
PR:
Tinggi badan dari sekelompok siswa ditetapkan sebagai sampel seperti tabel
2 di bawah.
1. Rentang data
Rentang/jangkauan data (range) dpt diketahui dg jln
mengurangi data terbsr dg data terkcl yg ada pd kelompok itu.
Rumusnya :
Dimana:
R Xt Xr
R = Rentang
Xt = data terbsr dlm kelompok
Xr = data terkcl dlm kelompok
Contoh:
Sepuluh pegawai dilembaga X, gaji masing-masing tiap bln dlm
satuan rb Rp adalah: 50, 75, 150, 170,175, 190, 200, 400, 600,700.
Data terkcl dari kelomp0k itu = 50
Data terbsr = 700
Jd rentang (R) = 700 – 50 = 650
Jd rentang gaji 10 org pegawai tsb adalah Rp. 650.000,-
Rentang data inilah yg menunjukkan tingkat variasi
kelompok. Misalnya rentang gaji PT.X = Rp. 300.000,-.
Sedangkan di PT. Y rentang gajinya = Rp. 500.000,-.
Hal ini berarti di PT. Y gaji pegawainya lbh bervariasi.
2. Varians
Salah satu teknik statistik yg digunakan utk menjlskan
homogenitas kelompok adalah dg varians.
Varians merupakan jmh kuadrat semua deviasi nilai-
nilai individual terhdp rata-rata kelompok.
Akar varians disbt standar deviasi atau simpangan
baku.
Varians populasi diberi simbol 2 dan standar deviasi
adalah ,
Varians untuk sampel = s 2 & standar deviasi sampel
diberi simbol s.
Setelah diketahui teknik penjlsan kelompok dg
pengukuran tendensi sentral (modus, median, mean)
& variasi kelompok (rentang dlm varian, standar
deviasi (SD)), mk penjlsan kelompok yg sering
digunakan rata-rata ini saja blm dpt diketahui tingkat
variasi kelompok. Utk itu sebaiknya stlh dihtg rata-
rata kelompok perlu diikuti dg simpangan bakunya.
Dlm kasus tertentu, rata-rata dari 2 kelompok data
bisa sama tetapi SD bisa berbeda.
Contoh:
Data kelompok 1 = 4,6,8,10,12,14,16
Data kelompok 2 = 6,9,9,10,11,11,14
Rata-rata kelompok 1 = 10, simpangan bakunya = 4,32
Rata-rata kelompok 2 = 10, simpangan bakunya = 2,44
Jd kelompok ke 1 lbh bervariasi daripada kelompok 2 walaupun rata-
rata kelompoknya sama yaitu 10. Bisa jg terjd rata-rata beda, tetapi
simpangan bakunya sama.
Contoh:
Data kelompok 1 = 4,6,8,10,12,14,16
Data kelompok 2 = 104,106,108,110,112,114,116
Rata-rata kelompok 1 = 10, simpangan bakunya = 4,32
Rata-rata kelompok 2 = 110, simpangan bakunya = 4,32
Utk hal ini, mk perlu dihtg Koefisien variasinya dg rumus:
s
I .V:
Jadi x100%
rata rata
I.V kelompok 1 = 4,32:10x100%= 43,2%
I.V kelompok 2 = 4,32:110x100%=3,93%
Soal:
Berapa standar deviasi (SD) sampel dan indeks variasi
(I.V) dari dua kelompok berikut:
a. 6 8 10 12 14
b. 106 108 110 112 114
Dlm tbl tsb ditunjukkan nilai statistik suatu kelompok mhs yg
berjmlh 10 org, yg selanjutnya diberi simbol Xi. Dari nilai 10 org
tsb rata-rata X (mean) =71
Jarak antara nilai individu dg rata-rata disbt
simpangan(deviasi). Deviasi utk mhs no.1 adalah 60 -
71=-11. Sedangkan utk mhs no 8 adalah 80 - 71 = 9.
___:
Jmlh simpangan (Xi- X ) jumlahnya hrs 0
Varians = 39010
39 sedangkan standar deviasinya: 39 6,2450
1 60 -11 121
2 70 -1 1
3 65 -6 36
4 80 9 81
5 70 -1 1
6 65 -6 36
7 75 4 16
8 80 9 81
9 70 -1 1
10 75 4 16
Contoh menghtg & tbl penolong utk menghitung
varians dan standar deviasi diberikan dalam tabel
berikut.
TABEL 3
CARA MENGHITUNG VARIANS DAN SIMPANGAN BAKU
SEKELOMPOK MAHASISWA
No . Nilai Simpangan Simpangan
Mhs (Xi – X) Kuadrat
.
( X i X )2
1 60 -11 121
2 70 -1 1
3 65 -6 36
4 80 9 81
5 70 -1 1
6 65 -6 36
7 75 4 16
8 80 9 81
9 70 -1 1
10 75 4 16
Sedangkan standar deviasinya = (X 1 X )2
n
Rumus tsb digunakan utk data populasi, sdgkan utk data
sampel rmsnya tdk hanya dibagi dg n saja, tetapi dibagi dg n-1.
(n-1) derajad kebebasan.
s 2
(X i X )2
s
(X 1 X )2
(n 1) n 1
Dimana:
2 Varians populasi Simpangan baku populasi
s2
Varians sampel s Simpangan baku sampel
n = jumlahsampel
3. Menghitung Standar Deviasi Untuk Data
Bergolong
Standar deviasi (SD)/simpangan baku dari data yg telah
disusun dlm tbl distribusi frekuensi/data bergolong, dpt dihtg
dg rmus sbb:
S
f (X
i i X )2
( n 1)
Contoh:
Utk data tentang nilai kemampuan managerial dari 100
pegawai PT. Tunjung Sari, standar deviasinya dpt dihtg dg
rumus diatas, stlh disusun tbl penolong seperti berikut
( diketahui nilai rata-rata nilai utk pegawai itu = 60)
TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG
STANDAR DEVIASI DARI DATA BERGOLONG
Interval fi Xi Xi-X (Xi-X) 2 fi(Xi-X) 2
Nilai
21 - 30 2 25,5 -34,5 1.190.25 2.380,50
31 - 40 6 35,5 -24,5 600,25 3.601,50
41 - 50 18 45.5 -14,5 210,25 3.784,50
51 - 60 30 55,5 -4,5 20,25 607,50
61 - 70 20 65.5 5,5 30,25 605,00
71 - 80 10 75,5 15,5 240,25 2.402,50
81 - 90 8 85,5 25,5 650,25 5.202,00
91 - 100 6 95,5 35,5 1.260,25 7.561.50